46 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTE
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Citra Bandung Laksana
merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya dimana sistem yang akan
dirancang berbasis client-server sehingga diharapkan akan memberikan kemudahan
pada pihak perusahaan dalam proses pembuatan laporan.
Pada bab ini, penulis akan meguraikan satu per satu mengenai analisis dan
perancangan sistem dimulai dengan pembahasan analisis sistem yang berjalan
meliputi analisis dokumen, flowmap, dfd serta flowmap hingga perancangan sistem
yang diusulkan.
4.1 Analisis Sistem Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan menjelaskan hasil pengamatan terhadap
system nyata yang berjalan yang meliputi analisis dokumen yang ada, prosedur yang
berjalan, flowmap dan dfd, serta masalah yang ada sehingga dapat dilakukan evaluasi
terhadap sistem tersebut .
4.1.1 Analisis Dokumen
Pada sistem yang sedang berjalan, dokumen yang mengalir dari satu proses ke
proses lainnya baik pada sistem penjualan maupun pembelian adalah sebagai berikut :
46
47
1. Purchase Order ( PO )/ Suplier.
Purchase Order Suplier merupakan surat permintaan persediaan barang yang
dikirim oleh perusahaan pada pihak suplier. Surat ini berisi data barang yang diminta
, jumlah, harga, serta tanggal pembayaran.
2. Purchase Order (PO)/ Pembeli
Berbeda dengan PO Suplier, PO Pembeli merupakan surat yang dibuat oleh
perusahaan dan diberikan pada konsumen sebagai daftar barang yang ingin dibeli dari
perusahaan, berisi tentang data barang yang akan dibeli, jumlah, harga, tanggal
pengiriman, dan total pembayaran.
3. Surat Jalan
Surat jalan merupakan dokumentasi yang dikeluarkan oleh bagian gudang
setelah barang keluar dari gudang dan dikirim pada pembeli. Surat ini berisi data
mengenai barang yang keluar, jumlah, alamat pembeli, dan tanggal keluar.
4. Laporan penjualan.
Laporan ini berisi barang yang telah berhasil dijual oleh perusahaan, jumlah,
pemasukan keuangan perusahaan. Laporan ini dicetak berdasarkan periode, baik
harian, bulanan, maupun tahunan.
5. Surat Permohonan Pembelian Barang ( SPPB )
Surat ini berisi data permohonan pembelian bahan baku yang dibutuhkan oleh
bagian gudang untuk mengisi kembali stok barang di gudang tersebut. Berisi data
bahan baku yang dibutuhkan, jumlah bahan baku, dan tanggal permintaan.
48
6. Tagihan/ Invoice
Dalam pembelian, jika pembeli setelah membeli barang memutuskan untuk
melakukan pembayaran menggunakan giro maka surat tagihan akan dikeluarkan oleh
bagian accounting untuk mengingatkan pembeli melakukan pembayaran. Berisi data
tentang barang yang telah dibeli, jumlah, harga, dan total pembayaran.
7. Laporan Utang
Laporan ini berisi data mengani utang yang dimiliki oleh perusahaan.
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan
Prosedur sistem informasi ini dibagi menjadi 2, yaitu prosedur pembelian dan
prosedur penjualan, dibawah ini akan diuraikan prosedur tersebut :
a. Prosedur Penjualan Barang
1. Untuk melakukan pembelian, pembeli setelah memilih barang yang akan
dibeli mengisi Purchase Order yang disediakan ke bagian marketing.
2. Bagian marketing melakukan pengecekan PO, lalu meneruskan pada bagian
gudang. Pengecekan Persediaan barang pada bagian gudang dengan
menyertakan PO pembeli ke bagian gudang, jika barang ada bagian gudang
akan mengirim barang ke bagian marketing , bagian marketing akan membuat
surat jalan sebanyak 3 rangkap dan meneruskan PO ke bagian accounting dan
untuk surat jalan ke bagian ekspedisi.
49
3. Bagian ekspedisi setelah menerima barang serta surat jalan, akan mengirim
barang ke pembeli beserta surat jalan sebanyak 2 rangkap, dimana rangkap ke
3 akan diberikan ke bagian accounting.
