83
yang sah, pejabat Pembina dapat mengusulkan kepada hakim pengawas untuk memrintahkan anak tersebut mengulangi seluruh atau sebagian pidana pelayanan masyarakat yang dikenakan terhadapnya.
Pidana pelayanan masyarakat untuk anak dijatuhkan paling singkat 7 jam dan paling lama 120 jam,
120
1 Selama masa pemidanaan pelayanan masyarakat, anak tetap berada dalam lingkungan keluarga,
dengan ketentuan segala persyaratan pembinaan yang telah diputus oleh pengadilan wajib dilaksanakan oleh anak dengan pendampingan dari orang tuawalinya.
dan dapat diulang baik seluruhnya maupun sebagian dalam hal anak tidak memnuhi seluruh atau sebagian kewajiban Pasal 76 ayat 3 UU SPPA.
Kemudian teknis dan kondisi anak ketika melakukan pelayanan masyarakat, dapat dilihat sebagaimana ketentuan Pasal 109 RPP UU SPPA yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
2 Pelaksanaan putusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi anak. 3
Pelayanan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan pada waktu siang hari untuk jangka waktu paling lama 3 tiga jam dalam 1 satu hari kerja dan tidak boleh mengganggu
hak belajar anak. 4
Pembimbing kemasyarakatan wajib melakukan pembimbingan dan pendampingan dalam pelaksanaan pembinaan pelayanan masyarakat dengan pengawasan Jaksa Anak.
5 Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan dan
hasil pembinaan Anak.
121
3. Pidana Pengawasan
Yang diamksud dengan pidana pengawasan adalah pidana yang khusus dikenakan untuk anak, yakni pengawasan yang dilakukan oleh penuntut umum terhadap perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari di
120
Angger Sigit Pramukti,S.H. Fuady Primaharsya,S.H., Sistem Peradilan Pidana Anak, Op.Cit, hal 89
121
Dr. Lilik Mulyadi, S.H.,M.H., Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, Op.Cit, hal 171
84
rumah anak dan pemberian bimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan.
122
Berdasarkan pasal 71 ayat 1 huruf b angka 3 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 mengatur bahwa pidana
pengawasan terhadap anak paling singkat 3 tiga bulan dan paling lama 2 dua tahun. Kemudian anak ditempatkan di bawah pengawasan penuntut umum anak dan dibimbing oleh Pembimbing
Kemasyarakatan. Anak dalam kehidupan sehari-hari di rumah Anak dan pemberian bimbingan yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Penjelasan Pasal 77 ayat 1 UU SPPA.
123
1 Dalam penjatuhan pidana pengawasan dapat ditetapkan syarat-syarat :
Kemudian terhadap dimensi pidana pengawasan ini, ketentuan pasal 111 dan pasal 112 RPP Undang-Undang Sistem Pearadilan Pidana Anak selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Pasal 111
a. Pernyataan anak tidak akan melakukan tindak pidana lagi; atau
b. Pernyataan anak dengan persetujuan orang tuawali harus mengganti seluruh atau sebagian
kerugian yang timbul oleh tindak pidana yang dilakukan. 2
Jika selama dalam pengawasan anak melanggar hokum, Pembimbing Kemasyarakatan mengusulkan kepada hakim pengawas untuk memperpanjang masa pengawasan yang lamanya tidak melampaui 2
dua kali masa pengawasan yang belum dijalani. 3
Dalam hal selama pengawasan, Anak menunjukan perilaku yang baik, Pembimbing Kemasyarakatan mengusulkan kepada hakim pengawas untuk mempersingkat masa pengawasannya.
4 Hakim pengawas dapat mengubah penetapan jangka waktu pengawasan berdasarkan usulan
Pembimbing Kemasyarakatan setelah mendengarkan para pihak. Pasal 112
1 Dalam hal anak selama menjalani pidana pengawasan melakukan tindak pidana danatau dijatuhi
pidana yang bukan pidana penjara, pidana pengawasan tetap dilaksanakan.
