Kampanye Komersial/Promosi Chocodot (Chocolate With Dodol Garut)
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
KAMPANYE KOMERSIL / PROMOSI CHOCODOT
(CHOCOLATE WITH DODOL GARUT)
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh :
Ryan Hermawan Nim : 51907098 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya pada Allah SWT maha segala yang telah memberikan nikmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir sesui dengan waktu yang ditentukan.
Tugas akhir ini disusun dengan judul “Kampanye Komersial/Promosi Chocodot (Chocolate With Dodol Garut)” dengan tujuan menyelesaikan program studi di Desain Komunikasi Visual yang menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi agar mendapat gelar sarjana.
Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan dalam melakukan perancangan kampanye komersil/promosi. Kekurangan, keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki membuat tugas akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat berharap banyak untuk saran dan kritik yang dapat membangun. Terima kasih.
Bandung, 12 Juli 2011
(3)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Kota Garut memiliki kekayaan kuliner yang tidak kalah menariknya dengan keindahan alamnya, contohnya makanan yang paling khas dari Garut yaitu dodol. Dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mampu mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai penghasil dodol yang berkualitas tinggi dan beraneka ragam jenis dodol yang diproduksi. Kuliner di Garut menjalani banyak sekali perkembangan, ini terbukti dengan munculnya jenis makanan baru asli kreasi dari kota Garut, varian makanan ini di namakan Chocodot
(dibaca: cokodot.)
Chocodot sendiri merupakan nama produk makanan khas dari Jawa Barat. Choco adalah singkatan dari Chocolate, sedangkan Dot
merupakan singkatan Dodol Garut. Chocodot berdiri sejak tahun 2009 lalu dan diproduksi secara manual di kota Garut. Sepintas, penampilan Chocodot tidak berbeda dengan cokelat batangan pada umumnya. Dibungkus aluminium foil dan disimpan pada kemasannya. Kemasan Chocodot sendiri nyaris tidak seperti produksi rumahan. Sebab, kemasan coklat dodol ini benar-benar mengikuti trend pasar. Tak heran, makanan ini mulai digemari para wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh. Pada zaman sekarang ini, makanan tidak hanya
(4)
2 dinilai berdasarkan rasa dan harganya saja. Dalam memilih suatu produk, masyarakat juga menilai berdasarkan semua faktor antara lain, rasa dan penyajiannya, harga, kemasan, tempat, pelayanan, citra, serta pengakuan makanan tersebut di dalam masyarakat.
Pemilik Chocodot adalah Kiki Gumelar, keberhasilan Chocodot menjadikan Kiki Gumelar sebagai seorang pengusaha makanan ringan yang dikenal di Pulau Jawa dan Bali. Melalui idenya ini pula pria berusia 27 tahun ini berhasil mempromosikan wisata di Jawa Barat. Chocodot merupakan produk kreatif pariwisata di bidang kuliner. Sebab, pembeli Chocodot kebanyakan orang yang berkunjung ke Garut untuk berwisata. Namun dengan begitu Chocodot mempunyai masalah atau hambatan yang umum terjadi pada sentra produk makanan, khususnya industri rumahan, yaitu dari sisi produksi dan pemasaran serta munculnya kompetitor baru yang gencar melakukan promosi. Untuk dapat merebut perhatian konsumen, tentunya diperlukan sebuah rancangan dan rencana penyebaran informasi yang menarik sehinga mampu bersaing di pasaran dan mampu mendapat pasar.
1.2 Identifikasi Masalah
Pada kondisi ini, Chocodot merupakan buah tangan baru dari Garut yang di luncurkan pada tanggal 17 Juli 2009. Sebagai produk baru Chocodot mempunyai pangsa pasar yang luas, namun dengan
(5)
3 begitu Chocodot menghadapi banyak halangan dan hambatan, diantaranya :
1. Masih diproduksi secara terbatas 2. Belum dipasarkan dengan luas
3. Masih banyak masyarakat yang belum mengenal Chocodot 4. Masyarakat masih belum terbiasa dengan rasa Chocodot
5. Munculnya pesaing baru yang menawarkan inovasi produk yang sama.
1.3 Fokus Permasalahan
Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah, maka permasalahan yang diteliti difokuskan pada, “Bagaimana merancang promosi untuk memperkenalkan produk Chocodot kepada masyarakat?”
1.4 Tujuan Perancangan
Untuk meningkatkan brand awareness (kesadaran merek)
sehingga berdampak positif pada peningkatan jumlah target market
dan penjualan.
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli
untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2004, hal.54).
(6)
4 BAB II
PROMOSI CHOCODOT
2.1 Definisi Promosi
Promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Oleh, karena itu kegiatan promosi ini harus dapat dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan dikendalikan dengan baik sehingga promosi tersebut benar-benar dapat memberikan kontribusi yang tinggi dalam upaya meningkatkan volume penjualan.
Zimmerer (seperti dikutip Rangkuti, 2009, hal.50) mengatakan bahwa promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan. Adapun menurut Saladin (seperti dikutip Rangkuti, 2009, hal.49) promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan.
Dari definisi di atas, dapat mengetahui bahwa yang dimaksud dengan promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi
(7)
5 konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
2.2 Tujuan Promosi
Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan tentu mempunyai tujuan. Demikian juga, perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Tujuan promosi hendaknya disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan yang dimiliki pelanggan. Terdapat tiga tujuan promosi, yaitu:
Memberikan informasi
Mengubah sikap dan keyakinan atau perasaan
Menstimulisasi agar pelanggan melakukan pembelian
Tujuan memberikan informasi digunakan apabila ingin mendidik pelanggan (misalnya produk yang diluncurkan menggunakan teknologi yang belum biasa dikenal oleh pelanggan) atau produk/jasa yang diperkenalkan tersebut menggunakan konsep baru, misalnya pertama dalam kategorinya atau penyempurnaan dari kategori sebelumnya. Dampak yang ditimbulkan dari jenis promosi ini adalah peningkatan kesadaran dan pengetahuan pelanggan. Bauran promosi yang dapat digunakan untuk tujuan promosi seperti ini antara lain iklan, public relation, point-of-purchase (POP) serta display untuk
(8)
6 Tujuan promosi untuk mengubah sikap dan keyakinan atau perasaan adalah dengan melakukan berbagai kegiatan komunikasi yang didasarkan dari hasil pengujian laboratorium, blind test, serta
berbagai hasil survei yang dilakukan terhadap sejumlah responden. Kegiatan promosi yang dapat dilakukan antara lain competitive
advertising, personal selling, promosi penjualan, serta berbagai
kegiatan pada point-of-sales. Pengaruh positif dari promosi seperti ini adalah pelanggan berfikir untuk mengubah pikirannya.
Dampak promosi yang bertujuan untuk membangkitkan keinginan atau merangsang pembelian adalah pelanggan merasa yakin sehingga mau melakukan pembelian. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberikan hadiah sampai batas tertentu, memberikan contoh produk, kupon, door prize, program trade-in, dan sebagainya (Rangkuti, 2009, hal.28-29).
