Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Selanjutnya, kuesioner akan diberi nilai 1-4 untuk memutuskan peran auditor internal sudah efektif atau belum. Tabel 3.2 Skor Penilaian Kuesioner Nilai Kriteria 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Setuju 4 Sangat Setuju Setelah skor nilai diperoleh, langkah-langkah yang ditempuh penulis untuk menganalisis skor tersebut adalah sebagai berikut: a. Menghitung total skor dari masing-masing responden dan total skor item tiap pernyataan menggunakan program Microsoft excel. b. Mencari patokan yang akan digunakan dengan menghitung Xmaksimum teoritik, Xminimum teoritik, dan rentang nilai skor. c. Selanjutnya data setiap responden dikelompokkan berdasarkan skor yang telah diperoleh ke dalam kategorisasi di atas. Dengan demikian, dapat diketahui jumlah presentase efektivitas audit internal secara umum mulai dari terendah sampai dengan yang tertinggi. d. Langkah berikutnya adalah mengelompokkan setiap pernyataan yang ada dalam kuesioner sesuai dengan indikatornya masing-masing dalam bentuk tabel. Di dalam tabel dapat diketahui bahwa pada setiap pernyataan terdapat berapa responden yang memilih dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan: Xmaksimum teoritik : Skor tertinggi yang mungkin dapat diperoleh responden dalam skala Xminimum teoritik : Skor terendah yang mungkin dapat diperoleh responden dalam skala. Xmaksimum teoritik : 20 x 4 = 80 Xminimum teoritik : 20 x 1 = 20 Rentang : 80 – 204 = 15 20 35 50 65 80 STE TE E SE Gambar 3.1. Kriteria Penilaian Rata-rata Seluruh Responden Tabel 3.3 Kategorisasi Tingkat Efektivitas Audit Internal PT. Madubaru Tahun 20152016 Skor Kategori 20 X ≤ 35 Kategori sangat tidak efektif STE 35 X ≤ 50 Kategori tidak efektif TE 50 X ≤ 65 Kategori efektif E 65X ≤ 80 Kategori sangat efektif SE Sumber : Data primer diolah Jika skor X adalah kurang atau sama dengan 35 maka artinya peran audit internal di PT Madubaru berajalan sangat tidak efektif. Apabila skor X adalah lebih dari 65 dan kurang atau sama dengan 80 maka dapat disimpulkan bahwa peran audit internalsudah berjalan dengan sangat efektif. Tabel 3.4 Nilai Skor Indikator Efektivitas Audit Internal No Pernyataan per Indikator Penilaian Responden SS S TS STS 1 dst.. Sumber: Data diolah Jika telah mengelompokkan data responden berdasarkan rentang skor yang telah ditentukan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan setiap pernyataan yang ada dalam kuesioner sesuai dengan indikatornya masing-masing dalam bentuk tabel. Berdasarkan tabel diketahui bahwa pada setiap pernyataan terdapat berapa responden yang memilih dari sangat setuju sampai tidak setuju berdasarkan sembilan indikator efektivitas audit internal. Responden yang memberikan tanggapan setuju terhadap pernyataan dalam kuesioner berarti memberikan respon terhadap peran audit internal sesuai dengan masing-masing indikator dalam kuesioner sehingga tanggapan setuju dari responden membuktikan bahwa peran audit internal telah berjalan dengan efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT Madubaru didirikan atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 14 Juni 1955 dan diresmikan oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno. PT Madubaru mempunyai dua pabrik, yaitu Pabrik Gula PG Madukismo yang mulai beroperasi pada tahun 1958 dan Pabrik AlkoholSpirtus PS Madukismo yang beroperasi pada tahun 1959. Awal mula berdiri PT Madubaru merupakan perusahaan swasta, yang 75 sahamnya dikuasai oleh Sultan Hamengku Buwono IX dan 25 saham dimiliki oleh Pemerintah melalui Departemen Pertanian RI. Pada tahun 1962 PT Madubaru mulai bergabung dengan Perusahaan Negara dibawah BPU-PPN Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara, hal ini dikarenakan adanya kebijakan Pemerintah RI yang mengambil alih semua perusahaan di Indonesia. Tetapi tahun 1966 BPU-PPN bubar dan Pabrik Gula di Indonesia boleh memilih apakah ingin melanjutkan sebagai Perusahaan Negara atau ingin menjadi Perusahaan swasta.Pada saat itu PT Madubaru memutuskan untuk menjadi Perusahaan Swasta.Semenjak menjadi Perusahaan Swasta PT Madubaru dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono IX. Pada tanggal 4 Maret 1984 diadakan kontrak manajemen dengan salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia RNI. Seiring dengan kontrak tersebut prosentase kepemilikan PT Madubaru juga berubah, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX memiliki saham 65 dan milik pemerintah yang dikuasakan kepada PT Rajawali Nusantara IndonesiaRNI sebesar 35 namun pada tanggal 24 Februari 2004 sampai sekarang, PT Madubaru menjadi perusahaan mandiri. B. Lokasi Perusahaan PT Madubaru PGPS Madukismo terletak di desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. C. Kronologis Status Perusahaan dan Perubahan Manajemen Tabel 4.1. Kronologis status perusahaan dan perubahan manajemen Tahun Kronologis 1955-1962 Perusahaan Swasta PT 1962-1966 Bergabung dengan Perusahaan Negara dibawah BPU-PPN Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Negara, karena adanya policy Pemerintah RI yang mengambil alih semua Perusahaan di Indonesia. 1966 BPU-PPN bubar Pabrik-pabrik gula di Indonesia boleh memilih ingin tetap menjadi Perusahaan Negara atau keluar menjadi Perusahaan Swasta. PT. Madu Baru memilih untuk menjadi Perusahaan Swasta. 1966-1984 PT. Madu Baru kembali menjadi Perusahaan Swasta dengan susunan Direksi yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Presiden Direktur. 1984-2004 Tanggal 4 Maret 1984-24 Februari 2004 diadakan kontrak Manajemen dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia RNI yaitu salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI. 2004-Sekarang PT. Madu Baru menjadi Perusahaan Mandiri yang dikelola secara profesional dan independen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan PT. Madu Baru Yogyakarta menjadi Perusahaan Agro Industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati. 2. Misi Perusahaan a Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri di Indonesia. b Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif, memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani. c Mengembangkan produkbisnis baru yang mendukung bisnis inti. d Menempatkan karyawan dan stakeholders lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan penciptaan stakeholders value.

