Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid Bandung

(1)

BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Ratih Gema Utami

NIM : 41807136

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah selalu kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, atas selesainya kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan penulisan laporannya.

Adapun penyusunan laporan kerja praktek ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bukti telah melakukan praktek kerja lapangan. Tentunya dalam penulisan laporan kerja praktek ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun berkat bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak terutama ayah dan ibu tercinta, adik-adikku tersayang, serta semua anggota keluarga, dosen pembimbing, maupun teman-teman, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Berkaitan dengan hal di atas maka tidaklah berlebihan bila penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya atas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak.

Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan dari dasar hati yang paling dalam kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Komputer Indonesia (Unikom), yang telah mengeluarkan surat pengantar praktek kerja lapangan dan memberikan pengesahan pada laporan ini.


(3)

memberikan dukungan, motivasi, serta pengajaran yang baik selama penulis melaksanakan perkuliahan.

3. Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations, yang telah memberikan bantuan, motivasi, serta pengajaran yang baik selama penulis melaksanakan perkuliahan.

4. Yadi Supriadi, S.Sos., M.Phil.,selaku dosen pembimbing penulisan laporan PKL, yang telah memberikan bantuan, pikiran, waktu dan tenaganya saat proses bimbingan, serta pengajaran yang baik selama penulis melaksanakan perkuliahan.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen tetap maupun dosen luar biasa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Unikom, yang telah memberikan dukungan, tenaga, waktu, pikiran, serta pengajaran yang baik selama penulis melaksanakan perkuliahan.

6. Mbak Astri, Mbak Intan, selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations. Serta Mbak Ratna, selaku Sekretaris Dekan FISIP Unikom yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya dalam membuat surat perizinan PKL.

7. Seluruh staf marketing komunikasi dan media Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid, yang telah memberikan bantuan, kerja sama dan pengajaran yang baik kepada penulis dalam melaksanakan PKL.B


(4)

yang baik dalam membimbing penulis selama melaksanakan PKL.

9. Astri Rahmayanti, yang telah membantu dalam meliput berita yang baik dan kelancaran penulis melaksanakan PKL.

10. Bapak Supendi dan Teh Ratna yang telah membantu kelancaran dalam memenuhi data-data yang dibutuhkan untuk keperluan laporan PKL.

11. Yang penulis banggakan teman-teman IK-Jurnalistik dan IK-Humas angkatan 2007 dan 2008, yang telah memberikan motivasi, dukungan dan kegembiraannya dalam setiap kesempatan.

12. Yang penulis cintai, sahabat-sahabat tersayang, Iha, Alia, Ricky, Fitri, Eci, Ikhrar, Diar, Kakak serta seluruh rekan IK-Jurnalistik yang sangat saya sayangi dan cintai. Terima kasih atas dukungan, motivasi, serta kegembiraan yang diberikan dalam setiap kesempatan yang kita jalani bersama.

13. Yang terkasih di seberang pulau Dedy Anwar, terima kasih untuk semua dukungan dan semangat yang diberikan dari jauh sana.

Tiada manusia yang sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dan mendorong penulis agar menjadi lebih baik, sangat penulis harapkan sebagai acuan dalam pembuatan laporan ini dan laporan-laporan lainnya.

Bandung, Desember 2010


(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung ...1

1.2. Profil Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ...3

1.2.1.Visi dan Misi ...5

1.2.1.1. Visi ...5

1.2.1.2. Misi...5

1.3. Logo Perusahaan ...5

1.4. Struktur Perusahaan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ...6

1.5. Job Description Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ...8

1.6. Sarana dan Prasarana ...14

1.6.1. Sarana ...14

1.6.7. Prasarana ...15

1.7. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...16


(6)

vi

2.1. Aktifitas Kerja PKL ...17

2.2. Deskripsi dan Contoh Hasil Kegiatan Rutin Selama PKL...23

2.3. Deskripsi dan Contoh Hasil Kegiatan Insidental Selama PKL ...35

2.4. Analisa Tentang Jurnalistik Media Massa Cetak Majalah dan Media Massa Online ...35

2.5. Analisa Tentang Media Cetak Majalah dan Media Online Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung ...48

2.5.1. Peliputan Berita ...48

2.6. Analisa Tentang Pelayanan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung kepada Mahasiswa PKL ...52

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan ...54

3.2. Saran ...55

3.2.1. Saran Bagi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid...55

3.2.2. Saran Bagi Mahasiswa ...55

DAFTAR PUSTAKA...57

LAMPIRAN ...58


(7)

vii

Tabel 1.1. Program Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ...4 Tabel 1.2. Prasarana Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung ...15 Tabel 2.1. Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan di DPU Daarut Tauhiid...20


(8)

viii

Gambar 1.1. Logo Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ...5 Gambar 1.2. Struktur Organisasi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ...7


(9)

ix

Lampiran 1 Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan ...58

Lampiran 2 Surat Penerimaan dari DPU Daarut Tauhiid ...59

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Praktek Kerja Lapangan ...60

Lampiran 4 Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan...61

Lampiran 5 Penilaian Praktek Kerja Lapangan ...63

Lampiran 6 Berita Acara Bimbingan Laporan PKL ...64

Lampiran 7 Berita-berita ...65


(10)

1

1.1. Sejarah Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung

Dompet Peduli Ummat (DPU DT) merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat yang bergerak di bidang penghimpunan (fundrising) dan pendayagunaan dana ZIS (Zakat, Infaq, dan Sedekah) serta dana lain yang halal dan legal dari perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga. Didirikan pada 16 Juni 1999 oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai bagian dari Yayasan Daarut Tauhiid dengan tekad menjadi LAZ yang Amanah, Profesional dan Akuntabel.

Latar belakang berdirinya DPU DT adalah melihat Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang amat besar. Hanya saja, persentase masyarakat yang memiliki kesadaran menunaikan kewajiban zakat sesuai dengan ketentuan masih relatif kecil dibanding dengan potensi zakat di Indonesia per tahun yang mencapai 19 trilyun rupiah.

Hal ini yang juga menjadi perhatian adalah belum optimalnya penggunaan dana zakat ini. Penyaluran dana zakat hanya sebatas pada pemberian bantuan saja tanpa memikirkan kelanjutan dari kehidupan si penerima dana.

DPU DT berusaha untuk mengatasi hal-hal tersebut. Selain berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap zakat, DPU DT juga berusaha menyalurkan dana yang dikelola kepada mereka yang benar-benar berhak, dan


(11)

berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau mereka yang sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.

Berawal dari Rapat Pengurus Yayasan bahwa perlu ada peningkatan kinerja Badan Pengelola Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) secara profesional. Untuk itu, diperlukan juga strategi-strategi baru yang efektif dan efisien dalam mengelola dana yang dihimpun dari ZIS, sehingga pada gilirannya dapat menjadi suatu kekuatan ekonomi masyarakat. Berangkat dari hal ini, maka Yayasan Daarut Tauhiid memutuskan untuk mendirikan Dompet Peduli Ummat (DPU).

DPU DT secara efektif menjalankan aktivitasnya pada tanggal 16 Juni 2000, dengan berbasiskan database, dimana setiap donatur mempunyai nomor dan kartu anggota sehingga kepedulian dan komitmen donatur dapat terukur. Dari aspek legal formal, DPU DT dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Daerah Jawa Barat oleh Gubernur Jawa Barat tanggal 19 Agustus 2002 dengan SK No: 451.12/Kep. 846 – YANSOS/2002.

Kiprah DPU DT pun mendapat perhatian pemerintah pusat, dalam waktu yang cukup singkat sejak masa berdirinya DPU DT, dan menjadi LAZDA, sudah berhasil menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional, LAZNAS, sesuai dengan SK Menteri Agama No. 410 tahun 2004 pada tanggal 13 Oktober 2004.

Setelah menjadi LAZNAS, DPU DT mengembangkan jaringan hingga mencapai delapan kota, yakni: Jakarta, Bogor, Tasikmalaya, Garut, Semarang, Yogyakarta, Lampung dan Palembang. Disamping itu memiliki ratusan jaringan kerja program pendayagunaan dari Sabang sampai Papua.


(12)

1.2. Profil Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

DPU DT berusaha untuk mengatasi persentase masyarakat yang memiliki kesadaran menunaikan kewajiban zakat sesuai dengan ketentuan masih relatif kecil dibandingkan dengan potensi zakat di Indonesia per tahun yang mencapai 19 trilyun rupiah.

Selain berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap zakat, DPU DT juga berusaha menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-benar berhak, dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau mereka yang sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.

Kiprah DPU DT ini mendapat perhatian pemerintah, kemudian ditetapkan menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) sesuai dengan SK Menteri Agama No. 410 tahun 2004 pada tanggal 13 Oktober 2004. Dimana sebelumnya sejak tahun 2002 masih sebagai Lembaga Amil Zakat Daerah.

Sejak tahun 2004 DPU DT mengembangkan konsep penyaluran dana zakat bergulir berkesinambungan, untuk para penerima zakat, agar suatu saat dapat meningkatkan taraf hidupnya dan mampu berubah dari penerima zakat menjadi pemberi zakat. Lembaga tidak hanya memberikannya saja, melainkan juga membekalinya, agar mereka bisa terus berusaha dan meningkatkan taraf hidupnya. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid sebagai lembaga amil zakat memiliki media internal untuk publikasi kepada masyarakat terkait keberadaannya dan informasi kepada donatur memiliki media diantaranya Majalah Swadaya, Buletin Keluarga Sakinah (BKS) dan juga media online yang berada di bawah Kabag Supportdan Marketing.


(13)

Tabel 1.1.

