Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Kesejahteraan Guru Dan Karyawan (KKGK) Di SMK Negeri 3 Cimahi

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

oleh :

ISNA DEBI HINDAYAH 1.05.06.115

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

i

dari segi pelayanan maupun pemrosesan transaksinya. Dalam kegiatan transaksi yang dilakukan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) masih ditemukan kendala dalam penyimpanan dan pengolahan data-data transaksinya yaitu masih menggunakan pencatatan manual pada kertas. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam penyajian laporan transaksi simpan pinjam kepada para anggota maupun ketua, mengingat pelaporan transaksi harus dilakukan satu bulan sekali.

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu menggunakan metode pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan sistem. Dimana dalam metode pendekatan sistemnya menggunakan metode pendekatan terstruktur dengan menggunakan beberapa alat bantu diantaranya Flowmap, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data, Normalisasi dan ERD. Sedangkan dalam metode pengembangan sistemnya menggunakan metode prototype. Dan perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam perancangan program ini yaitu Microsoft Visual Basic 6.0 dan menggunakan database SQL Server 2000.

Dengan adanya program aplikasi database ini, tentunya akan mempermudah dalam penyimpanan dan pengolahan data seluruh transaksi yang terjadi di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) ini, karena pemrosesan transaksinya akan lebih cepat dan akurat.

Kata Kunci : Koperasi Simpan Pinjam, Sistem Informasi Simpan Pinjam, Aplikasi Database.


(4)

ii

welfare of members must be properly addressed, both in terms of both services and processing transactions. In the ordinary transactions conducted at Koperasi Guru dan Karyawan (KKGK) still found constraint in the storage and processing of transaction data that is still using manual write on paper. This causes delay in preparing the consolidated transaction savings and loans to its members and the chairman, given the reporting of transactions to be done once a month.

The research method used in the preparation of this paper is to use methods of data collection and system development methods and approaches. Where in the system approach method using a structured approach by using several tools including Flowmap, Context Diagram, DFD, data dictionary, normalization and ERD. While in the system development method use the method prototype. And support software used in designing this program is Microsoft Visual Basic 6.0 and using SQL Server 2000 database.

With the existence of this database application program, will certainly facilitate the storage and processing all data transactions that occurred in Koperasi Guru dan Karyawan (KKGK), because transaction processing will be faster and accurate

Keywords: Koperasi Savings and Loans, Savings and Loans Information Systems, Database Applications


(5)

iii

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Illahi robbi, karena atas berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta innayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) Di SMK Negeri 3 Cimahi.

Skripsi ini disusun berdasarkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada program S1 pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Skripsi ini disusun berdasarkan kegiatan penelitian yang sebelumnya telah dilaksanakan penulis di SMK Negeri 3 Cimahi.

Skripsi ini membahas mengenai permasalahan yang ada dalam sistem pengolahan data anggota maupun transaksi simpan pinjam di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK). Dan membantu memecahkan masalah yang ada dengan membuat suatu program aplikasi yang membantu dalam pengolahan data dan transaksinya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penghargaan setinggi-tingginya penulis mengucapkan terima kasih kepada :


(6)

iv

Indonesia.

3. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Dadang Munandar, S.E., M.Si. , selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

5. Lusi Melian, S.Si, MT. , selaku dosen wali kelas MI – 3 angkatan 2006 yang telah banyak membantu dan memberikan pengertian yang luar bisa terhadap seluruh mahasiswa.

6. Citra Noviyasari, S.Si., MT., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan serta membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Mamat Rachmat, M.M, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Cimahi yang telah memberi kesempatan untuk dapat melaksanakan penelitian di SMK Negeri 3 Cimahi.

8. Eti Rohyati, S.Pd. , selaku ketua Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK).


(7)

v

10. Teman-teman di kelas MI-3 angkatan 2006, khususnya “Glowing Parking” atas kebersamaan selama kuliah dan suntikan moril yang diberikan sehingga dapat melancarkan penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan dengan balasan yang lebih baik.

Penulis menyadari segala kekurangan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat menjadi lebih baik. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan penulis selama melaksanakan dan menyusun skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.

Bandung, Juni 2011


(8)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dengan perkembangan teknologi informasi pada saat ini, semakin mempermudah pengguna teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berhubungan dengan teknologi informasi. Sangat wajar apabila sudah banyak perusahaan, instansi pemerintah maupun badan usaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang digunakan dalam memproses pekerjaannya sehingga mempermudah dan mempercepat penyelesaian pekerjaannya.

Apabila dalam proses pengolahan data dengan jumlah data yang akan diolah cukup banyak dan pengolahan data tersebut dilakukan rutin seperti contohnya satu bulan sekali, tentu pekerjaan tersebut harus terselesaikan dengan tepat waktu. Maka dari itu dibutuhkan cara pemrosesan data yang mudah dan cepat tanpa melupakan ketepatan dari hasil pengolahan data tersebut.

Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) merupakan suatu badan usaha yang dijalankan di SMK Negeri 3 Cimahi dan bergerak pada koperasi simpan pinjam. Sistem keanggotaan pada koperasi ini bersifat tidak wajib. Setiap guru atau karyawan yang ingin menjadi anggota harus melakukan proses pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisi formulir yang diberikan oleh pengurus koperasi. Anggota koperasi memiliki beberapa simpanan yang meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan simpanan lebaran.


(9)

Setiap anggota koperasi dapat melakukan simpanan setiap satu kali dalam sebulan, kecuali simpanan pokok hanya dibayarkan pada saat pertama kali mendaftar sebagai anggota koperasi. Setiap anggota koperasi juga dapat melakukan pinjaman dengan syarat sudah mempunyai simpanan dan maksimal jumlah pinjaman adalah sebesar jumlah simpanan sukarela. Setiap pinjaman dikenakan bunga sebesar 10% per satu kali pinjam dan peminjam harus melunasinya dalam waktu 12 bulan. Setiap peminjam melakukan pembayaran angsuran kepada bendahara koperasi tiap satu kali dalam satu bulan.

Dalam penyimpanan data anggota, pengolahan transaksi simpan pinjam dan pembuatan laporan transaksi simpan pinjam tiap bulannya, di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) ini masih menggunakan pencatatan manual tertulis pada kertas. Apabila dilihat dari jumlah anggota yang sudah mencapai 105 orang, tentu transaksi simpan pinjam yang harus diolah pun tidak sedikit. Hal ini menyebabkan penyimpanan dan pengolahan transaksi simpan pinjam serta pembuatan laporan transaksi simpan pinjamnya tidak bisa cepat terselesaikan sesuai dengan waktu yang sebelumnya telah ditentukan. Maka dari itu dibutuhkan cara pemrosesan data yang mudah dan cepat tanpa melupakan ketepatan dari hasil pengolahan data tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul yang sesuai dengan kebutuhan dalam pengolahan transaksi pada koperasi tersebut. Untuk itu, penulis mengambil judul : “ SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KESEJAHTERAAN GURU DAN KARYAWAN (KKGK) DI SMK NEGERI 3 CIMAHI “


(10)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan kajian latar belakang diatas ditemukan beberapa aspek permasalahan yang muncul, maka dari itu penulis mengidentifikasikan permasalahan yang ada pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi diantaranya sebagai berikut :

1. Belum efektifnya pencatatan data anggota dan pembuatan laporan data anggota yang menyebabkan keterlambatan penyerahan laporan data anggota kepada ketua koperasi karena masih menggunakan pencatatan manual pada kertas.

2. Masih terdapat kesulitan dalam melakukan pencarian data anggota dan menghitung simpanan dan angsuran pinjaman anggota.

3. Belum adanya program aplikasi untuk mengolah seluruh transaksi simpan pinjam yang mengakibatkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengolah seluruh transaksi simpan pinjamnya.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi simpan pinjam yang sedang berjalan pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi.


