Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pasundan Madani Di SMA Pasundan 3 Cimahi

(1)

ii

Vera Pebrina Sulaeman, "Information Systems for Savings and Loans

Koperasi Pasundan Madani at SMA Pasundan 3 Cimahi". Under the guidance of Diana Effendi, ST, MT.

Cooperative as one legal entity which is a joint effort and priority to the welfare of members must be properly addressed, both in terms of both services and processing transactions. In the ordinary transactions conducted at Koperasi Pasundan Madani still found constraint in the storage and processing of transaction data that is still using Microsoft Excel. This causes delay in preparing the consolidated transaction savings and loans to its members and the chairman, given the reporting of transactions to be done once a month.

The research method used in the preparation of this paper is to use methods of data collection and system development methods and approaches. Where in the system approach method using a structured approach by using several tools including Flowmap, Context Diagram, DFD, data dictionary, normalization and ERD. While in the system development method use the method prototype. And support software used in designing this program is Microsoft Visual Basic 6.0, Photoshop 7.0, and using SQL Server 2000 database.

With the existence of this database application program, will certainly facilitate the storage and processing all data transactions that occurred in Koperasi Pasundan Madani, because transaction processing will be faster and accurate

Keywords: Cooperative Savings and Loans, Savings and Loans Information Systems, Database Applications


(2)

i

Vera Pebrina Sulaeman, “Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi”. Dibawah bimbingan Diana Effendi, ST, MT.

Koperasi sebagai salah satu badan hukum yang merupakan usaha bersama dan mengutamakan kesejahteraan anggota harus benar-benar diperhatikan, baik dari segi pelayanan maupun pemrosesan transaksinya. Dalam kegiatan transaksi yang dilakukan di Koperasi Pasundan Madani masih ditemukan kendala dalam penyimpanan dan pengolahan data-data transaksinya yaitu masih menggunakan

Microsoft Excel. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam penyajian laporan transaksi simpan pinjam kepada para anggota maupun ketua, mengingat pelaporan transaksi harus dilakukan satu bulan sekali.

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu menggunakan metode pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan sistem. Dimana dalam metode pendekatan sistemnya menggunakan metode pendekatan terstruktur dengan menggunakan beberapa alat bantu diantaranya Flowmap, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data, Normalisasi dan ERD. Sedangkan dalam metode pengembangan sistemnya menggunakan metode prototype. Dan perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam perancangan program ini yaitu Microsoft Visual Basic 6.0, Photoshop 7.0, dan menggunakan database SQL Server 2000.

Dengan adanya program aplikasi database ini, tentunya akan mempermudah dalam penyimpanan dan pengolahan data seluruh transaksi yang terjadi di Koperasi Pasundan Madani ini, karena pemrosesan transaksinya akan lebih cepat dan akurat.

Kata Kunci : Koperasi Simpan Pinjam, Sistem Informasi Simpan Pinjam, Aplikasi Database.


(3)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dengan perkembangan teknologi informasi pada saat ini, semakin mempermudah pengguna teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berhubungan dengan teknologi informasi. Sangat wajar apabila sudah banyak perusahaan, instansi pemerintah maupun badan usaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang digunakan dalam memproses pekerjaannya sehingga mempermudah dan mempercepat penyelesaian pekerjaannya.

Apabila dalam proses pengolahan data dengan jumlah data yang akan diolah cukup banyak dan pengolahan data tersebut dilakukan rutin seperti contohnya satu bulan sekali, tentu pekerjaan tersebut harus terselesaikan dengan tepat waktu. Maka dari itu dibutuhkan cara pemrosesan data yang mudah dan cepat tanpa melupakan ketepatan dari hasil pengolahan data tersebut.

Koperasi Pasundan Madani merupakan suatu badan usaha yang berdiri di SMA Pasundan 3 Cimahi pada tahun 1989, sejak pengalihan fungsi dari SGO Pasundan ke SMA Pasundan 3 Cimahi. Dengan sering terjadinya perpindahan tugas guru-guru di SMA Pasundan 3 Cimahi yang juga menjadi anggota dari Koperasi Pasundan Madani maka jumlah anggotanya pun bertambah setiap


(4)

tahunnya. Pertumbuhan jumlah anggota dari tahun 1989 sampai dengan sekarang tersaji pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Jumlah anggota Koperasi Pasundan Madani per tahun Tahun Jumlah Persentase ( % )

1989 10 9.8 %

1990 5 5%

1991 7 6.8 %

1992 6 5.9 %

1993 8 7.9 %

1994 5 4.9 %

1995 3 2.9 %

1996 4 3.9 %

1997 2 1.9 %

1998 3 2.9 %

1999 3 2.9 %

2000 3 2.9 %

2001 3 2.9 %

2002 3 2.9 %

2003 3 2.9 %

2004 3 2.9 %

2005 5 5%

2006 4 3.9 %

2007 5 5%

2008 5 5%

2009 4 3.9 %

2010 8 7.9 %

Total 102 100%

( Sumber : Dokumen Koperasi Pasundan Madani )

Begitu pula dengan jumlah transaksi simpan pinjam yang mengalami kenaikan. Pertumbuhan jumlah transaksi simpanan anggota dari tahun 2001 sampai dengan 2009 tersaji pada Tabel 1.2


(5)

Tabel 1.2 Jumlah transaksi simpan per tahun Tahun Jumlah Persentase ( % )

1989 792 7.65 %

1990 794 7.67 %

1991 796 7.68 %

1992 684 6.6 %

1993 685 6.62 %

1994 688 6.46 %

1995 398 3.85 %

1996 403 3.9 %

1997 400 3.87 %

1998 258 2.5 %

1999 252 2.44 %

2000 254 2.45 %

2001 326 3.15 %

2002 324 3.12 %

2003 327 3.15 %

2004 435 4.3 %

2005 432 4.17 %

2006 437 4.22 %

2007 432 4.17 %

2008 436 4.21 %

2009 438 4.23 %

2010 361 3.48 %

Total 10352 100%

( Sumber : Dokumen Koperasi Pasundan Madani )

Sedangkan pertumbuhan jumlah transaksi pinjaman anggota dari tahun 2001 sampai tahun 2009 tersaji pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3 Jumlah transaksi pinjam per tahun Tahun Jumlah Persentase ( % )

1989 5 0.86 %

1990 7 1.2 %

1991 9 1.56 %

1992 11 1.9 %


(6)

Tabel 1.3 Jumlah transaksi pinjam per tahun (lanjutan) Tahun Jumlah Persentase ( % )

1994 18 3.1 %

1995 15 2.7 %

1996 21 3.64 %

1997 19 3.3 %

1998 25 4.4 %

1999 20 3.4 %

2000 22 3.8 %

2001 25 4.4 %

2002 32 5.6 %

2003 34 5.9 %

2004 39 6.7 %

2005 36 6.2 %

2006 41 7.1 %

2007 44 7.7 %

2008 47 8.1 %

2009 44 7.6 %

2010 57 9.8 %

Total 577 100%

( Sumber : Dokumen Koperasi Pasundan Madani )

Dalam penyimpanan data anggota, pengolahan transaksi simpan pinjam dan pembuatan laporan transaksi simpan pinjam tiap bulannya, di Koperasi Pasundan Madani ini masih menggunakan program aplikasi sederhana, yaitu masih menggunakan Microsoft Office Excel. Apabila dilihat dari jumlah anggota yang cukup banyak, tentu transaksi simpan pinjam yang harus diolah pun tidak sedikit. Hal ini menyebabkan penyimpanan dan pengolahan transaksi simpan pinjam serta pembuatan laporan transaksi simpan pinjamnya tidak bisa cepat terselesaikan sesuai dengan waktu yang sebelumnya telah ditentukan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul yang sesuai dengan kebutuhan dalam pengolahan transaksi pada koperasi tersebut. Untuk itu,


(7)

penulis mengambil judul : “ SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KOPERASI PASUNDAN MADANI DI SMA PASUNDAN 3 CIMAHI “

1.2 Identifikasi dan rumusan masalah

Dari beberapa kajian latar belakang diatas ditemukan beberapa aspek permasalahan yang muncul, maka dari itu penulis mengidentifikasikan permasalahan yang ada pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi diantaranya sebagai berikut :

1. Belum efektifnya pencatatan data anggota dan pembuatan laporan data anggota yang menyebabkan keterlambatan penyerahan laporan data anggota kepada ketua koperasi.