Program Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

No Program Nasional Lokal/Cabang

1 Pusat Kemandirian Ummat

1. Program MiSyKat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat) 2. Program DTM (Desa Ternak

Mandiri)

1. Program SSK (Santri Siap Karya), (DPU Palembang & Lampung)

2. Program PEKA (Pelatihan Kemandirian), (DPU Semarang) 3. Program Klinik Berdikari (DPU

Jakarta)

4. Program Budidaya Belut (DPU Palembang & Lampung)

2

Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Ummat

1. Adzkia Islamic School 2. Beasiswa Prestatif

3. Beasiswa Mahasiswa Mandiri 4. Pelatihan Baby Sitter Mitra Ibu

1. Program Kursus Bahasa Arab (DPU Yogyakarta)

2. Program Diklat Guru (DPU Pusat)

3. Program Excelent House (DUP Semarang & Bogor)

4. Program Diklat Satpam (DPU Pusat)

5. Program Diklat Bekam (DPU Pusat)

6. Program Adzkia Kids (DPU Lampung)

7. Program Pengentasan Buta Huruf Al-Qur’an (DPU Pusat) 8. Program Kursus Desain Grafis

(DPU Pusat)

9. Program Pelatihan Siswa 10.Program Diklat Janaaiz dan

Manajemen Masjid

3

Pusat Sosial dan Kemanusiaan (PUSOSMAN)

1. Program MLPK (Mobil Layanan Peduli Kemanusiaan) 2. Program RR (Rescue and

Recovery)

1. Program AAM (Anak Asuh Mandiri), (DPU Pusat)

2. Program Lingkungan Barakah (DPU Pusat)

4 Reguler

1. Program Ramadhan Peduli Negeri (RPN)

2. Program Kurban Peduli Negeri (KPN)


(14)

1.2.1. Visi dan Misi

Setiap perusahaan ataupun lembaga mempunyai visi dan misi dalam menjalankan kegiatannya, begitupun dengan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung, dimana visi atau tujuan yang berusaha dijalankan.

1.2.1.1. Visi

Menjadi Model Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang Amanah, Profesional, Akuntabel dan terkemuka dengan daerah operasi yang merata.

1.2.1.2. Misi

 Mengoptimalkan Potensi Ummat melalui Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).

 Memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dakwah dan sosial menuju masyarakat mandiri.

1.3. Logo Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai logo masing-masing untuk membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Berikut adalah logo Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

Gambar 1.1.


(15)

1.4. Struktur Perusahaan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, SK Menteri Agama RI No. 410 tahun 2004 tentang Legalitas DPU DT sebagai LAZNAZ, SK Gubernur Jawa Barat No. 541/Kep.846-Yansos/2002 tentang pengukuhan DPU DT sebagai LAZDA, SK Pengurus Yayasan DT No.09/SK/C/YYS-DT/VIII/08 tentang perubahan Organisasi DPU DT, maka Lembaga Amil Zakat Nasional DPU terdiri dari :

1. Biro Penghimpunan (fundraising) 2. Biro Pendayagunaan

3. Biro Sekretariat Lembaga & Operasional

Masing-masing biro dipimpin oleh seorang manajer yang ditunjuk oleh direktur dengan surat keputusan dari pengurus Yayasan Daarut Tauhiid.


(16)

Gambar 1.2. Struktur Organisasi


(17)

1.5. Job DescriptionDompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung 1. Direktur DPU DT

Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Lembaga Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid untuk mencapai visi dan misi DPU. 2. Manajer Biro Sekretariat Lembaga & Operasional (SLO)

Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Biro Sekretariat Lembaga dan Operasional dalam sistem administrasi, keuangan, Cabang, umum dan support untuk mencapai sasaran, target Biro Sekretariat dalam menunjang pencapaian Visi dan Misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

3. Manajer Biro Pendayagunaan

Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Biro Pendayagunaan dalam kegiatan program pendayagunaan dana donasi dari masyarakat dalam mencapai visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

4. Manajer Biro Penghimpunan

Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Biro Penghimpunan dalam kegiatan penghimpunan dana donasi masyarakat untuk mencapai target, sasaran biro penghimpunan dalam menunjang pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.


(18)

5. Kepala Bagian Support Marketing

Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan operasional pelaksanaan Marketing Support untuk mencapai sasaran, target dan visi-misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

6. Kepala Bagian Fundrising

Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Retail & Corporate Fundrising untuk mencapai target, sasaran bagian fundrising dalam menunjang pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

7. Kepala Sub Bagian Corporate Fundrising

Merencanakan, mengelola dan mengembangkan marketing khususnya Corporate Fundrising untuk mencapai sasaran, target di Biro penghimpunan dan visi-misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid. 8. Kepala Sub Bagian Retail Fundrising

Merencanakan, mengelola dan mengembangkan pelaksanaan Retail Fundrising untuk mencapai sasaran, target di Biro Penghimpunan sesuai visi – misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

9. Kepala Bagian Pusat Kemandirian Ummat

Merencanakan, mengelola dan mengembangkan program Pusat Kemandirian Ummat DPU untuk mencapai target, sasaran Biro Pendayagunaan dalam pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.


(19)

10. Kepala Bagian Pusat Pelatihan dan Pendidikan Ummat

Merencanakan, mengelola, mengkoordinasikan dan mengembangkan pola Bagian Pelatihan dan Pendidikan di Bagian Pusat Pelatihan dan Pendidikan Ummat dalam mencapai visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

11. Kepala Bagian Pusat Sosial Kemanusiaan

Merencanakan, mengelola dan mengembangkan program-program di Bagian Pusat Sosial Kemanusiaan dalam kegiatan pendayagunaan dana donasi titipan masyarakat dalam bentuk santunan untuk mencapai target, sasaran Biro Pendayagunaan dalam usaha pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

12. Kepala Sub Bagian MiSyKat (Microfinace Syariah Berbasis Masyarakat)

Merencanakan, mengelola dan mengembangkan program MiSyKat untuk mencapai target, sasaran bagian PKU dalam pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

13. Kepala Bagian Tata Usaha Perkantoran dan Pembinaan Cabang (TUP2C)

Merencanakan, mengelola dan mengembangkan operasional pelaksanaan Tata Usaha Perkantoran dan Pembinaan Cabang untuk mencapai sasaran dan target biro SLO dalam menunjang visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.


(20)

14. Kepala Sub Bagian Keuangan

Merencanakan, mengelola, mengembangkan dan melaksanakan operasional bagian keuangan dalam hal verifikasi, pencatatan, pengklarifikasian dan pelaporan keuangan untuk mencapai sasaran, target bagian keuangan dalam mencapai visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

15. Kepala Bagian Operasional

Merencanakan, mengelola, mengembangkan dan melakukan proses layanan penghimpunan dan program kepuasan donatur untuk mencapai visi – misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

16. Kasubag Layanan Internal

Mengelola, mengembangkan serta melakukan proses layanan internal, event dan rawat donatur untuk mencapai target dan sasaran operasional cabang Bandung dalam mencapai visi – misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

17. Kepala Operasional Cabang Bandung

Merencanakan, mengelola, mengembangkan dan melakukan proses layanan penghimpunan dan program kepuasan donatur untuk mencapai visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

18. Koordinator Umum

Mengelola dan melaksanakan proses operasional kantor untuk mencapai target, sasaran biro SLO dalam pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.


(21)

19. Kasubag Administrasi & Keuangan

Mengelola, mengembangkan dan melaksanakan proses administrasi kantor untuk mencapai target, sasaran biro sekretariat lembaga dalam mendukung pencapaian visi – misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

20. Kasubag MiSyKat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat) a. Memimpin MiSyKat secara profesional.

b. Bertanggung jawab terhadap kinerja MiSyKat serta mewakili MiSyKat dalam berhubungan dengan pihak luar seperti pertemuan, negosiasi, penanda-tanganan kerjasama atau undangan lainnya.

c. Menjaga keberadaan, kelangsungan dan pengembangan usaha MiSyKat sesuai dengan ketentuan, arahan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

d. Menjalankan program kerja sesuai dengan anggaran MiSyKat yang telah disetujui dalam rapat.

21. Kasubag Desa Mandiri (DM)

Merencanakan, mengelola dan mengembangkan program Desa Mandiri secara profesional dengan memberikan pelayanan terbaik kepada mitra program baik investor maupun binaan untuk menunjang pencapaian visi – misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

22. Akunting/Teller/Kasir

Memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah baik penabung maupun peminjam, bertanggung jawab atas kelengkapan data bukti transaksi untuk


(22)

kebenaran pencatatan transaksi sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku.

23. Koordinator Pendamping

Melakukan pelayanan yang terbaik terhadap anggota, tercapainya kualitas pendidikan anggota, melakukan evaluasi pembinaan pendampingan, melakukan kontrol program, bertanggungjawab atas keberlangsungan program pendampingan, tercapainya target kerja sesuai dengan targetan (KPI) yang telah ditentukan.

24. Divisi Usaha & Pelatihan

Tercapainya / terbentuknya pemasaran produk-produk, menjadi mediator pengembangan usaha anggota, tercapainya kerjasama dengan pihak lain, terbentuknya unit bisnis di sektor riil sesuai dengan target kinerja (KPI) yang telah ditentukan.

25. Divisi Pendidikan & Litbang

Memberikan pelayanan terbaik kepada anggota dan melakukan evaluasi pembinaan pendampingan, tercapainya target kerja sesuai dengan targetan (KPI) yang telah ditentukan.

26. Staf Pembukuan / Accounting

Mengelola dan melaksanakan administrasi dan laporan keungan yang didukung oleh kelengkapan data bukti transaksi untuk kebenaran pencatatan transaksi sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku.


(23)

27. Staf Layanan Donatur

Melaksanakan pelayanan kepada donatur dengan prinsip pelayanan prima (Service Excelence) dalam hal pelayanan penerimaan dana untuk menunjang pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

28. Kasubag Administrasi & Keuangan

Mengelola, mengembangkan dan melaksanakan proses administrasi kantor untuk mencapai target, sasaran biro sekretariat lembaga dalam mendukung pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

29. Staf Layanan Front Office

Melaksanakan pelayanan kepada tamu/donatur dengan prinsip pelayanan prima (Service Excelence) dalam hal pelayanan penerimaan telepon dan tamu yang berkunjung ke DPU untuk menunjang pencapaian visi dan misi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid.

1.6. Sarana dan Prasarana 1.6.1. Sarana

Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid berkantor pusat di Jl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153.

