32
Kelas V mulai dilatih menangani sebuah program sederhana untuk kepentingan semua peserta didik Sekolah Dasar Pangudi Luhur Kalirejo dalam bentuk
mengelola Mading Sekolah, dan kelas VI menangani sebuah program lebih luas untuk kepentingan peserta didik satu sekolah. Dalam tiap tingkatan didampingi
mulai dari merancang program, membuat rencana detail, menyusun anggaran biaya, dan melaksanakannya. Untuk kelas I - III dimulai dengan pengenalan akan
seni melalui kegiatan seni tari.
Untuk memperkuat kemandirian, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, peduli lingkungan, kasih sayang sesama makhluk hidup, sportivitas, dan rasa
memiliki diupayakan selain dengan kegiatan-kegiatan di atas juga melalui kegiatan OPERA di setiap harinya. OPERA berasal dari bahasa Latin yang berarti
bekerjalah. Setiap hari selama 15 menit anak mendapat kesempatan secara bergilir untuk bekerja piket kebun, piket dapur, piket kelas, piket lingkungan, membuang
sampah, perawatan tanaman lingkungan sekolah, piket ruangan.
Maka sesuai dengan kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional tentang program pelaksanaan pendidikan budaya dan
karakter bangsa dan nilai-nilai budi pekerti, pendidikan berbasis budaya, serta pendidikan etika berlalu lintas di sekolah-sekolah. Nilai-nilai karakter bangsa
tersebut secara imperative adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Peran sekolah sebagai pusat
pengembangan budaya, maka dalam kurikulum ini juga dikembangkan dengan mengacu pada nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang meliputi nilai-nilai
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut dilaksanakan terintegrasi dalam pembelajaran
dan seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah. Sehingga melalui kurikulum yang disusun ini peserta didik diharapkan tidak hanya cerdas secara
intelektual, tetapi juga peka akan keberadaan diri, sesama dan alam sekitar, semakin mampu melayani sesama dan memiliki kesadaran yang tinggi akan Sang
Pencipta, seperti terangkum dalam visi sekolah ini yakni ‘humanis dan beriman dan cerdas’.
B. Visi Sekolah Humanis, beriman dan cerdas.
Indikator : Tumbuh menjadi pribadi yang berbelarasa dan peka terhadap lingkungan
Tumbuh menjadi pribadi yang takwa Cakap secara intelektualitas
C. Misi Sekolah 1. Mengembangkan dan menumbuhkan aspek humanitas, sosialitas, religiusitas,
dan intelektualitas; melalui :
Pembelajaran dengan pendekatan personal. Penghormatan atas hidup sesama dan makhluk lain.
Penciptaan persaudaraan sejati dan sikap kekeluargaan.
33
Pengembangan diri pribadi anak. 2. Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
D. Tujuan Sekolah 1. Tujuan Sekolah dalam 4 empat tahun, antara tahun 2013 – 2016
a. Pencapaian nilai rata-rata Ujian SekolahUjian Nasional
Meningkatkan mutu pembelajaran dengan tolok ukur peningkatan pencapaian nilai rata-rata Ujian DaerahPusat untuk 3 mata pelajaran yang
diujikan secara nasional sesuai rencana sekolah dalam 4 empat tahun, antara tahun 2013 – 2016 yakni sebagai berikut :
1 Tahun pelajaran 20122013 menjadi 20,50 2 Tahun pelajaran 20132014 menjadi 20,60
3 Tahun pelajaran 20142015 menjadi 20,70 4 Tahun pelajaran 20152016 menjadi 20,80
b. Pencapaian peringkat sekolah :
Peringkat sekolah se UPTD Kecamatan Samigaluh sesuai rencana sekolah 4 empat, antara tahun 2013 – 2016 yakni sebagai berikut :
Tahun Pelajaran 20122013 peringkat 23 Tahun Pelajaran 20132014 peringkat 22
Tahun Pelajaran 20142015 peringkat 21 Tahun Pelajaran 20152016 peringkat 20
Peserta didik tersemangati dalam proses belajar melalui pemanfaatan kegiatan lomba akademikolimpiade akademik yang diselenggarakan tingkat
kecamatan dan kabupaten. Peserta didik semakin bersemangat dalam berolahraga dengan adanya tim
olah raga beladiri, sepak bola, dan kasti. Potensi seni peserta didik menjadi lebih optimal melalui kegiatan menari
dan paduan suara yang baik dan menyenangkan. Semakin berkembangnya kemampuan organisasi dan kepemimpinan
peserta didik melalui kegiatan : 1 Mengelola program menginap dan kemping di sekolah untuk kelas IV.