2. Masih adanya keluhan anggota mengenai keterlambatan informasi saldo anggota dan pelaporan transaksi simpan pinjam anggota tiap bulannya. 3. Masih sulitnya melakukan pencarian dan menghitung simpanan dan

angsuran pinjaman anggota.

4. Belum adanya program aplikasi untuk mengolah seluruh transaksi simpan pinjam yang mengakibatkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengolah seluruh transaksi simpan pinjamnya.

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :


(8)

1. Bagaimana sistem informasi simpan pinjam yang sedang berjalan pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi yang dapat memproses transaksi simpan pinjam para anggotanya sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pelaporan transaksi simpan pinjam anggotanya.

3. Bagaimana implementasi dari rancangan sistem informasi simpan pinjam ke bentuk bahasa program Visual Basic dengan database SQL Server 2000 sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pembuatan laporan transaksi simpan pinjam anggota pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi simpan pinjam kepada Unit Simpan Pinjam Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi, guna mempermudah dalam pemrosesan kinerja koperasi tersebut.


(9)

1. Untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi, sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada pada sistem informasi yang sedang berjalan tersebut. 2. Untuk membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam yang dapat mengatasi masalah pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi berkaitan dengan transaksi simpan pinjam.

3. Untuk mengimplementasikan perancangan sistem informasi simpan pinjam yang dibuat mengenai pengolahan transaksi simpan pinjam pada Koperasi Pasundan Madani di SMA Pasundan 3 Cimahi ke dalam bentuk bahasa pemrograman sehingga dihasilkan suatu program aplikasi database yang dapat menyimpan dan memproses transaksi simpan pinjam.

4. Untuk melakukan pengujian aplikasi sistem informasi simpan pinjam yang sudah dibuat di Koperasi Pasundan Madani – SMA Pasundan 3 Cimahi, apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh koperasi dan para anggotanya dalam menjawab permasalahan yang ada atau bahkan tidak dapat memecahkan permasalahan yang ada pada koperasi tersebut.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegiatan penelitian di Koperasi Pasundan Madani ini mempunyai beberapa kegunaan yang diharapkan dapat membantu semua pihak yang dituju. Kegunaan dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis. Dan penjelasannya seperti pada sub bab berikut :


(10)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Berikut ini merupakan kegunaan yang penulis harapkan dari pihak tempat dilaksanakannya penelitian.

a. Bagi SMA Pasundan 3 Cimahi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan dari masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Simpan Pinjam.

b. Bagi Koperasi Pasundan Madani

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dari proses pengolahan data dan transaksi simpan pinjamnya.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Berikut ini merupakan kegunaan dari penelitian yang penulis harapkan, baik bagi pihak lingkungan akademis maupun bagi penulis sendiri.

a. Bagi pengembangan ilmu

Diharapkan dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.

b. Bagi peneliti lain

Diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti pada kajian yang sama.

c. Bagi penulis

Diharapkan dapat berguna dalam menambah wawasan teori maupun praktek, belajar menganalisa serta mengambil kesimpulan atas


(11)

permasalahan yang ada pada Koperasi Pasundan Madani SMA Pasundan 3 Cimahi.

1.5 Batasan Masalah

Pada batasan masalah ini, penulis hanya membahas mengenai penyimpanan dan pengolahan data transaksi simpan pinjamnya saja. Mengingat dalam koperasi tersebut memiliki ruang lingkup yang cukup luas, maka batasan-batasan dari masalah yang dibahas yaitu :

1. Pada sistem yang dibangun, yang bisa menjadi anggota hanya pegawai di SMA Pasundan 3 Cimahi saja.

2. Sistem yang dibangun dalam pemrosesan transaksi simpanannya meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan simpanan lebaran.

3. Sistem yang dibangun dalam pemrosesan transaksi pinjamannya meliputi pinjaman reguler (uang) dan pembayarannya langsung memotong dari gaji tiap bulannya.

4. Sistem yang dibangun tidak membahas mengenai pinjaman property (barang).

5. Sistem yang dibangun tidak membahas mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU).


(12)

1.6 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Cimahi yang bertempat di Jl. Encep Kartawiria (Citeureup) No. 97/A Cimahi Utara 40512. Sedangkan waktu penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Jadwal Penelitian

No Aktifitas

Tahun 2010

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan data

a. Observasi

b. Wawancara

2 Perancangan Sistem

a. Perancangan Input

b. Perancangan Output

3 Evaluasi Perancangan

4 Pengkodean Sistem

5 Pengujian Sistem

6 Evaluasi Sistem


(13)

11 2.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Edhy Sutanta (2003 : 4), secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen atau sub sistem yang saling bekerja sama dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1 Bentuk Umum Sistem

Menurut Edhy Sutanta (2003 :7), bentuk umum sistem dari suatu sistem terdiri atas masukan (Input), proses dan keluaran (Output), dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan diproses dan akan menghasilkan suatu keluaran. Bentuk umum dari sistem tersaji pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem

( sumber : Edhy Sutanta, 2003, Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta )


(14)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 2), suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai komponen (components)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan

subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. 2. Mempunyai batas (boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Mempunyai lingkungan luar (environments)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.


(15)

4. Mempunyai penghubung (interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5. Mempunyai masukan (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Mempunyai keluaran (output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

7. Mempunyai pengolahan (processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.


(16)

8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menajdi tidak terarah dan terkendali. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama, yaitu :

1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen, 2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen, 3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.

Gambar 2.2 Karakteristik sistem

( sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem informasi konsep & aplikasinya,. Pustaka Pelajar, Yogyakarta )

subsistem

subsistem subsistem

subsistem subsistem


(17)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak (abstract systems) dan sistem fisik (physical systems)

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

2. Sistem alamiah (natural systems) dan sistem buatan manusia (human made systems)

Sistem alamiah (natural systems) adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic systems) dan sistem tidak tentu (probabilistic systems)

Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.


(18)

4. Sistem tertutup (closed systems) dan sistem terbuka (open systems)

Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relative tertutup (relative closed system). Sistem relative tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.


(19)

2.2.1 Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 20), kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu :

1. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


(20)

2.2.2 Fungsi Informasi

Suatu informasi dapat mempunyai beberapa fungsi, dan Edhy Sutanta (2003 : 11) menjelaskan fungsi-fungsi dari informasi antara lain :

1. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan

2. Mengurangi ketidak pastian

Adanya informasi akan mengurangi ketidak pastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan

3. Mengurangi resiko kegagalan

Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat

4. Mengurangi keanekaragaman / variasi yang tidak diperlukan

Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah


(21)

5. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan

Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasar informasi yang diperoleh

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya Agus Mulyanto ( 2009 : 29 ) mengutip beberapa pendapat para ahli, diantaranya :

Menurut James Alter, sistem informasi adalah “kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk

mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.”

Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “kumpulan

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan

data ke dalam bentuk informasi yang berguna.”

Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “suatu sistem

buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan


(22)

Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan

informasi untuk tujuan spesifik.”

Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)

menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.”

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software,

hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang

berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 31), sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem infromasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data dan jaringan. Kelima


(23)

komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut.