Kantor Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid terdiri dari beberapa ruangan, kantor sederhana 1 lantai ini dibagi untuk berbagai divisi. Ruang kerja laki-laki dan perempuan dibedakan. Ruang depan digunakan untuk informasi layanan dan penerimaan tamu, ruang samping kanan digunakan untuk MiSyKat


(24)

(Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat), ruang sebelah kiri digunakan untuk ruang kerja perempuan, mulai dari bagian keuangan, media dan pengembangan program dan di bagian sentral kantor digunakan untuk ruang kerja ikhwan (laki-laki), ruang marketing, raung meeting, ruang direktur serta dibagian paling belakang ada dapur.

1.6.2. Prasarana

Tabel 1.2.

Prasarana Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

NO. NAMA BARANG MERK JUMLAH

1 Komputer 27

2 Laptop Compaq & ECS 7

3 PRINTER LASER JET 1020 Hp 2

4 Printer Epson 6

5 Meja Kantor 11

6 Meja Kantor Paralel 1

7 Meja Kantor Pelayanan 5

8 Lemari File besar, sedang, biasa 3

9 Lemari loker 2

10 Lemari aksesoris pelayanan 1

11 MESIN AC Nasional & Sanyo 6

12 MESIN AC Ucida 1

13 MESIN JET PAM Pompa 1

14 Pesawat telepon fax Brader 1

15 Pesawat telepon 5

16 Kamera digital Kodak & Canon 3

17 Kamera SLR NIKON 1

18 Handy cam & kaki Sony & Tripod 1

19 Infokus Toshiba 1

20 Tape recorder Sony 3

21 Tele zoom Tamron Tamron 1

22 Handphone Nokia

23 Dispenser Kirin dan Miyako Kirin & Miyako 2

24 Lemari dapur & rak dapur 2

25 Compo Sony Sony 1

26 Ampli Maxwel Maxwel 1

27 DVD Polytron Polytron 1

28 Sound & speaker aktif 2


(25)

30 UPS ICA 1

31 Alat pemadam kebakaran Firotect 1

32 Kursi Young Young & Napolly 31

33 Kursi 20

34 Display Acrilix 3

35 Motor Honda Honda 2

36 Motor Yamaha Yamaha 1

37 Mobil Isuzu Elf FIF & Kijang Isuzu & Kijang 2

38 Galon MQ 15

39 Box File 15

1.7. Lokasi dan Waktu Praktek kerja Lapangan

1.7.1. Lokasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid yang terletak di Jl. Gegerkalong Girang No. 32, Bandung 40153. Layanan informasi 0800-140-1921. Telepon/Fax. 022-202186 / 022-2021862 dan situs www.dpu-online.com, serta e-mail : info@dpu-online.com.

1.7.2. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama satu bulan, terhitung sejak 18 Juli 2011 – 15 Agustus 2011. Dengan hari kerja dari Senin hingga Minggu, pukul 09.00 – 16.00 WIB, atau disesuaikan dengan tugas liputan.


(26)

17 2.1. Aktivitas Kerja PKL

Penulis mendapat kesempatan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian media Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT) Bandung. Banyak pengalaman menarik dan mengesankan yang penulis dapat selama menjalani PKL. Penulis dapat mengetahui dan mempraktekkan teori yang telah didapat mengenai peliputan berita, pembuatan berita baik straight news, feature, artikel dan ghost writter. Pada saat menjalankan PKL, penulis ditempatkan sebagai reporter magang dan penulis naskah berita.

Sebagai reporter magang, penulis turun langsung ke lapangan guna mencari berita dan kemudian menuangkan hasil liputan menjadi naskah berita. Hal tersebut merupakan pengalaman yang berharga. Penulis dapat bertemu dan mewawancarai narasumber dari berbagai bidang dengan deadline pengumpulan berita yang telah ditentukan oleh redaksi juga menjadi hal yang menarik dan sulit dilupakan.

Masa PKL yang dijalani mulai tanggal 18 Juli 2011 hingga 15 Agustus 2011 atau terhitung satu bulan memiliki hari kerja yang disesuaikan dengan jadwal liputan yang telah ditentukan oleh redaksi DPU DT. Hari kerja tidak terpaku pada jadwal harian atau mingguan untuk melakukan peliputan berita. Dalam satu minggu, liputan dapat dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali dengan kondisi, satu hari sekitar satu sampai dua kali peliputan.


(27)

Penulis melakukan kegiatan jurnalistik, mulai dari mencari informasi, mewawancarai narasumber dan melakukan pemotretan apabila berita yang akan terbit membutuhkan data foto. Selama penulis menjalani PKL di tempat yang bersangkutan, jam kerja yang diberlakukan yaitu sama seperti reporter yang lain. Libur kantor DPU DT sebanyak dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari Sabtu dan Minggu. Namun untuk reporter memiliki ketentuan, dimana pada hari libur tersebut harus tetap meliput, apabila ada acara yang membutuhkan peliputan. Karena sebagian besar acara yang diadakan DPU DT seringkali pada hari-hari tersebut.

Media DPU DT merupakan media informasi yang sifatnya internal. Hal ini dikarenakan khalayak cakupannya merupakan bagian internal yang berpartisipasi di DPU DT yaitu donatur. DPU DT memberikan informasi setiap bulannya kepada donatur melalui Majalah Swadaya. Hal ini bertujuan untuk menggantikan laporan keuangan bulanan yang biasanya tampilannya membosankan untuk dibaca. Dengan adanya Majalah Swadaya, donatur tidak hanya mendapatkan perincian penyaluran dana zakat, infak dan sedekah. Namun juga sekaligus mendapatkan informasi mengenai kegiatan dan program-program apa saja yang dilaksanakan DPU DT setiap bulannya. Dan majalah ini diberikan kepada donatur secara gratis.

Sesuai dengan kebijakan DPU DT Bandung, mahasiswa yang melaksanakan PKL menjadi tanggung jawab Kasubag Support Marketing, Asep Teja Setia Somantri dengan didampingi oleh redaktur media, Suhendri Cahya


(28)

Purnama. Staf media yang berfungsi sebagai redaktur diberi wewenang untuk mendampingi, memberi masukan atau menentukan jadwal liputan penulis dan deadlinepengumpulan laporan liputan dalam bentuk berita.


(29)

Tabel 2.1.

Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan di DPU DT

No. Waktu Kegiatan Keterangan

Rutin Insidental

1.

Senin, 18 Juli 2011 pukul 10.00 – 12.00

Pengarahan PKL dan koordinasi tugas liputan dan penulisan berita dan artikel untuk

Majalah Swadaya, WebsiteDPU dan Buletin Keluarga Sakinah (BKS)

2.

Selasa, 19 Juli 2011 pukul 09.00 – 16.00

 Mengedit berita dari kontributor cabang DPU

 Meliput kegiatan dampingan MiSyKat di Kiara Condong

3.

Rabu, 20 Juli 2011 pukul 10.00 – 15.00

 Membuat berita kegiatan dampingan MiSyKat untuk website DPU DT

 Meliput kegiatan Pusat Sosial Kemanusiaan (PUSOSMAN)

4. Kamis, 21 Juli 2011 Tidak ada liputan

-5.

Jum’at, 22 Juli 2011 pukul 11.00 – 17.30

 Membuat berita kegiatan PUSOSMAN.

 Memotret bangunan Masjid Daarut Tauhiid untuk launchingmasjid

 Koordinasi untuk kegiatan Tarhib Ramadhan

6.

Sabtu, 23 Juli 2011

pukul 07.00 – 18.00 Meliput acara Tarhib Ramadhan 

7. Minggu, 24 Juli 2011 Libur

-8.

Senin, 25 Juli 2011 pukul 13.00 – 17.00

 Membuat berita acara Tarhib Ramadhan


(30)

Gratis di Kampung Tugu Laksana, Punclut.

 Pengarahan deadlineBKS dan ghost writterAa Gym

9.

Selasa, 26 Juli 2011 pukul 07.00 – 15.00

Meliput kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Kampung Tugu

Laksana, Punclut

10.

Rabu, 27 Juli 2011 pukul 16.00

Membuat berita kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Kampung Tugu Laksana, Punclut

11. Kamis, 28 Juli 2011 Tidak ada liputan

-12.

Jum’at, 29 Juli 2011 pukul 11.00 – 16.00

 Membuat ghost writterAa Gym.

 Membuat berita acara Tarhib Ramadhan dari cabang DPU DT

13. Sabtu, 30 Juli 2011 Libur

-14. Minggu, 31 Juli 2011 Libur

-15.

Senin, 01 Agustus

2011 Libur menjelang ramadhan

-16.

Selasa, 02 Agustus

2011 Libur menjelang ramadhan

-17.

Rabu, 03 Agustus 2011 pukul 09.00 – 16.00

 Membuat berita dari kontributor cabang DPU DT

 Mengedit berita dari kontributor cabang DPU DT

 Membuat berita penandatanganan MoU SMP dan SMU DT


(31)

2011 pukul 09.30 – 16.30

pada acara Bersahabat (Buka Bersama Sahabat Yatim dan Dhuafa) di Kota Baru Parahyangan

 Membuat berita untuk Program Cinta masjidku

19.

Jum’at, 05 Agustus 2011 pukul 10.00 – 19.00

Liputan acara Bersahabat bersama anak

jalanan di Perempatan Pasteur 

20.

Sabtu, 06 Agustus 2011 pukul 10.00 – 19.00

Liputan acara Buka Bersama Sahabat Yatim dan Dhuafa di Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan

21.

Minggu, 07 Agustus

2011 Libur

-22.

Senin, 08 Agustus 2011 pukul 14.00 – 19.00

Liputan acara Bersahabat bersama anak

jalanan di Perempatan Ciroyom / Andir Halte 

23.

Selasa, 09 Agustus

2011 Tidak ada liputan

-24.

Rabu, 10 Agustus 2011 09.30 – 19.30

Liputan acara Buka Bersama Sahabat Yatim

dan Dhuafa di Carrefour Kiara Condong 

25.

