37
BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi untuk Pusat Pengembangan Seni Tari Tradisional Jawa Timur ini berada di kawasan Surabaya Timur, tepatnya berada di kawasan Unit
Distrk UD Keputih yang termasuk dalam wilayah RDTRK Unit Pengembangan UP Semolowaru RTRW Kotamadya Surabaya 2005 atau RDTRK UP-2
Kertajaya RTRW Kota Surabaya 2013. Penentuan lokasi perpustakaan ini didasarkan pada literatur dan kasus sebelumnya, diantaranya :
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu : 1.
Berada di ibu kota Jawa Timur yaitu kota Surabaya 2.
Berada di sekitar pusat kegiatan masyarakat seperti pusat pendidikan sekolah, pemerintahan dan tentunya pemukiman.
3. Terletak dilokasi yang strategis, mudah diakses oleh sarana transportasi
umum. 4.
Lokasi mudah dikenali agar mudah mempromosikan obyek rancangan. 5.
Terletak pada daerah lalu lintas yang tidak padat sehingga tidak menyebabkan kemacetan pada kawasan obyek yang dirancang.
6. Peraturan daerah yang berlaku berdasarkan Rencana Tata Guna Lahan
yang diperbolehkan untuk fasilitas umum. 7.
3.2 Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi Pusat Pengembangan Seni Tari Tradisonal Jawa Timur yaitu di Jl. MERR Kertajaya Indah Timur. Lokasi site dipilih dengan pertimbangan:
1. Berada di lahan yang cukup luas untuk bangunan pengembangan seni tari.
38 2.
Lahan berada dekat dengan wilayah pendidikan baik dari tingkat sekolah maupun perguruan tinggi
3. Merupakan lahan kosong yang akan dibangun sebuah gedung yang berdiri
sendiri dari bangunan sekitarnya 4.
Akses menuju ke site dapat menggunakan angkutan kota lynbemo ataupun kendaraan pribadi dan angkutan besar Bis.
5. Daerah sekitar lahan cukup tenang meskipun tidak terlalu sepi untuk dilalui
karena jalan yang berada di depan site cukup lebar dan luas. 6.
Sarana dan Prasarana yang cukup 7.
Sarana infrastruktur yang mendukung 8.
Akses yang mendukung yaitu 3 akses dari Jl. Arief Rahman Hakim, Jl. Kertajaya dan Jl. Darmahusada, sedangkan jalan utamanya merupakan jalur
MERR. 9.
Kondisi tanah yang datar untuk mempermudah mendesain bangunan. 10.
Lahan yang memang difungsikan sebagai fasilitas umum Berdasarkan criteria dan pertimbangan pembahasan di atas, maka diusulkan
bahwa lokasi yang paling memenuhi syarat sebagai Pusat Pengembangan Seni Tari Tradisional di Surabaya adalah :
U
Gambar 3.1. Lokasi site Sumber: Google earth, gambar pribadi 2009
39
3.2.1. Kedudukan Administrasi Tapak
Gambar 3.2. Gambar wilayah perencanaan Sumber: Dokumentasi pribadi 2009
Propinsi : Jawa Timur
Kotamadya : Surabaya
Kecamatan :
Mulyorejo Kelurahan
: Klampis Ngasem Batas wilayah sekitar adalah:
Utara : Jalan Darmahusada Indah Selatan : Jalan Menur Pumpungan dan Arief Rahman Hakim
Barat : Jalan Komplek Perumahan Timur : Jalan Kertajaya Indah Timur
U
40
3.2.2 Peraturan Bangunan
Peraturan bangunan pada lokasi sesuai dengan rujukan RDTRK kota Surabaya,
antara lain:
1 KDB
: 75 2
KLB : 200
3 Damija
: 40 m 4
Damaja : 28 m
5 Garis Sempadan Bangunan
: 10 m
3.2.3 Data Tapak