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi

( sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta )

Berikut merupakan penjelasan mengenai komponen dari sistem informasi. a. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

Sistem Informasi

Manusia

Software Hardware


(24)

b. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.

c. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

d. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

e. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi sepeeti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem,

software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

2.4 Konsep Dasar Koperasi

Menurut Drs. Subandi, M.M. (2009 : 18), Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala


(25)

pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Namun demikian yang dimaksud dengan Koperasi disini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu pula, perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

2.4.1 Landasan dan Asas Koperasi

Menurut Drs. Subandi, M.M (2009 : 21), landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia mempunyai andasan sebagai berikut :

(a) Landasan Idiil, sesuai dengan bab II UU No. 25/1992, landasan idiil koperasi Indonesia ialah Pancasila; dan

(b) Landasan Struktural, ialah Undang-undang Dasar 1945.

Sedangkan asas koperasi adalah kekeluargaan, ditetapkan berdasarkan Pasal 2 UU No. 25/1992.

2.4.2 Permodalan Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 41 bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, hibah dari anggota maupuun masyarakat. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota koperasi, koperasi lainnya atau anggota, bank dan lembaga keuangan


(26)

lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah. Berikut merupakan penjelasan dari permodalan koperasi :

1. Modal Sendiri

Yang dimaksud dengan modal sendiri dalam penjelasan pasal 1 ayat (2) UU nomor 25/1992 adalah modal yang menaggung resiko atau disebut modal ekuiti.

a. Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang

wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

b. Simpanan wajib, adalah sejumlah simpanan tertentu yang sama

banyaknya dan wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Dana cadangan, adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan

sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Dana cadangan koperasi tidak boleh dibagikan kepada anggota meskipun terjadi pembubaran koperasi. Dana ini, pada masa pembubaran oleh penyelesai pembubaran dipakai untuk menyelesaikan hutang-hutang koperasi, kerugian-kerugian koperasi, baiya-biaya penyelesaian dan sebagainya.


(27)

d. Hibah, adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut diucapkan/ditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau pesan atau kehendak terakhir sebelum meninggal dunia dan baru akan berlaku setelah dia meninggal dunia.

2. Modal Pinjaman

Dalam pengembangan kegiatan usahanya, koperasi dapat menggunakan modal pinjaman dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya. Modal pinjaman dapat berasal dari :

a. Anggota, yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang memenuhi syarat.

b. Koperasi lain atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya, yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya. Untuk mencari tambahan modal, koperasi dapat mengeluarkan obligasi (surat pernyataan hutang) yang dapat dijual ke masyarakat. Sebagai konsekuensinya, maka kopersi diharuskan membayar bunga atau pinjaman yang diterima (nilai dari obligasi yang dijual) secara tetap, baik besar maupun waktunya.penerbitan obligasi dan surat


(28)

hutang lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. Sumber lain yang sah, adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran secara hukum. Pemberian ini bukan hibah karena kopersi menerima saham tersebut tetapi harus membayar nilai saham yang diterimanya. Hanya saja pembayaran nilai saham yang diterima tidak secara tunai, tetapi dibayar dari deviden yang seharusnya diterima koperasi tersebut. Hal ini terjadi sampai nilai saham yang diterima koperasi tersebut terpenuhi.

2.5 Perangkat Lunak Pendukung

Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini ada tiga macam, yaitu Ms.Visual Basic 6 dan Sql Server 2000.

2.5.1 Sekilas tentang Visual Basic

Menurut Drs. Daryanto (2003 : 13), Visual Basic adalah salah satu

development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows. Dalam

pengembangan aplikasi, visual basic menggunakan pendekatan visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari.


(29)

IDE (Integrated Development Environment ) dalam visual basic merupakan lingkungan pengembangan terpadu bagi programmer dalam mengembangkan aplikasinya. Dengan menggunakan IDE, programmer dapat membuka user

interface, melakukan koding, melakukan testing den debugging serta

mengkompilasi program menjadi executable. Penguasaan IDE yang baik akan sangat membantu programmer dalam mengefektifkan tugas-tugasnya sehingga dapat bekerja dengan efisien.

2.5.2 Sekilas Tentang SQL Server 2000 Menu Bar

Main Toolbar

Object Browser

Toolbox

Immediate window

Locals window Watches window Forms Layout

window Form Designer

Code window

Properties window

Project window

Gambar 2.4 IDE Visual Basic dengan jendela-jendela yang terbuka


(30)

Microsoft SQL Server 2000 ialah perangkat lunak Relational Database

Management System (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi

database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Serever 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan banyak database administrator.

Dalam sistem client/server, ada suatu program yang meminta pelayanan khusus dan ada juga yang memproses palayanan dari permintaan tersebut. Program yang meminta pelayanan disebut client, sedangkan yang memberikan pelayanan disebut server. Microsoft SQL Server 2000 juga ditujukan untuk arsitektur ini. Data disimpan dan diatur oleh server, sedangkan client berinteraksi dengan user dan mentransmisikan user ke server. SQL Server 2000 dapat dijalankan pada sistem operasi Windows NT4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, dan dapat diinstall juga pada personal desktop di Windows 2000 profesional, Windows 98 dan Windows Millenium.

2.6 Jaringan Komputer

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 100), jaringan komputer adalah dua buah komputer atau lebih yang saling terhubung dengan sebuah media fisik dan

software dengan tujuan melakukan komunikasi antara komputer-komputer


(31)

para pengguna. Dalam kenyataannya, jaringan komputer tidak hanya digunakan sebagai pertukaran data saja, jaringan komputer dapat juga digunakan untuk berbagi perangkat lunak, perangkat keras dan berbagi kekuatan pemrosesan.

` `

Komputer 1 Komputer 2

Media Fisik

Gambar 2.5 Jaringan komputer sederhana

( sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta)

2.6.1 Tipe Jaringan

Berikut ini merupakan penjelasan dari tipe jaringan, diantaranya jaringan

Client-Server dan jaringan Peer to Peer.

1. Client Server

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 107), jaringan client – server adalah jaringan dimana komputer client bertugas melakukan permintaan data dan server bertugas melayani permintaan tersebut. Client adalah komputer yang melakukan permintaan resource kepada server melalui software client. Permintaan ini berupa data dalam bentuk yang dimengerti oleh server dan mengirimkannya melalui jaringan ke server. Server kemudian akan mengolah permintaan dari client,


(32)

memilih informasi yang sesuai dan mengirimkannya kembali ke data hasil pengolahan ke client. Kemudian data yang diminta akan ditampilkan sebagai informasi pada layar komputer client melalui interface yang tersedia bagi pengguna. Server merupakan komputer yang meyediakan informasi dan memproses permintaan dari client, kemudian mengirimkan informasi yang sesuai dengan permintaan client. Server dapat merespons permintaan client secara simultan dalam jumlah yang besar. Komputer server juga bertugas menjamin keamanan resource jaringan.

` `

` `

`

Server

Gambar 2.5 Jaringan client-server

( sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta)


(33)

2. Peer to peer

Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated sever, yaitu

server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi juga berperan sebagai

workstation.

2.6.2 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 108 ), topologi jaringan biasanya digunakan untuk menyatakan penyusunan komputer, kabel, dan komponen yang lain secara fisik pada sebuah jaringan. Secara garis besar, topologi jaringan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1) Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel koaksial dalam sebuah jalur. Topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang terhubung secara sederhana sehingga komputer-komputer yang terlibat di dalamnya bisa berkomunikasi satu sama lainnya. Itulah kelebihan dari dari topologi ini, yaitu kesederhanaannya. Jika ingin menambahkan komputer ke jaringan ini pun hanya perlu memasangkan konektor baru saja. Karena kesederhanaannya ini dapat mempermudah dalam instalasi dan konfigurasi jaringan.


