Queuing
FQ,
Weighted Fair Queuing
WFQ,
Random Early Detection
RED, dan
Explicit Congestion Notification
ECN [3]. Masing-masing manajemen antrian tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Sudah banyak penelitian untuk menentukan manajemen antrian yang lebih baik di antara manajemen antrian yang sudah ada.Salah satunya adalah
membandingkan manajemen antrian RED dengan FQ [4].Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah manajemen antrian FQ lebih baik dari pada manajemen antrian RED
berdasarkan analisa
throughput
,
delay
, dan
packetloss
.
Throughput
pada manajemen antrian FQ lebih besar dari pada manajemen antrian RED setra
delay
dan
packetloss
manajemen antrian FQ lebih kecil dibanding manajemen antrian RED. Untuk menentukan manajemen antrian lainnya yang lebih handal, akan
dibandingkan manajemen antrianDT dan FQ dengan parameter
delay
,
packet loss
, dan
throughput
. Pengujian tersebut akan disimulasikan dengan menggunakan
Network Simulator 2
NS2. Pengujian juga dilakukan berdasarkan besarnya
buffer
pada setiap manajemen antrian.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana merancang dan mensimulasikan manajemen antrianDT dan FQ dengan menggunakan NS2?
2. Bagaimana mengolah data pada
trace
file hasil simulasi manajemen antrianDT dan FQ yang telah dibuat?
3. Bagaimana menguji kinerja manajemen antrianDT dan FQ yang telah dibuat?
Parameter apa saja yang akan diuji? 4.
Bagaimana menganalisa hasil pengujian yang telah dilakukan?
1.3 Batasan Masalah
Batasan Masalah tugas akhir yang dibuat adalah sebagai berikut :
1. Simulasi dibangun dengan perangkat lunak NS2.
2. Jenis antrian yang diterapkan pada simulasi adalah DT dan FQ.
3. Jumlah
Node
yang dibuat adalah 6 buah, 4
node
sebagai komputer sumber
source ,
1
node
sebagai computer tujuan
destination
, dan 1
node
sebagai
router
. 4.
Transport protocol
yang digunakan adalah TCP dan UDP. 5.
Ukuran paket yang diuji adalah ukuran paket terkecil dan terbesar. Paket TCP adalah 20
byte
dan 65495
byte
dan Paket UDP adalah 8
byte
dan 65507
byte.
6. Ukuran
bufferrouter
pada setiap pengujian masing-masing manajemen antrian adalah 10, 25, 50, 75, 100.
7. Parameter yang diukur adalah
packet loss router, average delay router,
dan
throughput router.
1.4 Tujuan
Tujuan tugas akhir yang dibuat adalah untuk menunjukkan hasil perbandingan unjuk kerja antara manajemen antrianDT dan FQ.
1.5 Manfaat Penelitian
Secara umum, hasil penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenaimanajemen antrian DT dan FQ.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi dan langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pada tahap ini, penulis mengumpulkan referensi-referensi yang digunakan untuk mendukung pengerjaan tugas akhir ini.
2. Perancangan
Pada tahap ini, penulis menentukan dan merancang simulasi yang akan dibangun, seperti jumlah
node
, tipe antrian,
bandwidth
, ukuran
buffer
, dan lain
– lain 3.
Simulasi dan Pengumpulan data Pada tahap ini, penulis membangun simulasi menggunakan NS-2 dan
membuat
script
berekstensi „.tcl‟. Setelah simulasi dijalankan diperoleh
file
berekstensi „.tr‟,
file
tersebut berisi data-data dari simulasi. Untuk menghitung parameter-parameter pengujian dibuat
script
berekstensi „.awk‟. 4.
Analisa Data Pada tahap ini, penulis melakukan analisa hasil pengujian yang diperoleh dari
script
„.awk‟.Analisa dilakukan dengan melakukan pengamatan dari hasil pengujian sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang unjuk kerja manajemen
antrianDT dan FQ.
2.7 Sistematika Penulisan