Kamis, 11 Agustus 2011 pukul 10.00 – 19.00

Membuat berita untuk acara Bersahabat di Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan dan Carrefour Kiara Condong

26.

Jum’at, 12 Agustus 2011 pukul 15.00 – 17.00

Membuat artikel untuk rubrik Jejak Program

Majalah Swadaya 

27.

Sabtu, 13 Agustus

2011 Libur

-28.

Minggu, 14 Agustus


(32)

-29.

Senin, 15 Agustus 2011 pukul 13.30 -15.00

Memotret Spanduk Pelatihan Guru 

30.

Selasa, 16 Agustus

2011 pukul 10.00 Pamitan 

Sumber: Data PKL Penulis, 2011 2.2. Deskripsi dan Contoh Hasil Kegiatan Rutin Selama PKL

Selama melakukan kegiatan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis melakukan kegiatan rutin berupa kegiatan pencarian berita dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dalam melakukan liputan berita, pembimbing terlebih dahulu memberikan arahan mengenai proses peliputan dan berita apa yang harus diliput serta dimana lokasi peliputan. Setelah proses peliputan dan penulisan berita selesai dilakukan, hasil kerja penulis diperiksa oleh pembimbing keesokan harinya.

Berita yang telah masuk kepada pembimbing atau redaktur dievaluasi, sekaligus pembimbing memberikan pembekalan seputar hasil penulisan dan peliputan berita tersebut untuk perbaikan proses penulisan selanjutnya. Berita yang dimuat di media DPU DT, sebagian besar merupakan feature atau yang lebih dikenal dengan jurnalisme sastra, human interest yang ditekankan dengan bentuk cerita dalam penyajiannya. Maka dari itu penerbitan berita ini tidak tergantung pada deadlineseperti halnya straight news, dimana jika berita tidak disampaikan keesokan harinya maka nilai beritanya sudah tidak ada lagi, atau boleh dikatakan berita tersebut menjadi “basi” atau ketinggalan.


(33)

Berita yang berbentuk feature tidak harus diterbitkan pada hari itu. Masa berlaku beritanya cenderung lebih lama, paling tidak sekitar satu minggu berita tersebut masih dapat diterbitkan.

Kegiatan-kegiatan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Senin 18 Juli 2011, pukul 10.00 – 12.00

Pada hari pertama pelaksanaan PKL, pembimbing memberikan pengarahan dan koordinasi mengenai penulisan berita, artikel dan deadline di media DPU Daarut Tauhiid. Adapun media tersebut yaitu Majalah Swadaya, Website DPU Daarut Tauhiid dan Buletin Keluarga Sakinah (BKS).

2. Selasa, 19 Juli 2011, pukul 09.00 – 16.00

 Penulis diberikan tugas untuk mengedit berita yang dikirim dari kontributor DPU Daarut Tauhiid Cabang Yogyakarta. Adapun berita yang diedit yaitu berita mengenai pawai zakat yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga amil zakat yang ada di Yogyakarta, termasuk DPU Daarut Tauhiid.

 Setelah menyelesaikan tugas pengeditan berita, kemudian penulis ditugaskan untuk meliput kegiatan dampingan rutin yang diadakan oleh MiSykat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat). Acara dampingan ini dilakukan secara rutin setiap minggunya, di tempat yang berbeda-beda. Pada hari dan tanggal tersebut, acara dampingan bertempat di PAUD Warna Sari, Jl. Sari Wates Indah I No. 28,


(34)

Antapani, Bandung. Hal yang disampaikan dalam acara ini adalah mengenai persiapan anggota MiSykat untuk menyambut Tarhib Ramadhan yang akan diadakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2011. Serta pencairan dana kepada beberapa orang anggota MiSykat.

3. Rabu, 20 Juli 2011, pukul 10.00 – 15.00

 Penulis membuat berita dari acara dampingan MiSykat yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya. Kemudian berita tersebut dipublikasikan lewat situs online DPU Daarut Tauhiid pada hari itu juga.

 Penulis ditugaskan untuk meliput berita di Pusat Sosial Kemanusiaan (PUSOSMAN). Dimana kegiatan di PUSOSMAN adalah menyalurkan dana zakat yang diterima dari donatur kepada masyarakat yang membutuhkan. Misalnya kebutuhan pelayanan mobil ambulans dan mobil jenazah.

4. Jum’at, 22 Juli 2011, pukul 11.00 – 17.30

 Penulis membuat berita kegiatan yang ada di PUSOSMAN yang telah diliput di hari sebelumnya untuk kemudian dipublikasikan lewat situs online DPU Daarut Tauhiid.

 Penulis ditugaskan untuk memotret bangunan Masjid Daarut Tauhiid. Adapun hasil fotonya akan digunakan untuk kepentingan launching masjid, serta sebagai sampul CD Company Profile yang akan diserahkan kepada donatur.


(35)

 Penulis diberikan pengarahan oleh redaksi untuk acara Tarhib Ramadhan yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2011. Pengarahan yang diberikan berupa teknis pelaksanaan acara dan pembagian kelompok tugas liputan bersama dengan mahasiswa magang yang lain.

5. Sabtu, 23 Juli 2011, pukul 07.00 – 18.00

Penulis meliput kegiatan Tarhib Ramadhan yang merupakan acara untuk menyambut bulan Ramadhan. Acara ini diisi dengan tausyiah dari KH. Abdullah Gymnastiar dan perlombaan tumpeng yang diikuti oleh anggota MiSykat. Juga operasi bersih yang dilaksanakan di sekitar pesantren Daarut Tauhiid, Jalan Setia Budi dan Ledeng. Kemudian ditutup dengan makan nasi tumpeng bersama. Pada acara ini, penulis ditugaskan untuk meliput peserta kelompok 2, dengan rute operasi bersih yang dimulai dari Jalan Setia Budi, Panorama dan berakhir di Borma Setia Budi.

6. Senin, 25 Juli 2011, pukul 13.00 – 17.00

 Penulis membuat berita untuk acara Tarhib Ramadhan yang telah diliput pada hari sebelumnya, untuk dipublikasikan di situs online DPU Daarut Tauhiid.

 Penulis diberikan pengarahan untuk liputan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Kampung Tugu Laksana, Punclut. Pengobatan Gratis ini diadakan secara rutin setiap bulannya dengan tempat yang berbeda-beda. Desa yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan adalah desa mitra DPU Daarut Tauhiid.


(36)

 Penulis juga diberi pengarahan mengenai deadline Buletin Keluarga Sakinah (BKS). BKS merupakan buletin dari DPU Daarut Tauhiid yang terbit setiap dua minggu sekali. Pada pengarahan ini, penulis diberi tugas untuk menjadi ghost writer dari ceramah-ceramah KH. Abdullah Gymnastiar, yang nantinya tulisan yang dibuat akan dimuat di rubrik “Kiat Aa Gym”.

7. Selasa, 26 Juli 2011, pukul 07.00 – 15.00

Penulis meliput kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Kampung Tugu Laksana, Punclut berdasarkan pengarahan yang telah diberikan oleh redaksi. Penulis memotret seluruh isi kegiatan dan mewawancarai beberapa orang warga yang turut memeriksakan kesehatannya.

8. Rabu, 27 Juli 2011, pukul 16.00

Penulis membuat berita untuk kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Kampung Tugu Laksana, Punclut. Kemudian berita tersebut dipublikasikan di situs onlineDPU Daarut Tauhiid.

9. Jum’at, 29 Juli 2011 pukul 11.00 – 16.00

 Penulis membuat ghost writer Aa Gym berdasarkan pengarahan yang telah diberikan oleh redaksi.

 Penulis membuat berita untuk acara Tarhib Ramadhan dari cabang DPU Daarut Tauhiid. Berita yang masuk dari kontributor cabang, diedit kemudian dirangkum menjadi satu berita yang mewakili kegiatan Tarhib Ramadhan yang diadakan di cabang. Adapun cabang


(37)

DPU Daarut Tauhiid yaitu, Jakarta, Bogor, Priangan Timur, Yogyakarta, Semarang, Palembang dan Lampung.

10. Rabu, 03 Agustus 2011 pukul 09.00 – 16.00

 Penulis membuat dan mengedit berita dari kontributor cabang DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta dan dipublikasikan di situs online DPU Daarut Tauhiid oleh redaksi

 Penulis membuat berita mengenai penandatanganan MoU (nota kesepahaman) antara kepala SMP dan SMU Daarut Tauhiid dengan direksi DPU Daarut Tauhiid. MoU tersebut berisi tentang penyaluran dana zakat dari donatur kepada masyarakat dalam bentuk beasiswa prestatif yang akan diberikan kepada siswa SMP dan SMU Daarut Tauhiid yang berprestasi namun tidak mampu dalam hal finansial. 11. Kamis, 04 Agustus 2011 pukul 09.30 – 16.30

 Penulis diberikan pengarahan mengenai tugas liputan pada acara Bersahabat (Buka Bersama Sahabat Yatim dan Dhuafa) di Kota Baru Parahyangan. Pengarahan bertempat di kantor MiSykat dan dihadiri oleh seluruh panitia dari DPU Daarut Tauhiid dan mahasiswa magang lainnya. Pengarahan berisi tentang teknis acara, waktu dan tempat pelaksanaan.

 Penulis membuat berita untuk Program Cinta Masjidku yang diadakan serentak di 10 masjid di Kota Bandung. Adapun masjid-masjid tempat pelaksanaan kegiatan adalah Masjid Al Nur Falah (Cimenyan), Masjid Al Muawanah (Cikancung), Masjid Nurul Anwar (Jatinangor), Masjid


(38)

Al Barokah (Banjaran), Masjid Al Hidayah (Arjasari), (Masjid Al Ikhlas (Lembang), Masjid Babul Jannah (Cibeunying), Masjid Nahjussalam (Margahayu), Masjid Babussalam (Sadang Serang), dan Masjid Al Miftah (Sukahaji).