(34)

Gambar 2.6 Topologi Bus

( sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta)

2) Topologi Cincin (ring)

Topologi ring menghubungkan beberapa komputer dengan cara membentuk lingkaran. Sinyal akan dibawa megelilingi lingkaran melalui jalur transmisi dan akan dilewatkan pada masing-masing komputer. Pengiriman data dengan cara mengelilingi lingkaran tersebut dikenal dengan token passing. Kelebihan dari topologi ini adalah dapat mengurangi kemungkinan terjadinya bentrokan dalam transfer data. Namun dalam pengimplementasiannya membutuhkan biaya yang relative banyak. Selain itu apabila salah satu komputer mengalami gangguan, kemungkinan komunikasi antar komputer akan terputus. Serta tingkat kesulitannya yang cukup tinggi untuk menjaga jaringan bertopologi

ring agar dapat berjalan dengan baik, sehingga jika terjadi kerusakan maka untuk memperbaikinya kembali juga susah.


(35)

Gambar 2.7 Topologi Cincin (ring)

( sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta)

3) Topologi Bintang (star)

Dalam topologi ini, data di komputer-komputer terhubung dengan sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk mengantisipasi bentrokan pada saat transmisi data. Komponen tersebut dapat berupa hub atau switch. Data akan dikirim melalui hub atau switch dari komputer pengirim ke komputer tujuan.

PC PC

PC

PC

PC PC

Printer Server


(36)

Gambar 2.8 Topologi Bintang (star)

[ sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta]

4) Topologi Pohon (tree)

Dalam topologi ini, komputer pusat dihubungkan ke beberapa komputer, dan masing-masing komputer ini dihubungkan ke beberapa komputer lainnya, sehingga membentuk seperti pohon.

Gambar 2.9 Topologi Pohon (tree)


(37)

35 3.1 Objek Penelitian

Penulis memilih koperasi Pasundan Madani sebagai objek penelitian yang mendukung pembahasan mengenai simpan pinjam serta memilih koperasi tersebut untuk melakukan perancangan program aplikasi simpan pinjam yang akan dibuat.

3.1.1 Sejarah Singkat SMA Pasundan 3 Cimahi 1. Historis

a. SMA Pasundan 3 Cimahi berdiri sebagai alih fungsi dari SGO Pasundan Cimahi dengan Surat Keputusan alih Fungsi :

Tanggal : 5 Juni 1989

Nomor : 871/102/89

Perihal : Proses alih Fungsi SPG/SGO swasta menjadi SMTA lain.

b. SGO Pasundan Cimahi sebagai cikal bakal SMA Pasundan 3 Cimahi berdiri tanggal 1 Juni 1989 dengan SK Yayasan Pendidikan Pasundan No. 005/SK/YPPT/79. tanggal 1 Juni 1979.


(38)

Nomor : A.02029

Dari : Dirjen DIKDASMEN DEPDIKBUD

Tanggal : 06 Januari 1987

Nomor : 001/C/KEP/I/1987 NSS : 46202020901001 NDD : B. 12044701

2. SK Pendirian Alih Fungsi

a. Surat izin pendirian dari Kepala KANWIL EPDIKBUD Propinsi Jawa Barat Nomor : 052/102.Kep/E.81

Tanggal : 07 Maret 1981

b. Surat Keputusan Alih Fungsi SGO Pasundan Cimahi menjadi SMA Pasundan 3 Cimahi :

Dari : Kepala KANWIL DEPDIKBUD Prop. Jawa Barat

Tanggal : 5 Juni 1989

Nomor : 871/102/89

NSS : 30202091029


(39)

3. Lokasi Sekolah

Alamat : Jl. Citeureup No. 97/A

Kelurahan : Citeureup

Kecamatan : Cimahi Utara

Kota : Cimahi

Kode Pos : 40526

Letak geografis SMA Pasundan 3 Cimahi berada di Jalan Citeureup No. 97/A Wilayah Kota Cimahi Kecamatan Cimahi Utara, dilalui oleh kendaraan dari berbagai jurusan sehingga memudahkan guru, siswa dan orang tua serta berbagai pihak yang berkepentingan dengan sekolah ini.

Kondisi lingkungan SMA Pasundan 3 Cimahi sangatlah strategis, karena terletak pada dataran tinggi yang berhawa sejuk, jauh dari lingkungan aktivitas pabrik sehingga udara disekitar tidak tercemar oleh polusi, penataan lingkungan di sesuaikan dengan kenyamanan lingkungan belajar. Keindahan dan kerindangan sangat diutamakan sehingga menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman. SMA Pasundan 3 Cimahi menempati areal seluas ± 40.800 M2, penggunaan lahan dan bangunan sekolah disesuaikan dengan perbandingan antara 40 : 60, termasuk sarana ibadah dan olahraga. Dengan memperhatikan kondisi strategis lingkungan, SMA Pasundan 3 Cimahi memanfaatkan strategi tersebut


(40)

guna mendapat citra terbaik di masyarakat dan merupakan sekolah yang menjadi unggulan bagi mereka.

3.1.2 Visi dan Misi SMA Pasundan 3 Cimahi

Dalam suatu organisasi diperlukannya visi dan misi tertentu sesuai dengan bidang yang digeluti organisasi tersebut, agar organisasi tersebut dapat berjalan terarah mengikuti visi dan misi yang telah ditetapkan.

3.1.2.1 Visi SMA Pasundan 3 Cimahi

“ Luhung elmuna, pengkuh agamana, jembar budayana “

Dengan artian, SMA Pasundan 3 Cimahi mempunyai visi untuk memberikan ilmu setinggi-tingginya, meneguhkan atau menguatkan agama siswa-siswanya serta memperkuat budaya daerahnya dengan cara memberikan mata pelajaran yang berkaitan dengan budaya daerah.

3.1.2.2 Misi SMA Pasundan 3 Cimahi


(41)

1. Menyelenggarakan praktek pendidikan yang berintikan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional, dan internasional.

3. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global.

4. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.

5. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global.


(42)

3.1.3 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI SMA PASUNDAN 3 CIMAHI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Pasundan 3 Cimahi ( sumber : Dokumen SMA Pasudan 3 Cimahi )

KEPALA SEKOLAH DJOEHANA I WICAKSANA

KOMITE SEKOLAH Drs. ENDANG

KEPALA TU

LUKMAN ADIPURA

WAKASEK KURIKULUM

Drs. SUKANDAR

WAKASEK HUMAS

Dra. NINA RESTIANA

WAKASEK SARANA/PRASARANA Drs. H. UUS HUSNAENI

WAKASEK KESISWAAN

Drs. MOCH. RAMDHAN

KOORDINATOR BP/BK

Drs. KUSNADI DP

KOORDINATOR LABORATORIUM Dra. YUNI WAHYUNI

KOORDINATOR PIKET

Drs. DJODJON RODJA’I

KOORDINATOR PERPUSTAKAAN Dra. TATI SRI MULYANI

GURU MATA PELAJARAN WALI KELAS GURU BK


(43)

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI PASUNDAN MADANI TAHUN 2010

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Koperasi Pasundan Madani ( sumber : Dokumen Koperasi Pasundan Madani )

