Berikan Batasan yang Jelas Konsisten dan Fleksibel

SD Kelas Awal KK F 73

e. Menjelaskan Secara Lengkap

Terkadang seorang anak berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua dengan alasan karena ia tidak tahu. Untuk mengatasi hal tersebut maka orang tua sangat perlu menjelaskan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, apa dampaknya jika dilakukan atau tidak dilakukan, dan sebagainya. Janganlah menganggap bahwa anak selalu mempunyai pertimbangan sematang orangtua meski harus diakui ada remaja yang jauh lebih matang cara pandangpikir dari orang tuanya;

f. Berlatih

Orang tua hendaknya mengarahkan anak untuk mengembangkan pola-pola kebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan baik tersebut harus sudah dilatih terus-menerus sejak usia dini, misalnya anak dibiasakan mematuhi jadwal belajar dan bermain, tidur dan bangun pagi secara teratur dan sebagainya;

g. Hukuman

Hukuman yang mendidik adalah hukuman yang menyadarkan pihak remaja, dia harus sadar bahwa hal yang baru saja terjadi hendaknya tidak diulangi karena hal tersebut tidak disetujui orang tua. Hukuman haruslah dipandang sebagai bentuk pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar batasan-batasan yang ditetapkan. Jika harus memberikan hukuman, hukumlah anak sesuai dengan tingkat pemahaman anak tentang hukuman tersebut;

h. Komunikasi

Dalam komunikasi sehari-hari banyak masalah yang berhubungan dengan disiplin sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan komunikasi timbal balik yang efektif antara anak dan orang tua. Komunikasi dalam bentuk sindiran, hinaan, merendahkan harga diri orang lain hendaknya digunakan seminimal mungkin, bahkan harus dihindari sama sekali. Anak dan remaja sangatlah peka terhadap hal ini dan dapat sakit hati karenanya, jika cara-cara tersebut yang digunakan untuk mendisiplinkan anak akan cenderung ditiru dalam hubungan interpersonal dengan orang-orang lain. 74 Kegiatan Pembelajaran 3 Tokoh pendidik Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendapatnya bahwa dalam memberikan hukuman kepada anak didik, seorang pendidik harus memperhatikan 3 macam aturan: 1 Hukuman harus selaras dengan kesalahan; 2 Hukuman harus adil. Adil harus berdasarkan atas rasa obyektif, tidak memihak salah satu dan membuang perasaan subyektif; dan 3 Hukuman harus lekas dijatuhkan. Itulah wasiat Ki Hajar Dewantara yang dapat digunakan sebagai pedoman dan pertimbangan para guru kepala sekolah yang sering mengangkat dirinya berfungsi ganda, yaitu berfungsi sebagai polisi, kemudian jaksa dan sekaligus sebagai hakim di sekolahnya. Gurukepala sekolah memang mempunyai superioritas yang tinggi terhadap siswanya. Tidak heran akhirnya bak raja di atas tahta, segala perintah, siswa dipaksa menerima dan menurut. Metode yang Tepat dalam Komunikasi Pendidikan Dalam penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah peserta didik, ruangan kelas, metode, dan materi itu sendiri. Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada suatu kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran dan komunikasi harus mendapat perhatian khusus dalam setiap proses pembelajaran. Metode pembelajaran dan komunikasi tidak selalu harus sama untuk setiap materi dan pengajar yang baik seharusnya memahami karakteristik siswanya. Dalam proses belajar mengajar, kemungkinan akan menemui siswa yang sulit untuk melakukan kontak dengan dunia sekitarnya, suka mengasingkan diri, dan cenderung menutup diri. Dalam kaitan dengan hal ini, maka guru hendaknya merencanakan proses belajar mengajar yang sesuai dengan keadaan dan kepribadian peserta didik. Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang lebih jelas daripada secara tertulis. Metode komunikasi yang dapat kita pelajari antara lain: 1. Komunikasi informative informative communication, suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya;