Wewenang dan Wilayah Hukum Pengadilan Agama

41 Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi di pindahkan ke lokasi baru yaitu tepatnya di Jl. Jenderal Ahmad Yani Nomor 1 Bekasi. 10 Adanya tuntutan masyarakat perkotaan dengan perkembangan kehidupan masyarakat Bekasi yang semakin padat, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 1981 Kabupaten Bekasi ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif Bekasi yang meliputi 4 empat Kecamatan yaitu: Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan yang secara keseluruhan mencakup 18 delapan belas Kelurahan serta 8 delapan Desa. Selanjutnya dengan adanya kebijakan konsep Botabek yang merupakan pelaksana Inpres Nomor 13 Tahun 1976 membawa pengaruh terhadap perkembangan Kota Administratif Bekasi sebagai penyangga Ibukota Negara, maka Kota Administratif Bekasi dan kecamatan-kecamatan disekitarnya yang berada dalam wilayah kerja Kabupaten Bekasi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga memerlukan peningkatan dan pengembangan serta sarana dan prasarana sebagai pengelolaan. 11

C. Wewenang dan Wilayah Hukum Pengadilan Agama

Tugas pokok Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman ialah menerima, memeriksa, dan mengadili serta menyelesaikan 10 Panitera Pengadilan Agama Bekasi, Data Yuridiksi dan Populasi Geografi dan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Bekasi. 11 Panitera Pengadilan Agama Bekasi, Data Yuridiksi dan Populasi Geografi dan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Bekasi. 42 setiap perkara yang diajukan kepadanya Ps. 2 ayat 1 UU. No. 141970, termasuk didalamnya menyelesaikan perkara Voluntair penjelasan ps.2 1 tersebut. 12 Berdasarkan ketentuan UU. No. 71989 tentang Peradilan Agama, khususnya pasal 1, 2, 49 dan penjelasan umum angka 2, serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain: UU No. 11974, PP No. 281977, Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, Permenag. No. 2 tahun 1987 tentang Wali Hakim, maka Pengadilan Agama bertugas dan berwenang untuk memberikan pelayanan hukum dan keadilan dalam bidang hukum keluarga dan harta perkawinan bagi mereka yang beragama Islam, berdasarkan Hukum Islam. 13 Bidang hukum perkawinan yang diatur dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjadi kekuasaan Peradilan Agama, dan disebutkan dalam Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama Pasal 49 ayat 2 adalah : 1. Izin beristeri lebih dari seorang. 2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berusia 21 dua puluh satu tahun, dalam hal orang tua wali atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat. 3. Dispensasi Kawin. 12 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, h. 1. 13 Ibid,, h. 1-2. 43 4. Pencegahan Perkawinan. 5. Penolakan Perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah. 6. Pembatalan Perkawinan. 7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami atau isteri. 8. Perceraian karena talak. 9. Gugatan Perceraian. 10. Penyelesaian Harta Bersama. 11. Mengenai Pengusaan Anak-anak. 12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak memenuhinya. 13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas isteri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas isteri. 14. Putusan tentang sah atau tidaknya seorang anak. 15. Putusan tentang pencabutan kekuasaan. 16. pencabutan kekuasaan wali. 17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh Pengadilan dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut. 18. Menunjuk seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18 delapan belas tahun yang ditinggal kedua orang tuanya padahal tidak ada penunjukan wali oleh orang tuanya. 19. Pembebanan kewajiban ganti kerugian terhadap wali yang telah menyebabkan kerugian atas harta benda anak yang ada dibawah kekuasaannya. 44 20. Penetapan asal-usul seorang anak. 21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran. 22. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain. 14 Adapun wilayah hukum Pengadilan Agama Bekasi meliputi seluruh wilayah daerah Tingkat II Kota Bekasi yang terdiri dari 12 Dua Belas Kecamatan dan 55 Lima Puluh lima Kelurahan. Yang menjadi kompetensi absolut Peradilan Agama adalah terdapat pada Pasal 49, ayat 1 yang berbunyi Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang: Perkawinan, Kewarisan, Wasiat, dan hibah yang dilakukan berdasarkan Hukum Islam, Wakaf dan Shadaqah. Pada ayat 2 Bidang perkawinan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 huruf a ialah hal-hal yang diatur dalam atau berdasarkan undang-undang mengenai perkawinan yang berlaku. Kemudian pada ayat 3 Bidang kewarisan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 huruf b ialah penentuan siapa-siapa 14 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Amandemen undang- undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, h. 86-87. 45 yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peniggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan. 15 15 Roihan Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, cet.ke 1,Jakarta: Rajawali Press, 1991, h. 29.

BAB IV ANALISA TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BEKASI