Rapat Anggota

Pembina

Drs. Djoehana I Wicaksana

Pengawas Drs. Moch. Ramdhan

Dra. Susi Karmila, S.Pd

Pengurus Penasehat

Drs. H. Uus Husnaeni Ketua

Yayat Hendayana, S.Pd

Sekretaris Djodjon Rodja’I, SH

Bendahara Dra. Tati Sri Mulyani

Unit Pengelola Usaha Unit Simpan Pinjam


(44)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut merupakan deksripsi tugas dari masing-masing bagian di SMA Pasundan 3 Cimahi, yaitu sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

a) Merencanakan, menyusun, membimbing dan mengawasi kegiatan sekolah secara meyeluruh sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku

b) Mengitegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di lingkungan sekolah

c) Menjalin hubungan kerjasama dengan orang tua, lembaga-lembaga dan potensi yang ada di masyarakat

d) Melaporkan hasil pelaksanaan dan kegiatan sekolah

2. Wakasek bidang kurikulum

a) Menyusun jadwal kegiatan sekolah b) Menyusun pembagian tugas-tugas guru c) Menyusun jadwal pelajaran

d) Menyusun jadwal evaluasi belajar

e) Menyusun pelaksanaan pengajaran secara berkala

3. Wakasek bidang kesiswaan


(45)

b) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah c) Mengarah dan memilih ketua dan pengurus OSIS

d) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi e) Membina siswa secara berkala dan incidental

f) Memilih calon penerima beasiswa dan memberikan beasiswa bagi siswa yang berbakat dan berprestasi

4. Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan / Bimbingan Karier

a) Membuat dan melaksanakan program BP yaitu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan bimbingan karier

b) Melakukan koordinasi dengan wali kelas sebagai penanggung jawab bidang kesiswaan

c) Menyusun dan melaksanakan program kerjasama dengan instansi lain

d) Mengevaluasi pelaksanaan hasil bimbingan dan pemilihan e) Menyusun statistik hasil evaluasi BP

f) Menyusun serta menimbang bagi siswa untuk memilih jurusan yang dikehendaki

5. Koordinator Perpustakaan

a) Merencanakan pengadaan buku-buku dan bahan pustaka b) Mengurus dan melayani di perpustakaan


(46)

c) Merencanakan pengembangan perpustakaan

d) Memelihara dan memperbaiki buku dan bahan pustaka e) Menyusun laporan bulanan

6. Wali kelas

a) Menyusun laporan keadaan kelas pada akhir tahun b) Membuat statistik siswa

c) Menyusun jadwal pelajaran

d) Mencatat jumlah kehadiran siswa mingguan

e) Mengisi daftar nilai siswa dan melakukan pendataan alamat siswa

7. Guru

Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Pada pelaksanaan proses belajar mengajar, guru harus membuat administrasi keguruan sebagai berikut :

a) Program tahunan b) Program semester

c) Membuat KKM (Kriteria Kelulusan Minat) d) Analisis materi pelajaran

e) Satuan pelajaran f) Rencana pengajaran g) Analisis hasil ulangan


(47)

Dan berikut ini merupakan deskripsi tugas dari masing-masing bagian pada Koperasi Pasundan Madani, yaitu sebagai berikut :

1. Rapat Anggota

a) Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

b) Membuat rencana Anggaran Dasar.

c) Memilih anggota, pengurus, dan anggota pengawas jika masa jabatannya telah habis.

d) Mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan anggaran pendapatan koperasi.

e) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

f) Mengesahkan neraca dan perhitungan keuangan tahunan.

2. Pembina Koperasi

a) Memberi masukan atau saran dalam membimbing semua perangkat koperasi untuk mengelola koperasi.

b) Mengevaluasi hasil akhir dari rapat anggota dan mengesahkan keputusan-keputusan atau hasil akhir dari rapat anggota yang telah disepakati semua anggota


(48)

3. Penasehat Koperasi

a) Menolak hal-hal yang merugikan koperasi dari pihak luar.

b) Memberikan saran atau anjuran pada pengurus untuk kemajuan koperasi.

c) Memberi prioritas usaha pada koperasi apabila memenuhi syarat yang ditetapkan

4. Pengurus Koperasi, ialah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dalam rapat anggota untuk memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi. Pengurus koperasi mempunyai tugas sebagai berikut: a) Mengelola koperasi dan usahanya

b) Mengajukan rancangan rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja koperasi

c) Menyelenggarakan rapat anggota

d) Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

e) Memelihara buku daftar anggota dan pengurus

5. Pengawas Koperasi

a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi


(49)

6. Ketua

a) Bertindak sebagai pimpinan koperasi, atas nama koperasi serta mewakili koperasi di dalam maupun di luar persidangan.

b) Menyiapkan kebijaksanaan pimpinan/penasehat dalam pengembangan koperasi.

c) Menetapkan kebijaksanaan dalam keputusan pada forum rapat pengurus.

d) Mengkoordinator perumusan dan perencanaan program kerja. e) Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat berharga

bersama sekretaris.

7. Sekretaris

a) Memelihara buku-buku administrasi organisasi.

b) Bertanggungjawab dalam bidang administrasi/tata usaha koperasi.

c) Menyelenggarakan notulen rapat.

d) Menyusun laporan organisasi.

e) Mengatur dan mengurus soal pengelolaan koperasi.

8. Bendahara/Keuangan


(50)

b) Membimbing dan mengawasi pemegang kas koperasi.

c) Mengawasi dan menganalisa RAPB koperasi dengan cermat agar tidak melampaui.

d) Menandatangani surat-surat berharga bersama ketua.

e) Menyimpan dan mengamankan uang, bukti-bukti surat berharga dan dokumen keuangan koperasi.

f) Menyusun dan menyiapkan neraca dan perhitungan hasil usaha koperasi.

9. Unit Simpan Pinjam

a) Mengatur, mengkoordinir dan menangani semua aktivitas yang berhubungan dengan simpan pinjam.

b) Mengamati posisi setiap pembiayaan, memantau dan memberikan pembinaan serta mengusahakan agar pelunasan dapat sesuai dengan perjanjian.

c) Mengikuti perkembangan proses pembiayaan.

d) Menganalisa dan memberikan solusi pada keluhan anggota dalam kasus pembiayaan.


(51)

10. Unit Pengelola Usaha

a) Mengelola usaha yang dijalankan oleh koperasi.

b) Bertanggungjawab sepenuhnya pada ketua koperasi.

c) Membuat laporan keuangan hasil usaha per tahun.

d) Mengembangkan usaha yang ditangani.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode yaitu metode pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam membangun sistem informasi yang berguna, dibutuhkan metode-metode yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga informasi yang di hasilkan lebih akurat. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dan terapan. Deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran tentang sifat individu, keadaan, gejala suatu objek dimana dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang


(52)

Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pasundan Madani atas kendala yang dihadapi serta pemecahan masalahnya. Tujuannya untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu. Sedangkan metode terapan adalah menguji dan mengevaluasi suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah – masalah kehidupan praktis.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ada dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Dalam metode pengumpulan data, yang merupakan data primer adalah observasi dan wawancara. Sedangkan data sekundernya melalui metode pengumpulan data.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer dapat diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan data dan keterangan-keterangan yang diperlukan. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :


(53)

1. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan salah satu cara mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan dan meneliti secara langsung gejala atau peristiwa yang diselidiki oleh penulis. Penulis melakukan observasi secara langsung ke lapangan yaitu Koperasi Pasundan Madani.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab kepada responden. Dalam melakukan wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab kepada pihak yang terkait, yaitu pengurus koperasi dan anggota koperasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan kebutuhan data yang dikumpulkan penulis.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Untuk memperoleh data sekunder, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu, mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan di teliti untuk memperoleh data yang diperlukan, serta untuk landasan teori yang akurat dan menunjang. Baik bersumber dari buku, makalah, jurnal ataupun dari beberapa sumber internet yang berhubungan dengan tema penelitian yang dilakukan oleh penulis. Selain itu data sekunder juga


(54)

diperoleh dari pihak koperasi berupa dokumen-dokumen yang digunakan dalam transaksi yang dilakukan di koperasi tersebut sebagai penunjang kebutuhan data yang diperlukan oleh penulis.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam penelitian ini metode pendekatan yang penulis gunakan yaitu menggunakan pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan ciri utama pada desain sistem informasi. Pendekatan terstruktur (Structured Approach) menggunakan beberapa alat bantu. Dan alat (tools) yang digunakan seperti :

1. Flow Map


(55)

3. DFD (Data Flow Diagram). 4. Kamus Data (Data Dictionary). 5. Normalisasi

6. Tabel Relasi

7. ERD (Entity Relationship Diagram).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode prototype. Dimana dalam tahapan dari kegiatan yang dilakukannya terbilang cepat, mengingat dalam siklusnya hanya ada 3 tahapan khusus.

