Tinjauan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA

Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. 1. Bagi peneliti, peneliti ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang manajemen investasi 2. Bagi civitas akademika dan peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 3. Bagi komunitas pasar modal, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terlibat di dalamnya untuk mendapatkan informasi guna pengambilan keputusan investasi, terutama dalam memprediksi Return Saham suatu investasi. .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1.Return Saham Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang dihadapinya. Return Saham adalah penghasilan yang diperoleh selama periode investasi per sejumlah dana yang diivestasikan dalam bentuk saham Bodie, 1998. Secara praktis, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan total selama periode investasi dibandingkan harga beli investasi tersebut. Menurut Brigham et.al. 1999 : 192, pengertian dari return adalah “measure the financial performance of an investment”. Home dan Wachoviz Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. 1998:26 mendefinisikan return sebagai “Return as benefit which related with owner that includes cash appreciation or capital gain which is realization in the end of the year”. Menurut Jones 2000 : 124 “return is yield dan capital gain loss”. a. Yield, yaitu cash flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. b. Capital gain loss, yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan. Hal tersebut diperkuat oleh Corrado dan Jordan 2000 : 5 yang menyatakan bahwa “Return from investmen security is cash flow and capital gainloss”. Berdasrkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan capital gainloss. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu periodik tertentu. Capital gain loss dalam suatau periode merupakan selisih antara harga saham semula awal periode dengan harganya di akhir periode. Bila harga saham pada akhir periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperoleh capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaliknya maka investor dikatakan memperoleh capital loss. Menurut Jogiyanto 2003 : 109 return saham dibedakan menjadi dua : A. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. 6 Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. B. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, maka dapat ditulis rumus Ross et.al. 2003 : 238 : 1 1 1 1 − − − = t i P P P R R 1 = Return Saham P t = Harga Saham pada periode t P t-1 = Harga Saham pada periode t-1 2. Rasio Harga Laba Rasio Harga Laba merupakan salah satu rasio keuangan perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham lebih dominan dibanding Laba Per Saham.Oleh karena itu, dalam analisis mengenai pergerakan harga saham, pertimbangan tentang Rasio Harga Laba sangat penting. Terlebih dalam jangka panjang, Rasio Harga Laba lebih volatile dibanding Laba Per Saham. Ketidakstabilan Rasio Harga Laba disebabkan oleh adanya perubahan required rate of return k dan growth rate of dividen g. Semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan”. Iskandar Z. Alwi, 2003 : 75 Salah satu pendekatan yang menggunakan nilai earnings untuk memperkirakan nilai instrinsik, adalah pendekatan Rasio Harga Laba, atau disebut juga pendekatan earnings multiplier. Rasio Harga Laba saham dapat dihitung dengan formula : Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. saham per Pendapatan biasa saham lembar per pasar Harga Laba Harga Rasio = Salah satu faktor yang mempengaruhi Rasio Harga Laba adalah pertumbuhan deviden yang berarti juga laba. Semakin tinggi pertumbuhan deviden semakin tinggi Rasio Harga Laba apabila faktor-faktor yang lain sama. Perusahaan yang berada dalam industri yang pada tahap pertumbuhan growing stage akan mempunyai Rasio Harga laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang berada pada industri yang sudah mapan. Apabila perusahaan mempunyai nilai Rasio Harga Laba yang tinggi akan menjadi daya tarik investor untuk membeli. Sehingga permintaan saham tersebut akan naik. Hal ini akan mendorong harga saham akan naik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan semakin tinggi Rasio Harga Laba semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan dilihat dari pertumbuhan perusahaan tersebut, maka akan mendorong harga saham naik. 3. Rasio Pengembalian Modal Rasio Pengembalian modal perusahaan merupakan salah satu ukuran yang dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Menurut Walsh 2004 : 56 kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pengembalian atas modal yang ditanamkan pemilik saham. Pengembalian modal perusahaan merupakan ukuran seberapa besar laba yang dihasilkan atas seluruh investasi dalam modal yang dilakukan oleh pemilik modal perusahaan. Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Rasio Pengembalian Modal merupakah salah satu rasio dalam profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari setiap modal yang ditanamkan pemilik perusahaan. Pengembalian atas ekuitasmodal sendiri dihitung dengan membandingkan antara laba bersih terhadap ekuitas perusahaan. Formula yang digunakan untuk melakukan perhitungan Rasio Pengembalian Modal adalah sebagai berikut John J.Wild 2005 : 42 : Rasio Pengembalian Modal Sendiri Modal Bersih Laba = Laba yang dihasilkan atas investasi berbentuk modal perusahaan dalam rasio keuangan yang dikenal Rasio Pengembalian Modal mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan Walsh, 2004 : 57. Rasio Pengembalian Modal yang semakin tinggi menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan pemilik perusahaan menghasilkan return saham yang semakin tinggi. 4. Rasio Aktivitas Aktivitas operasi perusahaan membutuhkan investasi, baik untuk aset yang bersifat jangka pendek inventory and account receivable maupun jangka panjang property, plan, and equipment. Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan sales dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut. Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan penjualan akan membutuhkan tambahan Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. aset. Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta menilai kemamuan perusahaan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhanna. Dua buah contoh rasio aktivitas : Perputaran Persedaan, Perputaran Aktiva. Tingkat Perputaran Aktiva dapat dirumuskan sebagai berikut John J.Wild 2005 : 43 : Tingkat Perputaran Aktiva = Total Kewajiban 5. Rasio Leverage a Ekuiditas Pemegang Saham Rasio leverage merupakan besarnya tingkat proporsi debt relatif terhadap ekuitas yang meningkatkan risiko perusahaan. sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi sangat mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt jatuh tempo dan tingkat bunga tetap dan variabel. Misalnya industri dengan modal yang intensif cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi untuk mendanai property, plan, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan semacam itu har us bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu aset yang diperoleh. Debt ratio ditunjukkan dengan perbandingan debt to total capital, debt to equity. Debt To Equity dapat dirumuskan sebagai berikut John J.Wild 2005 : 41 Rasio Hutang Modal = Penjualan a Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Rata-rata Total Aktiva 6. Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal memerlukan berbagai macam informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan dan informasi lainnya yang bersifat teknikal. informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Informasi dari laporan keuangan yang lazim digunakan untuk memprediksi harga atau return saham untuk perusahaan yang go public berupa laporan neraca dan laba rugi yang tercermin dalam informasi asset, liability, equity, sales, dan net income. Suatu Informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi baru akan membentuk suatu kepercayaan baru di kalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga. Dalam penelitian ini penulis mengukur pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Hutang Modal dan Tingkat Perputaran Aktiva terhadap Return Saham. melalui hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu para investor untuk memprediksi Return Saham suatu perusahaan di masa depan dalam mengambil keputusan investasi. Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Judul Variabel yang digunakan Hasil Penelitian I G.K.A. ULUPUI 2005 Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Variabel Independen : Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Profitabilitas Variabel Dependen : Return Saham Rasio Likuiditas dan Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Rasio Aktivitas tidak memiliki pengaruh signifikan dan negative terhadap Return saham. Rasio Leverage tidak memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return Saham Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Michael Suharli 2005 Pengaruh Debt Equity Ratio dan Beta Saham Terhadap Return Saham Variabel Independen : Debt Equity Ratio dan Beta Saham Variabel Dependen : Return Saham Debt Equity Ratio dan Beta Saham tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Return Saham Kumianny A.Saputra,elly, DanPwee leng 2002 Variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat pengembalian saham Variabel Independen : Rasio Likuiditas. Rasio Sistematis Saham Variabel Dependen : Return Saham Rasio Likuiditas dan Rasio Sistematis Saham berpengaruh signifikan Terhadap Return Saham. Heru S.A.S : Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Hutang Pada Modal Dan Rasio Harga Laba Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 151

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 25 130

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 3

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh rasio likuditas, rasio aktivitas, rasio Solvabilitas dan rasio profitabilitas terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur Yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14