4
kelompok. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi adalah 108 pasien. kelompok
valsartan 81 pasien dan kelompok lisinopril 27 pasien. C.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat tulis dan lembar pengumpulan data dari rekam medis yang memuat tanggal, nomor rekam medis , nama pasien, umur, jenis
kelamin, faktor risiko lain seperti dislipidemia, diabetes melitus, gagal jantung, atrial fibrilasi, ischemic heart disease IHD, tekanan darah, jenis obat, jumlah obat, aturan pemakaian, dosis
obat, dan obat-obat lain yang dapar mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan bahan yang digunakan adalah data rekam medis pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di
Instalasi Rawat jalan poli saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
D. Pengambilan dan Analisis Data
Pengambilan data dilakukan di poli saraf Rumah Sakit Bethesda dengan menggunakan sistem komputerisasi yaitu data pasien dicari melalui komputer. Responden yang diambil
adalah responden yang masuk dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan. Data yang didapat ditulis dalam instrumen penelitian dan kemudian dilakukan pengolahan serta analisis data
menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Science versi 22.
Target tekanan darah pasien yang tercapai dan tidak tercapai dilihat dari tekanan darah pasien datang kontrol dengan tekanan darah ≤ 13080 mmHg selama 3 bulan berturut-turut.
Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik subyek penelitian yng terdiri dari: obat hipertensi yang
diresepkan, pencapaian target tekanan darah, usia, jenis kelamin, tekanan darah sistolik awal, tekanan darah diastolik awal, faktor risiko lain, dan obat lain yang mempengaruhi tekanan
darah. Uji hipotesis untuk analisis bivariat adalah uji komparatif kategorik tidak berpasangan
dan uji komparatif numerik tidak berpasangan. Uji komparatif kategorik digunakan untuk membandingkan perbedaan karakteristik responden penelitian , yaitu: jenis kelamin,
pencapaian target tekanan darah, tekanan darah awal responden, faktor risiko lain, dan obat lain yang mempengaruhi tekanan darah serta digunakan untuk membandingkan pemberian
jumlah obat, adanya faktor risiko lain, dan pemberian obat lain terhadap pencapaian target tekanan darah dengan uji Chi-square apabila data yang diperoleh memenuhi syarat atau uji
Fisher apabila data yang diperoleh tidak memenuhi syarat. Syarat uji Chi-Square adalah bila tidak ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari lima dengan tabel 2x2 atau 2xK.
5
Uji komparatif numerik tidak berpasangan menggunakan dua uji yaitu uji t tidak berpasangan dan uji general linear model GLM. Uji t tidak berpasangan digunakan untuk
membandingkan rata – rata usia pada kelompok valsartan dan lisinopril dengan syarat data
terdistribusi normal. Uji general linear model GLM digunakan untuk membandingkan rata –
rata tekanan darah antarkelompok pada tekanan darah sebelum terapi , bulan pertama, kedua, dan ketiga setelah terapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik subyek penelitian dikelompokkan berdasarkan obat antihipertensi yang diresepkan, usia, jenis kelamin, tekanan darah sistolik awal, tekanan darah diastolik awal,
faktor risiko lain, dan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Keberhasilan mencapai target tekanan darah dilihat melalui tekanan darah yaitu
≤13080 mmHg selama kontrol 3 bulan berturut-turut dan tidak terjadi serangan stroke ulang. Tekanan sistolik dan
diastolik awal didapatkan dari pengukuran tekanan darah yang dilakukan pertama kali sebelum pasien mendapatkan terapi antihipertensi valsartan atau lisinopril. Usia, jenis
kelamin, faktor risiko lain, dan obat lain yang digunakan didapat dari rekam medis pasien. Pada penelitian ini diperoleh pasien sebanyak 108 pasien dengan jumlah masing-masing
untuk kelompok yang diresepkan valsartan 81 pasien dan untuk kelompok yang diresepkan lisinopril sebanyak 27 pasien.
Tabel I. Karakteristik Subyek Penelitian Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko
Hipertensi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Karakteristik Jumlah n
Persentase n = 108
Obat hipertensi Valsartan
Lisinopril 81
27 75
25 Pencapaian
Target Tekanan Darah
Tercapai≤ 13080 mmHg
Tidak tercapai 13080 mmHg
55 53
50,9 49,1
Jenis kelamin Laki
– laki Perempuan
67 41
62 38
6 Tekanan Darah
Sistolik Awal
mmHg 120
120 – 129
130 – 139
140 – 159
160 – 179
≥ 180 1
3 30
53 18
3 0,9
2,8 27,8
49 16,7
2,8 Tekanan Darah
Diastolik Awal
mmHg 80
80 – 84
85 – 89
90 – 99
100 – 109
≥ 110 6
39 41
20 2
5,6 36,1
38 18,5
1,8 faktor risiko
Dislipidemia Diabetes Mellitus
Heart Failure Atrial Fibrilasi
IHD 15
31 4
3 19
13,9 28,7
3,7 2,8
17,6 Obat lain yang
mempengaruhi TD
NSAID Kortikosteroid
Antidepresan Dekongestan
63 10
39 3
58,3 9,2
36,1 2,8
Data pada Tabel I menunjukkan karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pasien yang mendapatkan terapi
valsartan sebanyak 81 orang 75 dan yang mendapatkan terapi lisinopril sebanyak 27 orang 25. Pasien yang tekanan darahnya mencapai target sebanyak 55 orang 50,9 dan yang
tidak mencapai target sebanyak 53 orang 49,1. Karakteristik rata-rata usia subyek stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi adalah 66,39 ± 9,357 tahun. Hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh Kabi dkk. 2015 mengenai gambaran faktor risiko pada penderita stroke iskemik yang dirawat inap neurologi RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado periode juli 2012
– juni 2013 adalah pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi paling banyak terjadi pada usia 51
– 65 tahun. Penelitian lain juga menunjukkan distribusi pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi paling banyak terjadi paja usia 40
– 60 tahun Usrin dkk, 2011.
Hasil karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi paling banyak terjadi pada laki
– laki dibandingkan perempuan yaitu sebesar 67 orang 62. Hasil penelitian Usrin dkk. 2011
juga menunjukkan bahwa distribusi terjadinya stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
lebih banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 61,2 dan perempuan sebesar 57,6.
Karakteristik subyek penelitian pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi yang mendapatkan terapi valsartan ataupun lisinopril berdasarkan tekanan darah sistolik dan
diastolik awal menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik awal paling banyak antara 140 –
159 mmHg dan tekanan darah diastolik awal antara 90 – 99 mmHg. Hasil karakteristik
tersebut menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik awal dan diastolik awal pada kedua kelompok terapi paling banyak masuk dalam kategori hipertensi kelas 1 Mancia et al., 2013.
Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi berdasarkan faktor risiko lain yang paling tinggi adalah diabetes mellitus sebanyak 31 orang 28,7. Hasil
penelitian Duri ̌i ́ et al. 2015 menunjukkan diabetes mellitus 28 merupakan faktor ketiga
terbesar terjadinya stroke setelah hipertensi 70 dan merokok 35. Hasil penelitian Ramadany dkk. 2013 juga menunjukkan seseorang dengan riwayat diabetes mellitus dapat
meningkatkan serangan ulang stroke dan memperparah proses arterosklerosis di otak. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian Fitrianto dkk. 2014, dimana ditribusi faktor risiko yang
menyertai hipertensi paling banyak adalah diabetes mellitus sebesar 61,2. Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi berdasarkan
penggunaan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah paling tinggi adalah pada penggunaan obat golongan Nonsteroidal Anti
—Inflammatory Drug NSAID sebanyak 63 orang 58,3. Hasil penelitian Gualtierotti et al. 2013 menunjukkan obat golongan NSAID
seperti naproxen dan parasetamol dapat meningkatkan tekanan darah sehingga pemberian NSAID pada seseorang yang mengalami hipertensi perlu dipantau tekanan darahnya.
Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Valsartan dan Kelompok Lisinopril
Karakteristik Kelompok
Valsartan Kelompok
Lisinopril Nilai p
n = 81 n = 27
Jenis kelamin Laki
– laki 52
64,2 15
55,6 0,567
Perempuan 29
35,8 12
44,4 Pencapaian Target
Tekanan Darah Tercapai≤
13080 mmHg 40
49,4 15
55,6 0,739
Tidak tercapai 13080 mmHg
41 50,6
12 44,4
Tekanan Darah Sistolik Awal mmHg
120 1
1,2 0,724
120 – 129
2 2,5
1 3,7
130 – 139
24 29,6
6 22,2
8 140
– 159 37
45,7 16
59,3 160
– 179 15
18,5 3
11,1 ≥ 180
2 2,5
1 3,7
Tekanan Darah Diastolik Awal
mmHg 80
5 6,1
1 3,7
0,945 80
– 84 28
34,6 11
40,7 85
– 89 90
– 99 30
37,0 11
40,7 100
– 109 16
19,8 4
14,9 ≥ 110
2 2,5
Faktor risiko Dislipidemia
14 17,3
1 3,7
0,109 DM
26 32,1
5 18,5
0,269 Heart Failure
4 4,9
0,570 Atrial Fibrilasi
3 3,7
0,572 IHD
18 22,2
1 3,7
0,038 Obat lain yang
mempengaruhi TD NSAID
47 58,0
16 59,2
1,000 Kortikosteroid
9 11,1
1 3,7
0,446 Antidepresan
37 45,7
2 7,4
0,000 Dekongestan
2 2,5
1 3,7
1,000 Usia tahun
65,46 ± 9,278 69,19 ± 9,199
0,073
uji fisher
Data Tabel II menunjukkan perbedaan proporsi karakteristik subyek penelitian antara kelompok valsartan dengan kelompok lisinopril yang dianalisis menggunakan uji chi square
bila data memenuhi syarat dan uji fisher bila data tidak memenuhi syarat serta uji t tidak berpasangan untuk mengukur rata-rata usia antarkelompok. Usia, jenis kelamin, pencapaian
target tekanan darah, tekanan darah sistolik dan diastolik awal pada kelompok valsartan dan kelompok lisinopril tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Karakteristik subyek kedua
kelompok berdasarkan faktor risiko lain yang berbeda hanya IHD p = 0,038. Karakteristik subyek kedua kelompok berdasarkan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan
memiliki nilai p 0,05 adalah antidepresan.
B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain Terhadap