Model prototype sering digunakan untuk membantu dalam membangun sistem informasi mengingat klien hanya memberikan informasi yang bersifat umum mengenai sistem yang akan dibangun. Di samping itu, seorang developer kadang juga merasa bahwa sistem yang akan dibangun mungkin tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh klien karena klien hanya memberikan informasi-informasi yang bersifat umum mengenai kebutuhan-kebutuhannya. Di sinilah model prototype sangat diperlukan. Sedangkan tujuan utama pembuatan prototype

secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian yaitu:

a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan dengan mudah.


(56)

b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer, langganan dan user yang potensial.

c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan jika menggunakan strategi pengembangan evolusi prototype.

Gambar 3.3 Model Prototyping

(sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta)

Adapun tahapan atau proses yang akan dilakukan pada model prototype

adalah sebagai berikut:

A. Mendengarkan Pelanggan

1. Mengumpulkan data dengan observasi, wawancara dan studi pustaka.

Penulis melihat tempat yang akan diteliti untuk mendapatkan masalah yang nantinya akan dicarikan solusi terbaik untuk


(57)

mengatasinya, dan melakukan wawancara kepada orang-orang yang terkait dengan bahasan penelitian serta melakukan studi pustaka untuk menambah referensi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan bahasan yang dibahas oleh penulis.

2. Mengidentifikasi segala kebutuhan sistem.

Setelah ditemukan permasalahan yang terjadi di tempat yang akan diteliti, lalu diidentifikasikan segala yang dibutuhkan sistem guna memperbaiki sistem menjadi lebih baik.

B. Membangun/memperbaiki Market

1. Menganalisis dan merancang proses sistem

a. Merancang Flowmap, DFD, kamus data dan ERD.

Merancang Flowmap, DFD, Kamus Data dan ERD yang mengacu pada prosedur yang sedang berjalan di tempat yang akan diteliti.

b. Membuat struktur program, struktur menu dan pengkodean (coding).

Membuat struktur program, struktur menu dan coding yang akan diimplementasikan pada aplikasi yang akan dirancang.

c. Membuat rancangan prosedur yang diusulkan.

Membuat rancangan flowmap, DFD, Kamus Data dan ERD yang mengacu pada prosedur yang diusulkan oleh penulis.


(58)

d. Menerapkan rancangan sistem kedalam sebuah aplikasi dengan menggunakan perangkat lunak pendukung.

Menerapkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam sebuah program aplikasi Visual Basic.

2. Menganalisis dan merancang Database

Menganalisis database yang dibutuhkan dan kemudian merancangnya menggunakan SQL Server 2000.

3. Menganalisis dan merancang Infrastuktur

Menganalisis dan merancang infrastruktur yang dibutuhkan.

C. Uji Pelanggan Mengendalikan Market

1. Mengevaluasi prototype yang telah dibuat.

Prototype yang telah dibangun dievaluasi agar terlihat kekurangannya.

2. Perbaikan untuk memenuhi semua kebutuhan sistem

Memperbaiki prototype untuk memenuhi semua kebutuhan sistem yang diperlukan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat bantu yang merupakan refresentasi grafik dan dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada. Alat Bantu yang digunakan diantaranya


(59)

Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Tabel Relasi dan Entity Relation Diagram (ERD). Berikut merupakan penjelasan dari beberapa alt bantu yang digunakan oleh penulis.

1. Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program.

[http://theitpower.blogspot.com/Flowmap dan Data Flow Diagram/20-05-2010]

2. Diagram Konteks (Conteks Diagram)

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. Dengan kata lain, bahwa diagram kontek itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke simstem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.


(60)

3. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 277), DFD adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data (input) hingga ke keluaran (output)

4. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan komponen data store. Pembentukan kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD bersifat global (hanya menunjukkan nama alur datanya tanpa menunjukkan struktur dari alur data). Untuk menunjukkan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data. Kamus data terdiri dari :

a. Nama arus data b. Alias

c. Bentuk data d. Arus data e. Atribut


(61)

5. Perancangan Basis Data

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 194), basis data atau database adalah sebuah file yang mengoordinasi file-file data yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan data. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi di dalam suatu organisasi.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi

1. Bentuk normal pertama

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (Multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom.

2. Bentuk normal kedua.

Suatu relasi adalah dalam bentuk normal kedua jika dia berada dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer.


(62)

3. Bentuk normal ketiga.

Relasi dalam bentuk normal ke tiga adalah jika berada dalam bentuk normal kedua dan tidak dijumpai kebergantungan transitif. Kebergantungan transitif dalam suatu relasi adalah kebergantungan fungsional antara 2 atau lebih atribut bukan kunci

4. Boyce-codd normal form.

Ketika relasi memilliki lebih dari 1 kunci kandidat, anomali-anomali seperti kita bahas di atas masih mungkin dijumpai meskipun relasi yang bersangkutan sudah dalam bentuk normal ke tiga.

b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu

database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tabel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang yang ada pada tabel lain.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

Implementasi ini merupakan transformasi model data dari ERD menjadi basis data fisik. Tiap entitas yang ada akan menjadi sebuah


(63)

tabel yang kemudian akan terjadi peleburan ataupun penambahan atribut relasi kesalah satu dari kedua entitas tersebut.

3.2.4 Pengujian Software

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 266), pengujian atau testing merupakan proses pengeksekusian program unutk menemukan kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalam sistem, kemudian dilakukan pembenahan. Tahap ini merupakan tahap yang penting dalam pengembangan sistem karena tahap ini merupakan tahapan untuk memastikan bahwa suatu sistem terbebas dari kesalahan. Pengujian juga dilakukan dengan memperhatikan konsep pengembangan. Pengujian ditujukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem dan memastikan sistem yang dibangun telah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

Rancangan pengujian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode pengujian black box. Pengujian dengan metode black box menitikberatkan pada fungsi sistem . Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini


(64)

digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini mencari kesalahan pada:

a) Fungsi yang salah atau hilang b) Kesalahan pada interface

c) Kesalahan pada struktur data atau akses database d) Kesalahan performansi


(65)

63 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem digunakan untuk mengetahui alur kerja pada Koperasi Pasundan Madani, juga dapat mengevaluasi alur kerja sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan dan dapat mengusulkan perancangannya. Dalam analisis ini, penulis menganalisis alur kerja pada proses transaksi simpan pinjam dan pembuatan laporan simpan pinjam pada koperasi Pasundan Madani.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis atau mempelajari dokumen – dokumen yang terdapat pada sebuah sistem, khususnya sistem informasi simpan pinjam yang selanjutnya digunakan sebagai acuan pada tahap perancangan atau pengembangan sistem. Berikut adalah dokumen – dokumen yang digunakan dalam prosedur pengelolaan simpan pinjam.

1. Nama Dokumen Sumber

Tujuan Fungsi

: : : :

Formulir Keanggotaan Unit Simpan Pinjam Calon anggota

Sebagai bukti pendaftaran anggota baru

Item Data : NUPTK,Nama_anggota,Jenis_kelamin,Tempat_lahir, Tanggal_lahir,Alamat,Tlp,Tanggal_masuk.


(66)

2. Nama Dokumen Sumber

: :

Formulir Slip Setoran Unit Simpan Pinjam

Tujuan : Anggota

Fungsi : Sebagai bukti penyetoran simpanan ataupun angsuran pinjaman

Item Data : No_setoran,Tanggal_setoran,Jenis_Rekening,NUPT K, Nama_anggota,Total.

