Pengantar Logika Fuzzy Blok Diagram sistem Logika Fuzzy

18 Jadi kecepatan putaran motor induksi sangat tergantung pada frekuensi sumber yang digunakan serta jumlah kutub magnit dari kumparan motor. Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah tidak mampu mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila terjadi perubahan beban. Apabila terjadi perubahan beban maka kecepatan motor induksi akan menurun. Untuk mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor induksi terhadap perubahan beban, maka dibutuhkan suatu pengontrol Ratna Ika Putri, 2007. Jenis pengontrol atau pengendali elektronika yaitu pengontrol analog dan pengontrol digital. Perbedaan kedua pengendali ini adalah dalam hal pemrosesan datanya. Seiring perkembangan teknologi digital, maka saat ini pengendali digital lebih banyak digunakan. Pengendali digital yang saat ini banyak digunakan adalah pengendali berbasis PLC dan Mikrokontroller. Metode pengontrolan yang banyak digunakan untuk mengendalikan kecepatan Motor Induksi yaitu Metode Pengontrolan PID yang merupakan kombinasi Metode Pengontrolan P roportional P, Integral I dan Derivative D. Pengontrolan PID merupakan salah satu metode pengontrolan untuk menghasilkan ouput yang konstan Denny Septa Ferdiansyah dkk, 2010. Pada awalnya pengontrol ini merupakan pengendali analog yang direalisasikan dalam bentuk rangkaian analog. Namun saat ini algoritma Pengendali PID telah dapat direalisasikan dalam bentuk persamaan digital. Jika diimplementasikan hanya berupa program yang dapat ditanamkan dalam mikrokontroller embedded system. Dari hasil penelitian yang dilakukan Madhavi, yang menerapkan metode pengontrolan PID untuk mengendalikan motor induksi telah mampu menghasilkan output kecepatan motor yang relatif konstan. Kekurangan dari pengendali PID ini adalah masih terdapat proses tuning. Proses tuning dilakukan untuk mendapatkan konstanta proportional Kp, integral Ki dan derivative Kd yang sesuai sehingga mendapatkan output kecepatan sesuai yang diinginkan. Proses tuning dilakukan dengan cara manual dengan metode trial and error yang hasilnya belum tentu tepat. Untuk menggantikan proses tuning di atas, maka diperlukan metode pendekatan . Pada penelitian ini metode pendekatan yang digunakan adalah Metode Logika Fuzzy . Beberapa penelitian pengaturan kecepatan motor induksi telah dilakukan antara lain Madhavi L Mhaisgawali 2007, Induction Motor Speed Control Using PID Controller , Tianur dkk 2011, Kontrol Kecepatan Motor Induksi Menggunakan Metode PID- Fuzzy, Sugeng 2012, Penerapan Fuzzy Inference System Untuk Mengendalikan Kecepatan Motor Conveyor . Pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem yang menerapkan Logika Fuzzy untuk mengendalikan kecepatan motor induksi 3 phase berbasis Pengendali PID sehingga kecepatan motor conveyor dapat konstan walaupun beban yang diangkut oleh conveyor berubah. Perbedaan utama penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah pendekatan sistem kontrolnya menggunakan Logika Fuzzy metode Mamdani untuk mengendalikan kecepatan motor conveyor berbasis Pengendali PID untuk menghasilkan output kecepatan motor conveyor yang konstan. Simulasi penelitian ini menggunakan Fuzzy Logic Toolbox Graphical User Interface GUI pada software MATLAB. 2. LANDASAN TEORI