2 Mengelola Mading Sekolah untuk kelas V. 3 Mengelola kegiatan perayaan sekolah untuk kelas VI.
Semakin tumbuh dan berkembang penghayatan ajaran melalui pembiasaan kegiatan keagamaan.
Semakin berkembang nilai-nilai budi pekerti peserta didik dengan cara menanamkan nilai-nilai tersebut yang disisipkan dalam mata pelajaran tertentu
dan kegiatan-kegiatan pengembangan diri. Semakin berkembang rasa ingin tahu dan kritis anak melalui kegiatan
KOTAK BERTANYA. Peserta didik tumbuh rasa memiliki, kemandirian, tanggung jawab,
disiplin, kerja keras, peduli lingkungan, kasih sayang sesama makhluk hidup, sportivitas melalui kegiatan OPERA.
Peserta didik semakin memahami norma etika berlalu lintas melalui pengembangan pengetahuan dan pembiasaan etika berlalu lintas.
34
Lampiran 6: Artikel tentang SD Pangudi Luhur Kalirejo SD Pangudi Luhur Kalirejo: Bertahan dalam Kemandirian
HIDUPKATOLIK.com - Perjalanan menuju SD Pangudi Luhur PL Kalirejo cukup menegangkan. Sekolah yang terletak di salah satu bukit di jajaran
Perbukitan Menoreh Kulon Progo ini harus dicapai melalui jalanan yang penuh tanjakan ekstrem.
Meski demikian, perjalanan terasa menyenangkan karena panorama alam yang indah berlekuk-lekuk dengan udara segar. Lokasi ini sekitar 28 km arah
timur dari Purworejo menuju Banyuasin, Pasar Pleno lalu ke sekolah. Dari Yogya karta, Muntilan atau Wates perjalanan terlebih dulu ke Dekso, lalu menuju Pasar
Pleno dan sekolah.
Sejak 1998, SD PL Kalirejo yang berlokasi di Dusun Suren, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta ditutup pihak yayasan karena jumlah
muridnya sedikit dan secara operasional mungkin tidak menguntungkan bagi yayasan. Sejak itu, Yayasan Pangudi Luhur secara manajemen lepas tangan atas
sekolah ini. Yayasan bersikukuh menutup SD PL Kalirejo, tetapi ternyata umat Katolik setempat menginginkan lain. Menurut Lusius Bowo Pristianto 45, salah
satu Dewan Penyantun yang kini menjabat Camat Nanggulan, berawal dari omong-omong sederhana dari kelompok kecil hingga bergulir ke kelompok besar,
umat Katolik setempat sepakat ingin mempertahankan keberadaan sekolah ini dengan berbagai cara untuk menanggung biaya operasional sekolah dan honor
para pengajarnya secara mandiri, lepas dari yayasan. SD ini satu-satunya sekolah Katolik yang bertahan di Kecamatan Samigaluh hingga kini karena pada saat
hampir bersamaan pada 1998, Yayasan Kanisius juga menutup SD-nya di daerah ini. ”Kami akan mempertahankan SD ini sampai kami tidak mampu, sampai titik
darah penghabisan,” tegas Lusius.
Sejak awal, umat Stasi Lusia Kalirejo yang berjumlah 167 KK, secara sukarela menyumbang uang untuk keberlangsungan sekolah tersebut. Seperti
kolekte, umat menyumbangkan dana sukarela untuk sekolah. Orang Muda Katolik setempat mengkoordinir pengambilan uang dari umat.
Berbagai cara menggalang dana dilakukan oleh Orang Muda Katolik OMK setempat. Mereka melakukan penggalangan dana dengan pentas seni dan
jaga parkir di Gereja Kotabaru Yogyakarta. Lebih istimewa lagi, orang-orang muda setempat sejak 2008 juga merintis perkebunan organik di sekitar sekolah.
Kehadiran perkebunan organik ini di maksudkan untuk menyokong keberadaan sekolah.
Semangat awal
Tahun 1969, sekelompok orang Katolik setempat, tiga diantaranya yaitu Purwadi, Ponijan, dan Suradiyanto, menyadari pentingnya didirikan sekolah
Katolik mengingat jumlah anak Katolik di tempat ini cukup banyak. Motivasi awalnya, sekolah ini bisa menjadi tempat persemaian iman. Keinginan itu lantas
diwujudkan para dewan perintis.