Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain Terhadap

8 140 – 159 37 45,7 16 59,3 160 – 179 15 18,5 3 11,1 ≥ 180 2 2,5 1 3,7 Tekanan Darah Diastolik Awal mmHg 80 5 6,1 1 3,7 0,945 80 – 84 28 34,6 11 40,7 85 – 89 90 – 99 30 37,0 11 40,7 100 – 109 16 19,8 4 14,9 ≥ 110 2 2,5 Faktor risiko Dislipidemia 14 17,3 1 3,7 0,109 DM 26 32,1 5 18,5 0,269 Heart Failure 4 4,9 0,570 Atrial Fibrilasi 3 3,7 0,572 IHD 18 22,2 1 3,7 0,038 Obat lain yang mempengaruhi TD NSAID 47 58,0 16 59,2 1,000 Kortikosteroid 9 11,1 1 3,7 0,446 Antidepresan 37 45,7 2 7,4 0,000 Dekongestan 2 2,5 1 3,7 1,000 Usia tahun 65,46 ± 9,278 69,19 ± 9,199 0,073 uji fisher Data Tabel II menunjukkan perbedaan proporsi karakteristik subyek penelitian antara kelompok valsartan dengan kelompok lisinopril yang dianalisis menggunakan uji chi square bila data memenuhi syarat dan uji fisher bila data tidak memenuhi syarat serta uji t tidak berpasangan untuk mengukur rata-rata usia antarkelompok. Usia, jenis kelamin, pencapaian target tekanan darah, tekanan darah sistolik dan diastolik awal pada kelompok valsartan dan kelompok lisinopril tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Karakteristik subyek kedua kelompok berdasarkan faktor risiko lain yang berbeda hanya IHD p = 0,038. Karakteristik subyek kedua kelompok berdasarkan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan memiliki nilai p 0,05 adalah antidepresan.

B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain Terhadap

Pencapaian Target Tekanan Darah Tabel III. Pengaruh Penyakit Jumlah Obat, Penyerta dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Tekanan Darah Faktor Pencapaian target tekanan darah p RR Tercapai≤ 13080 mmHg Tidak tercapai 13080 mmHg N n Jumlah obat Monoterapi 39 52,7 35 47,3 0,736 1,10 Kombinasi 16 47,1 18 52,9 9 Faktor risiko 6 40 9 60 0,526 0,76 Dislipidemia Ya Tidak 49 52,7 44 47,3 Diabetes Mellitus Ya 17 54,8 14 45,2 0,762 1,10 Tidak 38 49,4 39 50,6 Heart Failure Ya 4 100 0,118 2,04 Tidak 51 49 53 51 Atrial Fibrilasi Ya 3 100 0,243 2,04 Tidak 52 49,5 53 50,5 IHD Ya 13 68,4 6 31,6 0,153 1,44 Tidak 42 47,2 47 52,8 Obat lain 32 50,8 31 49,2 1,000 0,98 NSAID Ya Tidak 23 51,1 22 48,9 Kortikosteroid Ya 5 50 5 50 1,000 0,98 Tidak 50 51 48 49 Antidepresan Ya 18 46,2 21 53,8 0,585 0,86 Tidak 37 53,6 32 46,4 Dekongestan Ya 1 33,3 2 66,7 0,614 0,58 Tidak 54 51,4 51 48,6 uji fisher Tujuan pembuatan Tabel III adalah untuk melihat adakah pengaruh dari jumlah obat, faktor risiko lain dan obat lain terhadap pencapaian target tekanan darah. Data Tabel III menunjukkan hasil bahwa tekanan darah mencapai target dengan pemberian monoterapi antihipertensi sebesar 52,7 dan yang tidak mencapai target sebesar 47,3. Pada pemberian kombinasi antihipertensi didapatkan yang mencapai target sebesar 47,1 dan yang tidak mencapai target sebesar 52,9. Berdasarkan hasil analisis data hubungan antara jumlah pemberian obat antihipertensi dengan pencapaian target tekanan darah didapatkan nilai p = 0,736 0,05, hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari dan Nugroho 2013 yaitu adanya hubungan yang bermakna antara jumlah pemberian obat antihipertensi dengan tekanan darah yang terkendali, dimana dengan pengobatan kombinasi, hipertensi tidak terkendali dapat mengalami penurunan sebesar 24. Data tabel III Hasil analisis pengaruh faktor risiko lain terhadap pencapaian target tekanan darah menghasilkan nilai p 0,05 untuk dislipidemia, diabetes mellitus, heart failure, atrial fibrilasi, dan IHD yang menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor risiko lain yang diderita pasien dengan pencapaian target tekanan darah. Menurut penelitian Schmieder dan Ruilope 2008, faktor risiko lain seperti obesitas, hiperlipidemia, dan diabetes dapat mempengaruhi tercapainya target tekanan darah sehingga meningkatkan risiko keterulangan stroke. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi dengan faktor-faktor risiko PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 tambahan akan lebih sulit untuk mencapai target sehingga diperlukan terapi antihipertensi kombinasi. Hasil penelitian Suhadi dkk. 2013 mengenai hubungan faktor komorbiditas, intensifikasi terapi, dan pengendalian tekanan darah menunjukkan bahwa subyek dengan komorbid lebih memerlukan intensifikasi terapi karena subyek dengan komorbid mempunyai pengendalian tekanan darah yang lebih buruk dibandingkan tanpa komorbid. Hasil analisis pengaruh obat lain yang digunakan terhadapat pencapaian target tekanan darah meghasilkan nilai p 0,05 untuk penggunaan NSAID, kortikosteroid, antidepresan, dan dekongestan. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh dari obat-obatan tersebut terhadap pencapaian target tekanan darah. Hasil ini tidak sesuai dengan pernyataan Lumbantobing 2013 dimana obat-obat golongan NSAID, kosrtikosteroid, antidepresan dapat meningkatkan tekanan darah dengan menghilangkan efek dari antihipertensi. NSAID menyebabkan kenaikan tekanan darah melalui peningkatan volume dan vasokonstriksi serta menghalangi sintesis prostaglandin vasodilator. Antidepresan dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung melalui peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik oleh serotonin- norepinephire reuptake inhibitor. Obat-obatan golongan steroid juga dapat mengganggu kerja dari obat antihipertensi, dimana adanya hormon steroid memproduksi hipertensi melalui tindakan reseptor mineralokortikoid tipe 1 untuk menghasilkan garam dan retensi air Sager et al., 2013. Dekongestan merupakan stimulan reseptor alpha-1 adrenergik. Mekanisme kerja dekongestan yaitu melalui vasokontriksi pembuluh darah hidung sehingga mengurangi sekresi dan pembengkakan membran mukosa saluran hidung. Dekongestan juga dapat menyebabkan vasokontriksi di tempat lain sehingga kontraindikasi terhadap penderita hipertensi Biaggioni and Robertson, 2012.

C. Perbandingan Tingkat Pencapaian Target Tekanan Darah