4. Bagian accounting akan mencetak tagihan sebanyak 2 rangkap berdasarkan
PO yang diterima dari marketing dan surat jalan dari ekspedisi untuk dikirim
ke pembeli, dan rangkap 2 untuk pembayaran.
5. Pembeli melakukan pembayaran pada bagian accounting. Kemudian
menerima kwitansi, kwitansi juga digunakan untuk membuat laporan
penjualan.
6. Bagian accounting akan membuat laporan berdasarkan penjualan yang telah
dilakukan dan diserahkan ke direktur, laporan ini juga diarsipkan.
7. Bagian Gudang akan mencetak laporan stok barang berdasarkan arsip stok
barang, laporan tersebut diserahkan pada direktur.
8. Jika Pembeli melakukan retur, maka surat jalan akan diambil kembali beserta
barang oleh ekspedisi untuk dicek kondisi barang.
9. Bagian ekspedisi akan meneruskan surat jalan yang di retur oleh pembeli ke
bagian gudang. Bagian gudang akan memproses retur, dan mengkopi surat
jalan untuk diarsipkan, surat jalan asli akan diteruskan bersama dengan barang
ke bagian marketing .
10. Bagian marketing akan membuat surat jalan baru, surat jalan lama diarsipkan
pada arsip retur dan meneruskan surat jalan baru bersama dengan barang ke
bagian ekspedisi.
50
11. bagian ekspedisi akan mengirim barang beserta surat jalan. Surat jalan juga
diteruskan ke bagian accounting untuk dibuatkan laporan retur.
12. Bagian accounting setelah membuat laporan retur menyerahkan laporan
tersebut ke direktur.
b. Prosedur Pembelian Barang
1. Bagian gudang akan mengeluarkan surat permohonan pembelian barang
(SPPB) yang dibuat berdasarkan arsip stok barang ke bagian purchasing.
Untuk mengisi stok barang yang mulai habis.
2. Bagian purchasing setelah menerima SPPB akan membuat surat PO Suplier
yang berisi data yang akan dibeli oleh perusahaan dan dikirim ke suplier.
3. Setelah suplier menerima PO, maka barang akan dikirim ke bagian gudang
beserta surat jalan rangkap kesatu untuk bagian gudang.
4. Bagian gudang akan membuat laporan utang pembelian untuk diserahkan ke
Direktur.
5. Setelah barang diterima, 2 hari kemudian, suplier akan mengirim PO
pembelian, kwitansi, surat jalan asli ( rangkap 2) ke bagian accounting ,
bagian accounting akan membuat kontra bon dan diserahkan pada suplier
sebagai bukti bahwa barang telah diterima dengan jumlah pembayaran yang
harus dibayar perusahaan.
6. Satu bulan kemudian, perusahaan akan melakukan pembayaran pada suplier,
dan menerima kembali kontra bon sebagai bukti pembayaran telah lunas.
51
7. Bagian accounting akan membuat laporan pembelian dan diserahkan pada
direktur.
8. Direktur menerima laporan utang dari bagian gudang dan menerima laporan
pembelian dari accounting.
4.1.2.1 Flowmap Sistem Yang Berjalan
a. Flowmap Penjualan Berjalan
Flowmap untuk sistem penjualan yang berjalan berdasarkan prosedur yang
telah diuraikan diatas dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :
52
Pembeli
Marketing
Ekspedisi
Gudang
PO
PO
PO
Cek PO
PO
Surat 3
Jalan
T
Y
PO
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
2
Barang
Tersedia?
PO
Surat
jalan
beserta
barang
Laporan Stok
Gudang
Surat
jalan
beserta
barang
Kirim
Barang
1
Direktur
3
Cek
Barang
PO
Accounting
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
PO
PO
beserta
barang
Buat Surat
Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 3
Jalan
Surat
jalan
beserta
barang
1
PO
PO
Cetak
Tagihan
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
PO
1
Tagihan
2
Tagihan
Data
Barang
2
Tagihan
SB
Pembayaran
Pembayaran
Kwitansi
Proses
Pembayaran
Lap.