2.3 Bauran Promosi
Pemasaran mengembangkan promosi (promotion) untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk mereka dan memengaruhi konsumen untuk membelinya. Untuk menciptakan dan memelihara keunggulan pembeda (differential advantage) dari apa yang ditawarkan pesaing maka sebagian besar produk dan merek yang berhasil membutuhkan promosi. Keempat jenis promosi menurut Peter dan Olson (seperti dikutip Rangkuti, 2009, hal.178-179) adalah:
(9)
7 a. Iklan
Iklan (advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal mengenai produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra (image management), menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen. Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media (TV, radio, cetakan majalah, surat kabar, papan billboard, papan tanda, dan macam-macam media).
b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Banyaknya jenis promosi penjualan termasuk di dalamnya penurunan harga temporer melalui kupon, rabat, penjualan multi kardus, kontes dan undian, perangko dagang, pameran dagang, dan eksibisi.
c. Penjualan Personal
Penjualan personal (personal selling) melibatkan interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dan
(10)
8 seorang salesman. Penjualan personal dapat menjadi metode
promosi yang hebat untuk 2 alasan berikut. Pertama, komunikasi personal dengan salesman dapat meningkatkan
keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, konsumen dapat lebih termotivasi untuk masuk dan memahami informasi yang disajikan salesman tentang suatu produk. Kedua, situasi
komunikasi saling silang/interaktif memungkinkan salesman mengadaptasi apa yang disajikan agar sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pembeli potensial. Beberapa produk konsumsi tertentu biasanya dipromosikan melalui penjualan personal seperti produk asuransi.
d. Publisitas
Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran. Misalnya, penjabaran produk atau merek baru, perbandingan merek di jurnal dagang, surat kabar, majalah berita, diskusi di radio dan talk show di TV semuanya menyajikan berbagai informasi produk bagi para konsumen. Kadangkala publisitas dapat lebih efektif daripada iklan karena konsumen dapat dikatakan telah siap untuk menerima pesan yang disampaikan. Disamping itu, komunikasi publisitas dapat
(11)
9 dianggap lebih berwibawa karena tidak disajikan oleh organisasi pemasaran.
Jenis promosi dalam kampanye komersil/promosi Chocodot yaitu dengan menggunakan iklan (advertising), yang meliputi media Above The line (ATL), Bellow The line (BTL) dan Through The Line / Unconventional Media
2.4 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : UD. Tama Cokelat Nama Pemilik : Kiki Gumelar
Alamat : Jln Otista No 2 Pasawahan Tarogong – Garut Jawa Barat
Bentuk Perusahaan : Home industry Tahun berdiri : 2009
Kota : Garut
Provinsi : Jawa Barat
Tlp. : 0262-234911 / 9119990
Web : www.cokelatgarut.com
E-mail : chocodot_tama@hotmail.com
Tama Cokelat, pertama didirikan di Jogjakarta dan usaha tersebut dimulai pada tahun 2007 bergerak di bidang Bakery dan Chocolate. Pada dasarnya produk dari Tama Cokelat adalah makanan
(12)
10 berorientasi pada bahan dasar cokelat, namun pada perkembangannya sesuai tuntutan pasar dan konsumen, Tama Cokelat mulai bereksplorasi pada produk-produk yang berbahan dasar non cokelat.
Namun demikian, produk-produk non cokelat yang dibuat tetap berpegang teguh pada konsep awal Tama Cokelat yaitu mengenal luaskan citra tanah parahyangan/tanah Sunda khususnya kota Garut dalam bentuk atau kemasan produknya.
Lewat ide penggabungan makanan khas tradisional Dodol Garut dengan citarasa cokelat internasional, lahirlah CHOCODOT Cokelat dengan isi dodol pada bulan Juli 2009 yang diluncurkan pada 9 Agustus 2009 oleh Wakil Bupati Garut, Diky Chandra.
Sejak berdirinya pada tahun 2009, Tama Cokelat telah melahirkan banyak produk baik produk cokelat ataupun non cokelat yang telah menjadi buah tangan kota Garut Terbaru. Pada Juli 2009 melakukan ekspansi ke Garut dengan tujuan kembali ke kampung halaman dan membangun Kota Garut
2.4.1 Penghargaan dan Award
Dibawah ini adalah daftar penghargaan dan award yang telah diperoleh Tama Cokelat selama ini:
GARUT AWARD 2010 Kategori Inovasi Buah Tangan Kota Garut
(13)
11 Terbaik II Pemuda Pelopor Pencipta Lapangan Kerja -
Perdesaan EXPO Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat
Terbaik II Stand Halal EXPO Jawa Barat
Juara I dan II Lomba Buah Tangan Bahan Lokal Sleman Jogjakarta
Pangan Award Nasional 2010 kategori Inovasi Produk dan Bahan Baku
Wirausaha Muda Kreatif 2010 dari Menpora dan BPPT.
2.5 Produk Chocodot.
Strategi yang digunakan untuk menganalisa produk ini yaitu dengan menggunakan marketing mix. Elemen tersebut adalah
product, place, price, promotion.
2.5.1 Product (Produk)
Pemahaman tentang output perusahaan, atau sesuatu yang bernilai untuk dipasarkan berdasarkan kebutuhan konsumen (customers based) disebut produk. Konsep produk menurut Kotler dan Amstrong (seperti dikutip Puspitasari, 2004, hal.11), didefinisikan sebagai berikut:
(14)
12
“Anything that can be offered to a market for attention, acusition, use, or consumption that might satisfy want or
need”
(Sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diberikan perhatian, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang memuaskan keinginan atau kebutuhan)
CHOCODOT Chocolate with Dodol Garut, menggunakan kemasan dengan Informasi pariwisata Kota Garut. Tujuan dari dibuatnya Chocodot adalah untuk memperkaya kuliner Khas Garut dan bisa mengangkat citra makanan tradisonal Kabupaten Garut dalam balutan Cokelat sehingga bisa mendunia. Karena Chocodot Cokelat isi Dodol Pertama di Dunia.