122
Angger Sigit Pramukti,S.H. Fuady Primaharsya,S.H., Sistem Peradilan Pidana Anak, Op.Cit, hal 89
123
Dr. Lilik Mulyadi, S.H.,M.H., Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, Op.Cit, hal 171
85
2 Dalam hal anak dijatuhi pidana penjara, maka pidana pengawasan ditunda dan dilaksanakan kembali
setelah terpidana selesai menjalani pidana penjara. 3
Dalam melakukan bimbingan pengawasan, Pembimbing Kemasyarakatan dapat bekerja sama dengan Pekerja Sosial Profesional, tenaga kerja social, dan perangkat desa atau nama lainnya.
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan syarat bimbingan pengawasan diatur dengan Peraturan
Mentri.
124
3 Pelatihan Kerja
Ketentuan Pasal 78 UU SPPA menentukan bahwa pidana pelatihan kerja dilaksanakan dilembaga yang melaksanakan pelatihan kerja yang sesuai dengan usia Anak.
125
Lembaga yang melaksanakan pelatihan kerja antara lain balai latihan kerja, lembaga pendidikan vokasi yang dilaksanakan, misalnya
oleh kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan, pendidikan atau sosial. Dalam hal anak dijatuhi pidana pelatihan kerja, dikenalkan paling singkat selama tiga bulan
dan paling lama satu tahun.
126
1 Pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 huruf c diselenggarakan oleh :
Untuk ketentuan Pasal 71 ayat 1 huruf c pidana pokok Anak berupa pelatihan kerja dimensinya diatur lebih lanjut dalam ketentuan Pasal 113, 114 dan 115 RPP UU SPPA sebagai berikut :
Pasal 113
a. Pemerintah; atau
b. Pemerintah bekerja sama dengan swasta.
2 Pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan pada hari kerja dan tidak
mengganggu hak belajar anak.
124
Ibid, hal 172-173
125
Ibid, hal 173
126
Angger Sigit Pramukti,S.H. Fuady Primaharsya,S.H., Sistem Peradilan Pidana Anak, Op.Cit, hal 90
86
3 Pidana pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenakan paling singkat 3 tiga
bulan dan paling lama 1 satu tahun. 4
Pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan untuk jangka waktu paling singkat 1 satu jam dan paling lama 3 tiga jam dalam 1 satu hari sesuai dengan putusan hakim dengan
memperhatikan kebutuhan anak. 5
Pidana pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan pada lembaga yang melaksanakan pelatihan kerja yang sesuai dengan usia anak.
Pasal 114 1
Pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 harus didampingi oleh Pekerja Sosial Profesional atau Tenaga Kesejahteraan Sosial.
2 Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara berkala atai isidentil
Pasal 115 1
Pembimbing kemasyarakatan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan kerja melalui koordinasi dengan Pekerja Sosial Profesional atau Tenaga Kesejahteraan Sosial dan penanggung
jawab pada tempat pelatihan kerja. 2
Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada hakim pengawas dalam jangka waktu paling lama 14 empat belas hari sejak pelatihan kerja selesai dilaksanakan.
127
4 Pembinaan dalam Lembaga
Pembinaan dalam lembaga merupkan bentuk pidana pokok ke empatyang diatur dalam ketentuan Pasal 71 ayat 1 huruf d UU SPPA.
128
127
Dr. Lilik Mulyadi, S.H.,M.H., Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, Op.Cit, hal 174
128
Ibid, hal 174
Pidana pembinaan didalam lembaga dilakukan ditempat pelatihan kerja atau lembaga pembinaan yang diselenggarakan, baik oleh pemerintah maupun swasta. Pidana
pembinaan didalam lembaga dijatuhkan apabila keadaan dan perbuatan anak tidak membahayakan masyarakat. Dalam hal ini pembinaan dalam lembaga dilakukan paling singkata 3 bulan dan paling lama
87
24 bulan. Dalam pasal 80 ayat 4 meyebutkan bahwa anak yang telah menjalanai ½ dari lamanya pembinaan didalam lembaga dan tidak kurang dari 3 bulan beekelakuan baik berhak mendapatkan
pembebasan bersyarat.
