27 seseorang akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan
pekerjaan. Pekerja yang mempunyai pengalaman yang tinggi akan memungkinkan mampu mempertahankan dan mengembangkan karir
yang telah diraihnya. Berdasarkan definisi diatas pengalaman kerja adalah menunjukkan lamanya seseorang dalam melaksanakan,
mengatasi suatu pekerjaan dari beragam pekerjaan bahkan berulang- ulang dalam perjalanan hidup.
Pengetahuan auditor tentang audit akan semakin berkembang dengan bertambahnya pengalaman bekerja. Pengalaman kerja akan
meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kerja. Menurut pendapat Tubbs 1992 dalam Putri Noviyani 2002 jika
seorang auditor berpengalaman, maka 1 auditor menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan, 2 auditor memiliki salah
pengertian yang lebih sedikit tentang kekeliruan, 3 auditor menjadi sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim, dan 4 hal-hal yang
terkait dengan penyebab kekeliruan departemen tempat terjadinya kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan pengendalian internal menjadi
relatif lebih menonjol.
8. Pengetahuan Information Technology IT Auditor Internal
The International
Federation of
Accountants IFAC
mendefinisikan IT sebagai: “...hardware and software products, information systems
operations and management processes, IT controls frameworks, and the human resources and skills required to develop, use, and control
these products and processes to generate the required information.”
28 IT knowledge and skills are areas that auditors have to be
knowledgeable about and skilled in. Therefore, to be competitive and to add value in this changing business environment, audit
professionals are expected to stay abreast of these technologies by acquiring, to a certain degree, the relevant IT knowledge and skills
Pathank, 2003; Pathak Lind, 2007.
If auditors are not up to date on IT, they may not even be qualified to serve as business evaluators Allen, 2000, therefore
auditors need to have the requires business skills which include knowledge of IT in performing their work.
Menurut
O‟Brien 2006, Information technology IT adalah: “The systematic function and management of hardware and
software that enables a business to use computer-based technology by way of telecommunications and information stored and organized in a
large database.” Menurut Richards et al. 2005 pengetahuan IT yang harus
dimiliki oleh seorang auditor internal adalah sebagai berikut: “business auditors need “category 1” knowledge, which encompasses
the following:
1.
Basic IT knowledge, such as understanding differences in application software; knowledge of operating systems, systems
software, and networks.
2.
Knowledge of IT risks and basic IT security and control components such as perimeter defenses, intrusion detection,
authentication, and application system controls.
3.
Knowledge of business controls and assurance objectives, which can be impacted by vulnerabilities in business operations and
the related and supporting systems, networks, and data components”.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
information technology IT adalah fungsi sistematis dan manajemen yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
digunakan dalam bisnis berbasis teknologi komputer dengan cara telekomunikasi dan menyimpan informasi yang terorganisasi dalam
29 jumlah data yang banyak, dengan demikian pengetahuan auditor
internal tentang IT adalah suatu pengetahuan serta keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seorang auditor internal mengenai
perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan dalam bisnis berbasis teknologi baik dengan cara telekomunikasi ataupun
penyimpanan informasi database dalam jumlah yang besar yang berupa pengetahuan umum tentang IT, pengetahuan tentang aplikasi
dan software IT, serta pengetahuan tentang kontrol IT. Dan pengetahuan IT ini sangat penting untuk dimiliki oleh
seorang auditor internal, karena dalam proses bisnis yang teristem dengan teknologi menuntut auditor internal untuk dapat menguasai
teknologi tersebut, selain untuk dapat menggunakannya juga agar dapat mengevaluasi pos-pos kelemahan sistem pengendaliannya.
9. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal