6.2. Distribusi Penderita DBD Berdasarkan Orang
6.2.1. Umur dan Jenis Kelamin
Berikut ini adalah piramida penderita DBD berdasarkan umur dan jenis kelamin di Kota Lhokseumawe tahun 2003 - 2007.
Gambar 6.3. Piramida Penderita DBD Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Kota Lhokseumawe Tahun 2003 - 2007
Dapat dilihat bahwa penderita DBD hampir sama banyaknya pada kelompok umur anak-anak 0-14 tahun dan dewasa
≥15 tahun. DBD dapat menyerang semua umur, walaupun sampai saat ini DBD lebih banyak menyerang anak-anak, tetapi
dalam dekade terakhir ini DBD terlihat kecenderungan kenaikan penderita pada kelompok dewasa, karena pada kelompok umur ini mempunyai mobilitas yang tinggi
dan sejalan dengan perkembangan transportasi yang lancar, sehingga memungkinkan untuk tertularnya virus dengue lebih besar.
5
Universitas Sumatera Utara
Pada awal terjadinya wabah disuatu negara, distribusi umur memperlihatkan jumlah penderita terbanyak dari kelompok anak berumur kurang dari 15 tahun,
namun pada wabah-wabah selanjutnya, jumlah penderita dalam kelompok usia dewasa muda
≥ 15 tahun meningkat. Di Indonesia penderita DBD terbanyak pada anak berumur 5-14 tahun, namun proporsi penderita yang berumur lebih dari 15 tahun
sejak tahun 1984 mulai meningkat.
5
Dilihat dari gambar diatas dikarenakan adanya pergeseran jumlah penderita dari anak-anak ke dewasa,maka perlu juga merubah strategi kegiatan pemberantasan
nyamuk Aedes aegypti. Kegiatan pemberantasan yang tadinya dilakukan di sekolah- sekolah dan pemukiman penduduk, dapat juga dilakukan di tempat-tempat umum lain
seperti perkantoran, tempat ibadah, pasar, maupun tempat-tempat umum lainnya yang banyak didatangi orang-orang dari kelompok umur tersebut. Kegiatan itu dapat
meliputi Pemeriksaan Jentik Berkala PJB, Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD PSN-DBD, fogging fokus, dan penyelidikan epidemiologi.
Berdasarkan gambar diatas dapat juga dilihat bahwa penderita DBD tahun 2003-2007 secara keseluruhan terbanyak pada perempuan. Hal ini dapat dihubungkan
dengan jumlah penduduk di kota Lhokseumawe yaitu lebih banyak penduduk perempuan dari pada penduduk laki-laki.
Namun hal ini bukanlah menunjukkan bahwa perempuan lebih beresiko terkena penyakit DBD. Menurut Sumarmo 1998 tidak terdapat perbedaan antara
jenis kelamin penderita DBD dan tidak ada keterangan yang yang dapat memberi jawaban tuntas mengenai perbedaan jenis kelamin penderita DBD. Risiko terkena
DBD pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan relatif sama.
13
Universitas Sumatera Utara
6.3. Distribusi Penderita DBD Berdasarkan Waktu