digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
c. Mas}alih} Mursalah. Merupakan maslahat yang tidak ditunjang dalil
dari shari‟ terhadap penetapannya dan tidak juga dalam penolakannya.
Shari‟ tidak bisa menentukan hukum dari maslahat ini apabila terjadi karena tidak terdapatnya dalil serta tidak ditemukan alasan yang bisa
menetapkannya, sehingga dalam hal ini harus memilih apakah menetapkan manfaat atau menghilangkan
d}arar dengan menggunakan Maslah}ah Mursalah.
4. Syarat pemakaian Mas}lah}ah Mursalah
Syariat datang untuk menjaga maslahat antar umat manusia, mendatangkan maslahat dan menjaga dari kerusakan dan mendukung keadilan di
antara mereka. Banyak ulama yang memandang pentingnya maslahat untuk dijadikan pertimbangan dalam hukum Islam, bahkan Imam Malik menjadikan
maslahat sebagai salah satu mas}adir al-ahkam dengan nama Mas}lah}ah Mursalah.
Imam Malik memberikan syarat dalam pemakaian Mas}lah}ah Mursalah :
109
a. Dapat diterima akal, maksudnya hendaklah tujuan sesuai dengan
hukum, sekiranya jika hukum disandarkan kepadanya merupakan korelasi yang rasional .
b. Penggunaan mas}lah}ah bertujuan untuk menghilangkan kesulitan bagi
manusia dengan menghilangkan kesempitan dan menghilangkan mad}arat.
109
Mahdi Fad
}
lullah,
al-Aqlu wa al- Shari’ah
, Beirut: Da r al-T
}
ali ’ah, 1995, 86.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
c. Sesuai dengan tujuan shari‟, tidak bertentangan dengan dalil-dalil
sha r‟i dan hukum qat}‟i.
Al-Ghazali juga memberikan syarat dalam pemakaian Mas}lah}ah
Mursalah:
110
a. Hendaklah maslahat tersebut bersifat d}arurah.
b. Maslahat tersebut bersifat qat}‟i, mempunyai faedah yang tetap dan
pasti mendatangkan manfaat dan menghilangkan kesukaran. c.
Hendaklah kemaslahatan tersebut bersifat umum. Tidak ada perbedaan dikalangkan para ulama bahwa manfaat merupakan
tujuan asli dari mas}lah}ah. Padahal tidak jelas kecenderungan asli bagi manusia
dalam sesuatu, sebagaimana kejelasan motif mereka dalam melaksanakan sesuatu tersebut yaitu mengandung manfaat untuk diri sendiri di dalam kelompok. Yang
jelas pandangan tersebut pastinya berupa manfaat khusus untuk perorangan atau umum yang mencakup dirinya sendiri dan orang lain. Maka tidak heran, Islam
merupakan agama yang suci, hendaklah manfaat tersebut mempunyai kadar cakupan yang luas serta sempurna manifestasinya yang berkiblat kepada syariat
yang ditetapkan Allah SWT kepada hambanya dan berasaskan pada seluruh apa yang telah digariskan Allah tentang akhlak dan fadilahnya. Akan tetapi
sesungguhnya kadar umum dalam memahami manfaat bertujuan untuk manusia dan syariat seutuhnya, dan seluruh manfaat merupakan landasan yang digariskan
dari sistem yang disempurnakan dari perbuatan, dan yang diletakkan dari
110
Abu Hamid Muhammad al-Ghazali,
Al-Mustas
}
fa min Ilmal-Us
}
u l
, t.t: t.p., t.th, 489.