Jumlah : 2 lembar.

Periode : Saat menerima penyetoran simpanan atau angsuran pinjaman dari anggota.

3. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Pembiayaan

Fungsi : Sebagai pengajuan permohonan peminjaman Sumber : Unit Simpan Pinjam

Tujuan : Anggota

Item Data : No_pinjaman,Tanggal_pinjaman,Jumlah_pembiayaa n,Jangka_waktu,NUPTK,Nama_peminjam,Alamat, Telepon,Data_pekerjaan,Data_penjamin.

Jumlah : 2 lembar

Periode : Saat anggota mengajukan permohonan pembiayaan 4. Nama Dokumen : Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan.

Fungsi : Sebagai laporan yang berisi rekapan dari transaksi simpanan anggota per bulan.


(67)

Simpanan_Sukarela,Simpanan_Lebaran,Jumlah.

Jumlah : 1 Lembar

Periode : Setiap 1 Bulan

5. Nama Dokumen : Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman

Fungsi : Sebagai laporan rekapan saldo pinjaman anggota. Item Data : No_urut,NUPTK,,Nama_anggota,Total_Pinjaman.

Jumlah : 1 Lembar

6.

Periode

Nama Dokumen Fungsi

Item Data

Jumlah Periode

: : :

:

: :

1 bulan

Buku Simpan Pinjam

Sebagai bukti untuk pegangan anggota berisikan seluruh data transaksi simpanan, pinjaman, dan pembayaran angsuran anggota

NUPTK,Nama_anggota,Tanggal,Simpanan_pokok, Simpanan_wajib,Simpanan_sukarela,Simpanan_Leb aran,Total_simpanan,Besar_pinjaman,Periode,Angs uran_ke-,Sisa_angsuran, Keterangan.

1 buah

Setiap anggota melakukan transaksi simpan pinjam

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Berdasarkan metode analisis yang digunakan, maka langkah pertama yang dilakukan yaitu menentukan kebutuhan dari pengguna dengan cara menganalisis


(68)

sistem yang sedang berjalan, lalu dievaluasi. Berikut ini merupakan penjelasan dari prosedur yang sedang berjalan pada Koperasi Pasundan Madani.

A. Prosedur pendaftaran anggota dan penyetoran simpanan yang sedang berjalan di Koperasi Pasundan Madani adalah sebagai berikut :

1. Calon anggota yang belum terdaftar, mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi Formulir Keanggotaan dan Formulir Slip Setoran (2 rangkap). Sedangkan apabila sudah menjadi anggota hanya mengisi Formulir Slip Setoran untuk menyetorkan simpanan dan menyerahkan Buku Simpan Pinjam untuk pencatatan transaksi simpan pinjam. Apabila sudah diisi lengkap, Formulir Keanggotaan dan Formulir Slip Setoran diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam beserta biaya yang telah ditentukan.

2. Unit Simpan Pinjam mencatat transaksi baru pada Buku Simpan Pinjam yang sesuai dengan jumlah penyetoran simpanan dari anggota. Lalu Buku Simpan Pinjam dengan transaksi terbaru tersebut dikembalikan lagi kepada anggota.

3. Unit Simpan Pinjam menyerahkan Formulir Slip Setoran yang sudah dicatat beserta biayanya kepada Bendahara.

4. Unit Simpan Pinjam mencatat data anggota baru dan mengarsipkan Formulir Keanggotaan, lalu membuat Laporan Data Anggota yang nantinya diserahkan kepada Bendahara dan Ketua untuk diarsipkan. 5. Bendahara menerima biaya administrasi dan simpanan serta Formulir


(69)

mengarsipkan rangkap ke-1 Formulir Slip Setoran valid. Sedangkan rangkap ke-2 diserahkan kepada anggota sebagai bukti penyetoran simpanan.

6. Bendahara membuat Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan (2 rangkap) setiap satu bulan sekali, lalu diserahkan kepada Ketua untuk disahkan. Rangkap ke-1 Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan yang sudah sah diarsipkan oleh Bendahara, sedangkan rangkap ke-2 diarsipkan oleh Ketua.

Syarat keanggotaan :

1. Yang bisa menjadi anggota hanya pegawai di SMA Pasundan 3 Cimahi saja. 2. Membayar biaya administrasi sebesar Rp. 5000

3. Menyetor Simpanan Pokok sebesar Rp. 10.000 Peraturan simpanan :

1. Menyetor Simpanan Wajib sebesar Rp. 10.000 setiap 1 bulan sekali.

2. Penyetoran simpanan sukarela dan simpanan lebaran bisa dilakukan lebih dari satu kali setiap bulannya dengan nominal yang tidak ditentukan.

Dari uraian prosedur pendaftaran anggota dan penyetoran simpanan yang sedang berjalan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pasundan Madani diatas disajikan dalam bentuk flowmap pada gambar 4.1.

B. Prosedur permohonan pinjaman dan pembayaran angsuran yang sedang berjalan di Koperasi Pasundan Madani adalah sebagai berikut :


(70)

1. Anggota mengisi Formulir Permohonan Pembiayaan (2 rangkap) yang diperoleh dari Unit Simpan Pinjam. Setelah diisi lalu diserahkan kepada Bendahara beserta persyaratan yang harus diberikan.

2. Bendahara mengecek Formulir Permohonan Pembiayaan apabila permohonan pembiayannya disetujui maka Unit Simpan Pinjam menghitung besar angsuran tiap bulannya dari jumlah pinjaman. Apabila permohonan pembiayannya ditolak, maka Unit Simpan Pinjam membuat Surat Penolakan (2 rangkap). Rangkap ke-1 diarsipkan oleh Unit Simpan Pinjam, dan rangkap ke-2 diserahkan kepada anggota. 3. Setelah Unit Simpan Pinjam menghitung jumlah angsuran dari

pinjaman anggota, lalu membuat Akad Peminjaman sebanyak 2 rangkap, yang nantinya diserahkan kepada Bendahara untuk ditanda tangani beserta slip gaji dan data angsuran.

4. Bendahara menanda tangani Akad Peminjaman, lalu diserahkan kepada Ketua untuk disahkan.

5. Ketua mengesahkan Akad Peminjaman lalu diserahkan lagi kepada Unit Simpan Pinjam, dan Akad Peminjaman yang sudah sah tersebut rangkap ke-1 nya diarsipkan dan rangkap ke-2 diserahkan kepada Anggota sebagai bukti peminjaman.

6. Unit Simpan Pinjam membuat Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman dan Laporan Angsuran yang nantinya diserahkan kepada Bendahara dan Ketua sebagai laporan tiap bulannya dan diarsipkan oleh Bendahara dan Ketua.