Stok
Barang
Retur Barang
Surat
jalan
beserta
barang
1
Kwitansi
2
Kwitansi
Laporan Stok
Gudang
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Buat Laporan
Penjualan
3
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Buat Surat
Jalan Retur
Proses
Retur
Surat 1
Jalan
AR
Surat
Jalan(retur)
Surat 2
Jalan
Kwitansi
Cek
kondisi
Barang
SB
Surat
Jalan
Surat
Jalan(retur)
Surat
Jalan
Surat 1
Jalan
Surat 2
Surat 3
Jalan
Jalan
AR
Surat
jalan
beserta
barang
Surat
Jalan(retur)
Laporan
Penjualan
AP
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Data
Barang
Laporan
Penjualan
Buat Laporan
Retur
Kirim
Barang
Surat
Jalan(retur)
Lap.
Retur
Surat
Jalan
Gambar 4.1 Flowmap Penjualan Berjalan
Lap.
Retur
53
Keterangan :
1. AP : Arsip Penjualan.
2. SB : Stok Barang.
3. AR : Arsip Retur.
b. Flowmap Prosedur Pembelian
Berdasarkan prosedur pembelian yang telah dijabarkan diatas, maka didapat
flowmap sistem pembelian seperti dibawah ini :
Gambar 4.2 Flowmap Prosedur Pembelian Berjalan.
54
Keterangan :
1. SB : Stok Barang.
4.1.2.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan
Dari flowmap diatas, maka dapat dibuat sebuah diagram konteks, dimana
diagram konteks berfungsi sebagai diagram yang menggambarkan sistem secara
keseluruhan beserta dengan input dan outputnya.
PO
,Pembayaran,
Surat Jalan 1,2
Laporan Retur
SI Penjualan
& Pembelian
Berjalan
Pembeli
Laporan Penjualan,
Laporan Utang,
Laporan Pembelian
Direktur
Laporan Retur
Kwitansi, Surat Jalan
1,2 , Tagihan, PO ,
Surat Jalan (retur )
PO Suplier,
kontra bon,
Surat Jalan,
Kwitansi
PO Suplier,
kontra bon,
Pembayaran
Suplier
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Berjalan.
4.1.2.3 Data Flow Diagram Sistem Yang Berjalan
DFD (Data Flow Diagram ) menjelaskan fungsi-fungsi yang ada dalam
sistem secara logika akan berkerja kepada pengguna sistem ( user ). DFD untuk
55
Sistem Penjualan dan Pembelian pada PT. Citra Bandung Laksana adalah sebagai
berikut :
1. DFD Level 1 Sistem Informasi Yang Berjalan.
Pembeli
Kwitansi, Surat Jalan
1,2 , Tagihan, PO ,
Surat Jalan (retur )
Laporan Penjualan,
Lap. Retur, Laporan
Stok Barang
Kwitansi
1
PO ,Pembayaran,
Surat Jalan 1,2
Direktur
Arsip
Penjualan
Penjualan
Data Penjualan
Arsip Retur
Surat Jalan 1
Data Barang
Stok Barang
PO Suplier,
kontra bon,
Surat Jalan,
Kwitansi
Suplier
2
Data Barang
Pembelian
Lap. Utang, Lap.
Pembelian
PO Suplier,
kontra bon,
Pembayaran
Gambar 4.4 DFD Level 1 Sistem Berjalan.
Dari DFD level 1 diatas, dapat dipecah masing-masing menjadi penjualan,
pembelian, dan pembayaran seperti pada gambar dibawah ini :
56
2. DFD Level 2 Sistem Penjualan Yang Berjalan.
Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 1 (Penjualan).
57
2. DFD Level 2 Sistem Penjualan Yang Berjalan.
Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 1.2 (Penjualan) Sistem Berjalan.
Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 2 (Pembelian) Sistem Berjalan.