12. Jum’at, 05 Agustus 2011 pukul 10.00 – 19.00

Penulis meliput acara Buka Puasa Bersama Anak Jalanan di Perempatan Pasteur. Pada acara ini, penulis memotret jalannya kegiatan dan mewawancarai salah seorang anak jalanan yang mengikuti acara tersebut. Acara ini dimeriahkan dengan penampilan kreatifitas anak-anak jalanan, seperti bernyanyi dan memainkan alat musik

13. Sabtu, 06 Agustus 2011 pukul 10.00 – 19.00

Penulis meliput acara Buka Bersama Sahabat Yatim dan Dhuafa di Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan. Acara ini diikuti oleh anak-anak yang berasal dari desa mitra DPU Daarut Tauhiid. Selain tausyiah, acara ini juga diisi dengan dongeng oleh salah satu penyiar Radio MQ FM. Selain memotret jalannya acara, penulis juga merekam kegiatan ini menggunakan handycam sebagai dokumentasi DPU Daarut Tauhiid, serta mewawancarai Ketua Forrum Ka’bah yang bekerja sama dengan DPU Daarut Tauhiid untuk menyelenggarakan acara ini,

14. Senin, 08 Agustus 2011 pukul 14.00 – 19.00

Penulis meliput acara Buka Puasa Bersama Anak Jalanan di Perempatan Ciroyom (Andir Halte). Acara ini diisi dengan kreatifitas anak jalanan dengan menyanyi dan bermain alat musik.


(39)

15. Rabu, 10 Agustus 2011 09.30 – 19.30

Penulis meliput acara Buka Bersama Sahabat Yatim dan Dhuafa di Carrefour Kiara Condong. Penulis ditugaskan untuk memotret dan merekam jalannya acara. Di akhir acara, penulis juga ditugaskan untuk mewawancarai Stock Manager Carrefour Kiara Condong.

16. Kamis, 11 Agustus 2011 pukul 10.00 – 19.00

Penulis membuat berita untuk kegiatan Buka Bersama Sahabat Yatim dan Dhuafa di Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan dan Carrefour Kiara condong. Berita ini dipublikasikan di situs online DPU Daarut Tauhiid oleh redaksi.

17. Jum’at, 12 Agustus 2011 pukul 15.00 – 17.00

Penulis membuat artikel untuk rubrik Jejak Program Majalah Swadaya. Dimana berita yang dibuat merupakan rangkuman dari kegiatan berbuka puasa bersama sahabat yatim, dhuafa dan anak jalanan. Hasil tulisan ini dimuat di Majalah Swadaya edisi September 2011.

18. Senin, 15 Agustus 2011 pukul 13.30 -15.00

Penulis ditugaskan untuk memotret spanduk kegiatan Pelatihan Guru yang diadakan oleh DPU Daarut Tauhiid. Foto-foto yang diambil akan digunakan untuk keperluan penulisan berita mengenai kegiatan tersebut dan disimpan di arsip redaksi.

19. Selasa, 16 Agustus 2011 pukul 10.00

Hari terakhir pelaksanaan PKL, redaksi memberikan evaluasi terhadap tugas-tugas yang telah diberikan selama PKL berlangsung. Lalu penulis


(40)

berpamitan dengan seluruh staf dan karyawan DPU Daarut Tauhiid. Tak lupa pula penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada staf dan karyawan DPU Daarut Tauhiid atas bimbingan dan arahan yang diberikan selama penulis melaksanakan PKL. Serta meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama melaksanakan PKL.


(41)

Contoh hasil kerja yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut:

Berita DPU

Warna-warni Keceriaan Hiasi Bersahabat di Carrefour

“Alhamdulillah... Luar biasa... Fantastis... Yesss...!!!” teriak anak-anak penuh semangat ketika pembawa acara menanyakan kabar mereka. Wajah-wajah polos itu begitu ceria. Tak terlihat lelah sedikitpun walau azan magrib masih beberapa jam lagi. Itu berarti masih cukup lama bagi bocah-bocah tersebut untuk berbuka puasa.

Peserta acara Berbuka Puasa Bareng Sahabat Dhuafa (Bersahabat) Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid kali ini berjumlah 100 orang. Mereka merupakan anak-anak dari para penerima program kemandirian DPU Daarut Tauhiid.

Berlangsung di Mall Carrefour Kiara Condong, Bandung, Rabu (10/8), acara Bersahabat diwali dengan berbagai permainan (games) menarik. Jika Bersahabat di Masjid Al-Irsyad pada Sabtu (6/8) lalu hanya diisi dengan nasyid, dongeng dan tausiah, Bersahabat kali ini anak-anak diberikan kesempatan untuk bermain di kolam bola.

Mereka tentu tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Bermain sepuasnya sambil menunggu rangkaian acara lainnya yang resmi dimulai setelah ashar. Tampak, semua anak sangat gembira dan tertawa bahagia. Apalagi saat acara mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh Kak Dian, penyiar Radio MQ FM.

Acara Bersahabat di Carrefour Kiara Condong merupakan yang keduanya diadakan. Rencananya masih ada lima tempat lagi, yaitu Bank Indonesia, Radio Dahlia, PT KAI, Mall Hyper Point Pasteur, dan Pesantren Daarut Tauhiid.

Adapun dari Pihak Carrefour menanggapi acara Bersahabat dengan sangat positif. Karena lewat acara ini, dapat terjalin silaturahim yang baik antara Carrefour dengan DPU Daarut Tauhiid dan kaum dhuafa. Demikian yang dikemukakan oleh Stock Manager Carrefour, H. Rahman Nugraha.(Ratih Gema Utami/2011)


(42)

Dongeng Sebelum Berbuka di Masjid Al Irsyad

Kemegahan Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan, Padalarang, seakan menjadi saksi berlangsungnya acara Berbuka Puasa Bareng Sahabat Dhuafa (Bersahabat) yang diadakan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid, Sabtu (6/8). Cerahnya cuaca sore itu, menjadi semakin lengkap dengan kehadiran anak-anak peserta Bersahabat yang datang dari berbagai daerah di Kota Bandung.

Dihadiri 100 anak, acara dimulai pada pukul 14.30 hingga pukul 19.00 WIB. Anak-anak terlihat tertib mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir.

Ada yang unik pada acara Bersahabat kali ini, yaitu dongeng yang disampaikan oleh Kak Dian dari Radio MQ FM. Kiranya, dongeng itu semakin menambah ceria dan semaraknya suasana. Mereka mendengarkan dengan seksama, terkadang tertawa ketika ada cerita lucu yang disisipi denganapikoleh Kak Dian.

Selain dongeng, acara juga tambah semarak dengan penampilan nasyid dari NH Voice dan tausiah menjelang berbuka puasa.

Acara yang terselenggara atas kerja sama DPU Daarut Tauhiid dengan Forum Ka’bah dan Majelis Perempuan Berdzikir ini, berjalan lancar. Ketika azan magrib terdengar, semua peserta dan panitia tumpah ruah di pelataran masjid. Bersama-sama berbagi kebahagiaan karena waktu berbuka puasa telah tiba. Alhamdulillah!(Ratih Gema Utami/2011)


(43)

Berita DPU

Kepedulian di Pengobatan Gratis Kampung Tugu Laksana

Selasa (26/7) pagi, warga Kampung Tugu Laksana, Lembang, Bandung Barat, sudah terlihat berkumpul di Gedung Yayasan Adz-Dzikro. Mereka berkumpul untuk menunggu kedatangan tim dokter dari Klinik Sehat Daarut Tauhiid. Ya, kali ini warga Kampung Tugu Laksana memperoleh fasilitas kesehatan berupa pengobatan gratis dari Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhid.

Warga terlihat duduk rapi menunggu giliran dipanggil petugas di ruangan yang sedang dibangun tersebut. Terasa lembab karena lantainya masih berupa tanah dan diberi alas karpet seadanya. Ibu rumah tangga, anak-anak dan para lansia berbaur di dalam ruangan yang telah disiapkan menjadi ‘rumah sakit mini’ itu. Walaupun harus mengantre, tapi warga tetap sabar menunggu. Mereka tak ingin melewatkan kesempatan yang tidak datang setiap harinya. Letak fasilitas kesehatan yang jauh dan mahalnya biaya, membuat warga merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Teramat membantu para warga desa yang kebanyakan dhuafa.

Ada pemandangan menarik di pemeriksaan dan pengobatan gratis kali ini. Para petugasnya tak hanya dari Klinik Sehat Daarut Tauhiid. Mereka juga dibantu siswa-siswi dari SMP dan SMK Yayasan Adz-Dzikro.

Mengenakan jaket hitam, berkerudung serta berpeci bagi siswa laki-lakinya, mereka sigap membantu para warga yang hendak berobat. Seperti menuntun lansia ke bilik pengobatan atau membantu membagikan resep obat kepada para warga. Tindakan mereka menularkan rasa kepedulian bagi yang melihatnya. Untuk membantu tanpa dibebani oleh kepentingan apa pun, selain keikhlasan itu sendiri.

Reni (16 tahun) adalah salah satu di antaranya. Siswi yang duduk di bangku kelas dua SMK itu, mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis dari DPU Daarut Tauhiid. Ia berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. Memberikan layanan kesehatan kepada warga desa yang memang membutuhkan. Karena memperoleh layanan kesehatan berkualitas adalah hak semua orang, tanpa kecuali!(Ratih Gema Utami/2011)


(44)

2.3. Deskripsi dan Contoh Hasil Kegiatan Insidental Selama PKL

Selama kurang lebih satu bulan melaksanakan PKL di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid, tidak ada kegiatan insidental yang dilakukan oleh penulis. Karena semua kegiatan diagendakan secara rutin yaitu meliput berita di tempat yang telah ditentukan.

2.4. Analisis Tentang Media Massa Cetak, Majalah dan Media Massa Online Berbicara tentang media massa dan dunia jurnalistik, dimana perkembangannya saat ini terus menerus meningkat karena kesadaran masyarakat akan pentingnya mendapatkan informasi sudah mulai meningkat. Jurnalistik terbagi kepada dua kategori yakni, jurnalistik konvensional dan jurnalistik online.