(11)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi. 3. Bagaimana implementasi sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi

Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi, guna mempermudah dalam pemrosesan kinerja koperasi tersebut.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi, sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada pada sistem informasi yang sedang berjalan tersebut.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam yang dapat mengatasi masalah pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi yang berkaitan dengan transaksi simpan pinjam.


(12)

3. Untuk mengimplementasikan perancangan sistem informasi simpan pinjam yang dibuat mengenai pengolahan transaksi simpan pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi ke dalam bentuk bahasa pemrograman sehingga dihasilkan suatu program aplikasi database yang dapat menyimpan dan memproses transaksi simpan pinjam.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya yaitu:

1. Bagi SMK Negeri 3 Cimahi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Simpan Pinjam.

2. Bagi Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK)

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dari proses pengolahan data dan transaksi simpan pinjamnya.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya yaitu :


(13)

1. Bagi pengembangan ilmu, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.

2. Bagi peneliti lain, sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti pada kajian yang sama.

3. Bagi penulis, berguna dalam menambah wawasan teori maupun praktek, belajar menganalisa serta mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi.

1.5 Batasan Masalah

Pada batasan masalah ini, penulis hanya membahas mengenai proses pendaftaran anggota dan pengolahan data transaksi simpan pinjam beserta pembuatan laporannya saja, tidak termasuk proses penarikan simpanan dan tunggakan angsuran. Mengingat dalam koperasi tersebut memiliki ruang lingkup yang cukup luas, maka batasan-batasan dari masalah yang dibahas yaitu :

1. Pada sistem yang dibangun, yang bisa menjadi anggota hanya guru dan karyawan di SMK Negeri 3 Cimahi, baik PNS maupun Non-PNS.

2. Sistem yang dibangun dalam pemrosesan transaksi simpanannya meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan simpanan lebaran.


(14)

4. Sistem yang dibangun dalam pemrosesan transaksi pinjamannya meliputi pinjaman reguler (uang), tidak membahas mengenai pinjaman properti (barang).

5. Sistem yang dibangun tidak membahas mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU).

6. Sistem yang dibangun tidak mencakup pada pengelolaan gaji pegawai.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Cimahi yang bertempat di Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi Utara 40512. Sedangkan waktu penelitian tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Aktifitas

Tahun 2011

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mendengarkan Pelanggan

a. Observasi b. Wawancara c. Studi Literatur

2

Membangun/Memperbaiki Market

a. Analisis Dokumen b. Perancangan Proses c. Perancangan Database d. Perancangan struktur

Program (I/O) e. Perancangan

Infrastruktur

3 Uji Pelanggan

mengendalikan Market

a. Pengujian Sistem b. Implementasi Sistem


(15)

(16)

8

2.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.

Adapun pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya menurut Jogiyanto (2005 : 2) mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah bila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian tentang sistem pertama kali akan diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah di dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu


(17)

sistem. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analisis dan perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen dari sistem tersebut.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Penjelasan lebih lengkap yaitu sebagai berikut : 1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas


(18)

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.


(19)

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) sistem dapat diklsifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstark dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.


(20)

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luarnya atau subsistem lainnya.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu


(21)

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.1 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10) kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

1. Akurat

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevasi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


(22)

2.2.2 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efekif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

2.3. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam kutipan buku Jogiyanto (2005 : 12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu: blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(23)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(24)

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya Agus Mulyanto ( 2009 : 29 ) mengutip beberapa pendapat para ahli, diantaranya :

Menurut James Alter, sistem informasi adalah “kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.”

Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.”

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware danbrainware yang memproses informasi menjadi sebuahoutput yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.4 Konsep Dasar Koperasi

Menurut Drs. Subandi, M.M. (2009 : 18), Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Namun demikian yang dimaksud dengan Koperasi disini adalah suatu


(25)

bentuk peraturan dan tujuan tertentu pula, perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

2.4.1 Landasan dan Asas Koperasi

Menurut Drs. Subandi, M.M (2009 : 21), landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia mempunyai andasan sebagai berikut :

(a) Landasan Idiil, sesuai dengan bab II UU No. 25/1992, landasan idiil koperasi Indonesia ialah Pancasila; dan

(b) Landasan Struktural, ialah Undang-undang Dasar 1945.

Sedangkan asas koperasi adalah kekeluargaan, ditetapkan berdasarkan Pasal 2 UU No. 25/1992.

2.4.2 Permodalan Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 41 bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, hibah dari anggota maupuun masyarakat. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota koperasi, koperasi lainnya atau anggota, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah. Berikut merupakan penjelasan dari permodalan koperasi :


(26)

1. Modal Sendiri

Yang dimaksud dengan modal sendiri dalam penjelasan pasal 1 ayat (2) UU nomor 25/1992 adalah modal yang menanggung resiko atau disebut modal ekuiti.

a. Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

b. Simpanan wajib, adalah sejumlah simpanan tertentu yang sama banyaknya dan wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Dana cadangan, adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Dana cadangan koperasi tidak boleh dibagikan kepada anggota meskipun terjadi pembubaran koperasi. Dana ini, pada masa pembubaran oleh penyelesai pembubaran dipakai untuk menyelesaikan hutang-hutang koperasi, kerugian-kerugian koperasi, baiya-biaya penyelesaian dan sebagainya.

d. Hibah, adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut diucapkan/ditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau pesan atau


(27)

kehendak terakhir sebelum meninggal dunia dan baru akan berlaku setelah dia meninggal dunia.

2. Modal Pinjaman

Dalam pengembangan kegiatan usahanya, koperasi dapat menggunakan modal pinjaman dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya. Modal pinjaman dapat berasal dari :

a. Anggota, yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang memenuhi syarat.

b. Koperasi lain atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya, yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

2.4.3. Definisi Koperasi Simpan Pinjam

Menurut Subandi (2009 : 25) Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah Koperasi yang bergerak dalam pemupukan simpanan dari anggotanya untuk dipinjamkan kembali kepada anggotanya yang membutuhkan bantuan modal untuk usahanya. Selain itu, koperasi simpan pinjam juga bertujuan mendidik anggotanya untuk bersifat hemat dan gemar menabung serta menghindarkan anggotanya dari jeratan rentenir.


(28)

2.5 Perangkat Lunak Pendukung

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak pendukung yang dibutuhkan pada proses pengembangan sistem yang akan dilakukan terdiri dari dua jenis aplikasi. Aplikasi yang dibutuhkan yaitu SQL Server 2000 yang digunakan untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0 sebagai aplikasi bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi visual sebagai interface yang menghubungkan antara database dengan aplikasi yang akan dibangun. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan aplikasi dengan sistem client server pada sistem komputerisasi yang akan di bangun.

2.5.1 Sekilas tentang Visual Basic

Menurut Drs. Daryanto (2003 : 13), Visual Basic adalah salah satu

development toolsuntuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows. Dalam pengembangan aplikasi, visual basic menggunakan pendekatan visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari.

IDE (Integrated Development Environment ) dalam visual basic merupakan lingkungan pengembangan terpadu bagi programmer dalam mengembangkan aplikasinya. Dengan menggunakan IDE, programmer dapat membuka user interface, melakukan koding, melakukan testing dan debugging serta mengkompilasi program menjadi executable. Penguasaan IDE yang baik akan


(29)

sangat membantu programmer dalam mengefektifkan tugas-tugasnya sehingga dapat bekerja dengan efisien.

2.5.2 Sekilas tentang Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu nama database yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. SQL server memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi – fungsi ke dalam databse tersebut.

SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atu perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan sumber daya ke komponen sistem lainnya.

2.6 Jaringan Komputer

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 100), jaringan komputer adalah dua buah komputer atau lebih yang saling terhubung dengan sebuah media fisik dan

software dengan tujuan melakukan komunikasi antara komputer-komputer tersebut. Jaringan komputer muncul dari adanya kebutuhan berbagi data diantara


(30)

para pengguna. Dalam kenyataannya, jaringan komputer tidak hanya digunakan sebagai pertukaran data saja, jaringan komputer dapat juga digunakan untuk berbagi perangkat lunak, perangkat keras dan berbagi kekuatan pemrosesan.

Gambar 2.1 Jaringan komputer sederhana

( sumber : Agus Mulyanto, 2009,Sistem Informasi Konsep & Aplikasi,Pustaka Pelajar, Yogyakarta )


(31)

23

3.1 Objek Penelitian

Penulis memilih Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi sebagai objek penelitian yang mendukung pembahasan mengenai simpan pinjam serta memilih koperasi tersebut untuk melakukan perancangan program aplikasi simpan pinjam yang akan dibuat.

3.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 3 Cimahi

Letak geografis SMK Negeri 3 Cimahi berada di Jalan Sukarasa No. 136 Wilayah Kota Cimahi Kecamatan Cimahi Utara, dilalui oleh kendaraan dari berbagai jurusan sehingga memudahkan guru, siswa dan orang tua serta berbagai pihak yang berkepentingan dengan sekolah ini.

Kondisi lingkungan SMK Negeri 3 Cimahi sangatlah strategis, karena terletak pada dataran tinggi yang berhawa sejuk, jauh dari lingkungan aktivitas pabrik sehingga udara disekitar tidak tercemar oleh polusi, penataan lingkungan di sesuaikan dengan kenyamanan lingkungan belajar. Keindahan dan kerindangan sangat diutamakan sehingga menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman. Dengan memperhatikan kondisi strategis lingkungan, SMK Negeri 3 Cimahi memanfaatkan strategi tersebut guna mendapat citra terbaik di masyarakat dan merupakan sekolah yang menjadi unggulan bagi mereka.


(32)

3.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 3 Cimahi

Dalam suatu organisasi diperlukannya visi dan misi tertentu sesuai dengan bidang yang digeluti organisasi tersebut, agar organisasi tersebut dapat berjalan terarah mengikuti visi dan misi yang telah ditetapkan.

3.1.2.1 Visi SMK Negeri 3 Cimahi

SMK Negeri 3 Cimahi mempunyai visi untuk menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi berstandar nasional/internasional untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan mampu berwirausaha sesuai dengan bidang keahliannya.

3.1.2.2 Misi SMK Negeri 3 Cimahi

Sedangkan misi dari SMK Negeri 3 Cimahi, adalah :

1. Menyelenggarakan praktek pendidikan yang berintikan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional, dan internasional.

3. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global.

4. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.


(33)

5. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Gambar di bawah ini merupakan struktur orgasnisasi di SMK Negeri 3 Cimahi.


(34)

STRUKTUR ORGANISASI SMK NEGERI 3 CIMAHI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Cimahi

( Sumber : Dokumen SMK Negeri 3 Cimahi )

Dan gambar di bawah ini merupakan struktur organisasi pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) di SMK Negeri 3 Cimahi pada tahun 2011.


(35)

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI KESEJAHTERAAN GURU DAN KARYAWAN (KKGK)

TAHUN 2011

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK)


(36)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut merupakan deksripsi tugas dari masing-masing bagian di SMK Negeri 3 Cimahi, yaitu sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

a) Merencanakan, menyusun, membimbing dan mengawasi kegiatan sekolah secara meyeluruh sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku

b) Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di lingkungan sekolah

c) Menjalin hubungan kerjasama dengan orang tua, lembaga-lembaga dan potensi yang ada di masyarakat

d) Melaporkan hasil pelaksanaan dan kegiatan sekolah

2. Wakasek bidang kurikulum

a) Menyusun jadwal kegiatan sekolah b) Menyusun pembagian tugas-tugas guru c) Menyusun jadwal pelajaran

d) Menyusun jadwal evaluasi belajar

e) Menyusun pelaksanaan pengajaran secara berkala

3. Wakasek bidang kesiswaan


(37)

b) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah c) Mengarah dan memilih ketua dan pengurus OSIS

d) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi e) Membina siswa secara berkala dan incidental

f) Memilih calon penerima beasiswa dan memberikan beasiswa bagi siswa yang berbakat dan berprestasi

4. Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan / Bimbingan Karier

a) Membuat dan melaksanakan program BP yaitu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan bimbingan karier

b) Melakukan koordinasi dengan wali kelas sebagai penanggung jawab bidang kesiswaan

c) Menyusun dan melaksanakan program kerjasama dengan instansi lain

d) Mengevaluasi pelaksanaan hasil bimbingan dan pemilihan e) Menyusun statistik hasil evaluasi BP

f) Menyusun serta menimbang bagi siswa untuk memilih jurusan yang dikehendaki

5. Koordinator Perpustakaan

a) Merencanakan pengadaan buku-buku dan bahan pustaka b) Mengurus dan melayani di perpustakaan


(38)

c) Merencanakan pengembangan perpustakaan

d) Memelihara dan memperbaiki buku dan bahan pustaka e) Menyusun laporan bulanan

6. Wali kelas

a) Menyusun laporan keadaan kelas pada akhir tahun b) Membuat statistik siswa

c) Menyusun jadwal pelajaran

d) Mencatat jumlah kehadiran siswa mingguan

e) Mengisi daftar nilai siswa dan melakukan pendataan alamat siswa

7. Guru

Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Pada pelaksanaan proses belajar mengajar, guru harus membuat administrasi keguruan sebagai berikut :

a) Program tahunan b) Program semester

c) Membuat KKM (Kriteria Kelulusan Minat) d) Analisis materi pelajaran

e) Satuan pelajaran f) Rencana pengajaran g) Analisis hasil ulangan


(39)

Dan berikut ini merupakan deskripsi tugas dari masing-masing bagian pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK), yaitu sebagai berikut :

1. Rapat Anggota

a) Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. b) Membuat rencana Anggaran Dasar.

c) Memilih anggota, pengurus, dan anggota pengawas jika masa jabatannya telah habis.

d) Mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan anggaran pendapatan koperasi.

e) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

f) Mengesahkan neraca dan perhitungan keuangan tahunan.

2. Pembina Koperasi

a) Memberi masukan atau saran dalam membimbing semua perangkat koperasi untuk mengelola koperasi.

b) Mengevaluasi hasil akhir dari rapat anggota dan mengesahkan keputusan-keputusan atau hasil akhir dari rapat anggota yang telah disepakati semua anggota

3. Penasehat Koperasi

a) Menolak hal-hal yang merugikan koperasi dari pihak luar.

b) Memberikan saran atau anjuran pada pengurus untuk kemajuan koperasi.


(40)

c) Memberi prioritas usaha pada koperasi apabila memenuhi syarat yang ditetapkan

4. Pengurus Koperasi

a) Mengelola koperasi dan usahanya

b) Mengajukan rancangan rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja koperasi

c) Menyelenggarakan rapat anggota

d) Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

e) Memelihara buku daftar anggota dan pengurus

5. Pengawas Koperasi

a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi

b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya

6. Ketua

a) Bertindak sebagai pimpinan koperasi atas nama koperasi serta mewakili koperasi di dalam maupun di luar persidangan.

b) Menyiapkan kebijaksanaan pimpinan/penasehat dalam pengembangan koperasi.


(41)

c) Menetapkan kebijaksanaan dalam keputusan pada forum rapat pengurus.

d) Mengkoordinator perumusan dan perencanaan program kerja. e) Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat berharga.

7. Sekretaris

a) Memelihara buku-buku administrasi organisasi.

b) Bertanggungjawab dalam bidang administrasi/tata usaha koperasi. c) Menyelenggarakan notulen rapat.

d) Menyusun laporan organisasi.

8. Bendahara/Keuangan

a) Mengurus persoalan keuangan koperasi.

b) Membimbing dan mengawasi pemegang kas koperasi. d) Menandatangani surat-surat berharga bersama ketua.

e) Menyimpan dan mengamankan uang, bukti-bukti surat berharga dan dokumen keuangan koperasi.

9. Unit Simpan Pinjam

a) Mengatur, mengkoordinir dan menangani semua aktivitas yang berhubungan dengan simpan pinjam.


(42)

b) Mengamati posisi setiap pembiayaan, memantau dan memberikan pembinaan serta mengusahakan agar pelunasan dapat sesuai dengan perjanjian.

c) Mengikuti perkembangan proses pembiayaan.

d) Menganalisa dan memberikan solusi pada keluhan anggota dalam kasus pembiayaan.

10. Unit Pengelola Usaha

a) Mengelola usaha yang dijalankan oleh koperasi. b) Bertanggungjawab sepenuhnya pada ketua koperasi. c) Membuat laporan keuangan hasil usaha per tahun. d) Mengembangkan usaha yang ditangani.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode yaitu metode pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam membangun sistem informasi yang berguna, dibutuhkan metode-metode yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail


(43)

sehingga informasi yang di hasilkan lebih akurat. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dan terapan. Deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran tentang sifat individu, keadaan, gejala suatu objek dimana dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) atas kendala yang dihadapi serta pemecahan masalahnya. Tujuannya untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu. Sedangkan metode terapan adalah menguji dan mengevaluasi suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah – masalah kehidupan praktis.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ada dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Dalam metode pengumpulan data, yang merupakan data primer adalah observasi dan wawancara. Sedangkan data sekundernya melalui metode pengumpulan data.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer dapat diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan data dan keterangan-keterangan yang diperlukan. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :


(44)

1. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan salah satu cara mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan dan meneliti secara langsung gejala atau peristiwa yang diselidiki oleh penulis. Penulis melakukan observasi mengenai proses pendaftaran anggota, pembuatan laporan dan transaksi simpan pinjam secara langsung ke bagian unit simpan pinjam, bendahara, dan ketua Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK).

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab kepada responden. Dalam melakukan wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab kepada pihak yang terkait, yaitu pengurus koperasi dan anggota koperasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan kebutuhan data yang dikumpulkan penulis.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Untuk memperoleh data sekunder, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu, mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan di teliti untuk memperoleh data yang diperlukan, serta untuk landasan teori yang akurat dan menunjang. Baik bersumber dari buku, makalah, jurnal ataupun dari beberapa sumber internet yang berhubungan dengan tema penelitian yang dilakukan oleh penulis. Selain itu data sekunder juga


(45)

diperoleh dari pihak koperasi berupa dokumen-dokumen yang digunakan dalam transaksi yang dilakukan di koperasi tersebut sebagai penunjang kebutuhan data yang diperlukan oleh penulis.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam penelitian ini metode pendekatan yang penulis gunakan yaitu menggunakan pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan ciri utama pada desain sistem informasi. Pendekatan terstruktur (Structured Approach) menggunakan beberapa alat bantu. Dan alat (tools) yang digunakan seperti :

1. Flow Map

2. Diagram Konteks (Context Diagram). 3. DFD (Data Flow Diagram).

4. Kamus Data (Data Dictionary). 5. Normalisasi

6. Tabel Relasi


(46)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode prototype. Dimana dalam tahapan dari kegiatan yang dilakukannya terbilang cepat, mengingat dalam siklusnya hanya ada 3 tahapan khusus.

Model prototype sering digunakan untuk membantu dalam membangun sistem informasi mengingat klien hanya memberikan informasi yang bersifat umum mengenai sistem yang akan dibangun. Di samping itu, seorang developer kadang juga merasa bahwa sistem yang akan dibangun mungkin tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh klien karena klien hanya memberikan informasi-informasi yang bersifat umum mengenai kebutuhan-kebutuhannya. Di sinilah modelprototypesangat diperlukan. Sedangkan tujuan utama pembuatanprototype

secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian yaitu:

a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan dengan mudah.

b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer, langganan danuseryang potensial.

c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan jika menggunakan strategi pengembangan evolusiprototype.


(47)

Gambar 3.3 ModelPrototyping

(sumber : Agus Mulyanto, 2009,Sistem Informasi Konsep & Aplikasi,Pustaka Pelajar, Yogyakarta)

Adapun tahapan atau proses yang akan dilakukan pada model

prototypeadalah sebagai berikut: A. Mendengarkan Pelanggan

1. Mengumpulkan data dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Penulis melihat tempat yang akan diteliti untuk mendapatkan masalah yang nantinya akan dicarikan solusi terbaik untuk mengatasinya, dan melakukan wawancara kepada orang-orang yang terkait dengan bahasan penelitian serta melakukan studi pustaka untuk menambah referensi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan bahasan yang dibahas oleh penulis.

2. Mengidentifikasi segala kebutuhan sistem.

Setelah ditemukan permasalahan yang terjadi di tempat yang akan diteliti, lalu diidentifikasikan segala yang dibutuhkan sistem guna memperbaiki sistem menjadi lebih baik.


(48)

B. Membangun/memperbaiki Market

1. Menganalisis dan merancang proses sistem

a. Merancang Flowmap, DFD, kamus data dan ERD.

Merancang Flowmap, DFD, Kamus Data dan ERD yang mengacu pada prosedur yang sedang berjalan di tempat yang akan diteliti. b. Membuat struktur program, struktur menu dan pengkodean

(coding).

Membuat struktur program, struktur menu dan coding yang akan diimplementasikan pada aplikasi yang akan dirancang.

c. Membuat rancangan prosedur yang diusulkan.

Membuat rancangan flowmap, DFD, Kamus Data dan ERD yang mengacu pada prosedur yang diusulkan oleh penulis.

d. Menerapkan rancangan sistem kedalam sebuah aplikasi dengan menggunakan perangkat lunak pendukung.

Menerapkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam sebuah program aplikasiVisual Basic.

2. Menganalisis dan merancang Database

Menganalisis database yang dibutuhkan dan kemudian merancangnya menggunakan SQL Server 2000.

3. Menganalisis dan merancang Infrastuktur


(49)

C. Uji Pelanggan Mengendalikan Market

1. Mengevaluasi prototype yang telah dibuat.

Prototype yang telah dibangun dievaluasi agar terlihat kekurangannya. 2. Perbaikan untuk memenuhi semua kebutuhan sistem

Memperbaiki prototype untuk memenuhi semua kebutuhan sistem yang diperlukan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat bantu yang merupakan refresentasi grafik dan dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada. Alat Bantu yang digunakan diantaranya

Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Tabel Relasi dan Entity Relation Diagram (ERD). Berikut merupakan penjelasan dari beberapa alat bantu yang digunakan oleh penulis :

1. Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program.

2. Diagram Konteks (Conteks Diagram)

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang menggambarkan suatu arus data sistem dalam memahami suatu sistem digambarkan secara umum.

3. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

DFD adalah diagram yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika


(50)

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and Design).

4. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data atau data dictionary adalah katalog data tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasikan data yang mengalir dalam sistem yang lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada dalam data flow diagram (DFD). Arus data yang ada dalam data flow diagram (DFD) sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan arus datanya saja.

5. Perancangan Basis Data

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 194), basis data ataudatabaseadalah sebuah file yang mengoordinasi file-file data yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan data. Penerapan databasedalam sistem informasi disebut dengandatabase sistem, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi di dalam suatu organisasi.


(51)

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu

database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tabel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang yang ada pada tabel lain.

c. Entity Relationship Diagram(ERD)

Implementasi ini merupakan transformasi model data dari ERD menjadi basis data fisik. Tiap entitas yang ada akan menjadi sebuah tabel yang kemudian akan terjadi peleburan ataupun penambahan atribut relasi kesalah satu dari kedua entitas tersebut.

