6. Paradigma Penelitian
Untuk menentukan Pendidikan saat ini dihadapkan pada sebuah realita akan rusaknya keadaban publik dan merebaknya penyakit sosial seperti
korupsi, tindak kekerasan dan perusakan lingkungan hidup. Permasalahan utama bukan terletak pada kecerdasan namun kepada hati nurani yang
terkait langsung dengan jati diri. Pendidikan yang seharusnya menjadi sarana untuk menanamkan nilai dan pembentukan kepribadian mengalami
kegagalan karena masih sebatas teks. Kegiatan keagamaan terbagi pada bentuk-bentuk kegiatan dan pelaksanaanya, upaya sekolah membentuk
kepribadian dan peran kegiatan keagamaan. Dengan adanya kegiatan keagamaan dalam sekolah diharapkan dapat membentuk kepribadian
peserta didik dengan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam perubahan terhadap masyarakat kiranya dapat dijadikan pilihan dalam kegiatan
sekolah. Namun penelitian ini dapat diharapkan menemukan pembentukan kepribadian peserta didik.
Kegiatan keagamaan
Hasil dalam membentuk
kepribadian peserta
didik Pengemban
gan kegiatan
keagamaan dalam
membentuk kepribadian
peserta didik
Upaya sekolah membentuk
kepribadian
Pengaruh kegiatan
keagamaan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Desain penelitian merupakan logika keterkaitan antara data empiris dengan pertanyaan awal suatu penelitian dan kesimpulan-kesimpulan yang
akan dihasilkan. Setiap penelitian empiris sekurang-kurangnya memiliki desain penelitian yang implisit, jika tidak ada yang ekplisit. Dalam
pembicaraan sehari-hari, desain penelitian adalah suatu sebagai rangkaian p
ertanyaan awal yang harus dijawab, dan “di sana” merupakan konklosi jawban tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut. Antara sini dan sana
mungkin ditemukan sejumlah langkah pokok, termasuk pengumpulan dan analisis data yang relevan. Penelitian sebagai rencana yang: membimbing
peneliti dalam proses pengumpulan, analisis dan iterpertasi observasi. Ia merupakan suatu model pembuktian logis yang memungkinkan peneliti
untukmengambil inferensi mengenahi hubungan kausal antar variabel dibawah suatu penelitian.
Desain tersebut juga menentukan ranah kemungkinan generalisasi, yaitu apakah ieterpretasi yang dicapai dapat digeneralisasikan terhdap
suatu populasi yang lebih besar atau situasi-situasi yang berbeda. Sementara itu cara berfikir lainnya tentang desain penelitian adalah
sebagai suatu problem, yaitu pertanyaan apa yang harus diajukan, data apa yang relevan, data apa yang harus dikumpulkan dan bagaimana
menganalisis hasilnya.