A. Jurnalistik Konvensional

Jurnalistik konvensional dapat dikatakan adalah jurnalistik yang menggunakan media cetak maupun media elektronik seperti radio dan televisi. Terlepas dari segala bentuk definisi dari arti katanya, jurnalisme juga dapat diartikan sebagai jurnalisme konvensional. Dalam jurnalisme konvensional, jurnalis masih berpedoman pada 5W + 1H yaitu What, When, Where, Who, Why dan ditambah How.

Paham dari jurnalisme konvensional adalah sebisa mungkin dan sesegera mungkin informasi dari media dapat dimengerti dan dipahami oleh khalayak luas. Surat kabar merupakan bagian dari jurnalisme konvensional. Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.


(45)

Fungsi utama media adalah:

1. To inform(menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia

2. To comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita

3. To provide (menyediakan keperluan informasi bagia pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media surat kabar.

Fungsi Sekunder surat kabar adalah :

1. Untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu

2. Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus

3. Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak

Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa diantaranya adalah majalah. Menurut Dominick, klasifikasi majalah terbagi ke dalam lima kategori utama, yakni:

1. General consumer magazine(majalah konsumen umum) 2. Business publication (majalah bisnis)

3. Literacy reviews and academic journal(kritik sastra dan majalah ilmiah) 4. Newsletter(majalah khusus terbitan berkala)


(46)

General consumer magazine. Konsumen majalah ini siapa saja. Mereka dapat membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet, mall, supermall atau toko buku lokal. Majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman tertentu. Beberapa majalah konsumen yang populer di Amerika adalah People’s, Time, Reader’s Digest, News Week, Sport Illustrateddan Playboy.

Bussiness publication. Majalah-majalah bisnis (disebut juga trade publication) melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau profesi. Media ini tidak dijual mall atau supermall, pembacanya terbatas pada kaum profesional atau pelaku bisnis. Produk-produk yang diiklankan umumnya hanya dibeli oleh organisasi bisnis atau kaum profesional. Majalah ini paling banyak diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan penerbitan yang tidak berkaitan dengan perusahaan produk dan jasa.

Literacy reviews and academic journal. Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umumnya memiliki sirkulasi di bawah sepuluh ribu, dan banyak diterbitkan oleh organisasi-organisasi nonprofit, universitas, yayasan atau organisasi profesional. Mereka menerbitkan empat edisi atau kurang dari itu setiap tahunnya, dan kebanyakan tidak menerima iklan. Nama penerbitan berbau ilmiah ini antara lain: Review, Theatre Design and Technology, European Urology, Journalism Quarterlydll.

Newsletter. Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau dijual secara berlangganan. Belakangan penerbitan newslettertelah menjadi lahan bisnis


(47)

besar. Misalnya newsletter on newsletter, penerbit khusus yang menyunting newsletter. Sejumlah newsletteryang sudah cukup kondang adalah The Kiplinger Newsletter, The Granville Market Newsletter, The Gallagher Report dan Media Industry Newsletter, yang meliput peristiwa-peristiwa dalam industri media cetak dan siaran, juga Communication Booknotes, yang meresensi buku-buku terbaru tentang media massa.

Public relation magazine (PR magazine).Majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan, dan pemegang saham. Jenis publikasi penerbitan ini berbeda sedikit dengan periklanan, kendati menjadi bagian dari promosi organisasi atau perusahaan yang mensponsori penerbitan. Di Amerika Serikat ribuan publikasi PR diterbitkan dan telah dikembangkan dalam organisasi profesional yang memiliki, yakni International of Business Communications.

B. Jurnalisme Online

Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Internet mempermudah pekerjaan jurnalistik, sebab jurnalistik dapat dilakukan dilakukan melalui PC atau komputer. Dengan menggunakan internet sebagai alat reportase atau sumber informasi bagian media-media tradisional atau koran.

Nilai yang ditawarkan internet dapatlah dikiaskan sebagai sistem jalan raya dengan transportasi berkecepatan tinggi yang memperpendek perjalanan atau diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat dikunjungi setiap saat, dengan


(48)

kelengkapan buku, sumber informasi dan kemungkinan penelusuran informasi yang tidak terbatas, atau sebagai sebuah jamuan pesta semalam suntuk dengan penerima tamu ramah yang siap menyambut kehadiran tamu undangan setiap saat.

Menurut Laquey (1997) pula, asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Defense Advanced Research Projects Agency). Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juga orang dan ribuan jaringan.

Internet dihuni oleh jutaan orang nonteknik yang menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Penggunanya kini mencakup berbagai kalangan, para pengelola media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi), penerbit buku, artis, guru dan dosen, pustakawan, penggemar komputer dan pengusaha. Alasan penggunaannya pun beraneka ragam, mulai sekedar untuk berkomunikasi hingga mengakses informasi dan data yang penting.

Pertumbuhan dan kelarisan internet ini perlu dipahami. Di satu sisi internet dapat dibandingkan dengn perkembangan mesin faksimili pada akhir dasawarsa


(49)

1980-an. Sistem faksimili yang mendunia ini tidaklah dibangun dalam waktu semalam, ia berkembang dari beberapa mesin faksimili yang menjadi uji coba. Ketika kalangan bisnis mulai menyadari akan manfaat dan daya gunanya, kehadiran mesin faksimili menjadi hal yang lumrah. Nilai setiap mesin faksimili terus meningkat dan semakin mudah untuk diperoleh.

Namun seiring perkembangan jaman, munculnya komputer dengan perangkat internet, banyak kalangan bisnis yang kini menyadari bahwa dengan mengubungkan jaringan perusahaan mereka ke internet, mereka dapat memperoleh akses seketika kepada para pelanggan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa layanan online pada umumnya menciptakan suatu industri bernilai miliaran dolar, dengan taksiran pertumbuhan 25% per tahun. Jadi, dapatlah dipahami bahwa para penyedia layanan informasi kini bermigrasi ke internet.

Laju pertumbuhan jenis sumber daya yang terakses melalui internet sungguh mencengangkan. Istilah sumber daya menyatakan segala sesuatu yang dapat mengakses pada internet, tak peduli dimanapun lokasinya.

 Ciri-ciri Jurnalisme Online

1. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf atau teletype.

2. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real timeini lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran:


(50)

kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.

3. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.

4. Bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas, bahkan sama sekali berbeda.

5. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan.

6. Tidak membutuhkan penyunting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.


(51)

7. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audiens memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan.

8. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital.

Keuntungan Jurnalisme Online, seperti yang tertulis dalam buku Online Journalism, Principles and Pranctices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005).

1) Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audiens untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya.

2) Nonlinearity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audiens tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami

3) Storage and retrieval. Online journalism memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audiens.

4) Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan/ditayangkan kepada audiens dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.

5) Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audiens.

6) Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audiens.


(52)

7) Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audiens dalam setiap berita.

C. Perbedaan Jurnalime Konvensional dan Jurnalisme Online

Media yang digunakan dalam jurnalisme konvensional adalah media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan sebagainya, radio ataupun televisi. Sedangkan pada jurnalisme online menggunakan media internet untuk dapat menyampaikan informasi dan berita kepada khalayaknya.

Media online dapat menyajikan berita dan informasi dalam waktu yang sangat cepat. Bisa dapat hitungan menit bahkan detik. Ini juga menjadi perbedaan antara jurnalisme onlinedengan jurnalisme konvensional. Karena pada jurnalisme konvensional, media cetak harus menunggu editan dari redaktur dan harus mencetaknya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh publik. Oleh karena itu kecepatan ini menjadi kekhasan media online meskipun media radio dan televisi yang juga dapat menyiarkan berita atau informasi secara langsung.

Berita atau informasi yang disajikan oleh media onlinetermasuk real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsing dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Mungkin hal ini bukan merupakan hal yang baru bagi media radio dan media televisi yang notabene sebagai bentuk dari media konvensional, namun mekanisme dengan sifat publikasi real time, maka penerbit media online menjadi lebih leluasa dengan jadwal penerbitan atau siaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan jaringan internet sehingga ia mampu mempublikasikan berita dan peristiwa pada saat itu juga. Hal


(53)

inilah yang memungkinkan para pengguna internet atau pembaca bisa mendapatkan informasi perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan aktual. Lebih leluasa, tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran.

Tetapi hal ini juga dapat menjadi kekurangan jurnalisme online karena harus membutuhkan internet untuk dapat membaca atau mengetahui sebuah berita dan informasi yang disajikan. Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang bisa dinikmati kapan saja. Kita dapat membaca koran atau majalah ketika sedang dalam perjalanan, sambil tiduran, makan dan sebagainya. Kita juga dapat mendengarkan radio sembari mengerjakan aktivitas yang lain.

Meskipun saat ini dapat menggunakan media selain komputer untuk dapat mengakses internet, tetap saja tidak praktis untuk dilakukan. Karena membutuhkan media lain seperti handphonemisalnya untuk mengakses internet. Sedangkan setiap orang pasti memiliki handphoneyang berbeda-beda fasilitasnya dan tingkat melek internet tiap orang pun berbeda. Sehingga dalam posisi ini jurnalisme konvensional mempunyai kelebihan karena kepraktisannya.

Jurnalisme konvensional juga lebih menjamin kebenaran berita atau informasi yang disampaikan dibandingkan dengan jurnalisme online. Maksudnya adalah seperti apa yang telah disampaikan di atas, bahwa karena siapa saja bisa melakukan proses jurnalisme online, bahkan orang yang tidak memiliki ketrampilan jurnalistik bisa bercerita melalui jurnalisme online.

Dengan adanya website yang menyediakan layanan blog, masyarakat dapat menggunakan media tersebut untuk menulis apa yang mereka inginkan.


(54)

Itulah sebabnya kenapa jurnalisme online dapat dikatakan tidak memiliki kredibilitas, karena ini sangat logis, orang yang tidak memiliki kemampuan jurnalistik pun dapat bercerita lewat jurnalisme online. Kebebasan terhadap aturan jurnalistik pun menjadi salah satu penyebabnya, dimana aturan-aturan baku jurnalistik seringkali diabaikan.