3.2.4 Pengujian Software

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 266), pengujian atau testing merupakan proses pengeksekusian program unutk menemukan kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalam sistem, kemudian dilakukan pembenahan. Tahap ini merupakan tahap yang penting dalam pengembangan sistem karena tahap ini merupakan tahapan untuk memastikan bahwa suatu sistem terbebas dari kesalahan. Pengujian juga dilakukan dengan memperhatikan konsep pengembangan. Pengujian


(52)

ditujukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem dan memastikan sistem yang dibangun telah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

Rancangan pengujian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode pengujianblack box. Pengujian dengan metode black box menitikberatkan pada fungsi sistem. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini mencari kesalahan pada:

a) Fungsi yang salah atau hilang

b) Kesalahan pada struktur data atau akses database c) Kesalahan performansi


(53)

(54)

45

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tugas utama analisis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis atau mempelajari dokumen – dokumen yang terdapat pada sebuah sistem, khususnya sistem informasi simpan pinjam yang selanjutnya digunakan sebagai acuan pada tahap perancangan atau pengembangan sistem. Berikut adalah dokumen – dokumen yang digunakan dalam prosedur pengelolaan simpan pinjam.

1. Nama Dokumen

Sumber Tujuan Fungsi

: : : :

Formulir Keanggotaan Unit Simpan Pinjam Calon anggota

Sebagai bukti pendaftaran anggota baru

Item Data : No_anggota,Nama_anggota,Jenis_kelamin,Tempat_l ahir, Tanggal_lahir,Alamat,Tlp,Tanggal_masuk.


(55)

Sumber : Unit Simpan Pinjam

Tujuan : Anggota

Fungsi : Sebagai bukti penyetoran simpanan ataupun

angsuran pinjaman

Item Data : No_setoran,Tanggal_setoran,No_anggota,Nama_an ggota,Total.

Jumlah : 2 lembar.

Periode : Saat menerima penyetoran simpanan atau angsuran pinjaman dari anggota.

3. Nama Dokumen : Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan.

Fungsi : Sebagai laporan yang berisi rekapan dari transaksi simpanan anggota per bulan.

Item Data : No_urut,No_anggota,Nama_anggota,Simpanan_Wa jib,Simpanan_Sukarela,Simpanan_Lebaran,Jumlah.

Jumlah : 1 Lembar

Periode : Setiap 1 Bulan

4. Nama Dokumen : Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman

Fungsi : Sebagai laporan rekapan saldo pinjaman anggota. Item Data : No_urut,No_anggota,Nama_anggota,Total_Pinjama

n.

Jumlah : 1 Lembar


(56)

Fungsi Item Data Jumlah Periode : : : :

Sebagai bukti untuk pegangan anggota berisikan seluruh data transaksi simpanan, pinjaman, dan pembayaran angsuran anggota

No_anggota,Nama_anggota,Tanggal,Simpanan_pok ok,Simpanan_wajib,Simpanan_sukarela,Simpanan_ Lebaran,Total_simpanan,Besar_pinjaman,Periode,A ngsuran_ke-,Sisa_angsuran, Keterangan.

1 buah

Setiap anggota melakukan transaksi simpan pinjam

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Berdasarkan metode analisis yang digunakan, maka langkah pertama yang dilakukan yaitu menentukan kebutuhan dari pengguna dengan cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, lalu dievaluasi. Berikut ini merupakan penjelasan dari prosedur yang sedang berjalan pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) :

A. Prosedur pendaftaran anggota yang sedang berjalan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Calon anggota yang belum terdaftar, mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi Formulir Keanggotaan. Apabila sudah diisi lengkap, Formulir Keanggotaan diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam.


(57)

Anggota dan mengarsipkan Formulir Keanggotaan.

3. Unit Simpan Pinjam membuat Kartu Anggota dan Buku Simpan Pinjam, kemudian diberikan kepada anggota.

4. Unit Simpan Pinjam membuat Laporan Data Anggota yang nantinya diserahkan kepada Bendahara dan Ketua untuk diarsipkan.

Syarat keanggotaan :

1. Yang bisa menjadi anggota hanya guru dan karyawan di SMK Negeri 3 Cimahi.

2. Menyetor Simpanan Pokok sebesar Rp.

20.000,-Dari uraian prosedur pendaftaran anggota yang sedang berjalan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.1.

B. Prosedur penyetoran simpanan yang sedang berjalan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Anggota mengambil Formulir Slip Simpanan ke Unit Simpan Pinjam. 2. Anggota mengisi Formulir Slip Simpanan untuk menyetorkan

simpanan. Apabila sudah diisi lengkap, Formulir Slip Simpanan diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam beserta dengan uang yang akan disetorkan dan Buku Simpan Pinjam untuk pencatatan transaksi simpan pinjam.


(58)

kemudian memvalidasi Formulir Slip Simpanan. Apabila Formulir Slip Simpanan tidak valid, maka akan di kembalikan kepada Anggota untuk di lengkapi. Apabila Formulir Slip setoran valid, maka Bendahara akan mencatat transaksi baru pada Buku Simpan Pinjam.

4. Bendahara memberikan Buku Simpan Pinjam yang telah diisi dengan transaksi baru kepada Unit Simpan Pinjam.

5. Unit Simpan Pinjam memberikan Buku Simpan Pinjam yang telah diisi dengan transaksi baru kepada Anggota.

6. Bendahara membuat Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan (2 rangkap), lalu diserahkan kepada Ketua untuk disahkan. Rangkap ke-1 Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan yang sudah sah diarsipkan oleh Bendahara, sedangkan rangkap ke-2 diarsipkan oleh Ketua.

Peraturan simpanan :

1. Menyetor simpanan wajib sebesar Rp. 20.000,- dan menyetor simpanan sukarela dan simpanan lebaran dengan nominal yang tidak ditentukan tiap satu kali dalam sebulan.

Dari uraian prosedur penyetoran simpanan yang sedang berjalan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.2.


(59)

Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Anggota mengambil Formulir Permohonan Pinjaman ke Unit Simpan Pinjam.

2. Anggota mengisi Formulir Permohonan Peminjaman (2 rangkap). Apabila sudah diisi lengkap, Formulir Permohonan Peminjaman diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam mengecek Formulir Permohonan Peminjaman. Apabila Formulir Permohonan Peminjaman tidak lengkap, maka Unit Simpan Pinjam mengembalikan Formulir Permohonan Pinjaman kepada Anggota agar di lengkapi. Apabila Formulir Permohonan Peminjaman sudah lengkap, maka Unit Simpan Pinjam menyerahkan kepada bagian Bendahara.

4. Bendahara menerima Formulir Permohonan Pinjaman dan membuat Akad Peminjaman sebanyak 2 rangkap dan diserahkan kepada Ketua untuk disahkan.

5. Akad Peminjaman yang telah disahkan oleh Ketua diserahkan kembali kepada Bendahara.

6. Bendahara menyiapkan sejumlah uang yang akan dipinjamkan dan mencatat pinjaman pada Buku Besar Simpan Pinjam dan memberikan uang kepada Unit Simpan Pinjam beserta Akad Pinjaman rangkap 1 yang akan diberikan kepada anggota sesuai dengan jumlah yang


(60)

rangkap 2 disimpan oleh Bendahara untuk diarsipkan.

7. Unit Simpan Pinjam memberikan uang pinjaman kepada anggota beserta Akad Peminjaman rangkap 1 yang sudah sah tersebut sebagai bukti peminjaman.

8. Bendahara membuat Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 diberikan kepada Ketua dan rangkap 2 disimpan Bendahara untuk diarsipkan.

Peraturan pinjaman :

1. Hanya anggota yang sudah mempunyai simpanan yang boleh meminjam. 2. Pembayaran pinjaman secara mengangsur, diangsur satu kali dalam sebulan

selama 12 bulan dengan bunga sebesar 10% per satu kali pinjam.

3. Bagi anggota yang masih mempunyai angsuran, tidak boleh mengajukan pinjaman terlebih dahulu sebelum melunasi angsuran.

Dari uraian prosedur permohonan pinjaman yang sedang berjalan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.3.