Tabel 3.1. Rata-rata Kelembapan, Tekanan Udara, Temperatur pada tahun 2002 menurut Stasiun Meteorologi Perak I dan Perak II
PERAK I PERAK II
URAIAN Minimum
Maksimum Rata-rata
Minimum Maksimum
Rata-rata
Rata-rata kelembapan udara
66 September
85 Januari
77 62,30 september
79,90 januari
72,80 Tekanan udara
1007,5 Mbs februari
1012,2 Mbs agustus
1009,9Mbs 1006,7 Mbs
februari 1013,8 Mbs
agustus 1010,8
Mbs Temperature
27,2ºC juni
28,8ºC september
27,8ºC 27,3ºC
juni 29,6ºC
september 28,3ºC
Curah hujan 0 mm
agustus- september
607 mm januari
172 mm 0 mm
agustus- september
485mm januari
187mm
Sumber : Data Pokok Kotamadya Dati II Surabaya, 1992
3.2.4 Luas dan Lokasi Proyek
Luas lahan yang tersedia adalah ± 1 hectar atau 1.000 m
2
. Sedangkan berdasarkan asumsi perhitungan kebutuhan didapatkan luasan ± 7.000
m2 pada proyek Pusat Pengembangan Seni Tari Tradisional Jawa Timur ini. Maka penggunaan lahan ± 1 hectar pada lahan untuk
kebutuhan proyek dengan perincian ± 50 hectar untuk kebutuhan
41 ruang dan sisanya ± 50 hectar kira-kira 0.5 hectar untuk pengolahan
lansekap dan fasilitas penunjang lainnya. Dengan persyaratan KDB 75 .
Lokasi
: Surabaya Timur
3.2.5 Kondisi Site
1. Topografi wilayah: Daerah perencanaa merupakan sebuah wilayah
dengan karakteristik dataran rendah yang berbatasan dengan kawasan pantai. Lokasi perencaan ini mempunyai ketinggian 3,25 meter
terhadap ARP Air Rendah Purnama 2.
Geologi tanah : Kondisi geologi dan jenis tanah pada lokasi perencanaan secara umum tidak berbeda jauh dengan Kota Surabaya
pada umumnya. Pada wilayah perencanaan tidak ditemukan kandungan tambang yang mempunyai nilai ekonomis. Sedangkan jenis
tanah pada wilayah perencanaan menurut Data Pokok Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Tahun 1992 adalah Aluvial Hidromorf.
3. Hidrologi : Dilihat dari wilayah perencanaan UD Keputih, Lokasi
berada di hilir saluran Kali Dami dan Kali Bokor, maka wilayah ini menerima debit kiriman dari kawasan hulu, ditambah dengan kondisi
topografi yang agak rendah dari permukaan laut, maka wilayah ini dapat dibilang rawan terhadap banjir. Tetapi wilayah yang akan
direncanakan tidak termasuk dalam wilayah yang terkena banjir. 4.
Kemampuan Tanah :
Menurut data kemampuan tanah dan jenis tanah dari Peta Data Pokok Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya
tahun1992, kondisi tanah pada lokasi perencanaan dan sekitarnya adalah :
5. Klimatologi: Kondisi klimatologi pada lokasi perencanaan secara
makro tidak berbeda jauh dengan kondisi kota Surabaya pada
42 umumnya, maka data-data mengenai klimatologi Surabaya dapat
dianggap berlaku untuk Lokasi Perencanaan. Data klimatologi dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika Perak I dan
Perak II. Stasiun Perak I terletak di jl. Tanjung Sadari sedangkan Stasiun Perak II terletak di
jl. Kalimas Baru. Lereng
: 0 – 2 Kedalaman Efektif tanah
: Lebih dari 90 cm Tekstur
Tanah :
Halus Drainase
: Tergenang
Periodik Sebagian
Erosi :
Tidak ada
Erosi Faktor Pembatas
: Air Tanah Asin
3.3 Kondisi Fisik Lokasi 3.3.1 Aksesibilitas