Jurnalisme online memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audiens. Meskipun pada jurnalisme konvensional juga dapat melakukan hal ini, tetapi waktu yang dibutuhkan sangat lama apabila menggunakan media konvensional.

Jurnalisme online juga memungkinkan jumlah berita yang disampaikan atau ditayangkan kepada audiens dapat menjadi jauh lebih lengkap daripada media lainnya. Informasi yang dapat disampaikan melalui jurnalisme online dapat dilakukan secara cepat dan langsung kepada audiens, terlebih lagi jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audiens. Dalam media cetak hanya dapat tersampaikan teks maupun gambar saja. Dalam media radio hanya terdengar suara dan untuk media televisi sudah menyerupai media online. Tetapi televisi merupakan media konvensional.

Dalam jurnalisme konvensional, tata-tutur informasi, misalnya saja disajikan secara linear kepada para pembaca atau pemirsanya. Pemirsa atau pembaca jurnalisme konvensional harus mengikuti urut-urutan informasi yang telah ditentukan oleh penerbitnya: Dari kisah satu ke kisah kedua lalu ke kisah ketiga dan seterusnya. Tetapi dalam jurnalisme online, tata-tutur informasi dapat


(55)

disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati secara non-linear untuk mengakomodasi pengguna atau pemirsanya. Seseorang dapat menikmati publikasi online dari kisah terakhir lalu melompati ke kisah sebelumnya atau ke kisah yang pernah dipublikasi sekian tahun sebelumnya dan bahkan ke sumber informasi yang pernah dipublikasi sekian tahun sebelumnya dan bahkan ke sumber informasi yang sama sekali berbeda pada saat sedang mengkonsumsi informasi.

Jurnalisme online merupakan media yang digunakan oleh masyarakat supra rasional. Karena manusia biasa tidak akan betah mengakses jurnalisme online terlalu sering. Jurnalisme konvensional dapat dinikmati kapanpun masyarakat membutuhkan.

Jurnalisme online menjadi media yang bisa dikonsumsi secara massa dalam waktu yang bersamaan. Dengan cepatnya koneksi internet, maka jurnalisme dapat dinikmati dari berbagai tempat. Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang hanya terbatas pada suatu daerah misalnya. Tetapi untuk televisi, saat ini sudah semakin canggih dengan adanya antena parabola, kita juga dapat menonton program-program dari luar negeri yang mungkin orang luar negeri pun juga menonton acara yang sama.

Keadaan ini telah dan terus berubah. Dengan perkembangan pangkalan data (data base) bulletin boards, dan internet, para wartawan dimanapun mereka bertugas, mendapat kesempatan yang sama untuk memperoleh informasi yang pada mulanya hanya didapatkan oleh wartawan yang bertugas di tempat kejadian perkara. Namun kini bisa didapatkan lewat informasi atau jaringan internet.


(56)

Hampir di setiap bidang yang menarik bagi wartawan, peluang untuk mendapat informasi melalui jaringan komputer (internet) meningkat dengan pesat.

Sama halnya dengan telepon, yang memungkinkan wartawan mewawancarai orang dimanapun orang itu berada atau narasumber berada, jaringan komunikasi elektronik juga memungkinkan wartawan mencari dimana seseorang berada dan mendapatkan informasi dari berbagai tempat di seluruh dunia. Pendeknya informasi melalui jaringan komputer (internet) sangat memudahkan wartawan menjalankan tugasnya dimanapun dia berada.

Semakin berkembang pesatnya media internet dan tetap bertahannya media cetak, maka kini informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh setiap orang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Tak terkecuali bagi setiap media informasi suatu Lembaga Amil Zakat yang juga banyak menggunakan media cetak seperti majalah dan media internet yang bertujuan untuk menginformasikan dan menjaga komunikasi dengan para donatur atau muzaki yang menitipkan sebagian hartanya.

Teknologi semakin canggih, maka media pun mengikuti, mengadopsi dan memanfaatkan sebuah kemajuan dengan begitu cepatnya. Karena suatu hal diciptakan untuk diakui dan digunakan.


(57)

2.5. Analisa Tentang Media Cetak Majalah dan Media OnlineDompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

2.5.1. Peliputan Berita

Meliput berita merupakan suatu proses pencarian informasi dari suatu peristiwa secara lengkap berdasarkan data dan fakta yang patut untuk diketahui oleh khalayak yang didapatkan secara langsung dari tempat kejadian perkara atau tempat acara dilaksanakan dan melalui sumber berita yang bersangkutan.

Selain itu, membuat berita dapat diartikan juga reportase di lapangan tentang hal-hal yang sudah ditentukan lebih dulu, seperti undangan, press conference, atau liputan terencana lainnya yang tematis. (Baksin, 2006 : 139).

Dalam peliputan berita di lapangan, terdapat dua jenis peliputan, yakni peliputan tidak terencana dan peliputan terencana. Peliputan tidak terencana biasanya mengandalkan fakta dan peristiwa. Unsur-unsur apa, siapa, di mana dan kapan harus langsung terjawab pada saat peliputan. Dalam peliputan jenis ini biasanya akan didapat kesaksian tentang suatu peristiwa, narasumbernya pun diperoleh secara mendadak. Sementara, peliputan terencana lebih mudah tapi penuh tantangan. Karena sudah terduga dan terencana, maka fakta, peristiwa dan data dapat diperoleh lebih lengkap dan akurat. (Frans Ambudi dalam Baksin, 2006 : 141).

Dari kegiatan yang telah penulis laksanakan selama praktek kerja di media eksternal Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung, kegiatan peliputan berita merupakan kegiatan utama yang penulis lakukan selama satu bulan. Penulis


(58)

ditugaskan langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi yang dibuhkan yang dibutuhkan yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh pembimbing.

Menurut penjelasan di atas, berdasarkan pendapat Frans Ambudi, dalam melaksanakan kegiatan liputan di lapangan, dilakukan dengan dua cara peliputan, peliputan terencana dan tidak terencana. Oleh karena itu, maka peliputan media di DPU Daarut Tauhiid sudah termasuk ke dalam kegiatan jurnalisti,.

Proses pencarian berita di media DPU Daarut Tauhiid berpedoman kepada 5W+1H yaitu What, When, Where, Who, Why dan ditambah How. Dimana pedoman ini digunakan dalam jurnalistik konvensional yang memiliki fungsi diantaranya:

1. To inform, yaitu menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia

2. To comment, yaitu mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita

3. To provide, yaitu menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media surat kabar.

Media DPU Daarut Tauhiid sebagai media internal jika dilihat dari fungsi komunikasi di atas yakni To inform, To comment dan To provide, media DPU Daarut Tauhiid rasanya sangat memperhatikan ini dan dalam pencarian berita pun berpedoman ke dalam 5W+1H, namun cakupannya hanya berfokus kepada informasi yang dibutuhkan donatur dan calon donatur saja. Karena media DPU


(59)

Daarut Tauhiid diciptakan sebagai perpanjangan tangan dari DPU Daarut Tauhiid sendiri dalam hal penyampaian informasi. Karena ketika mendapatkan pengarahan awal PKL pembimbing memberikan informasi tersebut kepada penulis, bahkan ketika evaluasi penulisan pun hal ini kerap di singgung untuk proses perbaikan penulisan.

Selain itu, selaras dengan semakin berkembangnya teknologi yakni perkembangan media internet yang tanpa batas, ruang dan waktu. Dimana setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi sesuai yang diharapkannya. Media DPU Daarut Tauhiid juga tidak ingin ketinggalan jaman atau gagap teknologi, munculah situs DPU Daarut Tauhiid yang digunakan untuk menginformasikan berita secara onlinekepada masyarakat.

Jika dianalisis dari ciri-ciri jurnalisme online yang memiliki sifat real time. Yakni berita, kisah-kisah yang dipublikasikan langsung setelah berita didapatkan, bersifat interaktif dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada situs, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain yang berarti bahwa pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas, bahkan sama sekali berbeda.

Media DPU Daarut Tauhiid sudah termasuk di dalamnya karena setelah selesai melaksanakan liputan, berita yang didapatkan harus segera diserahkan untuk dipublikasikan.


(60)

Selain itu, karakteristik jurnalisme online terletak pada proses penyuntingan/pengeditan. Dimana pada jurnalisme online tidak membutuhkan penyunting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak. Ini berbeda dengan proses publikasi yang ada pada media DPU Daarut Tauhiid. Penyuntingan dari redaktur atau editor tetap ada dan ini tetap diperhatikan untuk keamanan lembaga. Agar tidak ada informasi yang salah untuk disampaikan. Setelah proses peliputan dan penulisan beritanya maka reporter wajib menyetorkan informasi yang didapatkan kepada editor atau redaktur.

Berbicara tentang kegiatan peliputan, pada minggu pertama praktek kerja, penulis melakukan peliputan terencana dan juga mengerjakan penulisan artikel yang memang merupakan tugas deadline Majalah Swadaya yang sudah harus terbit untuk bulan September, karena pada awal bulan ini sudah masuk pada Hari Raya Idul Fitri. Dimana kantor akan libur selama sepuluh hari, jadi penerbitan majalah dijadikan dua edisi dalam bulan Agustus. Pada peliputan ini, penulis ditugaskan dan diarahkan oleh pembimbing untuk meliput acara bakti sosial seperti pengobatan gratis dan Tarhib Ramadhan.

Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan PKL di media massa adalah agar mahasiswa jurnalistik FISIP UNIKOM mengetahui, memahami dan menyelami medan sesungguhnya dari pekerjaan seorang wartawan serta menerapkan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan.


(61)

Sebagai lembaga yang memiliki media diantaranya adalah media cetak yakni Majalah Swadaya dan Buletin Keluarga Sakinah serta media online. Jika dianalisis sesuai dengan penjelasan berkaitan dengan media cetak majalah menurut Dominic, DPU Daarut Tauhiid dengan medianya termasuk ke dalam macam majalah public relation.