(1)

Call teksnormal Txtsetor.Text = Date End Sub

Private Sub Txtsisa_Click() Dim g, h, i As String g = Val(Txttot.Text) h = Val(Txtnomang.Text) i = Val(Txtangsurke.Text) j = g - (h * i)

Txtsisa.Text = j End Sub

Private Sub Cmdclose_Click() Unload Me

FormUtama.Show End Sub

Private Sub Cmdprint_Click()

tanggalMulai = Format(DTPicker1.Value, "yyyy,mm,dd")

tanggalAkhir = Format(DTPicker2.Value, "yyyy,mm,dd")

CrystalReport1.SelectionFormula =

"{anggota.tglmasuk} in Date (" & tanggalMulai & ") to Date(" & tanggalAkhir & ")"

CrystalReport1.WindowState = crptMaximized

CrystalReport1.RetrieveDataFiles CrystalReport1.Action = 1 End Sub

Private Sub Form_Load() DTPicker2.Value = Date End Sub

Private Sub Cmdclose_Click() Unload Me

FormUtama.Show End Sub

Private Sub Cmdprint_Click()

tanggalMulai = Format(DTPicker1.Value, "yyyy,mm,dd")

tanggalAkhir = Format(DTPicker2.Value, "yyyy,mm,dd")

CrystalReport1.SelectionFormula =

"{simpanan.tgl} in Date (" & tanggalMulai & ") to Date(" & tanggalAkhir & ")"

CrystalReport1.WindowState = crptMaximized


(2)

CrystalReport1.Action = 1 End Sub

Private Sub Form_Load() DTPicker2.Value = Date End Sub

Private Sub Cmdclose_Click() Unload Me

FormUtama.Show End Sub

Private Sub Cmdprint_Click()

tanggalMulai = Format(DTPicker1.Value, "yyyy,mm,dd")

tanggalAkhir = Format(DTPicker2.Value, "yyyy,mm,dd")

CrystalReport1.SelectionFormula =

"{pinjaman.tgl} in Date (" & tanggalMulai & ") to Date(" & tanggalAkhir & ")"

CrystalReport1.WindowState = crptMaximized

CrystalReport1.RetrieveDataFiles CrystalReport1.Action = 1 End Sub

Private Sub Form_Load() DTPicker2.Value = Date End Sub

Private Sub Cmdclose_Click() Unload Me

FormUtama.Show End Sub

Private Sub Cmdprint_Click()

tanggalMulai = Format(DTPicker1.Value, "yyyy,mm,dd")

tanggalAkhir = Format(DTPicker2.Value, "yyyy,mm,dd")

CrystalReport1.SelectionFormula =

"{angsuran.tglpinjam} in Date (" & tanggalMulai & ") to Date(" & tanggalAkhir & ")"

CrystalReport1.WindowState = crptMaximized

CrystalReport1.RetrieveDataFiles CrystalReport1.Action = 1 End Sub

Private Sub Form_Load() DTPicker2.Value = Date


(3)

End Sub Option Explicit

' Reg Key Security Options... Const READ_CONTROL = &H20000 Const KEY_QUERY_VALUE = &H1 Const KEY_SET_VALUE = &H2 Const KEY_CREATE_SUB_KEY = &H4 Const KEY_ENUMERATE_SUB_KEYS = &H8 Const KEY_NOTIFY = &H10

Const KEY_CREATE_LINK = &H20

Const KEY_ALL_ACCESS = KEY_QUERY_VALUE + KEY_SET_VALUE + _

KEY_CREATE_SUB_KEY + KEY_ENUMERATE_SUB_KEYS + _

KEY_NOTIFY + KEY_CREATE_LINK + READ_CONTROL

' Reg Key ROOT Types...

Const HKEY_LOCAL_MACHINE = &H80000002 Const ERROR_SUCCESS = 0

Const REG_SZ = 1 ' Unicode nul terminated string

Const REG_DWORD = 4 ' 32-bit number

Const gREGKEYSYSINFOLOC =

"SOFTWARE\Microsoft\Shared Tools Location"

Const gREGVALSYSINFOLOC = "MSINFO" Const gREGKEYSYSINFO =

"SOFTWARE\Microsoft\Shared Tools\MSINFO" Const gREGVALSYSINFO = "PATH"

Private Declare Function RegOpenKeyEx Lib "advapi32" Alias "RegOpenKeyExA" (ByVal hKey As Long, ByVal lpSubKey As String, ByVal ulOptions As Long, ByVal samDesired As Long, ByRef phkResult As Long) As Long

Private Declare Function RegQueryValueEx Lib "advapi32" Alias "RegQueryValueExA" (ByVal hKey As Long, ByVal lpValueName As String, ByVal lpReserved As Long, ByRef lpType As Long, ByVal lpData As String, ByRef lpcbData As Long) As Long

Private Declare Function RegCloseKey Lib "advapi32" (ByVal hKey As Long) As Long

Private Sub cmdSysInfo_Click() Call StartSysInfo

End Sub

Private Sub cmdOK_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Load()


(4)

lblVersion.Caption = "Version " & App.Major & "." & App.Minor & "." & App.Revision lblTitle.Caption = App.Title

End Sub

Public Sub StartSysInfo() On Error GoTo SysInfoErr

Dim rc As Long

Dim SysInfoPath As String

' Try To Get System Info Program Path\Name From Registry...

If GetKeyValue(HKEY_LOCAL_MACHINE, gREGKEYSYSINFO, gREGVALSYSINFO, SysInfoPath) Then

' Try To Get System Info Program Path Only From Registry...

ElseIf GetKeyValue(HKEY_LOCAL_MACHINE, gREGKEYSYSINFOLOC, gREGVALSYSINFOLOC, SysInfoPath) Then

' Validate Existance Of Known 32 Bit File Version

If (Dir(SysInfoPath & "\MSINFO32.EXE") <> "") Then

SysInfoPath = SysInfoPath & "\MSINFO32.EXE"

' Error - File Can Not Be Found...

Else

GoTo SysInfoErr End If

' Error - Registry Entry Can Not Be Found... Else

GoTo SysInfoErr End If

Call Shell(SysInfoPath, vbNormalFocus)

Exit Sub SysInfoErr:

MsgBox "System Information Is Unavailable At This Time", vbOKOnly

End Sub

Public Function GetKeyValue(KeyRoot As Long, KeyName As String, SubKeyRef As String, ByRef KeyVal As String) As Boolean

Dim i As Long ' Loop Counter

Dim rc As Long ' Return Code

Dim hKey As Long ' Handle To An Open Registry Key

Dim hDepth As Long ' Dim KeyValType As Long ' Data Type Of A Registry Key


(5)

Dim tmpVal As String ' Tempory Storage For A Registry Key Value Dim KeyValSize As Long ' Size Of Registry Key Variable

'--- ' Open RegKey Under KeyRoot

{HKEY_LOCAL_MACHINE...}

'--- rc = RegOpenKeyEx(KeyRoot, KeyName, 0, KEY_ALL_ACCESS, hKey) ' Open Registry Key

If (rc <> ERROR_SUCCESS) Then GoTo GetKeyError ' Handle Error...

tmpVal = String$(1024, 0) ' Allocate Variable Space

KeyValSize = 1024 ' Mark Variable Size

'--- ' Retrieve Registry Key Value...

'--- rc = RegQueryValueEx(hKey, SubKeyRef, 0, _ KeyValType, tmpVal, KeyValSize) ' Get/Create Key Value

If (rc <> ERROR_SUCCESS) Then GoTo GetKeyError ' Handle Errors

If (Asc(Mid(tmpVal, KeyValSize, 1)) = 0) Then ' Win95 Adds Null Terminated String...

tmpVal = Left(tmpVal, KeyValSize - 1) ' Null Found, Extract From String

Else ' WinNT Does NOT Null Terminate String...

tmpVal = Left(tmpVal, KeyValSize) ' Null Not Found, Extract String Only

End If

'--- ' Determine Key Value Type For Conversion... '--- Select Case KeyValType ' Search Data Types...

Case REG_SZ ' String Registry Key Data Type

KeyVal = tmpVal ' Copy String Value

Case REG_DWORD ' Double Word Registry Key Data Type

For i = Len(tmpVal) To 1 Step -1 ' Convert Each Bit

KeyVal = KeyVal + Hex(Asc(Mid(tmpVal, i, 1))) ' Build Value Char. By Char.

Next

KeyVal = Format$("&h" + KeyVal) ' Convert Double Word To String

End Select


(6)

GetKeyValue = True ' Return Success

rc = RegCloseKey(hKey) ' Close Registry Key

Exit Function ' Exit

GetKeyError: ' Cleanup After An Error Has Occured...

KeyVal = "" ' Set Return Val To Empty String

GetKeyValue = False ' Return Failure

rc = RegCloseKey(hKey) ' Close Registry Key