Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
sendiri, sehingga berakibat pada beban perusahaan yang semakin besar terhadap pihak kreditur.
Houston dan Brigham 2001 menyatakan bahwa apabila kondisi ekonomi bagus, sangat mungkin perusahaan dapat menutup cost of capital
dari utang, maka financial leverage yang tinggi akan lebih menguntungkan. Sedangkan pada kondisi kontraksi ekonomi, penggunaan leverage yang
tinggi tentu merugikan. Semakin besar utang, semakin besar beban tetap yang berupa biaya bunga dan angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar,
sehingga semakin besar risiko perusahaan. Semakin besar risiko perusahaan akan menyebabkan saham perusahaan menjadi lebih sensitif
terhadap fluktuasi pasar sehingga nilai beta menjadi meningkat. Nilai beta yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko sistematis yang tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity
memiliki pengaruh positif terhadap risiko sistematis. 4.
Pengaruh Earnings Per Share terhadap Risiko Sistematis Earnings per Share EPS sebagai salah satu rasio market valuation yang
menjadi dasar tujuan perusahaan dan juga sebagai pertimbangan calon investor dalam mengambil keputusan. Informasi EPS suatu perusahaan
menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Bagi para investor, informasi earnings
per share merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena dapat menggambarkan prospek earnings perusahaan di
masa depan. Semakin besar nilai EPS menunjukkan perusahaan mampu
memberikan laba yang lebih tinggi bagi investor. Semakin tinggi tingkat pengembalian saham maka akan semakin rendah risiko yang melekat pada
saham tersebut, sehingga menyebabkan saham perusahaan menjadi lebih tidak sensitif
terhadap fluktuasi pasar sehingga nilai beta menjadi rendah. Nilai beta yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko
sistematis yang rendah. Dengan demikian EPS memiliki pengaruh negatif terhadap risiko sistematis