Teknik Analisa Data Tinjauan Keperpustakaan

dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum , tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun bertindak Samani dan Haryanto, 2011: 42. Pakar pendidikan karakter dari Barat, Winston menyatakan bahwa dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah hal positip apa saja yang dilakukan guru dan dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya Samani dan Haryanto, 2011: 43. Selaras dengan pendapat Winston, Ross Stagner 1974: 245 mendifinisikan bahwa bahwa: “The term character has almost as extensive a variety of meaning as does the term as personality we shall confine our attention to two of these, which cover all the important penomena which are relevan t to our topic. character first of all refers to individual‟s behavior in so far as it conforms to local mores or ethical standards . thus one in said to have a good character if he act executes those acts which are expected by his society and refrains from those which are forbidden in the society. to some extant this tend to reduce to the common saying that a man of good character is one who has never been arrested although most of us are inclined to go a little further than this. character may be thought of as behaving in accordance with social expectancies .” Karakter mengacu pada individu, perilaku sejauh itu sesuai dengan adat-istiadat lokal atau standar etika, sehingga dapat dikatakan memiliki karakter yang baik jika ia bertindak sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat dan menjauhi hal-hal yang dilarang dalam masyarakat. Beberapa yang masih ada ini cenderung mengurangi ke umum mengatakan bahwa seorang karakter yang baik adalah orang yang tidak pernah ditangkap meskipun kebanyakan dari kita cenderung untuk pergi sedikit lebih jauh dari ini. Karakter dapat dianggap sebagai berperilaku sesuai dengan harapan sosial.” Meringkas pendapat di atas, Suyanto http:belajarpsikologi.compengertian- pendidikan-karakter diakses tanggal 3 Juli 2014 mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Sedangkan menurut Kertajaya bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu. Menurut pakar pendidikan karakter, Lickona 2012: 79, secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Seorang Filusuf Yunani bernama Aristoteles mendefinisikan karakter yang baik sebagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang lain. Aristoteles mengingatkan kepada kita tentang apa yang cendrung kita lupakan dimasa sekarang ini: Kehidupan yang berbudi luhur termasuk kebaikan yang berorientasi pada diri sendiri seperti kontrol diri dan moderenisasi sebagaimana halnya dengan kebaikan yang berorientasi pada hal lainnya seperti kemurahan hati dan belas kasihan, dan kedua jenis kebaikan ini berhubungan. Kita perlu untuk mengendalikan diri kita sendiri-keinginan kita, hasrat kita untuk melakukan hal yang baik bagi orang lain Lickona, 2012: 81. Karakter merupakan pondasi kehidupan bermasyarakat, perbaikan moral tidak akan terwujud tanpa adanya keimanan kepada Tuhan, karakter yang dimiliki setiap orang berbeda dan unik oleh karena itu yang berorientasi terhadap dirinya itu menjadi manusia yang lebih baik dan bermatabat. Karakter adalah sifat pribadi yang relative stabil pada diri individu yang jadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Sifat pribadi maksudnya ciri-ciri yang ada di dalam pribadi seseorang yang terwujudkan dalam tingkah laku. Relatif stabil adalah suatu kondisi yang apabila telah terbentuk akan tidak mudah diubah Budimansyah, 2012: 2. Dalam pengertian yang lebih luas, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati Budimansyah, 2012: 6. Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat mutlak dalam hidup ini, dan manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan. Fatah Yasin 2008: 15 mengutip perkataan John Dewey yang juga dikutip dalam bukunya Zakiyah Daradjat menyatakan bahwa “pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia guna membentuk dan mempersiapkan pribadinya agar hidup dengan disiplin .” Pernyataan Dewey mengisyaratkan bahwa sejatinya suatu komunitas kehidupan manusia, di dalamnya telah terjadi dan selalu memerlukan pendidikan, mulai dari model kehidupan masyarakat primitif sampai pada model kehidupan masyarakat modern. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan secara alami merupakan kebutuhan hidup manusia, upaya melestarikan kehidupan manusia dan telah berlangsung sepanjang peradaban manusia itu ada. Dan hal ini sesuai dengan kodrat manusia yang memiliki peran rangkap dalam hidupnya yaitu sebagai makhluk individu yang perlu berkembang dan sebagai anggota masyarakat di mana mereka hidup. Untuk itu pendidikan mempunyai tugas ganda, yakni di samping mengembangkan kepribadian manusia secara individual, juga mempersiapkan