D. Prosedur pembayaran angsuran pinjaman yang sedang berjalan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Anggota mengambil Formulir Angsuran Pinjaman ke Unit Simpan Pinjam.


(61)

bagian Unit Simpan Pinjam beserta Buku Simpan Pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam mengecek Formulir Angsuran Pinjaman yang telah di isi anggota beserta uang angsurannya.

4. Jika Formulir Angsuran Pinjaman belum lengkap, maka Unit Simpan Pinjam mengembalikan Formulir Angsuran Pinjaman kepada anggota untuk di lengkapi terlebih dahulu. Jika Formulir Angsuran Pinjaman sudah lengkap, lalu di serahkan kepada Bendahara.

5. Bendahara memproses Formulir Angsuran Pinjaman.

6. Bendahara mencatat transaksi angsuran baru pada Buku Simpan Pinjam anggota, lalu di serahkan kepada Unit Simpan Pinjam yang akan di kembalikan kepada Anggota.

7. Bendahara membuat laporan angsuran sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 di simpan sebagai arsip, dan rangkap 2 di berikan kepada Ketua sebagai arsip.

Dari uraian prosedur pembayaran angsuran pinjaman yang sedang berjalan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.4.

4.1.2.1 Flowmap

Flowmap menggambarkan aliran dan informasi antar area didalam sebuah organisasi dan menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci flowmap menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya,


(62)

sistem informasi simpan pinjam yang berjalan pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) yang terdiri dari proses pendaftaran anggota, penyetoran simpanan anggota, pengajuan dan pemrosesan pinjaman, serta penyetoran dan pemrosesan angsuran pinjaman.


(63)

berikut:

Keterangan :

FK : Formulir Keanggotaan BSP : Buku Simpan Pinjam KA : Kartu Anggota

ABBA : Arsip Buku Besar Anggota

Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam Proses Pendaftaran Anggota yang sedang Berjalan


(64)

sebagai berikut:

Keterangan :

FSS : Formulir Slip Simpanan BSP : Buku Simpan Pinjam

A1 : Arsip ke-1 A2 : Arsip ke-2

Gambar 4.2 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam Proses Penyetoran Simpanan yang sedang Berjalan


(65)

sebagai berikut :

Keterangan :

FPP : Formulir Permohonan Peminjaman AP : Akad Peminjaman

A1 : Arsip ke-1 A2 : Arsip ke-2 A3 : Arsip ke-3

Gambar 4.3 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam Proses Permohonan Pinjaman yang sedang Berjalan


(66)

sebagai berikut :

Keterangan :

FAP : Formulir Angsuran peminjaman BSP : Buku Simpan Pinjam

A1 : Arsip ke-1 A2 : Arsip ke-2

Gambar 4.4 Flowmap Proses Angsuran Pinjaman Anggota


(67)

Diagram konteks berfungsi untuk mendefinisikan awal dan akhir dari data yang masuk dan keluar pada suatu sistem. Berikut ini merupakan diagram konteks pada Sistem Simpan Pinjam Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) yang sedang berjalan:

Gambar 4.5 Diagram Konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan proses yang menggambarkan suatu alir informasi yang lebih detail dan terperinci yang merupakan pengembangan dari diagram konteks.

4.1.2.3.1 Data Flow Diagram Level 0

Penggambaran DFD level 0 yang merupakan penjabaran diagram konteks, hanya pada diagram ini sudah menjurus kepada suatu proses dan merupakan gabungan secara keseluruhan yang melibatkan semua kesatuan luar secara


(68)

melakukan pendaftaran, proses 2.0 penyetoran simpanan, proses 3.0 proses pinjaman dan proses 4.0 pembayaran angsuran pinjaman. Pada level 0 proses tersebut seperti digambarkan pada Gambar 4.6.

1.0 Pendaftaran 2.0 Simpanan 3.0 Pinjaman 4.0 Angsuran Anggota Dt_keanggotaan Dt_simpanan Lap_rekapitulasi Nilai simpanan Dt_permohonan pinjaman Dt_angsuran Lap_angsuran Ketua Dt_akad pinjaman

Lap_data anggota Lap_rekapitulasi

Saldo pinjaman Calon

Anggota

Gambar 4.6 Data Flow Diagram (DFD) level 0 yang sedang berjalan

Dalam gambar 4.6 diatas dijelaskan alur data transaksi simpan pinjam, antara lain :

Proses 1, Merupakan proses pendaftaran anggota baru. Dimana anggota memberikan data anggota saat melakukan pendaftaran. Lalu memproses pembuatan Laporan Data Anggota untuk dilaporkan kepada Ketua.

Proses 2, Merupakan proses saat anggota menyetorkan simpanan dengan memberikan data simpanan dan sesudah diproses menghasilkan Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan untuk dilaporkan kepada Ketua. Proses 3, Merupakan proses saat anggota mengajukan pinjaman dengan


(69)

kepada Ketua.

Proses 4, Merupakan proses penyetoran angsuran dari pinjaman anggota dengan menyerahkan data angsuran dan sesudah diproses menghasilkan Laporan Angsuran untuk dilaporan kepada Ketua.

4.1.2.3.2 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam Level 1 proses 1

Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7.

Anggota 1.1 Mencatat data anggota baru Anggota 1.2 Membuat B.S.P & K.A 1.3 Membuat Lap.Data Anggota Ketua Dt_anggota Dt_anggota baru Dt_anggota

B.S.P & K.A

Dt_anggota

Lap_data anggota

Gambar 4.7 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 1 yang sedang berjalan

Pada gambar 4.7 diatas adalah proses pendaftaran anggota baru, dan arus datanya adalah sebagai berikut :

Proses 1.1, Merupakan proses pencatatan data anggota baru ke file anggota dilihat dari data anggota yang diberikan oleh anggota.


(70)

diserahkan kepada anggota sebagai bukti dari transaksi simpan pinjam yang dilakukan oleh anggota.

Proses 1.3, merupakan proses pembuatan Laporan Data Anggota yang akan dilaporkan kepada Ketua dengan melihat datanya dari file anggota.

4.1.2.3.3 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam level 1 proses 2

Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 2 yang sedang berjalan

Pada gambar 4.8 diatas menjelaskan mengenai pencatatan penyetoran simpanan dari anggota dengan arus data sebagai berikut :


(71)

dalam file simpanan.

Proses 2.2, Merupakan proses pencatatan penyetoran pada Buku Simpan Pinjam anggota

Proses 2.3, Merupakan proses pembuatan Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan untuk dilaporkan kepada Ketua.

4.1.2.3.4 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam level 1 proses 3

Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 3 yang sedang berjalan

Pada gambar 4.9 diatas menjelaskan mengenai proses transaksi peminjaman dengan arus data sebagai berikut:

Proses 3.1, merupakan proses pencatatan data pinjaman ke dalam file pinjaman dengan melihat data-datanya dari Formulir Permohonan Peminjaman.


(72)

dari file pinjaman dan setelah dibuatkan Akad Peminjamannya lalu diserahkan kepada anggota sebagai bukti peminjaman.

Proses 3.3, merupakan proses pembuatan Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman dengan melihat data-datanya dari file pinjaman yang nantinya dilaporkan kepada Ketua.

4.1.2.3.5 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam level 1 proses 4

Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 4 yang sedang berjalan

Pada gambar 4.10 diatas merupakan proses dari pembayaran angsuran pinjaman, dengan arus data sebagai berikut :


(73)

Proses 4.3, merupakan proses pembuatan Laporan Angsuran dengan mengacu pada file angsuran dan nantinya Laporan Angsuran tersebut diserahkan kepada Ketua.

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap sistem yang sedang berjalan, maka masih ditemukannya berbagai kendala dan rencana penyelesaian dari masalah yang terjadi. Permasalahan yang muncul dan rencana penyelesaian dari masalah yang ditemukan tersaji pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan

Permasalahan Rencana Penyelesaian

1. Sistem yang digunakan untuk mengelola proses simpan pinjam saat ini masih dilakukan dalam bentuk pembukuan, dimana proses

pengelolaan simpan pinjam

membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan ketelitian untuk pencarian data anggota.