129
1 Anak dijatuhi pidana berupa pembinaan dalam lembaga wajib ditempatkan dalam tempat
pelatihan kerja atau lembaga pembinaan sesuai dengan putusan hakim. Pada hakikatnya, Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak menyebutkan bahwa pembinaan
dalam lembaga dilakukan oleh Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial LPKS. Kemudian terhadap pembinaan didalam lembaga dalam RPP UU SPPA diatur dalam ketentuan Pasal 116 dan Pasal
117 yang berbunyi sebagai berikut : Pasal 116
2 Tempat pelatihan kerja atau lembaga pembinaan merupakan tempat atau lembaga pembinaan
merupakan tempat atau lembaga yang memiliki tempat tinggal bagi Anak. 3
Dalam hal tempat pelatihan kerja atau lembaga pembinaan sebagai dimaksud pada ayat 1 belum memiliki sarana pendidikan, Balai Pemasyarakatan dapat bekerja sama dengan :
a. Lembaga Pendidikan;
b. Lembaga Keagamaan; atau
c. Lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan Anak.
Pasal 117 1
Pembimbing Kemasyarakatan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaa pembinaan dalam lembaga pada tempat pelatihan kerja atau lembaga pembinaan berkoordinasi dengan Pekerja
Soaial Profesional atau Tenaga Kesejahteraan Sosial pada LPKS.
129
Angger Sigit Pramukti,S.H. Fuady Primaharsya,S.H., Sistem Peradilan Pidana Anak, Op.Cit, hal 90
88
2 Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada hakim pengawas dalam
jangka waktu paling 14 empat belas hari sejak pembinaan dalam lembaga selesai dilaksanakan.
130
5 Pidana Penjara
Pidana penjara adalah pidana pokok keliama dari kentuan Pasal 71 ayat 1 huruf e Undang- Undang Sistem Peradilan Pidana Anak. Pidana Penjara merupakan pidana alternatif terakhir dari Undang-
Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang lebih mengkedepankan sifat ultimum remedium dari pada primum remedium.
131
130
Dr. Lilik Mulyadi, S.H.,M.H., Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, Op.Cit, hal 175
131
Ibid, hal 176
Pidana pembatasan kebebasan dilakukan dalam hal anak melakukan tindak pidana berat atau tindak pidana yang disertai dengan kekerasan. Dalam Pasal 79 ayat 2 menyebutkan bahwa
pidana pembatasan kebebasan dijatuhkan terhadap anak paling lama setengah dari maksimum pidana penjara yang diancamkan orang dewasa. Yang dimaksudkan dengan maksimum ancaman pidana penjara
bagi orang dewasa adalah maksimum ancaman pidana penjara terhadap tindak pidana yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dalamKUHP atau Undang-Undang Linnya.
Selain itu, minimum khusus pidana penjara tak berlaku terhadap anak. Dalam ketentuan mengenai pidana penjara dalam KUHP berlaku juga terhadap anak sepanjang tidak bertentangan dengan
Undang-Undang Sistem Perdilan Pidana Anak. Apabila perbuatan anak dianggap akan membahayakan masyarakat maka anak dijatuhi pidana
penjara di LPKA. Dalam hal ini pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada anak paling lama ½ dari maksimum pidana bagi orang dewasa. Pembinaan di LPKA dilakukan sampai anak berusia 18 tahun.
Apabila Anak sudah menjalani ½ dari lamanya pembinaan di LPKA dan berkelakuan baik maka berhak mendapatkan pembebasan bersyarat.
89
Pidana penjara dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak juga menganut asas ultimum remidium yang berarti bahwa pidana penjara terhadap anak hanya digunakan sebagai upaya
terakhir Pasal 81 ayat 5. Undang-Undang ini menyebutkan bahwa jika tindak pidana yang dilakukan anak merupakan pidana yang diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, pidana
penjara yang dijatuhkan adalah pidana penjara paling lama 10 tahun pasal 81 ayat 6.
