Grafik untuk kincir dengan sudu standard

38

4.5. Pembahasan

Pada tugas akhir ini telah berhasil dibuat model kincir angin Savonius enam tingkat dengan dua buah sudu pada setiap tingkatnya dengan variasi bentuk sudu yang berbeda antara kincir Savonius yang satu dengan yang lainnya. Berbedanya bentuk sudu diharapkan mampu meningkatkan unjuk kerja kincir. Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa kincir angin berfungsi mengkonversi energi kinetik dari angin. Sudu-sudu kincir mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah dengan cara kincir angin dihubungkan dengan generator untuk menghasilkan energi listrik. Dari hasil penelitian dengan variasi bentuk sudu dapat dilihat pengaruh bentuk sudu terhadap unjuk kerjanya. Kincir angin dengan sudu standard setengah lingkaran menghasilkan koefisien daya C p sebesar 13,7 pada kecepatan angin 7,03 ms. Kincir angin dengan sudu modifikasi tidak setengah lingkaran menghasilkan koefisien daya sebesar 17,2 pada kecepatan angin 7,29 ms. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa bentuk sudu setengah lingkaran memepunyai koefisien daya yang lebih kecil dari pada bentuk sudu tidak setengah lingkaran. Perbedaan bentuk sudu ini adalah untuk mengurangi turbulensi angin masuk pada sisi down wind karena akan mengurangi energi angin yang dikonversikan. Koefisien daya C p terbesar dihasilkan oleh kincir dengan sudu modifikasi, karena angin yang masuk ke sudu down wind tidak banyak mengalami turbulensi. Koefisien daya C p terkecil adalah kincir dengan sudu standard, karena angin yang masuk ke sudu up wind banyak mengalami turbulensi. Berdasarkan grafik Betz Limit diketahui bahwa koefisien daya C p kincir angin Savonius tertinggi adalah sebesar 31 , namun pada penelitian ini data yang diperoleh menunjukkan koefisien daya C p yang dihasilkan adalah sebesar 17,22 . Hal ini dimungkinkan karena adanya daya dorong penghambat pada sisi up wind sehingga angin yang seharusnya bisa dikonversi oleh kincir pada sisi down wind menjadi tidak maksimal. 39

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian dan perhitungan model kincir angin Savonius, maka dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Telah berhasil dibuat model kincir angin Savonius enam tingkat dengan dua variasi kelengkungan sudu. 2. Koefisien daya maksimal yang dihasilkan oleh model kincir angin Savonius dengan sudu standard adalah sebesar 13,9 dengan nilai tsr 1,01. Koefisien daya maksimal yang dihasilkan oleh model kincir angin Savonius dengan sudu modifikasi adalah sebesar 16,2 dengan nilai tsr 1,13. 3. Daya output maksimal untuk model kincir angin Savonius dengan sudu standard adalah sebesar 19 watt didapatkan pada saat kecepatan angin 7,72 ms pada torsi sebesar 7,9 kg.cm, putaran poros 225 rpm. Daya output maksimal untuk model kincir angin Savonius dengan sudu modifikasi sebesar 22,2 watt didapatkan pada saat kecepatan angin 7,53 ms pada torsi sebesar 9,1 kg.cm, putaran poros 230 rpm. 40

5.2. Saran

Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya : 1. Perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut mengenai bentuk sudu yang mampu meningkatkan unjuk kerja kincir. 2. Kepresisian dalam pembuatan kincir angin perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang akurat. 3. Periksa komponen kincir dan komponen pendukung kincir sebelum pengambilan data apakah ada yang perlu diperbaiki. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir rugi-rugi yang dapat mempengaruhi unjuk kerja kincir.