Edisi Gunung-gunung Kota Garut
Ada 5 gunung di Kota Garut yang dipakai dalam kemasan Chocodot Bar 100 gr dengan harga Rp 16.000,- edisi gunung yaitu:
1. Gunung Haruman, dark chocolate with dodol 2. Gunung Talaga Bodas, white chocolate with dodol
(15)
13 3. Gunung Papandayan, milk chocolate with dodol
cokelat
4. Gunung Cikuray, milk chocolate with dodol keju 5. Gunung Guntur, milk chocolate with dodol susu
Gambar 2.1 Edisi Gunung-gunung Kota Garut sumber: www.saungcokelat.com (10 April 2011)
Edisi Special
2 edisi Special Bar 100 gr dengan harga Rp 16.000,- yaitu:
1. Jeruk Garut, dark chocolate with dodol buah jeruk 2. Candi Cangkuang, dark chocolate with aneka dodol
(16)
14 Gambar 2.2 Edisi Special
sumber: www.saungcokelat.com (10 April 2011)
Edisi Cipanas
Sedangkan untuk kemasan Bar 40gr dengan harga Rp 8.000,- yaitu:
1. Cipanas Black, dark chocolate with dodol 2. Cipanas White, white chocolate with dodol 3. Cipanas Brown, milk chocolate with dodol
4. Cipanas Yellow, dark chocolate with dodol buah jeruk
Gambar 2.3 Edisi Cipanas
(17)
15 Edisi Sampireun
Kemasan Bar 60 gr dengan harga Rp 14.000,- yaitu:
1. Sampireun Black, dark chocolate with dodol 2. Sampireun Brown, milk chocolate with dodol 3. Sampireun White, white chocolate with dodol
Gambar 2.4 Edisi Sampireun
sumber : www.saungcokelat.com (10 April 2011)
Edisi Nasional
Dan Chocodot Nasional dengan kemasan Bar 60 gr dengan harga Rp 14.000 yaitu:
1. Keong Mas TMII Jakarta, dark chocolate with dodol 2. Borobudur Magelang Jawa Tengah, milk chocolate
with dodol
3. Tugu Suro dan Boyo Surabaya Jawa Timur, white chocolate with dodol
(18)
16 5. Bedugul Bali, dark and white chocolate with dodol 6. Gedung Sate Bandung Jawa Barat, marble chocolate
with dodol
Gambar 2.5 Edisi Nasional
sumber : www.saungcokelat.com (10 April 2011)
Edisi Besek
Praline dengan isi dodol pun dibuat sangat cantik dan dikemas dalam besek Khas Garut dengan isi 6x10 gr dan kemasan box ekslusif isi 6x15 gr dan isi 12x15 gr dengan harga Rp 16.000,- sampai Rp 22.000,- yaitu :
(19)
17 Gambar 2.6 Edisi Besek
sumber : www.saungcokelat.com (10 April 2011)
Edisi Box Cangkuang
Edisi ini termasuk edisi yang special dengan menghadirkan salah satu objek pariwisata kota Garut yaitu Candi Cangkuang, edisi ini hadir dalam 2 kemasan. Box 6 (6x15 gr) : Rp 22.000,-
Box 12 (12x15 gr) : RP 33.000,-
Gambar 2.7 Edisi Box Cangkuang
sumber : www.saungcokelat.com (10 April 2011)
Dari beberapa produk chocodot dengan jenis produk coklat isi dodol di atas, chcocodot bar 40gr dipilih untuk mewakili perancangan kampanye komersil/promosi chocodot.
(20)
18 Informasi Nilai Gizi
Takaran Saji : 25 gram Ukuran Kemasan :45 gram Jumlah Per Sajian
Kalori : 130 Kal
Kalori dari Lemak : 60 Kal
%AKG*
Jumlah Lemak 7g 11%
Protein 1g 2%
Jumlah Karbohidrat 16g 5%
Gula 13g -
Natrium 45mg 2%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energy 2000kal
Kebutuhan energi mungkin lebih tinggi atau lebih rendah
Komposisi
Kakao massa, lemak nabati, soya lesitin, gula, susu, garam, vanilla, dodol.
Sertifikasi/Izin Halal
DIN KES P-IRT No. 810320501681 Kode batang
(21)
19 Teks/Keterangan Tambahan Produk
Keterangan rasa
Simpan di tempat sejuk dan kering/Store in a cool and Dry place
Baik digunakan sebelum/Best before Made in Indonesia
Tagline (Chocolate with Dodol Inside)
2.5.2 Place (Distribusi)
Menurut Kotler dan Amstrong (seperti dikutip Puspitasari, 2004, hal.16), distribusi didefinisikan sebagai berikut:
“A set of interdependent organizations involved in the
process of making a product or service available for use
or consumption by the consumer or business user” (Kesatuan hubungan organisasi yang saling mempengaruhi yang terlibat dalam proses produksi barang atau jasa yang dapat digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau organisasi bisnis lainnya).
(22)
20 Menurut Burnett dan Moriarty (seperti dikutip Puspitasari, 2004, hal.16) distribusi (place) didefinisikan sebagai berikut:
“Through which the products delivered to costumers.
A channel distribution includes all the institutions,
process, and relationships that help the product from
the manufacturer to the ultimate buyer, either industrial
or consumer”
(Jalur pemasaran yang dilalui produk agar sampai kekonsumen. Suatu jalur distribusi memiliki semua institusi, proses, dan hubungan yang membantu perpindahan produk dari pabrik kepada konsumen, baik industrial maupun konsumen).
Distribusi berkaitan dengan saluran dimana produk dapat disebarluaskan (didistribusikan) dari pabrik pembuatan kepada konsumen akhir (end user). Pihak-pihak yang beker-jasama dalam proses pendistribusian barang disebut sebagai reseller (wholesalers, brokers, atau retailers).
Distribusi pemasaran chocodot dilakukan melalui distribusi langsung dari produsen ke konsumen, yaitu dengan cara penjualan lewat toko perusahaan. Dengan tujuan
(23)
21 memberikan pelayanan langsung kepada konsumen. Yang kedua melalui agen dan reseller, yaitu penjualan melalui perantara.
Distribusi chocodot dikonsentrasikan di kota Garut. Namun dengan kemajuan teknologi sekarang ini, Chocodot pun dipasarkan melalui internet hal hasil pembelinya pun dari berbagai daerah, Sumatera Utara, Manado, termasuk dari Singapura.
2.5.3 Price (Harga)
Menurut Burnett dan Moriarty (seperti dikutip Puspitasari, 2004, hal.15), harga didefinisikan sebagai berikut:
“Value assigned to product bythe seller and the buyer” (Nilai yang merujuk pada produk berdasarkan penjual dan pembeli).
Harga chocodot antara Rp. 8.000,- (minibar) sampai Rp. 33.000,- (praline) sedangkan Choco.Dol Rp. 7.500,- (minibar) sampai Rp. 14.000,- (bar). Jika dilihat dari daya jangkau konsumen terhadap harga produk tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang menyukai coklat. Jika dibandingkan dengan harga coklat dipasaran harga tersebut masih bersaing, selain
(24)
22 itu jika dibandingkan dengan harga makanan lainnya seperti snack, wafer saja tidak terlalu beda jauh. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau harga tersebut.
2.5.4 Promotion (Promosi)
2.5.4.1 Bentuk Promosi yang Telah Dilakukan
Dalam hal ini, promosi telah dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa diantaranya dengan menyebarkan Flyer, spanduk, poster, lomba – lomba, sticker, dan memberikan tester secara cuma - cuma kepada khalayak umum dalam beberapa acara kesempatan. Selain itu juga ada beberapa hal lain yang dilakukan dalam rangka promosi, yaitu mengikuti pameran di beberapa tempat di daerah Kabupaten Garut sendiri, serta di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.
Chocodot sendiri telah mengikuti beberapa event baik di dalam maupun diluar kota, diantaranya seperti:
- Centro Morocco Dreams di Ambarukmo Plaza Yogyakarta
(25)
23 - Ramadhan Fair di Mandala Bakti Siliwangi Bandung - Garut Summit 2009
- Bazaar UKM Bank Indonesia Bandung - Bazaar UKM di Bank BTPN Bandung - Bazaar UKM di Bandung Super Mall - Acara AsGar Jaya di TMII
- Pangan Nusa Expo di JCC Jakarta
- Acara promo di Gedung Sate dan Dekranas Jawa Barat
- Trade Expo Indonesia di Kemayoran Jakarta - Braga Festival (Bank JABAR) di Bandung - Chrismast Fair at Grand Indonesia Jakarta - Pangan Nasional di JCC Jakarta
- Pameran Produk Kreatif (Bank JABAR) di Unpad DU
- Pameran Jawa Barat Expo Perdesaan 2010
- ASEAN Week at Mid Valley Exhibition Center Kuala Lumpur Malaysia 2010
- Bandung Food di Graha Mandala Siliwangi Bandung 2010
- Candy Expo Jakarta 2010
- Pangan Nusa di Kemayoran Jakarta 2010 - Dan masih banyak lagi lainnya.
