menggunakan NS sebagai perangkat lunak simulasi pembantu analisis dalam riset atau sewaktu mengerjakan tugas perkuliahan, di antaranya [15]:
1. NS dilengkapi dengan tool validasi. Tool validasi digunakan untuk
menguji validitas pemodelan yang ada pada NS. Secara
default
, semua pemodelan pada NS akan dapat melewati proses validasi ini.
2. Pembuatan simulasi dengan menggunakan NS jauh lebih mudah daripada
menggunakan software
developer
seperti
Delphi
atau C++. Pengguna hanya tinggal membuat topologi dan skenario simulasi sesuai dengan riset.
Pemodelan media, protokol dan
network component
lengkap dengan perilaku jaringan sudah tersedia pada
library
NS. 3.
NS bersifat
open source
di bawah
Gnu Public License
GPL, sehingga NS dapat di Download dan digunakan gratis melalui web site NS
http:www.isi.edunsnamdist
. Sifat
open source
juga mengakibatkan pengembangan NS menjadi lebih dinamis. Pemodelan media, protokol,
network component
dan perilaku
traffic
cukup lengkap bila dibandingkan dengan
software
sejenis lain. Ini disebabkan pengembangan NS dilakukan oleh banyak periset dunia.
NS2 mensimulasikan jaringan berbasis TCPIP dengan berbagai macam medianya. Protokol jaringan yang dapat disimulasikan [15], diantaranya
TCPUDPRTP,
Traffic behaviour
FTP, Telnet, CBR, dll,
Queue management
RED, FIFO, CBQ, Algoritma
routing unicast Distance vector, Link state
dan
multicast,
PIM SM, PIM DM, DVMRP,
Shared Tree
dan
Bi directional Shared Tree,
Aplikasi multimedia yang berupa
layered video,
danQoS
video-audio
dan
transconding
. NS2 juga mengimplementasikan MAC IEEE 802.3, 802.11, Media jaringan kabel LAN, WAN,
point to point
, dan Nirkabel
Mobile
IP,
Wireless
LAN.
2.5.2.1 TRACE F ILE
Data hasil simulasi yaitu data berbentuk
file trace. File trace
digunakan untuk proses analisis numerik. Contoh tampilan
file trace
dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Contoh
trace file. Trace file
tersebut terdiri dari kolom-kolom hasil
record
yang dapat dijelaskan berikut.
1. Event
Kejadian yang dicatat oleh Ns, yaitu : r:
receive
paket diterima oleh
To Node
+:
enqueue
paket keluar dari
From Node
dan masuk ke dalam antrian –:
dequeue
paket keluar dari antrian d:
drop
paket dibuang dari antrian
2. Time
Event Time From
Node To
Node Packet
Type Packet
Size Flags
Flow id
Source Address
Dest. Address
Sequence Number
Packet id
Mengindikasikan waktu terjadinya suatu
event
, dalam hitungan detik setelah
start
.
3. From Node
dan
To Node From node
dan
to node
menyatakan keberadaan paket.Saat suatu kejadian dicatat, paket sedang berada pada
link
di antara
From Node
dan
To Node 4.
Packet Type
Menginformasikan tipe paket yang dikirim.Seperti udp, tcp, ack, atau cbr.
5. Packet Type
Ukuran paket dalam
byte
.
6. Flag
Flag
digunakan sebagai penanda. Pada data diatas
flag
tidak digunakan. Macam-macam
flag
yang digunakan antara yaitu: E untuk mengindikasikan terjadinya kongesti
Congestion Experienced
CE. N untuk mengindikasikan
ECN-Capable-Transport
pada
header
IP. C untuk mengindikasikan
ECN-Echo
. Auntuk mengindikasikan pengurangan
window
kongesti pada
header
TCP. P untuk mengindikasikan prioritas.
F untuk mengindikasikan TCP
fast start
.
7. Flow id
Memberi nomor unik untuk mengidentifikasikan tiap aliran data.
8. Source Address
Alamat asal paket dengan format
node.port
.Misalnya 2.0 berarti
node
ke 2
port
0.
9. Destination Address
Alamat tujuan paket dengan format
node.port
. contoh 0.1 berarti
node
ke 0
port
1.
10. Sequence Number
Nomor urut paket.
11. Packet id
Nomor unik untuk tiap paket.
2.5.3
TRANSPORT PROTOCOL
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan
layer
yang memiliki
tugas spesifik
serta memiliki
protokol tersendiri.
International Standard Organization
ISO telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama
Open System Interconnection
OSI. Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer.Dalam TCPIP hanya
terdapat 5 lapisan.
User Datagram Protocol
UDP dan
Transmission Control Protocol
TCP berada pada
transport layer
yang berada pada arsitek TCPIP [16].
2.5.3.1
User Datagram Protocol
User Datagram
Protocol
UDP adalah
salah satu
lapisan
protocol transport
TCPIP yang mendukung komunikasi yang tidak andal
unreliable
karena pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai
datagram
tanpa adanya nomor urut atau pesan
acknowledgment
. Karakteristik UDP lainnya adalah tanpa koneksi
connectionless
karena pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua
host
yang hendak berukar informasi. UDP menyediakan penghitungan
checksum
berukuran 16-
bit
terhadap keseluruhan pesan UDP.Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507
byte
[17]. UDP sering digunakan dalam berbagai tugas, antara lain protokol yang
ringan
lightweight
untuk menghemat sumber daya
memory
dan
processor
, protokol yang tidak membutuhkan keandalan, dan transmisi
broadcast
karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu [17].
Koneksi dengan menggunakan UDP pada NS dilakukan dengan menggunakan
agent
UDP sebagai pengirim dan
agentnull
sebagai penerima. Aplikasi yang dipakai pada
transport protocol
UDP adalah
Constant Bit Rate
CBR yang biasanya sering digunakan untuk menggambarkan aplikasi yang sifatnya
real time
atau memiliki tingkat sensitivitas terhadap
delay
yang cukup tinggi. Fungsi CBR ini membangkitkan data secara kontinu dengan bit rate yang
konstan [6].
2.5.3.2
Transmission Control Protocol
Transmission Control Protocol
TCP adalah suatu protokol yang berada di
lapisan transport
baik itu dalam tujuh lapis model OSI atau model DARPA yang berorientasi sambungan
connection-oriented
karena sebelum data dapat ditransmisikan antara dua
host
, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. TCP
dapat diandalkan
reliable
karena data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan
paket
positive acknowledgment
dari penerima. Sebuah segmen TCP dapat berukuran hingga 65495
byte
[18]. Karakteristik dari TCP adalah memiliki layanan
flow control
untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya
membuat macet jaringan. TCP mengimplementasikan layanan
flow control
yang
dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Karakteristik lainnya
adalah
full-duplex
, untuk setiap
host
TCP, koneksi yang terjadi antara dua
host
terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung
full-duplex
, data pun dapat secara
simultan
diterima dan dikirim [18]. Simulasi koneksi pada
one way
TCP dilakukan dengan menggunakan 2
agents
yang berpasangan, yaitu TCP
sender
dan TCP
sink
. TCP
sender
berfungsi sebagai pengirim dan TCP
sink
bertugas mengirim ACK per paket yang diterima pada TCP
sender
pasangannya. Aplikasi yang dipakai pada TCP adalah
File Transfer Protocol
FTP yang biasanya sering digunakan untuk mengambarkan aplikasi yang sifatnya
connection oriented
yaitu dengan mengirim ulang paket yang hilang dan adanya
flow control
[6].
2.6 ROUTER