Menerapkan database untuk mengelola dan menyimpan transaksi simpan pinjam yang juga dapat mempersingkat waktu dalam melakukan pencarian data anggota.


(74)

membuat dan menyerahkan laporan data seluruh transaksi simpan pinjam, dikarenakan proses rekapitulasi data yang lambat.

mempercepat dalam pembuatan laporan seluruh transaksi simpan pinjam, sehingga tidak ada lagi keterlambatan dalam pelaporan seluruh transaksi simpan pinjam.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem yang diinginkan, dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang diinginkan oleh pengguna. Sesuai dengan metode pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan secara terstruktur, maka model yang digunakan untuk menggambarkan seluruh proses beserta objeknya adalah dengan menggunakan flowmap, diagram konteks, DFD, kamus data, normalisasi data, tabel relasi dan diagram relasi entitas.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem yang akan dibuat ini adalah untuk membangun sistem yang lebih baik dibandingkan dengan sistem yang sedang masih digunakan saat ini.


(75)

Sistem informasi yang diusulkan memiliki beberapa keunggulan dan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang diusulkan telah terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak akan memakan waktu yang lama dalam menginput dan mengolah data anggota, simpanan, pinjaman, dan angsuran. Dan didalamnya telah menggunakan konsep client-server.

Pada sistem yang diusulkan terdapat perubahan entitas, dimana Bendahara berubah menjadi entitas eksternal, karena terdapat perubahan fungsi Bendahara pada sistem yang diusulkan ini.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi pengelolaan simpan pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) akan dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data. Dimana dalam prosedur yang diusulkan dapat terlihat perbedaan dalam penyimpanan dan pengolahan transaksi simpan pinjamnya dibandingkan dengan pengolahan transaksi simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini. Apabila sistem yang sedang berjalan saat ini, penghitungan transaksinya masih menggunakan cara manual dan dalam penyimpanan data-datanya masih tertulis pada kertas, sedangkan pada sistem yang diusulkan dalam penghitungan transaksinya sudah menggunakan cara yang terkomputerisasi dan sudah menggunakan database untuk penyimpanan datanya sehingga mempunyai cadangan data selain dari


(76)

data-selain itu dapat mempersingkat waktu dalam penyimpanan data-datanya.

Prosedur pengelolaan transaksi simpan pinjam yang penulis usulkan adalah :

A. Prosedur pendaftaran anggota yang diusulkan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Calon anggota mengambil Formulir Keanggotaan dari Unit Simpan Pinjam.

2. Calon anggota mengisi Formulir Keanggotaan.

3. Calon anggota menyerahkan Formulir Keanggotaan yang telah diisi ke Unit Simpan Pinjam.

4. Unit Simpan Pinjam mengecek kelengkapan Formulir Keanggotaan dan syarat-syarat kelengkapan menjadi anggota. Jika persyaratan tidak lengkap, maka Formulir Keanggotaan dikembalikan kepada calon anggota. Jika sudah lengkap, maka dilanjutkan memproses Formulir Keanggotaan dengan cara menginputkan data Formulir Keanggotaan.

5. Unit Simpan Pinjam menginputkan data anggota ke dalam database

Koperasi, lalu mencetak Kartu Anggota, kemudian diserahkan kepada anggota baru.

6. Unit Simpan Pinjam mencetak Laporan Data Anggota baru (2 rangkap), kemudian diserahkan kepada Bendahara dan Ketua untuk ditandatangani dan diarsipkan.


(77)

1. Yang bisa menjadi anggota hanya guru dan karyawan di SMK Negeri 3 Cimahi.

2. Menyetor Simpanan Pokok sebesar Rp.

20.000,-Dari uraian prosedur pendaftaran anggota yang diusulkan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.11.

B. Prosedur penyetoran simpanan anggota yang diusulkan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Anggota mengambil Formulir Slip Simpanan dari Unit Simpan Pinjam. 2. Anggota mengisi Formulir Slip Simpanan lalu diberikan kepada Unit

Simpan Pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam menginputkan data Formulir Slip Simpanan anggota kedalamdatabasekoperasi.

4. Unit Simpan Pinjam mencetak Laporan Data Simpanan baru (2 rangkap), kemudian diserahkan kepada Bendahara dan Ketua untuk ditandatangani dan diarsipkan.

Peraturan simpanan :

1. Menyetor simpanan wajib sebesar Rp. 20.000,- dan menyetor simpanan sukarela dan simpanan lebaran dengan nominal yang tidak ditentukan tiap satu kali dalam sebulan.


(78)

Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.12.

C. Prosedur permohonan pinjaman anggota yang diusulkan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Anggota mengambil Formulir Permohonan Pinjaman dari Unit Simpan Pinjam.

2. Anggota mengisi Formulir Permohonan Pinjaman, lalu diberikan kepada Unit Simpan Pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam mengecek Formulir Permohonan Pinjaman yang diajukan anggota. Jika tidak memenuhi syarat, maka Formulir Permohonan Pinjaman akan di kembalikan kepada anggota untuk di lengkapi. Jika di setujui, maka Formulir Permohonan Pinjaman akan di proses.

4. Unit Simpan Pinjam akan menginputkan data Formulir Permohonan Pinjaman anggota kedalamdatabase.

5. Unit Simpan Pinjam mencetak kwitansi Pinjaman, kemudian ditandatangani dan diserahkan kepada Anggota.

6. Unit Simpan Pinjam mencetak Laporan Data Pinjaman baru (2 rangkap), kemudian diserahkan kepada Bendahara dan Ketua untuk ditandatangani dan diarsipkan.


(79)

1. Hanya anggota yang sudah mempunyai simpanan yang boleh meminjam. 2. Pembayaran pinjaman secara mengangsur, diangsur satu kali dalam

sebulan selama 12 bulan dengan bunga sebesar 10% per satu kali pinjam. 3. Bagi anggota yang masih mempunyai angsuran, tidak boleh mengajukan

pinjaman terlebih dahulu sebelum melunasi angsuran.

Dari uraian prosedur permohonan pinjaman yang diusulkan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.13.

D. Prosedur angsuran pinjaman anggota yang diusulkan di Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) adalah sebagai berikut :

1. Anggota mengambil Formulir Angsuran Pinjaman dari Unit Simpan Pinjam.

2. Anggota mengisi Formulir Angsuran Pinjaman lalu diberikan kepada bagian Unit Simpan Pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam mengecek Formulir Angsuran Pinjaman yang telah di isi anggota beserta uang angsurannya.

4. Jika Formulir Angsuran Pinjaman belum lengkap, maka Unit Simpan Pinjam mengembalikan Formulir Angsuran Pinjaman kepada anggota untuk di lengkapi terlebih dahulu. Jika Formulir Angsuran Pinjaman sudah lengkap, maka akan diproses.


(80)

Pinjaman anggota kedalamdatabase.

6. Unit Simpan Pinjam mencetak kwitansi Angsuran, kemudian ditandatangani dan diserahkan kepada Anggota.

7. Unit Simpan Pinjam mencetak Laporan Data Angsuran baru (2 rangkap), kemudian diserahkan kepada Bendahara dan Ketua untuk ditandatangani dan diarsipkan.

Dari uraian prosedur pembayaran angsuran pinjaman yang diusulkan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK) diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.14.

4.2.3.1 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam yang diusulkan

Prosedur pemrosesan transaksi simpan pinjam pada Sistem Informasi Simpan Pinjam yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut :


(81)

Keterangan :

F.K : Formulir Keanggotaan


(82)

Keterangan :

FSS : Formulir Slip Simpanan


(83)

Keterangan :

FPP : Formulir Permohonan Pinjaman


(84)

Keterangan :

FAP : Formulir Angsuran Pinjaman


(85)

Pembuatan suatu diagram konteks dari sistem pendekatan terstruktur ini menggambarkan sistem secara garis besar yang kemudian akan dipecah menjadi bagian-bagian lebih terperinci. Gambar berikut adalah diagram konteks dari Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Kesejahteraan Guru dan Karyawan (KKGK).