(26)
24 Di tahun 2011 ini Chocodot telah melakukan acara, yaitu “Chocodot Menggugat”. Chocodot Menggugat adalah wujud kepedulian terhadap masyarakat Garut yang dimana didalamnya terdapat berbagai kegiatan acara yang dikemas antara lain, yaitu:
1. Duta Cokelat 2. Misteri Cokelat 3. Outlet Bagus
4. 1001 expresi cokelat 5. Berbagi kebahagian
Acara tersebut dilaksanakan untuk menyambut 2 tahun Chocodot yang dilaksanakan serentak di bulan Juni 2011.
2.5.4.2 Bentuk Komunikasi Visual yang Ada
Bentuk-bentuk komunikasi visual yang dimiliki chocodot, antara lain:
- Logo
- Papan nama
- Kertas surat, amplop, kartu nama - Kemasan kotak, plastik
(27)
25 Selama kurun waktu berjalan satu tahun ini, karena keunikan produk yang dibuat beberapa media meliput Tama Cokelat, diantaranya:
Koran dan Tabloid:
- Tabloid SAJI, Rubrik Actual - Agustus 2009
- Harian Tribune JABAR, Kuliner - September 2009 - Pastry and Bakery Magazine, Chocolite - February
2010
- Mingguan KONTAN, Bisnis - February 2010 - Radar GARUT, Berita - February 2010 - Koran Priangan, Berita - Februari 2010
- Pastry and Bakery Magazine, Marketing Strategy – Maret 2010
- Bisnis Indonesia, Bisnis (BANK JABAR BANTEN) – Maret 2010
- Sedap Majalah Kuliner, Geliat Cokelat Lokal - April 2010
- Sunda Midang, Kuliner Jawa Barat - April 2010 - Pastry and Bakery Magazine, Profile Chocolatier –
Mei 2010
- Tribune Pekanbaru - Juli 2010 - Metro Riau - Juli 2010
(28)
26 - Majalah Pengusaha Muslim - Agustus 2010
- Majalah KHALIFAH - September 2010 - Radar Garut - Oktober 2010
- Radar Garut - Desember 2010
Media TV dan Radio :
- Berita Kuliner MNC Group - Oktober 2009 - HomeStay Trans7 - Januari 2010
- Jelang Siang TransTV - Januari 2010 - Selamat Pagi Trans7 - Februari 2010
- Halo Halo Radio Rugeri Garut - Februari 2010 - Music Request Radio NBC Garut - Maret 2010 - Berita Kuliner MetroTV - Maret 2010
- KOKI CILIK Trans7 - April 2010
- Redaksi Pagi Akhir Pekan Trans7 - Mei 2010 - Laptop Si Unyil Trans7 - Mei 2010
- Inspirasi Dorce with Ali Zaenal Trans 7 - Mei 2010 - TOPIK Siang akhir pekan ANTV - Mei 2010
- Berita Kuliner RCTI, TPI dan Global TV - Mei 2010 - Happy Holiday with Fadly dan Fadlan Trans7 - Juni
2010
- Bosan Jadi Pegawai TRANSTV - Juni 2010
(29)
27 - Jalan Kuliner ANTV - Juli 2010
- Kenali Anak Negeri TransTV - September 2010 - Kuliner Liputan 6 SCTV - September 2010 - Oleh Oleh TVOne - September 2010 - Reportase TransTV - Desember 2010
- Wara Wiri with Adul en Komeng Trans7 - Desember 2010
- KOKI CILIK Trans7 - Desember 2010 - Laptop si Unyil Trans7 - Januari 2011
- Seputar Indonesia Akhir Pekan RCTI - Januari 2011
2.6 Kompetitor
Pesaing langsung Chocodot sekarang ini adalah Choco.Dol dari Picnic. Choco.Dol merupakan produk baru dari Picnic yang menawarkan produk dan konsep yang sama dengan chocodot.
Gambar 2.8 Choco.Dol
(30)
28 2.6.1 Harga
Ditinjau dari harga Choco.Dol lebih murah dari Chocodot dengan harga yang berkisar Rp 7.000,- sampai Rp 14.000,-.
2.6.2. Pemasaran
Dari segi pemasaran, sebagian besar membuka cabang di beberapa tempat lain dan dengan cara melakukan penjualan melalui perantara agen dan reseller. Selain itu pemasarannya dilakukan melalui toko online untuk menjangkau daerah yang lebih luas.
2.6.3 Profil Target Audiens Choco.Dol
Target audiens dari Choco.Dol Picnic hampir sama dengan produk Chocodot, yaitu orang-orang yang meyukai rasa manis dan kebanyakan konsumen dari mereka adalah para wisatawan.
2.6.4 Kegiatan dan Bentuk Promosi / Periklanan
Sebagian besar sudah memiliki papan nama, kartu nama, dan sebagian besar dapat melayani pesanan dalam jumlah besar. Selain itu juga memberikan diskon pada waktu tertentu.
(31)
29 2.7 Analisis Data
2.7.1 Analisis SWOT
Mengenai analiis SWOT telah banyak pakar yang mengemukakan pendapat penulisan analisis SWOT. Intinya mengandung makna yang sama. Freddy Rangkuti (seperti dikutip Suherman, 2008, hal.187) menyebutkan; “Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan”. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa; “Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Eman Suherman merumuskan bahwa analisis SWOT adalah kegiatan yang menghubungkan internal aspects yang
berupa kekuatan dan kelemahan (strength and weakness) dan external factors yang berupa peluang dan ancaman
(opportunities and threat) untuk menyusun strategi. Dalam melakukan SWOT dapat dibuat perbandingan dengan kompetitor Chocodot yaitu Choco.Dol seperti pada table berikut ini.
(32)
30 Tabel. 2.1
SWOT dari Chocodot dan Choco.Dol
Chocodot Choco.Dol
S tr e n g h ts
Produk inovasi baru dari kota Garut
Mempunyai kemasan yang menarik
Pernah mendapatkan pengahargaan garut award,
UKM Award Nasional 2010 kategori inovasi produk dan bahan baku dari kementrian
perdagangan RI Adanya informasi serta penjelasan tentang tempat
wisata yang ada di Garut
Salah satu produk dari Picnic
Visualisasi kemasan lebih menarik
Harga lebih murah dibandingkan produk sejenis (chocodot)
Adanya informasi tempat wisata dan kebudayaan Indonesia yg
terdapat di kemasan
W e a kn e ss
Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan
produk chocodot
Media penyampaian informasi masih terbatas
Masih diproduksi secara terbatas
Home Industri
Masih kurangnya media promosi
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui produk ini
(33)
31 O p p o rtu n ities
Merupakan produk pertama yang menawarkan inovasi
baru dari kota Garut
Banyak yang membeli coklat untuk camilan
Kemasan menarik yang mengikuti trend pasar Awareness dan kepercayaan
masyarakat sudah terbentuk
Dengan menjadi salah satu produk dari Picnic sehingga memiliki peluang yang sangat besar untuk bersaing di pasaran
Kebiasaaan konsumen suka mencoba produk-produk baru
Banyak yang membeli coklat untuk camilan T h re a ts
Munculnya kompetitor baru yang menawarkan inovasi
produk
Gencarnya promo yang dilakukan kompetitor Adanya persaingan harga yang dilakukan kompetitor
Gencarnya promo yang dilakukan kompetitor
Bukan produk pertama yang menawarkan coklat isi dodol
2.7.2 USP (Unique Selling Point)
Dilihat dari tagline chocodot yaitu, “Chocolate with Dodol Garut” sudah sangat jelas USP dari chocodot yaitu coklat isi dodol. Chocodot memberikan sentuhan lain pada kemasan dengan meletakkan foto dan informasi kekayaan alam dan kuliner di kota Garut yang bermaksud untuk mempromosikan kebudayaan, kuliner dan wisata di kota Garut.