Public relation magazine atau majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham. Jenis publikasi penerbitan ini berbeda sedikit dengan periklanan, kendati menjadi bagian dari promosi organisasi atau perusahaan yang mensponsori penerbitan. Di Amerika Serikat ribuan publikasi PRditerbitkan dan telah dikembangkan dalam organisasi profesional yang memiliki, yakni Internasional of Business Communicators.

Jika dilihat dari proses peliputan dan penulisan berita yang memperhatikan kaidah jurnalistik dan bahasa Indonesia yang baik dan benar, media DPU Daarut Tauhiid sudah termasuk kegiatan jurnalistik. Dimana kegiatan jurnalistik adalah mencari, mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi dalam bentuk tulisan, gambar, dan foto yang biasanya diterbitkan secara berkala.

2.6. Analisa Tentang Pelayanan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

Selama satu bulan penulis melaksanakan PKL di DPU Daarut Tauhiid, pelayanan yang diberikan oleh pembimbing, reporter DPU Daarut Tauhiid maupun staff yang membantu dalam urusan administrasi, cukup baik. Selama dua


(62)

minggu penulis diberikan arahan oleh wartawan yang bertugas tentang bagaimana cara meliput berita dan cara menuliskan naskahnya. Baik editor, reporter tetap dan reporter magang sangat membantu. Selain membantu penulis, mereka juga dapat menjadi tempat berbagi ilmu selama pelaksanaan PKL berlangsung. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan peliputan berita, penulis selalu diberi arahan dan pembekalan untuk lebih memahami esensi dari tugas yang diberikan. Begitu pula setelah proses peliputan selesai, juga dilakukan evaluasi dan pembekalan terhadap hasil dari penulisan dan peliputan berita yang dilakukan.

Dari segi sarana dan prasarana, selama melaksanakan PKL, penulis diberikan fasilitas dari DPU Daarut Tauhiid seperti kamera DSLR, tape recorder dan searching internet untuk bahan referensi artikel. Bahkan ketika selesai melakukan peliputan jarak jauh, penulis mendapatkan uang saku dan uang makan yang ditanggung oleh DPU Daarut Tauhiid.

Banyak hal yang penulis dapatkan selama melaksanakan job training di DPU Daarut Tauhiid, baik itu pengalaman, pengetahuan dan pemahaman yang penulis belum dapatkan sebelumnya. Kiranya ini akan dapat bermanfaat ketika penulis menyelesaikan studi dan bekerja di sebuah perusahaan media, khususnya media cetak.


(63)

54 3.1 Kesimpulan

1. Dalam melaksanakan kegiatan setiap harinya, sebelum penulis ditugaskan untuk meliput ke lapangan, penulis terlebih dahulu diberikan arahan atau pembekalan oleh pembimbing mengenai acara atau hal yang akan diliput. Selama PKL penulis melakukan tugas liputan di lapangan yang telah disesuaikan dengan event yang telah dijadwalkan tanpa didampingi oleh reporter pendamping.

2. Kegiatan rutin yang dilaksanakan penulis adalah melaksanakan berbagai liputan, untuk meliput sebuah kegian DPU Daarut Tauhiid untuk mendapatkan sebuah informasi yang bernilai berita dan layak dipublikasikan kepada khalayak luas khususnya donatur DPU Daarut Tauhiid.

3. Penulis meliput kegiatan DPU Daarut Tauhiid seperti acara BERSAHABAT (Buka Bersama Sahabat Yatim & Dhuafa), buka puasa bersama anak jalanan, pengobatan gratis dan lain-lain. Yang diberitakan di media online atau website DPU Daarut Tauhiid dan Majalah Swadaya. Tempat peliputan sudah ditentukan oleh pembimbing sehingga penulis tidak perlu repot-repot mencari berita.


(1)

Sebagai lembaga yang memiliki media diantaranya adalah media cetak yakni Majalah Swadaya dan Buletin Keluarga Sakinah serta media online. Jika dianalisis sesuai dengan penjelasan berkaitan dengan media cetak majalah menurut Dominic, DPU Daarut Tauhiid dengan medianya termasuk ke dalam macam majalah public relation.

Public relation magazine atau majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham. Jenis publikasi penerbitan ini berbeda sedikit dengan periklanan, kendati menjadi bagian dari promosi organisasi atau perusahaan yang mensponsori penerbitan. Di Amerika Serikat ribuan publikasi PRditerbitkan dan telah dikembangkan dalam organisasi profesional yang memiliki, yakni Internasional of Business Communicators.

Jika dilihat dari proses peliputan dan penulisan berita yang memperhatikan kaidah jurnalistik dan bahasa Indonesia yang baik dan benar, media DPU Daarut Tauhiid sudah termasuk kegiatan jurnalistik. Dimana kegiatan jurnalistik adalah mencari, mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi dalam bentuk tulisan, gambar, dan foto yang biasanya diterbitkan secara berkala.

2.6. Analisa Tentang Pelayanan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

Selama satu bulan penulis melaksanakan PKL di DPU Daarut Tauhiid, pelayanan yang diberikan oleh pembimbing, reporter DPU Daarut Tauhiid maupun staff yang membantu dalam urusan administrasi, cukup baik. Selama dua


(2)

53

minggu penulis diberikan arahan oleh wartawan yang bertugas tentang bagaimana cara meliput berita dan cara menuliskan naskahnya. Baik editor, reporter tetap dan reporter magang sangat membantu. Selain membantu penulis, mereka juga dapat menjadi tempat berbagi ilmu selama pelaksanaan PKL berlangsung. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan peliputan berita, penulis selalu diberi arahan dan pembekalan untuk lebih memahami esensi dari tugas yang diberikan. Begitu pula setelah proses peliputan selesai, juga dilakukan evaluasi dan pembekalan terhadap hasil dari penulisan dan peliputan berita yang dilakukan.

Dari segi sarana dan prasarana, selama melaksanakan PKL, penulis diberikan fasilitas dari DPU Daarut Tauhiid seperti kamera DSLR, tape recorder dan searching internet untuk bahan referensi artikel. Bahkan ketika selesai melakukan peliputan jarak jauh, penulis mendapatkan uang saku dan uang makan yang ditanggung oleh DPU Daarut Tauhiid.

Banyak hal yang penulis dapatkan selama melaksanakan job training di DPU Daarut Tauhiid, baik itu pengalaman, pengetahuan dan pemahaman yang penulis belum dapatkan sebelumnya. Kiranya ini akan dapat bermanfaat ketika penulis menyelesaikan studi dan bekerja di sebuah perusahaan media, khususnya media cetak.


(3)

54 3.1 Kesimpulan

1. Dalam melaksanakan kegiatan setiap harinya, sebelum penulis ditugaskan untuk meliput ke lapangan, penulis terlebih dahulu diberikan arahan atau pembekalan oleh pembimbing mengenai acara atau hal yang akan diliput. Selama PKL penulis melakukan tugas liputan di lapangan yang telah disesuaikan dengan event yang telah dijadwalkan tanpa didampingi oleh reporter pendamping.

2. Kegiatan rutin yang dilaksanakan penulis adalah melaksanakan berbagai liputan, untuk meliput sebuah kegian DPU Daarut Tauhiid untuk mendapatkan sebuah informasi yang bernilai berita dan layak dipublikasikan kepada khalayak luas khususnya donatur DPU Daarut Tauhiid.

3. Penulis meliput kegiatan DPU Daarut Tauhiid seperti acara BERSAHABAT (Buka Bersama Sahabat Yatim & Dhuafa), buka puasa bersama anak jalanan, pengobatan gratis dan lain-lain. Yang diberitakan di media online atau website DPU Daarut Tauhiid dan Majalah Swadaya. Tempat peliputan sudah ditentukan oleh pembimbing sehingga penulis tidak perlu repot-repot mencari berita.


(4)

55

4. Dalam melakukan PKL, penulis merasa pelayanan yang diberikan oleh pihak-pihak DPU Daarut Tauhiid ini cukup baik. Jika melakukan kesalahan, pengarahan dan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing dirasa sudah cukup baik. Mereka langsung menginstruksikan kepada penulis untuk meliput dengan pemberian arahan terlebih dahulu. Sehingga penulis tidak merasa kebingungan.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Bagi Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

1. Evaluasi terhadap hasil pembuatan berita atau naskah berita sebaiknya dipersering dan lebih intens setelah pembuatan berita selesai. Begitupun dengan hasil foto yang didapatkan. Agar lebih baik dalam pembuatan artikel selanjutnya.

2. Sebaiknya diadakan satu rubrik untuk pendidikan anak dalam mengenal zakat, infak dan sedekah dengan kemasan kartun agar menarik dan menambah pengetahuan anak-anak.

3. Sebaiknya diadakan pembagian kerja yang lebih spesifik pada media DPU Daarut Tauhiid, yaitu pada Majalah Swadaya dan situs DPU Daarut Tauhiid. Sehingga pengerjaan hasil liputan akan lebih fokus dan teratur.

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa

1. Mental negatif di bangku kuliah jangan dibawa ke dunia profesional, kalau kita ingin bisa total dalam berkarya. Bertindak tepat di saat yang tepat.


(5)

2. Proaktif dan kreatif akan lebih berguna ketimbang reaktif dan pasif.

3. Jangan segan untuk bertanya kepada wartawan pendamping ataupun editor dan pembimbing.

4. Harus berusaha semaksimal mungkin dalam mendapatkan berita yang sesuai dengan segmen, karena ini akan berdampak pada esensi yang diharapkan.

5. Dapat menahan emosi jika hasil liputan kita tidak dimuat karena institusi media tersebut lebih mengetahui dampaknya jika karya kita dipublikasikan.


(6)

57

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Onong Uchana. 2000. Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi, PT Citra Aditya. Bakti, Bandung.

Ardianto, Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Lain-lain:

Arsip Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid, 2006 www.dpu-online.com

http://yo2kq.multiply.com/journal/item/21?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal %2Fitem(17-10-2011, 13:40)

http://d3pertekom.wordpress.com/2011/01/07/121fenomena- %E2%80%9Cjurnalisme-online%E2%80%9D-bagian-dari-gaya-hidup-modern/(22-10-2010, 23:17)