E. Susunan Pengurus Perusahaan

Susunan pengurus tahun 2007 - saat ini adalah sebagai berikut : a. Komisaris Utama - GKR Pembayun b. Komisaris - Drs. H. Sumargono Kusumohadiningrat - Ir. Agus Purnomo, M. Si. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Direktur - Ir. Rachmad Edi Cahyono, M. Si.

F. Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja di PT. Madubaru Yogyakarta diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.Karyawan tetap pada umumnya menempati posisi managerial dan ada pula yang terjun langsung kelapangan.Karyawan tetap ada yang bekerja sepanjang tahun, mereka digaji setiap bulan dan ada pula yang bekerja pada musim giling saja dan mendapat gaji setiap bulan pada musim giling tersebut.Penggolongan karyawan dilakukan seperti pada penggolongan Pegawai Negeri Sipil, karyawan pada golongan yang lebih rendah dapat naik ke golongan yang lebih tinggi setiap masa kerja tertentu atau jika dinilai berprestasi dan mempunyai kinerja baik. Karyawan tidak tetap terdiri dari karyawan musiman, karyawan harian dan karyawan borongan yang bekerja hanya pada musim giling saja.Kebanyakan karyawan tidak tetap bekerja pada bagian produksi, pengupahan berdasarkan pada jumlah hari kerja.Karyawan tidak tetap biasanya bekerja tidak membutuhkan keahlian khusus dan untuk karyawan borongan mempunyai ikatan berupa kontrak yang telah disepakati bersama pihak perusahaan.Karyawan tidak tetap pada umumnya ditempatkan pada bagian – bagian yang biasa diborong. Pada tahun 2000, organisasi karyawan PT. Madubaru Yogyakarta membentuk serikat pekerja PT. MadubaruSPPT Madubaru dan mulai tahun 2001 telah disahkan Perjanjian Kerja Bersama PKB, yang mengatur tentang hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan. PT. Madubaru juga memberikan beberapa jaminan sosial kepaa karyawannya antara lain: Program JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja untuk semua karyawan, hak pensiun untuk karyawan tetap Pimpinan dan Pelaksana, Program Taskat Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua, Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT. Madubaru, Perumahan Dinas untuk Karyawan Tetap, Poliklinik dan Klinik KB perusahaan untuk semua Karyawan, Taman Kanak-Kanak Perusahaan untuk Karyawan dan Umum, Sarana Olah Raga dan Kesenian untuk Karyawan Tetap, Pakaian Dinas untuk Karyawan Tetap, Biaya Pengobatan, dan Rekreasi Karyawan dan Keluarga.

G. Produksi

Produk utama dari PT. Madubaru yaitu Gula PasirGKP Gula Kristal Putih, mutu dari produk ini ditinjau oleh P3GI Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia. Produk sampingan PT. Madubaru adalah Alkohol Murni kadar 96 dan Spiritus Bakar kadar 94, mutu dari produk ini ditinjau Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan PT. Sucofindo Indonesia. Masa produksi PT. Madubaru Yogyakarta dilakukan pada bulan Mei - Oktober dan dilakukan 24 jam perhari. Produksi tersebut rata-rata menghasilkan Gula SHS ±25.000 – 35.000 ton per tahun dengan menggunakan bahan baku tebu ±400.000 – 500.000 ton per tahun. Sedangkan untuk Alkohol Murni dan Spiritus Bakar yang dihasilkan per tahun ±7,5 – 8 juta liter per tahun dengan menggunakan bahan baku tetes tebu 25.000 ton per tahun.