(34)
32 2.7.3 Target Market Chocodot
Dari hasil wawancara, target pasar yang dituju oleh chocodot yaitu kalangan usia 17 – 25 tahun yang suka dengan makanan manis dan suka mencoba hal yang baru. Chocodot sendiri membidik para wisatawan yang cenderung selalu ingin memiliki sesuatu barang yang menjadi ciri khas dari tempat wisata atau kota tersebut. Ini terlihat dari banyaknya wisatawan yang memburu atau membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang.
2.7.4 Positioning
Menurut Philip Kotler (seperti dikutip Khasali, 2000, hal.526) mendefinisikan positioning sebagai:
“the act of designing the company’s offering and image so that they occupy a meaningful and distinct competitive position the target customers mind”
(Positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya).
(35)
33 Positioning dari chocodot sejauh ini adalah sebagai
cokelat dodol pertama. Jika dilihat dari visualisasi kemasan yang meletakkan foto dan informasi kekayaan alam dan kuliner di kota Garut, chocodot di diposisikan sebagai tourism product
yang menjadi salah satu ikon kuliner Garut. Namun dengan munculnya competitor baru yang menawarkan inovasi produk serta konsep yang sama persis. Karena itu chocodot membuat differensiasi dari produk sejenis dengan positioningnya sebagai coklat yang bertemakan kepada rasa manis chocodot dalam koridornya yaitu remaja, “sweetest thing”.
2.8 Kesimpulan Analisis Data
Dari pemaparan latar belakang dan analisa data ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, kemasan, selera masyarakat, promosi serta munculnya kompetitor langsung dari chocodot terhadap keputusan pembelian produk Chocodot. Dari hasil ini membuktikan bahwa faktor kualitas produk, kemasan, selera masyarakat, kompetitor dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Chocodot. Oleh karena itu untuk dapat bersaing di pasaran dan mampu mendapat pasar dan mempertahankannya pada jangka panjang, diperlukan suatu perancangan promosi periklanan yang meliputi perencanaan media dan konsep kreatif yang tepat sasaran dan komunikatif agar dapat bersaing di pasaran dan mampu
(36)
34 mendapat pasar dan mempertahankannya pada jangka panjang serta dapat membentuk brand awereness sehingga berdampak positif pada peningkatan jumlah target market dan meningkatkan hasil penjualan
(37)
35 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Komunikasi Periklanan
Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan promosi / kampanye komersial chocodot ini dilakukan dengan memfokuskan komunikasi pada keyword yang didapat dari hasil
differensiasi. Selain itu juga akan diadakan kegiatan-kegiatan promosi
dengan periklanan yang terintegrasi dan terencana dengan baik, yang meliputi Advertising dengan menggunakan media Above The line
(ATL), Bellow The line (BTL) dan Through The Line / Unconventional
Media.
3.2 Tujuan Komunikasi Periklanan
Tujuan komunikasi dalam perancangan promosi adalah :
Menciptakan suatu gambaran tentang produk terhadap target audiens
Membuat produk untuk dapat lebih dikenal oleh para konsumen dan masyarakat yang menjadi target audiens Mendorong konsumen untuk dapat tertarik serta bersedia
(38)
36 Menunjukan keberadaan suatu produk kepada masyarakat atau konsumen bahwa produk ini telah beredar di pasaran
Menanamkan brand awareness yang kuat terhadap
produk sehingga dapat dikenal dan diingat oleh target audiens
Untuk mengimbangi persaingan dengan produk lain yang sejenis atau bahkan untuk dapat mengalahkan mereka Mengkomunikasikan keunggulan dan kelebihan produk
3.3 Konsep Kreatif 3.3.1 Tujuan Kreatif
Tujuan kreatif dalam perancangan promosi adalah menyampaikan pesan pada masyarakat mengenai adanya produk chocodot yaitu coklat isi dodol. Dengan melakukan pendekatan emosional sebagai tema kreatif, diharapkan dapat memicu pembangkitan brand awareness konsumen terhadap
produk. Dengan penyampaian pesan ini, diharapkan timbul rasa ingin tahu masyarakat mengenai produk Chocodot serta tertarik untuk melakukan pembelian.
(39)
37 3.3.2 Strategi Kreatif
Untuk mencapai suatu tujuan kreatif, maka dibutuhkan strategi yang efektif sehingga dapat meraih perhatian (attention), menumbuhkan minat (interest), merangsang keinginan (desire), dan memperoleh tindakan (action). Dalam merumuskan pesan tersebut perlu diadakan beberapa langkah yang meliputi isi pesan, bentuk pesan, dan strategi visual.
3.3.2.1 Isi Pesan
Pesan utama yang ingin disampaikan ialah menginformasikan kepada target audiens mengenai adanya produk baru yaitu Chocodot yang merupakan inovasi baru dari produk kuliner kota Garut dengan sensasi rasa dari Chocodot yaitu perpaduan rasa manis cokelat dan dodol Garut. Sensasi rasa disini menyampaikan pesan bahwa Chocodot memberikan kesan manis di setiap moment.
3.3.2.2 Bentuk Pesan
Pesan akan disampaikan dalam bentuk gaya bahasa sehari – hari sesuai dengan gaya bahasa target audiens untuk menyampaikan informasi keberadaan produk baru yaitu Chocodot dengan
(40)
38 menonjolkan keyword manis “sweetest thing”. Untuk dapat menyampaikan pesan tersebut sehingga didapat slogan yang tepat yaitu “everything feels sweet with Chocodot”.Tujuannya untuk menegaskan pesan visual yaitu segala sesuatu hal terasa manis dengan Chocodot.
Penggunaan bahasa inggris yang ditampilkan dalam headline tersebut merupkan salah satu strategi kreatif dalam pembentukan citra baru dari Chocodot. Penggunaan bahasa inggris didasari oleh karakteristik dan kebiasaan remaja.
3.3.2.3 Strategi Visual
Pencarian gagasan visual berawal dari pemahaman keyword dan slogan dari Chocodot.
Visualisasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada target audiens dari chocodot yaitu dengan melakukan pendekatan emosional dengan gaya humor yang memainkan mimik wajah. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa sensasi rasa manis dari Chocodot membuat sesuatu keadaan yang menjengkelkan dapat terasa manis dengan Chocodot.
(41)
39 Tujuan memberikan serangan yang cukup kuat terhadap timbulnya awareness konsumen.
3.4 Konsep Media 3.4.1 Tujuan Media
Media Chocodot ditujukan untuk memberitahukan keberadaan produk baru Chocodot kepada konsumen dan untuk meraih target market yang tepat sasaran sesuai dengan media yang dipilih dan menjangkau masyarakat yang menjadi target audiens dari produk Chocodot sehingga dapat meningkatkan brand awereness produk ke dalam pikiran
konsumen.
3.4.2 Strategi Media
Di dalam mendukung kelancaran melakukan iklan dan promosi dalam suatu media, diperlukan strategi media yang baik dan tepat. Jadi dalam pemilihan media tidak dilakukan secara sembarangan, sehingga dapat mendukung proses periklanan produk tersebut. Strategi media yang digunakan dalam pelaksanaan iklan dan promosi chocodot adalah sebagai berikut.
- Pemilihan media yang efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan dari suatu produk.
(42)
40 - Beriklan melalui media yang bersifat nasional yang memungkinkan adanya efesiensi harga dalam meraih perhatian masyarakat.
- Penggunaan media promosi secara berkesinambungan dan saling mendukung dalam penyampaian pesan. - memusatkan penempatan komunikasi periklanan pada
media-media yang umumnya sering digunakan dan disukai oleh target audiens sehingga dapat dengan tepat mengenai sasaran yang dituju.
3.4.2.1 Khalayak Sasaran (Target Audience)
Target audiens adalah merupakan bagian dari masyarakat yang menjadi sasaran dalam penyampaian komunikasi periklanan, mereka adalah orang-orang yang berada di sekitar target market atau juga yang mempengaruhi target market dalam membeli suatu produk yang dipasarkan (Sulaksana, 2003).
Rincian target audiens chocodot ditinjau dari segi demografis, psikografis, prilaku dan geografis, adalah:
(43)
41 a. Demografis
- Jenis kelamin : Pria dan Wanita - Usia : 17 – 25 tahun - Pendidikan : Minimal SMP - Lokasi : Perkotaan
- Pekerjaan : Pelajar SMP, SMA, mahasiswa, karyawan - Kelas ekonomi : Menengah, menengah atas b. Psikografis
- Berorientasi berpasangan/berpacaran - Penuh perhatian, cermat, aktif
- Menyukai sesuatu yang inovatif
- Menganggap coklat sebagai tanda kasih sayang - Modern
- Suka menarik perhatian dan mudah dibujuk secara emosional
c. Perilaku (behaviour) - Senang ngemil
- Menyukai produk praktis
- Gemar mencoba sesuatu yang baru d. Geografis
Garut, Jakarta, Bandung serta masyarakat yang mengetahui Chocodot.
(44)
42 3.4.2.2 Pemilihan Media
Untuk media Above The Line, yang digunakan
adalah :
Billboard
Media luar ruang ini digunakan untuk menyerang pengguna jalan dalam perjalanannya, sehingga tidak membutuhkan waktu khusus untuk menginformasikan pesan pada audiens, seperti halnya audiens membutuhkan waktu khusus untuk melihat televisi atau membaca majalah. Sehingga dengan billboard, mau atau tidak pengguna jalan akan melihatnya. Selain itu bila dipasang di jalan utama kota, billboard ini akan menjaring cukup banyak audiens setiap harinya, dan memungkinkan pengulangan pesan secara rutin terhadap pengguna jalan yang rutin melewati jalan tersebut.
Spanduk
Media ini efektif untuk menjangkau target lokal dengan biaya yang relatif murah serta informatif menyampaikan isi pokok pesan
(45)
43 dengan singkat, sehingga mudah diingat oleh target audiens.
Koran / Tabloid
Alasan penggunaan media ini adalah karena koran / tabloid merupakan bacaan rutin kebanyakan orang setiap hari dan mampu menampilkan pesan iklan yang lebih kompleks dan mendetail.
Majalah
Alasan penggunaan media ini adalah dapat menuju target audiens sesuai khalayak sasaran dari media cetak tersebut. Selain itu iklan di majalah dapat dilihat sewaktu-waktu, apalagi dengan adanya kebiasaan orang untuk menyimpan majalah dalam waktu yang cukup lama.
Web Banner
Media ini dipilih karena kebiasaan target audiens yang tidak lepas dari media berbasis layar.
Untuk media Bellow The Line, yang digunakan
(46)
44 Poster
Media ini dipilih untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai promosi Chocodot. Poster akan dipasang di tempat dimana sering dikunjungi atau dilalui target audiens.
Flyer
Media ini cukup praktis dan efektif dalam menyampaikan pesan pada target. Dengan informasinya yang lebih detil dari poster, media ini sangat tepat digunakan sebagai pembawa pesan promosi chocodot.
X-Banner
Media ini akan dipasang di depan toko selama masa promosi.
Hanging Mobile
Merupakan media pendukung yang sesuai digunakan sebagai media promosi yang cukup unik, menarik dan mendukung suasana tema dari promo.
Shelftalker
Shelftalker merupakan media lini bawah yang cukup unik. Bentuknya saat ini sangat
(47)
45 beragam dengan aneka jenis cutting dalam penyajiannya. Walaupun memiliki fungsi yang sama, tetapi selftalker tetap mampu mencuri perhatian konsunem ketika memutuskan membeli produk.
Merchandise
Media ini dipilih karena dapat bertahan dan disimpan dalam waktu yang cukup lama serta dapat berguna sebagai bonus untuk menarik minat konsumen membeli produk tersebut. Merchandise ini akan diberikan pada
konsumen sesuai dengan jumlah pembelian tertentu dan berlaku selama persedian masih ada. Merchandise merupakan media promosi yang digunakan selama masa promosi berlangsung. Merchandise yang akan
diberikan kepada konsumen adalah gantungan kunci, stiker, pin, kalender dan magnet kulkas.
Untuk media Through The Line, yang digunakan adalah :
Signage
(48)
46 Media ini sebagai media persuasif. Dengan media ini diharapkan dapat menyerang langsung target audience sehingga tertarik untuk membeli.
3.4.2.3 Jadwal Penyebaran Media
Tabel 3.2 Keterangan :
* Iklan ditayangkan 1 kali dalam 4 minggu yaitu setiap hari minggu, pada minggu pertama.
** Iklan ditayangkan satu bulan sekali pada hari minggu kedua sesuai tanggal terbit majalah. Jenis iklan ada 4 macam jadi ditayangkan secara bergantian setiap bulannya.
3.5 Konsep Visual
Format desain yang digunakan lebih bersifat simetris dari letak unsur-unsur visual utama, penggunaan ini dikarenakan meyesuaikan dengan target audiens.
(49)
47 3.5.1 Layout
Tata letak yang digunakan pada setiap media promosi yaitu lanskap dan potret.
Lanskap
Untuk penempatan logo selalu berada di bawah headline. Untuk penempatan image
tengah, sedangkan penempatan bagi body copy
menyesuaikan image yg dibuat.
H eadline
logo pr oduk
Ilustr asi
Gambar 3.9 Layout Lanskap Potret
Untuk penempatan logo selalu berada di bawah headline. Untuk penempatan image
(50)
48 body copy menyesuaikan image yg dibuat.
