188
Buku Guru Kelas VIII SMPMTs
Penutup 1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan. Materi yang
harus disimpulkan oleh peserta didik adalah tentang prinsip kerja pesawat
sederhana pada otot dan rangka manusia.
Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Otot dan Rangka Manusia Pada saat manusia melakukan suatu aktivitas, maka otot, tulang dan
sendi akan bekerja bersama-sama. Prinsip kerja ketiganya seperti sebuah pengungkit, dimana tulang sebagai lengan, sendi sebagai titik tumpu
dan kontraksi dan relaksasi otot memberikan gaya untuk menggerakkan bagian tubuh.
2. Guru memberikan penjelasan tentang proyek yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Proyek yang harus dikerjakan peserta didik terdapat pada
bagian “Ayo Kita Kerjakan”. Tugas peserta didik adalah “Mengidentiikasi Kelainan atau Penyakit pada Sistem Gerak”. Guru hendaknya
mengingatkan peserta didik, agar pada saat mengerjakan tugas ini peserta didik dapat mencari informasi dari koran, majalah ataupun media
massa yang lainnya baik media massa, cetak, ataupun elektronik. Apabila memungkinkan peserta didik dapat mengunjungi puskesmas atau rumah
sakit untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak.
3. Guru menugaskan peserta didik belajar menghadapi tes pada pertemuan berikutnya.
G. Penilaian
1. Jenisteknik penilaian: tes tulis, pengamatan sikap, dan unjuk kerja 2. Bentuk instrumen dan instrumen: lembar tes tulis berbentuk essay yang
tertera pada buku siswa dan lembar pengamatan untuk sikap dan keterampilan seperti yang tertera buku guru bagian penilaian.
Tabel 2.3 Teknik Penilaian untuk Setiap Indikator
No. KD
Indikator Teknik Penilaian
1. 2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan dalam
aktivitas sehari-hari. Pengamatan
sikap
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan. Pengamatan
sikap
Ilmu Pengetahuan Alam
189 2.
3.4.1 Mengidentiikasi jenis tulang penyusun
sistem gerak manusia. Tes tulis
3.4.2 Mendeskripsikan struktur tulang manusia.
Tes tulis 3.4.3
Mendeskripsikan fungsi sistem rangka bagi manusia.
Tes tulis 3.4.4
Mendeskripsikan struktur otot manusia. Tes tulis
3.4.5 Mendeskripsikan fungsi otot bagi manusia.
Tes tulis 3.4.6
Mengidentiikasi jenis sendi yang terdapat pada tubuh manusia.
Tes tulis 3.5.1
Mengidentiikasi jenis pesawat sederhana yang terdapat di sekitar siswa.
Tes tulis 3.5.2
Mendeskripsikan kegunaan pesawat seder- hana dalam kehidupan sehari-hari.
Tes tulis 3.5.3
Menjelaskan prinsip kerja pesawat sederha- na pada otot dan rangka manusia.
Tes tulis
3. 4.4.1
Menyusun sebuah brosur tentang upaya menjaga kesehatan rangka manusia dikait-
kan dengan zat gizi makanan dan perilaku sehari-hari.
Tes unjuk kerja
4.5.1 Menyelidiki keuntungan mekanik pesawat
sederhana Tes unjuk kerja
H. Program Remidial dan Pengayaan
Berdasarkan analisis hasil tes peserta didik yang belum memenuhi KKM di beri program remidial sedangkan yang sudah memenuhi KKM di beri
program pengayaan, pelaksanaan program remidial dan pengayaan dapat di lihat pada Bagian Umum buku guru ini.
Osteoporosis
Perlihatkan gambar di samping Apakah istilah dari kelainan tulang
pada gambar tersebut? Apakah yang menyebabkan hal
tersebut terjadi ? Siapa saja yang beresiko
mengalami keadaan tersebut?
190
Buku Guru Kelas VIII SMPMTs
Osteoporosis berasal dari bahasa Yunani, osteo = tulang dan porosis=
penuh dengan lubang. Osteroporosis adalah penyakit tulang keropos yang meningkatkan risiko patah tulang di usia tua. Menurut
National Institute of Health NIH, 2001 Osteoporosis adalah kelainan kerangka, ditandai dengan
kekuatan tulang yang mengkhawatirkan dan dipengaruhi oleh meningkatnya risiko patah tulang. Secara singkat mekanisme terjadinya osteoporosis
yaitu jumlah kalsium yang sedikit dalam plasma akan memacu terjadinya absorpsi kalsium pada tulang yang akan mengakibatkan kerapuhan pada
tulang Wardlaw, et.al. 2007.
Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Namun ada juga kasus osteoporosis yang ditemukan pada anak dan remaja.
Osteoporosis pada orang tua biasanya disebabkan oleh terbentuknya hormon lebih sedikit, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif,
dan massa tulangpun jadi berkurang. Selain itu tingkat pembuatan sel tulang baru lebih rendah dari tingkat kehilangankerusakan sel tulang. Bila
hal itu terjadi, tulang akan kehilangan mineral, massa dan struktur sehingga membuatnya lemah dan mudah patah.
Jenis-Jenis dan Penyebab Osteoporosis 1. Osteoporosis postmenopausal, yaitu osteoporosis yang terjadi pasca
wanita manepouse, hal ini dikarenakan adanya kekurangan estrogen hormon utama pada wanita, yang membantu mengatur pengangkutan
kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat
ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan
daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
2. Osteoporosis senilis, merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang
berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti
bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita.
Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
3. Osteoporosis sekunder, dialami kurang dari 5 penderita osteoporosis,
yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit osteoporosis bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan
kelainan hormonal terutama tiroid, paratiroid dan adrenal dan obat- obatan misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid
yang berlebihan. Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan osteoporosis.
Ilmu Pengetahuan Alam
191
4. Osteoporosis juvenil idiopatik, merupakan jenis osteoporosis yang
penyebabnya belum diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin
yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang Mulyaningsih, 2008 dan Wardlaw, et.al. 2007.
Diagnosis
Osteoporosis didiagnosis melalui pengukuran kerapatan tulang Bone Mineral Density. Hasil pengukuran dikenal dengan nama T-score, yaitu
jumlah standar variasi di atas atau di bawah rata-rata BMD priawanita sehat usia 30 tahun.
World Health Organization WHO memberikan klasiikasi BMD sebagai berikut.
Deinisi WHO mengenai Osteoporosis Menurut T-Score
Nilai Contoh
Kategori BMD
-1 ke atas 1.0
0.5 -0.5
-1.0 Normal
-1 s.d. -2.5 -1.5
-2.0 Osteopenia
-2.5 ke bawah -2.5
-3.0 -3.5
-4.0 Osteoporosis
T score di atas -1 adalah normal. Bila seseorang memiliki T score antara -1.0 dan -2.5, maka dapat dikatakan ia mengidap osteopenia kerapatan
tulang rendah, tetapi belum dianggap rawan. Seseorang disebut terkena Osteoporosis bila
T score nya -2.5 atau lebih rendah.
192
Buku Guru Kelas VIII SMPMTs
Siapa yang berisiko?
Baik perempuan maupun laki-laki sama-sama rentan terkena osteoporosis bila mereka gagal mendapatkan kerapatan tulang maksimal di usia 30
tahun. Peak BMD BMD saat usia 30 tahun diketahui memiliki pengaruh terbesar terhadap perkembangan osteoporosis. Kenaikan
peak BMD sebesar 10, misalnya, dapat menangguhkan osteoporosis hingga 13 tahun.
Perempuan lebih berisiko terkena dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan perempuan memiliki
peak BMD lebih rendah dan karena kecepatan kehilangan massa tulang meningkat akibat perubahan hormonal
pasca menopause. Namun mengingat bahwa anak-anak dapat juga terkena penyakit ini, maka dianjurkan untuk mendeteksi keadaan tulang sejak dini.
Pencegahan dan Perawatan
Osteoporosis dapat dicegah dan dihambat dengan konsumsi makanan yang berkadar kalsium dan vitamin D tinggi, olahraga yang menahan beban
tubuh berjalan, berlari, push-up atau beban lain angkat barbel, dan lain-lain dan gaya hidup sehat menghentikan rokok, minuman beralkohol
dan berkafein. Merokok dan kafein meningkatkan sekresi kalsium di urin sehingga mempercepat pengeroposan tulang. Alkohol dapat mengganggu
fungsi hatiginjal dalam proses metabolisme kalsium.
Obat-obatan sejenis calcitonin, alendronate dan risedronate dapat menghambat osteoporosis, tetapi harus dikonsumsi dengan resep dokter.
Dokter akan memberikannya setelah mempertimbangkan tingkat kesehatan dan risiko seseorang terkena patah tulang di masa mendatang.
I. Interaksi dengan Orangtua
Komunikasi dengan orang tua dapat menggunakan buku penghubung, yang dapat dilihat kembali pada Bagian Umum buku guru ini.
J. Kunci Uji Kompetensi pada Buku Siswa