Evaluasi Diri Jabatan Fungsional Guru

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi Diri Jabatan Fungsional Guru

Untuk mengupayakan dan meningkatkan mutu pendidikan, mutu guru Kepala Sekolah merupakan salah satu komponen yang memiliki peran sangat penting, karena merupakan unsur dominan yang menciptakan terjadinya Proses Belajar Mengajar di kelas. Oleh karena itu pemerintah memberikan penghargaan kepada semua aspek kegiatan yang dilakukan guru yaitu melalui angka kredit. Sebagai salah satu syarat kenaikan pangkatjabatan adalah terpenuhinya unsur profesionalisme guru yang diukur melalui jumlah angka kredit. Peningkatan mutu dan Relevansi Pendidikan adalah merupakan salah satu program Pembangunan dan Rencana Strategis Pendidikan Dasar dan Menengah, karena hal ini sangat erat kaitannya dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia, oleh karena itu Angka kredit adalah unsur Pengembangan Profesi yang merupakan persyaratan wajib untuk usulan kenaikan jabatan dan pangkat golongan guru. Seorang guru PNS baru dengan ijazah SLTA menempati golonganruang IIa dengan pangkat Pengatur Muda. Dalam jabatan fungsional guru, ijazah SLTA memiliki nilai angka kredit 25 dengan jabatan Guru Pratama. Berikut ini tabel jenjang jabatan PNS fungsional guru secara lengkap sampai puncak tertinggi pangkat Pembina Utama IVa. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8 Tabel 2.1 Perhitungan jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit guru No Jabatan Pangkat, Golongan Kumulatif minimal Per jenjang 1. Guru pratama Pengatur muda, II a 25 25 2. Guru pratama tk I Pengatur muda tk I, II b 40 15 3. Guru muda Pengatur, II c 60 20 4. Guru muda tk I Pengatur tk I, II d 80 20 5. Guru madya Penata muda, III a 100 20 6. Guru madya tk I Penata muda tk I. III b 150 50 7. Guru dewasa Penata, III c 200 50 8. Guru dewasa tk I Penata tk I, III d 300 100 9. Guru Pembina Pembina, IV a 400 100 10. Guru Pembina tk I Pembina tk I, IV b 550 150 11. Guru utama muda Pembina utama muda, IV c 700 150 12. Guru utama madya Pembina utama madya, IV c 850 150 13. Guru utama Pembina utama, IV e 1.000 150 Keadaan dilapangan menunjukkan bahwa sudah terlalu banyak guru Pembina golongan IVa yang belum mau mengajukan usulan kenaikan pangkat golongan, karena sebagian besar terbentur pada nilai unsur pengembangan profesi. Oleh karena itu Kepala Sekolah berkewajiban membimbing guru untuk mengatasi permasalahan tersebut agar profesiolisme guru dapat berkembang secara optimal, sehingga dapat mengantarkan peserta didik menjadi out put maupun out come yang siap memenangkan persaingan kompetisi dalam kehidupannya.

2.2 Dasar Hukum