Arsitektur Metafora
60 | P a g e
IV.3 Analisa Tapak
IV.3.1 Pergerakan Matahari
KETERANGAN
Gambar IV.5 Pergerakan Matahari
DAERAH YANG TERKENA SINAR MATAHARI SORE DAERAH YANG TERKENA SINAR MATAHARI SIANG
DAERAH YANG TERKENA SINAR MATAHARI PAGI
A B
C
U
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur Metafora
61 | P a g e
1. Potensi : pencahayaan alami dapat masuk kearah timur dan barat. Pencahayaan alami
dapat masuk saat siang hari dan sore hari, sedangkan pada pagi hari, cahaya matahari masuk dari celah-celah bangunan.
2. Masalah : Radiasi matahari tinggi di sekitar site, namun tidak ada buffer yang cukup berupa vegetasi, hanya bangunan-bangunan eksisting.
3. Solusi : Orientasi bangunan memanjang dari sisi timur-barat, menambahkan vegetasi
di antara retail-retail sebagai buffer cahaya matahari serta sebagai peneduh kawasan.
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur Metafora
62 | P a g e
IV.3.2 Kebisingan
KETERANGAN
Gambar IV.6 Kebisingan
1. Potensi : Area sepanjang tepi sungai di sekitar site memiliki tingkat kebisingan yang
rendah. 2. Masalah : Kurangnya buffer terhadap kebisingan di sisi Jalan Gatot Subroto.
3. Solusi : memanfaatkan potensi sungai Bingai dan tingkat kebisingannya yang rendah
sebagai area promenade, area terbuka publik diletakkan pada bagian paling sentral di kawasan agar kebisingan dapat tersaring melalui bangunan eksisting dan bangunan baru.
TINGKAT KEBISINGAN TINGGI DARI LALULINTAS
KENDARAAN
TINGKAT KEBISINGAN TINGGI DARI LALULINTAS
KENDARAAN
TINGKAT KEBISINGAN RENDAH DARI
LALULINTAS KENDARAAN
TINGKAT KEBISINGAN
U
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur Metafora
63 | P a g e
IV.3.3 Vegetasi
KETERANGAN
Gambar IV.7 Vegetasi
1. Potensi : -
2. Masalah : Minimnya vegetasi pada bagian pedestrian dan area tepi sungai. 3. Solusi
: Menambahkan vegetasi ditengah kawasan sebagai elemen peneduh dan penyejuk sehingga cahaya matahari pada siang hari dapat tersaring.
VEGETASI
U
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur Metafora
64 | P a g e
IV.3.4 Sirkulasi Pedestrian
KETERANGAN
Gambar IV.8 Sirkulasi Pedestrian
1. Potensi : Daerah persimpangan Jalan Gatot Subroto memiliki tingkat kepadatan
pejalan kaki yang tinggi. 2. Masalah : Sisi Jalan Gatot Subroto sebagai jalan utama di sekitar site sepi dari pejalan
kaki 3. Solusi
: Merencanakan pedestrian yang dilengkapi arcade dan furnitur jalan agar pejalan kaki merasa nyaman saat berjalan di sekitar kawasan.
KEPADATAN RENDAH KEPADATAN RENDAH
DI AREA LAPANGAN MERDEKA DAN
PERKANTORAN
KEPADATAN TINGGI KARENA ADANYA
AKTIVITAS RUKO DAN KOMERSIL LAINNYA
KEPADATAN RENDAH
SIRKULASI PEJALAN KAKI
U
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur Metafora
65 | P a g e
IV.3.5 Sirkulasi Kendaraan