Pengertian dan Fungsi layanan Sirkulasi

dikatakan Kosam Rimbarawa bahwa pelayanan dalam perpustakaan adalah merupakan ujung tombak suksesnya sebuah perpustakaan. 28 Kegunaan beberapa teori di atas untuk memahami pengertian dan fungsi layanan sirkulasi yang baik di bagian layanan sirkulasi.

C. Sistem Layanan Sirkulasi

Ada dua macam sistem layanan sirkulasi yang dilakukan oleh perpustakaan yaitu 1. Sistem terbuka Open Access Sistem ini memberikan kebebasan kepada pemakai untuk memasuki ruangan koleksi dan memilih sendiri buku dari rak sesuai selera dan kebutuhan pemakai. Petugas hanya mengawasi dari kejauhan dan mencatat peminjaman dan pengembalian. 29 Kelebihan dari sistem terbuka adalah adalah sebagai berikut : a. Pemakai memperoleh kebebasan dalam memilih bahan pustaka yang ada di rak. b. Dengan melihat dan memeriksa buku secara bebas dapat menimbulkan daya rangsang untuk membaca. c. Jika buku yang diinginkan tidak ada, maka dapat langsung memilih yang lain. d. Lebih menyenangkan melihat-lihat buku secara langsung dalam bentuk fisik buku dari pada langsung menuju katalogOPAC. 30 Kelemahan dari sistem terbuka adalah sebagai berikut : 28 Kosam Rimbarawa, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, h. 32. 29 Daryanto. Pengetahuan Praktis Bagi Pustakawan Malang: Bina Cipta, 1985, h. 35. 30 Ibid., h. 35. a. Pemakai sering salah mengembalikkan buku ke rak, karena tidak tahu cara menyusunnya sehingga susunan buku sering banyak yang rusak. b. Kebebasan sering disalahgunakan sehingga banyak buku yang hilang. c. Pengawas atau petugas perpustakaan harus sering-sering mengawasi atau mengontrol para pemakai 31 2. Sistem pelayanan tertutup close accsess Dengan sistem tertutup pemakai tidak diperbolehkan memasuki ruang koleksi bahan pustaka, jika pemakai ingin meminjam bahan pustaka maka dapat melalui katalog dengan menulis nomor panggil buku, judul, dan pengarang terlebih dahulu lalu petugas yang mencarikan atau dapat memesan lewat petugas. Pada sistem ini susunan buku terpisah dengan ruang baca sehingga diperlukan petugas yang mengambil dan mengembalikan buku. 32 Kelebihan sistem tertutup adalah sebagai berikut : a. Susunanletak buku dalam rak dapat terpelihara dan rapi karena ada petugas yang mengerjakannya. b. Kehilangan buku dari rak dapat ditekan sekecil mungkin dengan memberi slip-slip bagi buku yang sedang dipinjam. c. Pengontrolan buku lebih mudah dilakukan oleh petugas. d. Tidak diperlukan petugas khusus yang mengawasi pengunjung yang masuk dan keluar ruang koleksi. 33 31 Ibid., h. 35. 32 Ibid., 27. 33 Ibid., h. 27. Kelemahan sistem tertutup sebagai berikut : a. Kebebasan melihat dan memilih buku tidak ada, memilih harus lewat katalog. b. Memilih lewat katalog kurang memberi kesenangan dan kepuasan. c. Memilih katalog terkadang mengecewakantidak mengenai sasaran sesuai kebutuhan atau terkadang buku yang dipinjam tidak ada karena sudah dipinjam. d. Katalog kartu secara tidak langsung cepat rusak karena sering dipegang dan digunakan. e. Banyak buku yang kurang dikenal oleh pemakai sehingga tidak pernah dipinjam. 34 Kegunaan dari beberapa teori di atas untuk mengetahui sistem apa yang sebaiknya digunakan untuk perpustakaan perguruan tinggi.

D. Peraturan dan Tata Tertib

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peraturan adalah tatanan petunjuk, kaidah, ketentuan yang dibuat untuk mengatur, sedangkan tata tertib adalah aturan. 35 Peraturan dan tata tertib suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena dibuat untuk mengatur kegiatan pelayanan perpustakaan. Peraturan ataupun tata tertib harus dibuat secara tertulis dan disosialisasikan agar dapat diketahui oleh penguna perpustakaan. Peraturan dan tata tertib pengunaan perpustakaan disusun secara singkat dan jelas, sehinga para penguna yang terdiri dari civitas akademik dapat dengan mudah membacanya. 34 Ibid., h. 27. 35 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h.56. Ketentuan-ketentuan yang dapat dicantumkan dalam peraturan pengunaan perpustakaan meliputi sebagai berikut : 1. Jam dan hari layanan 2. Keangotaan 3. Jumlah buku yang dipinjam 4. Lama waktu pinjam 5. Sanksi terhadap pelangaran 6. Ketentuan lainnya. 36

E. Pengertian Burnout

Pengertian burnout menurut Jonathon R.B. Halbesleben burnout adalah respon psikologis saat bekerja, stres yang ditandai dengan emosional, depersonalisasi, dan perasaan penurunan prestasi pribadi. 37 Maksud dari pengertian di atas adalah burnout bisa terjadi saat psikologis atau keadaan seseorang merespon stres yang ditandai dengan emosi, mengalami depersonalisasi hingga penurunan prestasi atas pribadinya sendiri. Depersonalisasi adalah proses penyeimbang antara tuntutan pekerjaan dengan kemampuan individu. Hal ini bias berupa sikap sinis terhadap orang-orang yang berada dalam lingkup pekerjaan dan kecenderungan untuk menarik diri dalam bekerja. Perilaku tersebut diperlihatkan sebagai upaya melindungi diri dari perasaan kecewa, karena penderitanya menggangap bahwa dengan berperilaku 36 Pawit M. Yusuf, et al, Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah Jakarta: Kencana, 2007, h.85-88. 37 Jonathon R.B. Halbesleben, Journal of Management 306 859 –879 Oklahoma: University of Oklahoma,2004 http:www.uk.sagepub.comgreenhaus4estudychaptersarticlesChapter09_Article01.pdf di akses pada tanggal 3032014 hari minggu 11:55