Motor Induksi Penerapan Logika Fuzzy pada Pengendali PID format Jurnal Swateknologi 1

19 perencanaan, prediksi, teknik pembuatan software, dan lain-lain Robandi, 2006: 58.

B. Blok Diagram sistem Logika Fuzzy

Secara umum suatu sistem Logika Fuzzy terdiri dari tiga komponen utama yaitu Fuzzification, Inference dan DefuzzificationSuyanto, 2008:27. Gambar 1 Sistem Logika Fuzzy Fuzzification merupakan proses pemetaan nilai- nilai input crisp input yang berasal dari sistem yang dikontrol kedalam himpunan fuzzy menurut fungsi keanggotaanyamembership function. Untuk mengubah crisp input menjadi fuzzy input, terlebih dahulu harus menentukan fungsi keanggotaan membership function untuk crisp input, kemudian proses fuzzification akan mengambil crisp input dan membandingkan dengan fungsi keanggotaan membership function yang telah ada untuk menghasilkan harga fuzzy input. Fungsi keanggotaan membersip function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya yang memiliki interval antara nol sampai satu. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Representasi dari fungsi keanggotaan ini dapat digambarkan dengan dua bentuk yaitu linear atau garis lurus dan kurva diantaranya adalah Kurva Linier naik, Kurva Linier Turun, Kurva Segitiga dan Kurva Trapesium. Sistem Inferensi Fuzzy Fuzzy Inference System disebut juga fuzzy inference engine adalah sistem yang dapat melakukan penalaraninference dengan prinsip serupa seperti manusia melakukan penalaran dengan nalurinya atau akan memperhitungkan semua aturan yang ada di dalam basis pengetahuan fuzzy. Bentuk umum dari aturan fuzzy dapat dituliskan “IF x is A THEN y is B” yang digunakan untuk menentukan relasi fuzzy antara input dan output kontrol Suyanto, 2008:28. Relasi fuzzy dinyatakan dengan “R” yang juga disebut implikasi fuzzy. Dalam penerapannya “x” sebagai antecedent kejadian yaitu input yang telah difuzzifikasi dan “y” sebagai consequent akibat yaitu sebagai aksi kontrol output serta A dan B adalah himpunan fuzzy. Pada tahap inference diproses hubungan antara nilai-nilai input crisp input dan nilai-nilai output crisp output yang dikehendaki dengan aturan-aturan rulers. Aturan ini nantinya yang akan menentukan respon sistem terhadap berbagai kondisi seting point dan gangguan yang terjadi pada sistem. Terdapat beberapa metode aturan fuzzy yang dapat digunakan antara lain Metode Mamdani dan Metode Sugeno. Defuzzification merupakan proses pemetaan himpunan fuzzy kehimpunan tegas crips artinya kebalikan dari proses fuzzifikasi. Pada tahap ini dilakukan pemetaan bagi nilai-nilai fuzzy output yang dihasilkan pada tahap inference ke nilai-nilai output kuantitatif yang sesuai dengan sistem yang diharapkan. Proses defuzzifikasi diekspresikan Z = defuzzifier Z dimana Z = Hasil penalaran fuzzy dan Z = Keluaran kontrol Fuzzy Logic. Ada tiga metode defuzzification pada metode Mamdani, yaitu Mean of Maximum MOM, Center of Area COA dan bisektor. Pada metode MOM, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

C. Motor Induksi

Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC Perekh, 2003. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama Parekh, 2003: 1 Motor Induksi satu phase Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu phase, memiliki Fuzzification Input Crisp Input Fuzzy Inference Output Fuzzy Defuzzification Nilai Crisp 20 sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp. 2 Motor Induksi tiga phase Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga phase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor walaupun 90 memiliki rotor kandang tupai; dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70 motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar Parekh, 2003. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slipgeseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi Kerja motor induksi berdasarkan prinsip interaksi elektromagnet. Apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan medan stator, akan timbul medan putar dengan kecepatan: …….1 dengan : Ns = kecepatan medan putar stator rpm=rotation per minute f = frekuensi Hz p = jumlah kutub D. Sistem Kontrol Definisi Sistem menurut Katsuhiko Ogata adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu. Menurut Anthony I. Karamanlis, kontrol dapat diartikan dengan mengatur, mengarahkan atau memerintah. Fungsi mengatur, mengarahkan dan memerintah tersebut berkaitan masukan input dan keluaran output. Kontrol berfungsi mengatur masukan input untuk memperoleh keluaran output yang diinginkan. Dari kedua uraian definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem kontrol adalah susunan komponen fisik yang dihubungkan sedemikian rupa untuk mengatur suatu kondisi agar mencapai kondisi yang diharapkan.

E. Pengendali PID