Batasan Masalah Manfaat Penelitian

ini dapat mengkonversi tenaga angin dari segala arah dengan orientasi arah angin horisontal. Beberapa keuntungan dari kincir angin poros vertikal : 1. Mampu menerima angin dari segala arah. 2. Tidak perlu menggunakan mekanisme pengarah angin seperti pada kincir angin poros horisontal. 3. Memiliki torsi yang cukup besar walaupun putaran poros rendah. 4. Bekerja pada rpm yang rendah. Beberapa kerugian dari kincir angin poros vertikal : 1. Sudu yang mampu menerima energi angin disebut downwind. Sudu yang melawan angin disebut upwind, sudu bagian ini cenderung menghambat putaran poros. 2. Kincir angin poros vertikal mempunyai torsi awal yang rendah dan membutuhkan energi untuk mulai berputar. a b c Gambar 2.2 Kincir angin poros vertikal a. Darrieus, b. Savonius, c. Giromill Sumber : www.windturbine1.blogspot.com http:id.wikipedia.orgwikiTurbin_angin Tugas akhir ini meneliti tentang kincir angin poros vertikal, yaitu kincir angin Savonius.

2.2.3. Kincir Angin Savonius

Kincir angin Savonius ditemukan oleh Sigurd J. Savonius dari Finlandia pada tahun 1922. Konsep dasar Savonius dikembangkan berdasarkan prinsip Flettner. Savonius menggunakan sudu dengan cara memotong silinder Flettner menjadi 2 paruhan sepanjang garis pusat dan kemudian memposisikan 2 paruhan terseb ut membentuk seperti huruf ā€œSā€ yang diletakkan pada lingkaran batas sudu. a. tipe U b. tipe L c. tipe S Gambar 2.3 Penampang turbin Savonius Sumber : http:techref.massmind.orgtechrefotherwindmill.htm http:gramlich.netprojectsoceaniaseastedl.html www.alpensteel.compdf Dari penelitian Kansas State University pada tahun 1932-1938, kincir angin Savonius mampu menghasilkan efisiensi hingga 35 sampai 40 , nilai ini melebihi koefisien daya yang tercantum dalam grafik hubungan Cp dan tsr pada umumnya, yaitu sebesar 31 .

2.3. Rumus Perhitungan

Berikut ini adalah rumus-rumus yang dipergunakan dalam perhitungan unjuk kerja kincir angin :