PENDIDIKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SD PL KALIREJO
53
sekolah dibantu para umat di wilayah Kalirejo. Namun melihat bertambah banyaknya
biaya operasional
sekolah yang
harus dikeluarkan
serta mempertimbangkan latar belakang para murid dan penduduk yang hampir
keseluruhannya adalah petani, maka sejak tahun 2008 sekolah ini mendirikan perkebunan organik atas pelopor dari salah satu guru di SD PL Kalirejo ini
[Lampiran 6: 35]. Pelopor dari perkebunan organik ini adalah Bapak Haryanto, salah satu guru
di SD PL Kalirejo. Menurut wawancara yang dilakukan dengan beliau pada hari Kamis tanggal 11 Agustus 2016, Bapak Haryanto merupakan lulusan dari STKIP
Widya Yuwana Madiun yang mengajar di SD PL Kalirejo sejak bulan Juli 2006 dan saat ini dipercayai untuk mengajar kelas lima.
Dari pengamatan yang dilakukan penulis pada tanggal 10 Agustus 2016, perkebunan organik tersebut berada tepat di bawah bangunan sekolah. Karena
keadaan lahan yang memang berada di lereng pegunungan, maka perkebunan organik ini berbentuk terasering. Di dalam lahan ini ditanami berbagai jenis buah,
sayur-sayuran dan palawija. Luas lahan perkebunan organik ini cukup luas dan tertata dengan baik.
Menurut wawancara dengan Bapak Haryanto dan diperkuat dengan catatan milik sekolah pengelolaan kebun organik ini dikelola oleh seluruh siswa kelas III-
VI secara bergiliran pada setiap harinya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, dibantu pendamping kebun dan para guru. Kegiatan pengelolaan kebun
ini dilakukan pada pagi hari pukul 07:20-08:45. Dari penuturan Ibu Yanti salah satu guru di SD PL Kalirejo, pada masa
panen hasil perkebunan yang berupa sayur-sayuran biasanya dipetik pada hari
54
Sabtu sore oleh anak-anak yang bergiliran setiap kelasnya dan kemudian dijual di Gereja Wilayah Kalirejo pada hari Minggu setelah perayaan ekaristi di Gereja
tersebut selesai. Hasil dari berjualan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kas kelas yang bertugas untuk panen dan berjualan pada kesempatan tersebut.