H eadline
logo produk
Ilustrasi
Gambar 3.10 Layout potret
Untuk media lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
3.5.2 Tipografi
Tipografi adalah ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebaran pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah “Font” atau “Typeface” adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Selain gambar, huruf
(51)
49 adalah cara manusia berkomunikasi secara visual. (Triadi dan Bharata, 2010: hal.21)
Tipografi yang digunakan adalah Berlin Sans FB
Demi. Berlin Sans FB Demi merupakan jenis huruf sans
serif yang memliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Alasan lain menggunakan Berlin Sans FB Demi karena dilihat dari
setiap jenis huruf ini mencerminkan karakter emosional yang sesuai dengan konsep visual dari perancangan promo / kampanye komersial Chocodot.
Contoh tipografi Rage Italic:
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr
Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890
,./?><:;”’!@#$%^&*()_+{}
“
Everything feels sweet
”
3.5.3 Ilustrasi
Ilustrasi digunakan untuk memperjelas dan mempertegas dari pesan yang ingin disampaikan dalam
(52)
50 sebuah kampanye komersil/promosi, namun ilustrasi juga dapat dipakai sebagai daya tarik visual.
Ilustrasi yang ditampilkan berupa fotografi dari gambaran emosional target audiens yang sesuai dengan konsep visual dari perancangan promosi / kampanye komersial chocodot.
a. Ditampar
Gambar 3.11 Ditampar
Ilustrasi ini menggambarkan seseorang yang berulang kali ditolak cintanya sampai akhirnya ditampar oleh si wanita.
(53)
51 b. Babak Belur
Gambar 3.12 Babak Belur
Ilustrasi ini menggambarkan seseorang yang dipalak oleh preman sampai akhirnya dipukuli hingga babak belur.
c. Bola basket
Gambar 3.13 Bola basket
Ilustrasi ini menggambarkan seseorang yang terkena bola basket pada saat berada di taman.
(54)
52 d. Dikejar anjing
Gambar 3.14 Dikejar anjing
Ilustrasi ini menggambarkan seseorang yang dikejar anjing namun berlari tanpa rasa takut.
3.5.5 Warna
Warna selalu memberi kesan. Setiap individu memiliki kesan berbeda terhadap warna. Sebab, warna sangat merespons mata dan merangsang rasa. Pilihan warna dalam foto memberi pengaruh langsung terhadap persepsi penikmatnya. Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya karena warna memberikan suatu kesan tersendiri. Warna juga menjadi simbol serta identifikasi terhadap
(55)
53 sesuatu. Warna sangat berkorespondensi dengan elemen bentuk maupun cahaya. Karena itu, warna menjadi salah satu elemen penting dalam fotografi, maka dalam hal ini peranan warna juga sangat menentukan. Penggunaan warna yang dipakai disesuaikan dengan tema visual.
Warna psikis merupakan representasi elemen warna dalam foto yang memberi pengaruh psikologis dalam diri seseorang. Warna menjadi simbol yang digunakan untuk menginterpretasikan makna. Selain memberi deskripsi suasana yang berhubungan dengan rasa, warna juga memberi keindahan, menarik perhatian, serta berperan penting dalam penyampaian pesan.
Keagungan, kemewahan, kesejukan, kesedihan, maupun kegembiraan adalah gambaran terbatas terhadap kesan yang ditampilkan oleh warna. Karena itu, warna hangat (warm color) dan warna dingin (cool color) termasuk warna psikis. Di antara dua macam warna itu, warm color dan cool color, terdapat warna netral (neutral
color). Warna dingin (cool color) merupakan warna yang
memberi kesan kesejukan, kedamaian, dan ketenangan. Misalnya biru, hijau, dan ungu. Warna biru merupakan
(56)
54 warna langit siang hari ketika cerah. Sedangkan hijau lebih identik dengan warna hijau daun. Warna hangat (warm color) berhubungan dengan matahari yang bersinar saat pagi. Warna-warna yang muncul, antara lain, merah, magenta, oranye, dan kuning yang memberi kesan kehangatan. (Henry, 2009)
(57)
55 BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
4.1 Media Utama 4.1.1 Poster
Gambar 4.15 Poster 1 Gambar 4.16 Poster 2
(58)
56 Poster ini dipasang di outdoor dan indoor yang ramai dikunjungi para remaja.
- Indoor : foodcourt, di dalam lift, dan area escalator - Outdoor : Halte
a. Spesifikasi
- Ukuran : 29.7 x 44.5 cm - Bahan : Art Paper 200 gr - Teknis produksi : Cetak offset
4.1.2 Billboard
Gambar 4.18 Billboard
Media luar ruang ini ditempatkan di jalan utama kota atau daerah sekitar pusat perbelanjaan yang akan menjaring cukup banyak audiens setiap harinya, dan memungkinkan
(59)
57 pengulangan pesan secara rutin terhadap pengguna jalan yang rutin melewati jalan tersebut.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 600 x 397.187 cm - Jenis : MMT
- Teknis produksi : Digital printing
4.1.3 Web Banner
Gambar 4.19 Web Banner
Web banner ini dipasang di Yahoo! dan jejaring sosial Facebook.
a. Spesifikasi
- Ukuran : custom - Format : .swf dan .tiff
(60)
58 4.2 Media Pendukung
4.2.1 Iklan Majalah
Gambar 4.20 Iklan Majalah
Majalah aneka yess! digunakan untuk menjangkau para remaja sesuai dengan target market majalah aneka yess!. a. Spesifikasi
- Ukuran : 21 x 27.5 cm - Bahan : Art Paper
(61)
59 4.2.2 Iklan Tabloid
Gambar 4.21 Iklan Tabloid
Tabloid gaul diguanakan untuk menjangkau para remaja sesuai dengan target market tabloid gaul.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 15.5 x 20.5 cm - Bahan : -
(62)
60 4.2.3 Flyer
Gambar 4.22 Flyer
Flyer ini dibagikan di daerah pusat perbelanjaan dan kampus.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 20 x 7.8 cm - Bahan : Art Paper 160 gr - Teknis produksi : Cetak offset
(63)
61 4.2.4 X-banner
Gambar 4.23 X-banner
X-banner ini dipasang di area display stand dan outlet resmi chocodot.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 60 x 153.3 cm - Bahan : Albatros
(64)
62 4.2.5 Hanging Mobile
Gambar 4.24 Hanging Mobile
Hanging mobile dipasang dengan cara digantungkan dilangit-langit outlet chocodot atau tempat yang memungkinkan pemasangan hanging mobile. Pemasangan ini bertujuan untuk menarik perhatian pengunjung.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 20 x 20 cm - Bahan : Art Karton 400 gr - Teknis produksi : Cetak offset
(65)
63 4.2.6 Shelftalker
Gambar 4.25 Shelftalker
Shelftalker dipasang di rak – rak penjualan. a. Spesifikasi
- Ukuran : 10 x 24.5 cm - Bahan : Art Paper 260 gr - Teknis produksi : Cetak offset
(66)
64 4.2.7 Spanduk
Gambar 4.26 Spanduk
Media luar ruang ini ditempatkan di jalan utama kota atau daerah sekitar pusat perbelanjaan yang akan menjaring cukup banyak audiens setiap harinya, dan memungkinkan pengulangan pesan secara rutin terhadap pengguna jalan yang rutin melewati jalan tersebut.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 700 x 139.8 cm - Bahan : Vynil
(67)
65 4.2.8 Neon Box
Gambar 4.27 neon box
Neon Box sangat baik digunakan sebagai sarana promosi, dan memiliki keunggulan dari sisi estetika, saat malam hari Neon Box akan terlihat cantik dan indah. Media luar ruang ini ditempatkan di jalan utama kota atau daerah sekitar pusat perbelanjaan.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 100 x 150 cm
- Bahan : Pipa, Hollo, Plate Cover , Gallvalum, Pondasi / Stand, Lampu, Kabel.