Gambar 4.15 Diagram Konteks yang Diusulkan

Pada gambar diagram konteks diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam sistem informasi simpan pinjam ini terdapat dua entitas yaitu :

1. Entitas eksternal

Entitas eksternal pada Sistem Informasi Simpan Pinjam yaitu : anggota, bendahara dan ketua. Dimana anggota menginputkan data anggota, data simpanan, data pinjaman serta data angsuran, dan mendapatkan hasil output berupa data anggota, data simpanan, data pinjaman, dan data angsuran. Sedangkan bendahara dan ketua mendapatkan hasil output dari sistem


(86)

dan laporan data angsuran. 2. Entitas Internal

Entitas internal pada Sistem Informasi Simpan Pinjam yaitu semua entitas yang ikut terlibat dalam proses pengolahan data pada sistem informasi. Entitas internal tersebut adalah Unit Simpan Pinjam.

4.2.3.3 Data Flow Diagram (DFD) yang Diusulkan

Data Flow Diagram (DFD) merupakan proses yang menggambarkan suatu alir informasi yang lebih detail dan terperinci yang merupakan pengembangan dari diagram konteks.

4.2.3.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang Diusulkan

Penggambaran DFD level 0 yang merupakan penjabaran dari konteks diagram, hanya pada diagram ini sudah menjurus kepada suatu proses dan merupakan gabungan secara keseluruhan yang melibatkan semua kesatuan luar secara lengkap. Pada proses level 0 terdiri dari beberapa proses yaitu pada proses 1.0 pendaftaran anggota , 2.0 proses simpanan, 3.0 proses pinjaman dan 4.0 proses angsuran. Pada DFD level 0 proses tersebut dapat disajikan pada gambar 4.16.


(87)

1.0 Pendaftaran 2.0 Simpanan 3.0 Pinjaman 4.0 Angsuran Anggota Bendahara Dt_anggota Dt_simpanan

Dt_pinjaman PinjamanKwitansi

Ketua Laporan Data Anggota Laporan Data Simpanan Laporan Data Pinjaman Laporan Data Angsuran Laporan Data Anggota Laporan Data Simpanan Laporan Data Pinjaman Laporan Data Angsuran Kwitansi Angsuran Kartu anggota Calon Anggota

Gambar 4.16 DFD level 0 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang Diusulkan

Dalam diagram arus data ini dijelaskan arus data pemrosesan transaksi dan pembuatan laporan, antara lain :

Proses 1, merupakan proses pendaftaran anggota baru dengan cara menginputkan data anggota dari Formulir Keanggotaan, lalu mencetak Kartu Anggota dan diserahkan kepada anggota serta mencetak Laporan Data Anggota yang nantinya diserahkan kepada Bendahara dan Ketua.

Proses 2, merupakan proses pengolahan penyetoran simpanan dari anggota yang data simpanannya dilihat dari Formulir Slip Simpanan. Lalu mencetak Laporan Data Simpanan anggota yang nantinya dilaporkan kepada Bendahara dan Ketua.


(88)

oleh anggota. Lalu mencetak kwitansi pinjaman dan diserahkan kepada anggota sebagai tanda bukti pinjaman dan mencetak Laporan Data Pinjaman untuk diserahkan kepada Bendahara dan Ketua.

Proses 4, merupakan proses pengolahan angsuran dari pinjaman anggota. Lalu mencetak Kwitansi Angsuran dan diserahkan kepada anggota sebagai tanda bukti pembayaran angsuran dan mencetak Laporan Data Angsuran untuk dilaporkan kepada Bendahara dan Ketua.

4.2.3.3.2 DFD Level 1 proses 1 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang Diusulkan

Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.17.

Gambar 4.17 DFD level 1 proses 1 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang Diusulkan


(89)

anggota sampai pembuatan Laporan Data Anggota untuk Bendahara dan Ketua. Proses 1.1, menginputkan data anggota dengan melihat data dari File Pegawai,

lalu diarsipkan ke File Anggota.

Proses 1.2, proses mencetak Kartu Anggota dan mengupdate Buku Simpan Pinjam lalu diserahkan kepada Anggota.

Proses 1.3, proses mencetak Laporan Data Anggota yang nantinya diserahkan kepada Bendahara dan Ketua.

4.2.3.3.3 DFD Level 1 proses 2 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang Diusulkan

Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.18.

2.1 Input Data Simpanan Dt_simpanan Simpanan Dt_simpanan 2.2 Cetak Laporan Data Simpanan Ketua Bendahara Dt_simpanan Laporan Data Simpanan Laporan Data Simpanan Anggota

Gambar 4.18 DFD level 1 proses 2 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang Diusulkan


(1)

137

Apabila unit simpan pinjam telah memilih periode tanggal yang ingin dicetak laporannnya, maka akan muncul laporan data angsuran seperti gambar 2.34. Laporan data angsuran yang telah dicetak diserahkan kepada bendahara dan ketua untuk ditandatangani dan diarsipkan.


(2)

138

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Dengan diterapkannya sistem berbasis komputer ini diharapkan dapat mempermudah proses pendaftaran anggota, transaksi simpan pinjam dan untuk pencarian data serta dalam merekap data dapat mempermudah kepengurusan koperasi.

2. Dengan digunakannya sistem informasi simpan pinjam ini diharapkan data simpan pinjam bisa lebih terjamin keamanannya dengan hak akses yang hanya dilakukan oleh orang yang berwenang saja.

3. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir kerusakan dokumen dan kehilangan data koperasi mengenai data anggota, data simpanan, data pinjaman dan data angsuran.

4. Sistem ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas informasi koperasi di Koperasi Kesejahteraan Guru dan karyawan (KKGK).


(3)

139

6.2 Saran

Dan saran untuk pengembangan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :


(4)

140 Buku :

Agus Mulyanto. 2009.Sistem Informasi Konsep & Aplikasi.Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Daryanto. 2009.Belajar Komputer Visual Basic.CV. Yrama Widya. Bandung

Edhy Sutanta. 2003.Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta

Hengky Alexander Mangkulo. 2004.Aplikasi Database Menggunakan ADO VB 6 dan SQL Server 2000.PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Jogiyanto HM. 2005,Analisis dan Desain Sistem Informasi,Andi , Yogyakarta

Kusrini dan Andri Koniyo. 2007. Visual Basic 6.0 & SQL Server 2000. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Subandi, 2009,Ekonomi Koperasi Teori & Praktik

Uus Rusmawan. 2007. Konsep dan Implementasi Visual Basic. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.


(5)

141

Internet :

http://www.id.wikipedia.org/wiki.Data flow diagram.20 Februari 2011.

http://www.tavipia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15425. Data Flow Diagram. 20 Februari 2011.

http://www.lecturer.eepis-its.edu/~arna/Praktikum_RPL.DFD.20 Februari 2011.

http://www.dedew-ofthinkingabout.blogspot.com/2010/01. Normalisasi. 20 Februari 2011.

http://www.deckynoviar.files.wordpress.com/2008/04. Relasi antar Tabel. 20 Februari 2011.


(6)

I. Data Pribadi

Nama : Isna Debi Hindayah

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 23 Desember 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Terusan Cijawura Girang V No. 88 RT.06/RW.07 Bandung 40286

No.Tlp / HP : 02261099791

Email : na.lovable@yahoo.com

II. Pendidikan Formal

1994 – 2000 : SD Negeri Babakan Jati 03 Bandung 2000 – 2003 : SLTP Negeri 28 Bandung

2003 – 2006 : SMA Negeri 25 Bandung 2006 – 2011 : Universitas Komputer Indonesia