Kerangka Pemikiran Analisa Kebutuhan Metode Pengumpulan Data

21 Keluaran pengontrol PID merupakan jumlahan dari keluaran pengontrol proportional , keluaran pengontrol integral dan keluaran pengontrol derivative.

F. Sistem Kontrol Motor Induksi Berbasis

Pengendali PID sebagai penggerak Conveyor Pengendalian kecepatan Motor Induksi 3 phase berbasis Pengontrol PID yang telah banyak diimplementasikan untuk menggerakkan conveyor digambarkan dengan Blok Diagram seperti Gambar 3 dibawah ini: Gambar 3 Blok Diagram Sistem kendali kecepatan Motor Induksi 3 phase Berbasis Pengendali PID Prinsip kerja Sistem kendali kecepatan motor induksi 3 phase berbasis pengontrol PID di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : Untuk mendapatkan kecepatan putaran Motor Induksi sesuai yang diinginkan maka dilakukan input nilai kecepatan motor setpoint melalui Pengendali PID yang ditanam embedded pada Mikrokontroller. Selanjutnya inputan nilai tersebut akan diproses oleh Mikrokontroller. Hasil proses dari Mikrokontroller berupa sinyal tegangan searah DC akan diumpankan ke Inverter . Fungsi dari inverter ini adalah sebagai alat yang dapat mengubah tegangan DC menjadi tegangan bolak- balik AC sehingga dapat digunakan oleh Motor Induksi. Selanjutnya inverter akan mensuplai tegangan yang sesuai ke Motor Induksi maka Motor Induksi akan berputar dan menggerakkan conveyor. Kecepatan putaran motor dibaca oleh Tachogenerator. Output dari Tachogenerator berupa tegangan analog digunakan sebagai sinyal umpan balik feedback ke Mikrokontroller. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara kecepatan putaran kecapatan aktual motor dengan setpoint. Proses ini akan dilakukan terus menerus sampai didapat kecepatan putaran motor yang sesuai. Proses tuning dapat dilakukan dengan cara memutar secara manual potensiometer yang dipasang pada mikrokontroller. Dengan memutar potensiometer ini akan mengubah nilai K p , K i dan K d sehingga akan mempengaruhi sinyal keluaran tegangan yang dihasilkan pengendali ini. Proses tuning juga dapat dilakukan untuk mempertahankan kecepatan putaran motor walaupun beban berubah. Proses tuning terus dilakukan sampai didapat kecepatan putaran Motor Induksi yang sesuai. Proses tuning inilah yang menjadi kelemahan Sistem Pengendali Kecepatan Putaran Motor Induksi berbasis Pengontrol PID, karena proses ini dapat menghabiskan waktu yang cukup lama.

G. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini didasari oleh permasalahan yang ditemukan pada motor induksi yang digunakan sebagai penggerak conveyor. Perubahan beban yang diangkut conveyor akan mengakibatkan perubahan kecepatan putaran motor dan pada akhirnya mengakibatkan perubahan kecepatan gerak conveyor. Jika beban bertambah maka kecepatan gerak conveyor semakin lambat. Penerapan Pengontrol PID telah mampu mengatasi permasalahan di atas, akan tetapi dilakukan dengan proses tuning secara manual yang dapat membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk menggantikan proses tuning yang masih dilakukan secara manual maka dilakukan pendekatan Fuzzy Inference System Metode Mamdani. Penerapan Fuzzy Inference System ini disimulasikan menggunakan Fuzzy Logic Toolbox GUI pada Software Mathlab. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini: 3. METODE PENELITIAN

A. Analisa Kebutuhan

Dalam penelitian ini pelaksanaannya hanya merupakan simulasi dari penerapan Fuzzy Inference Gambar 3. Kerangka Pemikiran 22 System metode Mamdani untuk mengendalikan kecepatan Motor Conveyor dengan menggunakan Fuzzy Inference System Toolbox Graphical User Interface GUI pada software MATLAB. Oleh karena itu kebutuhan yang sangat mendasar dalam penelitian ini adalah Perancangan sistem kendali dan sebuah Komputer atau Laptop yang berisi software MATLAB. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini menggunakan peralatan sebuah Laptop hardware dengan spesifikasi IntelR Atom TM CPU N570 1.66 GHz, RAM 1 GHz dan software MATLAB R2007a dengan Operating System Microsoft Windows XP professional Version 2002 Srvice Pack 2.

B. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data-data penelitian diperoleh dari data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh secara tidak langsung bersumber dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sugeng dengan cara mengamati dan mencatat hasil laboratorium pengendalian kecepatan motor Induksi 3 phase tanpa beban secara manual yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja Industri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten yang berlokasi di BSD Tangerang Selatan. Dalam pelaksanaan laboratorium dengan menggunakan tegangan set point untuk mengontrol inverter sesuai Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 Motor Tanpa Beban Tegangan Kontrol DC Frekwensi Tegangan Inverter Kecepatan Motor 0V 6,25 Hz 184 rpm 2,5V 25 Hz 750 rpm 5V 50 Hz 1500 rpm Tabel 2 Motor Dengan Beban Beban Tegangan DC Tachogenerator Kecepatan Motor 0 Nm 1,72 V 1500 rpm 0,5 Nm 1,68 V 1400 rpm 1 Nm 1,61 V 1230 rpm 2 Nm 1,28 V 1200 rpm

C. Metode Analisis Data