Peralatan dan Bahan METODOLOGI PENELITIAN

18 Gambar 3.7 Fan blower 3. Generator Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik putaran poros menjadi energi listrik, yang dihubungkan menggunakan sabuk dan puli. Generator ini membangkitkan energi listrik untuk menyalakan rangkaian lampu pembebanan dan juga berfungsi sebagai pengereman dalam pengambilan data torsi yang dihasilkan. Gambar 3.8 Generator 19 4. Negaca pegas Neraca pegas, seperti yang terlihat pada Gambar 3.9 digunakan untuk mengukur gaya pengimbang torsi dinamis kincir angin saat kincir berputar. Neraca pegas dihubungkan pada lengan ayun dengan panjang lengan yang telah ditentukan. Gambar 3.9 Neraca pegas 5. Tachometer Tachometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur putaran poros kincir angin untuk mengambil data yang dibutuhkan. Jenis tachometer yang digunakan adalah digital light tachometer. Prinsip kerjanya berdasarkan pantulan yang diterima sensor dari reflektor, reflektor ini berupa alumunium foil atau benda warna yang dapat memantulkan cahaya dan dipasang pada poros. Gambar 3.10 Tachometer 20 6. Anemometer Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin sesuai dengan data yang dibutuhkan. Anemometer diletakkan didepan terowongan angin pada saat pengambilan data dilakukan. Gambar 3.11 Anemometer 7. Lampu pembebanan Lampu digunakan untuk memberikan variasi pembebanan atau efek pengereman pada poros kincir yang berputar. Lampu disusun secara paralel dan berjumlah 27 lampu. Gambar 3.12 Rangkaian lampu pembebanan 21 8. Kabel Kabel digunakan sebagai penghantar arus listrik dari generator ke lampu pembebanan. Gambar 3.13 Kabel-Kabel 9. Stopwatch Stopwatch, seperti Gambar 3.14 digunakan untuk mencatat waktu saat pengambilan data kincir angin. Gambar 3.14 Stopwatch

3.5. Variabel Penelitian

Beberapa variabel penelitian yang harus ditentukan sebelum penelitian dilaksanakan adalah : 1. Variasi bentuk sudu kincir : sudu kincir a. standard setengah lingkaran dan sudu kincir b. modifikasi tidak setengah lingkaran. 22 2. Variasi kecepatan angin : setiap variasi kincir diikuti empat variasi kecepatan angin. 3. Variasi pembebanan : tanpa lampu pembebanan atau dengan lampu pembebanan. Variabel data yang diambil dalam penelitian ini antara lain : 1. Kecepatan angin V. 2. Putaran poros kincir n. 3. Gaya pengimbang F. 4. Temperatur udara T. Setelah mendapatkan variabel data diatas, maka dari variabel data tersebut parameter yang dihitung untuk mendapatkan karakteristik kincir adalah : 1. Daya angin P a . 2. Torsi T. 3. Daya kincir P k . 4. Tip Speed Ratio tsr. 5. Koefisien daya C p .

3.6. Langkah Pengambilan Data

Pengambilan data kecepatan angin, putaran poros, torsi dinamis dan temperatur udara dilakukan secara bersamaan dengan cara berikut ini : 1. Memasang kincir yang akan diuji pada wind tunnel lorong angin. 2. Memasang neraca pegas pada tempat yang telah ditentukan. 3. Memasang tali yang menghubungkan antara neraca pegas dengan lengan generator. 4. Memposisikan anemometer didepan kincir untuk mengukur kecepatan angin yang diinginkan di dalam terowongan angin. 5. Menghubungkan rangkaian lampu dengan generator menggunakan kabel yang telah disiapkan. Sebelumnya lampu harus pada posisi off. 23 6. Memutar saklar blower dari posisi off ke posisi on. Menekan tombol start warna hijau. 7. Mengatur jarak blower terhadap wind tunnel hingga kecepatan angin sesuai yang diinginkan. 8. Meluruskan lengan generator dengan cara mengatur tali pada neraca pegas. 9. Setelah kecepatan angin konstan pengambilan data dimulai dari pembacaan kecepatan angin pada layar anemometer, pembacaan temperatur udara, pengukuran putaran poros kincir dengan takometer, dan yang terakhir pembacaan beban untuk penghitungan torsi dinamis pada neraca pegas. Pada saat pengamatan tanpa lampu pembebanan. 10. Mengulangi langkah 8 dan 9 sampai pembebanan maksimal sehingga lengan generator yang terhubung dengan neraca pegas tidak bisa bergerak lagi. 11. Mematikan semua saklar lampu pembebanan. 12. Mengulangi langkah 7 sd 10 sampai kincir angin tidak bisa menyalakan lampu pembebanan dengan cara menurunkan kecepatan angin 0,5 ms. 13. Menekan tombol stop warna merah untuk mematikan blower. Memutar saklar blower dari posisi on ke posisi off. 14. Melepas anemometer untuk mengganti kincir angin. 15. Mengganti kincir yang satunya dan mengulangi langkah 1 sd 13. 16. Melepaskan dan mengembalikan semua peralatan ke tempat semula.

3.7. Langkah Pengolahan Data

Data yang didapat dengan menggunakan langkah-langkah diatas, kemudian data tersebut diolah dengan langkah sebagai berikut : 1. Dari data kecepatan angin v dan dengan diketahui luasan frontal kincir A, maka daya angin P a dapat dicari dengan Persamaan 4. 2. Data beban pegas F dapat digunakan untuk mencari torsi dinamis T dengan Persamaan 6. 24 3. Data putaran poros n dan torsi dinamis T dapat digunakan untuk mencari daya yang dihasilkan kincir P k dengan Persamaan 8. 4. Dengan membandingkan kecepatan keliling diujung sudu dan kecepatan angin, maka tip speed ratio tsr dapat dicari dengan Persamaan 9. 5. Dari data daya kincir P k dan daya angin P a maka power coefficient C P dapat diketahui dengan Persamaan 10. 25

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian terdiri dari kincir angin Savonius dengan sudu standard dan kincir angin Savonius dengan sudu modifikasi. Setiap kincir angin dilakukan lima kali variasi kecepatan rata-rata angin dengan cara mengatur jarak blower terhadap terowongan angin untuk setiap perubahan posisi. Untuk setiap variasi kincir angin data dianggap selesai apabila putaran poros sudah tidak konstan dan gaya pengimbang F tidak mengalami perubahan. Dari hasil percobaan didapatkan data seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

4.2. Pengolahan Data dan Perhitungan

Contoh perhitungan yang disajikan diambil dari data dalam Tabel 4.1 pada baris pertama dengan kondisi kincir angin tanpa pembebanan dan jarak antara blower dengan terowongan angin pada posisi rapat. Dari data tersebut diketahui kecepatan angin 7,49 ms, putaran poros kincir 205,93 rpm, gaya pengimbang 0,395 kg dan suhu 27,9 C.

4.2.1. Perhitungan Daya Angin

Untuk mengetahui daya yang dihasilkan angin dapat dicari dengan Persamaan 4 pada Sub Bab 2.3.1. yaitu : P a = 0,5. ρ .A.v 3 dengan : P a = daya yang dihasilkan angin watt. ρ = massa jenis udara kgm 3 . A = luasan angin yang ditangkap kincir m 2 .