A. Pengantar Logika Fuzzy

Logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran fuzzyness antara benar dan salah. Dalam teori logika fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobotderajat keanggotaan yang dimilikinya. Himpunan fuzzy mempunyai derajat keanggotaan bernilai kontinyu yaitu antara 0 sampai dengan 1, sedangkan himpunan crisp hanya mempunyai 2 nilai yaitu “0” dan “1”. Satu perbedaan dari himpunan crisp dan fuzzy adalah bahwa himpunan crisp selalu memiliki fungsi keanggotaan yang unik, sedangkan setiap himpunan fuzzy memiliki nilai keanggotaan yang terbatas dari fungsi keanggotaan yang mewakilinya. Hal itu memungkinkan fuzzy dapat diatur secara maksimum dalam situasi yang diberikan Robandi, 2006:50. Logika fuzzy merupakan cabang dari sistem kecerdasan buatan Artificial Intelegent yang mengevaluasi kemampuan manusia dalam bentuk algoritma yang kemudian dijalankan oleh mesin. Algoritma ini digunakan dalam berbagai aplikasi pemrosesan data yang tidak dapat dipresentasikan dalam bentuk biner. Logika fuzzy menginterpretasikan statemen yang samar menjadi sebuah pengertian yang logis. Sekitar tahun 1965, Profesor Lotfi A. Zadeh adalah guru besar pada University of California yang merupakan pencetus sekaligus yang memasarkan ide tentang cara mekanisme pengolahan atau manajemen ketidak pastian yang kemudian dikenal dengan logika fuzzy. Teknik fuzzy dapat diimplementasikan dalam bidang kontrol, pengenalan pola, pemrosesan citra, analisis kuantitatif pada penelitian di bidang sosial, penarikan kesimpulan seperti pada Expert System ES, 19 perencanaan, prediksi, teknik pembuatan software, dan lain-lain Robandi, 2006: 58.

B. Blok Diagram sistem Logika Fuzzy

Secara umum suatu sistem Logika Fuzzy terdiri dari tiga komponen utama yaitu Fuzzification, Inference dan DefuzzificationSuyanto, 2008:27. Gambar 1 Sistem Logika Fuzzy Fuzzification merupakan proses pemetaan nilai- nilai input crisp input yang berasal dari sistem yang dikontrol kedalam himpunan fuzzy menurut fungsi keanggotaanyamembership function. Untuk mengubah crisp input menjadi fuzzy input, terlebih dahulu harus menentukan fungsi keanggotaan membership function untuk crisp input, kemudian proses fuzzification akan mengambil crisp input dan membandingkan dengan fungsi keanggotaan membership function yang telah ada untuk menghasilkan harga fuzzy input. Fungsi keanggotaan membersip function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya yang memiliki interval antara nol sampai satu. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Representasi dari fungsi keanggotaan ini dapat digambarkan dengan dua bentuk yaitu linear atau garis lurus dan kurva diantaranya adalah Kurva Linier naik, Kurva Linier Turun, Kurva Segitiga dan Kurva Trapesium. Sistem Inferensi Fuzzy Fuzzy Inference System disebut juga fuzzy inference engine adalah sistem yang dapat melakukan penalaraninference dengan prinsip serupa seperti manusia melakukan penalaran dengan nalurinya atau akan memperhitungkan semua aturan yang ada di dalam basis pengetahuan fuzzy. Bentuk umum dari aturan fuzzy dapat dituliskan “IF x is A THEN y is B” yang digunakan untuk menentukan relasi fuzzy antara input dan output kontrol Suyanto, 2008:28. Relasi fuzzy dinyatakan dengan “R” yang juga disebut implikasi fuzzy. Dalam penerapannya “x” sebagai antecedent kejadian yaitu input yang telah difuzzifikasi dan “y” sebagai consequent akibat yaitu sebagai aksi kontrol output serta A dan B adalah himpunan fuzzy. Pada tahap inference diproses hubungan antara nilai-nilai input crisp input dan nilai-nilai output crisp output yang dikehendaki dengan aturan-aturan rulers. Aturan ini nantinya yang akan menentukan respon sistem terhadap berbagai kondisi seting point dan gangguan yang terjadi pada sistem. Terdapat beberapa metode aturan fuzzy yang dapat digunakan antara lain Metode Mamdani dan Metode Sugeno. Defuzzification merupakan proses pemetaan himpunan fuzzy kehimpunan tegas crips artinya kebalikan dari proses fuzzifikasi. Pada tahap ini dilakukan pemetaan bagi nilai-nilai fuzzy output yang dihasilkan pada tahap inference ke nilai-nilai output kuantitatif yang sesuai dengan sistem yang diharapkan. Proses defuzzifikasi diekspresikan Z = defuzzifier Z dimana Z = Hasil penalaran fuzzy dan Z = Keluaran kontrol Fuzzy Logic. Ada tiga metode defuzzification pada metode Mamdani, yaitu Mean of Maximum MOM, Center of Area COA dan bisektor. Pada metode MOM, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

C. Motor Induksi