132
2. Anak telah beruasia 14 empat belas tahun pasal 32 ayat 2 huruf a UU SPPA.
Substansi pidana penjara, dengan tolak ukur ketentuan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak hanya dapat dijatuhkan dengan syarat, bahwa :
3. Hanya dilakukan dalam hal Anak melakukan tindak pidana berat atau tindak pidana yang
desertai kekerasan Pasal 79 ayat 1 UU SPPA. 4.
Keadaan dan perbuatan Anak akan membahayakan masyarakat Pasal 81 ayat 1 UU SPPA.
5. Maksimum pidana penjara adalah ½ satu perdua dari maksimum ancaman pidana
penjara bagi orang dewasa Pasal 81 ayat 2 UU SPPA. 6.
Jika tindak pidana yang dilakukan Anak diancam dengan maksimum pidana mati atau seumur hidup, maka maksimum pidana yang dapat dijatuhkan kepada Anak adalah 10
sepuluh tahun Pasal 81 ayat 6 UU SPPA. 7.
Maksimum khususn pidana penjara tidak belaku terhadap Anak Pasal 79 ayat 3 UU SPPA.
8. Pidana penjara terhadap Anak dilaksanakan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
LPKA. UU SPPA mewajibkan dalam tenggang waktu 3 tiga tahun sejak undang- undang diberlakukan, setiap lembaga pemasyarakatan Anak melakukan perubahan sistem
menjadi LPKA. Disamping itu, undang-undang juga mewajibkan dalam waktu 5 lima
132
Angger Sigit Pramukti,S.H. Fuady Primaharsya,S.H., Sistem Peradilan Pidana Anak, Op.Cit, hal 91
90
tahun sejak diberlakukan setiap provinsi wajib membangun LPKA Pasal 104, Pasal 105 ayat 1 huruf e UU SPPA.
Pidana penjara ini, lebih lanjut diatu dalam ketentuan Pasal 118, 119, 120 dan 121 RPP UU SPPA sebagai berikut :
Pasal 118 1
Pidana penjara yang dijatuhkan kepada Anak dalam bentuk pembinaan Anak dalam LPKA. 2
Pidana penjara terhadap anak hanya digunakan sebagai upaya terakhir. 3
Jika tindak pidana yang dilakukan anak merupakan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, pidana yang dijatuhkan adalah pidana penjara paling lama
10 sepuluh tahun. Pasal 119
1 Pidana penjara diberlakukan dalam hal anak melakukan tindak pidana berat atau tindak pidana
yang disertai dengan kekerasan. 2
Pidana pembatasan kebebasan penjara yang dijatuhkan terhadap anak paling lama ½ satu pedua dari maksimum pidana penjara yang diancamkan terhadap orang dewasa.
3 Ancaman pidana minimum khusus untuk anak pidana penjara tidak berlaku terhadap anak.
Pasal 120 1
Pidana pembinaan didalam penjara dapat dilakukan di tempat latihan kerja atau lembaga pembinaan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta.
2 Dalam hal keadaan dan perbuatan anak akan membahayakan masyarakat, dikenakan pidana
penjara dalam LPKA. 3
Pembinaan di LPKA dilaksanakan sampai anak berumur 18 delapan belas tahun. 4
Anak yang telah menjalani ½ satu perdua dari lamanya pembinaan di LPKA dan berkelakuan baik, berhak mendapatkan pidana pengawasan atau pembebasan bersyarat.
91
Pasal 121 1
Pembinaan anak dalam LPKA dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian kemasyarakatan yang diawali dengan asesmen risiko dan asesmen kebutuhan.
2 Pembinaan sebagaiman dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 3
Pembimbing kemasyarakatan melakukan : a.
Penentuan program pendidikan dan pembinaan; dan b.
Evaluasi terhadap pelaksanaan program pendidikan dan Pembinaan Anak 4
Bapas wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat 3
133
B. Pidana Tambahan