(68)
66 4.2.9 Umbul-umbul
Gambar 4.28 Umbul-umbul
Umbul-umbul ditempatkan di pinggir jalan sekitar area outlet Chocodot.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 400 x 90 cm - Bahan : Vynil
(69)
67 4.2.10 Signage
Gambar 4.29 Signage
Media ini ditempatkan atau di tempel di tangga pusat perbelanjaan.
a. Spesifikasi
- Ukuran : Custom - Bahan : Stiker
(70)
68 4.2.11 Handle Bus
Gambar 4.30 Handle Bus
Ini merupakan stiker yang ditempel pada handle bus. a. Spesifikasi
- Ukuran : Custom - Bahan : Stiker
(71)
69 4.2.12 Gantungan Kunci, Pin dan Magnet Kulkas
Gambar 4.31 Gantungan Kunci, Pin dan Magnet Kulkas
Gantungan kunci, pin dan magnet kulkas merupakan salah satu souvenir yang akan diberikan cuma-cuma untuk pembelian minimal harga yang sudah ditentukan.
a. Spesifikasi
- Ukuran : Custom - Bahan : Akrilik - Teknis produksi : Grafir
(72)
70 4.2.13 Stiker
Gambar 4.32 Stiker
Stiker merupakan salah satu souvenir yang akan diberikan cuma-cuma untuk pembelian minimal harga yang sudah ditentukan.
a. Spesifikasi
- Ukuran : Custom - Bahan : stiker
(73)
71 4.2.14 Kalender
Gambar 4.33 Kalender
Kalender merupakan salah satu souvenir yang akan diberikan cuma-cuma untuk pembelian minimal harga yang sudah ditentukan.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 29 x 6 cm
- Bahan : Art Paper 260 gr - Teknis produksi : Digital printing
(74)
72 4.2.15 Display Stand
Gambar 4.34 Display Stand
Display ini digunakan pada saat event berlangsung. a. Spesifikasi
- Ukuran : Custom
- Bahan : Corrugate paper, besi - Teknis produksi : -
(75)
74 DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut. (2008). Dodol Garut. Tersedia di : www.garutkab.go.id
Durianto, D., Sugiarto, Sitinjak, T. (2004). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia
Henry, Micko. 2009 (31 Agustus). Warna Dalam Fotografi. Tersedia di:
http://jurnal.micko.web.id/warna-dalam-fotografi.html [3 Juli 2011] Jinjinger. (2011). Variasi Dodol Garut dan Promosi Wisata Indonesia.
Tersedia di : http://jinjinger.blogspot.com/ [20 Mei 2011]
Khasali, Rhenald. (2000). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning, Jakarta: Gramedia.
Puspitasari, Riyanti. (2004). Strategi Komunikasi Pemasaran, Surabaya. Rangkuti,Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Intergrated Marketing Communication, Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Rangkuti,Freddy. (2009). Mengukur Efektifitas Program Promosi dan Analisis Kasus Menggunakan SPSS, Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Saung Cokelat Chocodot. Tersedia di : www.saungcokelat.com [10 April 2011]
Suherman, Eman. (2008). Business Entrepreneur: Modal, Model, Modul
Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta.
Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated Marketing Communication,
(76)
75 Triadi, D., Bharata, A.S. (2010). Ayo Bikin Iklan!: Memahami Teori dan
(77)
RIWAYAT HIDUP
Nama : Ryan Hermawan
TTL : Bandung, 25 November 1988
Jenis Kelamin : Pria
Status : Lajang
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Komp. Bumi Asri Mekar Rahayu
Blok 4 D 101
No. Handphone : 085720037255
E- Mail : me_ryan@rocketmail.com
Pendidikan Formal
2007-2011 :
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA JURUSAN: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
2004-2007 : SMA NEGERI 1 MARGAHAYU
2001-2004 : SMP NEGERI 1 MARGAHAYU
(1)
70 4.2.13 Stiker
Gambar 4.32 Stiker
Stiker merupakan salah satu souvenir yang akan diberikan cuma-cuma untuk pembelian minimal harga yang sudah ditentukan.
a. Spesifikasi
- Ukuran : Custom - Bahan : stiker
(2)
71 4.2.14 Kalender
Gambar 4.33 Kalender
Kalender merupakan salah satu souvenir yang akan diberikan cuma-cuma untuk pembelian minimal harga yang sudah ditentukan.
a. Spesifikasi
- Ukuran : 29 x 6 cm
- Bahan : Art Paper 260 gr - Teknis produksi : Digital printing
(3)
72 4.2.15 Display Stand
Gambar 4.34 Display Stand
Display ini digunakan pada saat event berlangsung. a. Spesifikasi
- Ukuran : Custom
- Bahan : Corrugate paper, besi - Teknis produksi : -
(4)
74 DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut. (2008). Dodol Garut. Tersedia di : www.garutkab.go.id
Durianto, D., Sugiarto, Sitinjak, T. (2004). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia
Henry, Micko. 2009 (31 Agustus). Warna Dalam Fotografi. Tersedia di:
http://jurnal.micko.web.id/warna-dalam-fotografi.html [3 Juli 2011] Jinjinger. (2011). Variasi Dodol Garut dan Promosi Wisata Indonesia.
Tersedia di : http://jinjinger.blogspot.com/ [20 Mei 2011]
Khasali, Rhenald. (2000). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning, Jakarta: Gramedia.
Puspitasari, Riyanti. (2004). Strategi Komunikasi Pemasaran, Surabaya. Rangkuti,Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Intergrated Marketing Communication, Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Rangkuti,Freddy. (2009). Mengukur Efektifitas Program Promosi dan Analisis Kasus Menggunakan SPSS, Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Saung Cokelat Chocodot. Tersedia di : www.saungcokelat.com [10 April 2011]
Suherman, Eman. (2008). Business Entrepreneur: Modal, Model, Modul
Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta.
Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated Marketing Communication,
(5)
75 Triadi, D., Bharata, A.S. (2010). Ayo Bikin Iklan!: Memahami Teori dan
(6)
RIWAYAT HIDUP
Nama : Ryan Hermawan
TTL : Bandung, 25 November 1988
Jenis Kelamin : Pria Status : Lajang Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Komp. Bumi Asri Mekar Rahayu
Blok 4 D 101
No. Handphone : 085720037255
E- Mail : me_ryan@rocketmail.com
Pendidikan Formal
2007-2011 :
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA JURUSAN: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
2004-2007 : SMA NEGERI 1 MARGAHAYU
2001-2004 : SMP NEGERI 1 MARGAHAYU