58
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Dari uraian flowmap, diagram konteks serta dfd diatas, maka penulis dapat
menarik beberapa permasalahan yang terjadi, diantaranya adalah :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No
1
Permasalahan
Proses
yang
bersifat
manual,
Bagian
dilakukan
hal
ini
Rencana Pemecahan
masih Gudang,
Dibuatkan Sistem
dapat Accounting,
Informasi Penjualan
menyebabkan lamanya waktu yang Purchasing.
dan Pembelian
dibutuhkan oleh perusahaan dalam
tugasnya
baik
dalam
penjualan
maupun pembelian.
2
Sulitnya melakukan pencarian data Gudang,
Dibuatkan Basis data
pembelian maupun penjualan yang Accounting,
sebagai penyimpanan
Purchasing.
sudah dilakukan.
3
Sering
terjadi
laporan
ditiap
dikarenakan
ketidakcocokan Gudang,
bagian,
laporan
hal
ini Accounting,
yang Purchasing.
datanya.
Dibuatkan Sistem
Informasi yang
berbasis data dan
dikerjakan secara manual sehingga
client server sehingga
dapat terjadi keluputan dari pihak
meminimalkan
59
pengguna. Dan juga pelaporan yang
keluputan dari pihak
menggunakan
pengguna
media
kertas
membuat biaya operasional yang
perlu dibayar perusahaan menjadi
lebih besar.
4.2 Perancangan Sistem
Pada tahapan ini, penulis akan mencoba menjelaskan tentang sistem yang
diusulkan oleh penulis dimana perbedaan yang dapat dilihat adalah pada seluruh
proses yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dapat dilakukan secara
terkomputerisasi dan menggunakan basis data dan menjadi terintegrasi antara bagian
satu dengan lainnya.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem yang baru adalah untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan yang telah dijelaskan
diatas. Dengan merancang sistem informasi penjualan dan pembelian berbasis client
server beserta program aplikasinya.
60
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Diusulkan
Pada sistem yang diusulkan, terjadi perubahan pada bagian marketing dan
gudang, dimana dengan adanya basis data, maka pengecekan barang dapat dilakukan
oleh bagian marketing. Perubahan lainnya adalah telah digunakannya basis data
sehingga meminimalkan kesalahan atau keluputan dari pihak pengguna.
4.2.3 Prosedur Sistem yang Diusulkan
a. Prosedur Penjualan Yang Diusulkan
1. Pembeli yang ingin melakakukan pembelian mengisi PO yang telah disediakan,
PO tersebut kemudian diserahkan ke bagian marketing.
2. Bagian marketing kemudian akan melakukan pengecekan persediaan barang
berdasarkan stock barang yang ada pada basisdata.
3. Jika barang tidak tersedia maka PO akan dikembalikan ke pembeli, jika ada maka
bagian marketing akan memginput PO kedalam basisdata dan meneruskan PO
tersebut kebagian gudang.
4. Bagian gudang kemudian akan memproses PO yang diterima dan mempersiapkan
berdasarkan basisdata, kemudian barang beserta PO akan diserahkan kebagian
marketing.
5. Bagian marketing akan membuat surat jalan sebanyak 3 rangkap yang akan
diserahkan kebagian ekspedisi beserta barang.
61
6. bagian ekspedisi akan mengirim barang berdarkan surat jalan yang diterima, surat
jalan 1 akan diseahkan ke pembeli beserta barangnya, surat jalan rangkap 2 dan 3
diserahkan kebagian acounting untuk dibuatkan tagihan.
7. bagian acounting akan mambuat tagihan berdasarkan surat jalan dan basisdata
data barang.
8. Pembeli akan menerima tagihan untuk melakukan pembayaran pada bagian
acounting.
9. bagian acounting akan memproses pembayaran, data tersebut kemudian disimpan
dalam basisdata dan mencetak kwitansi sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 akan
diserahkan kepada pembeli sebagai bukti transaksi , rangkap 2 akan dibuat
laporan berdasarkan basisdata data tansaksi .
10. Laporan tersebut akan diserahkan kepada direktur.
11. berdasarkan basisdata baagian gudang akan membuat laporan stock barang yang
diseahkan ke direktur.
12. Jika pembeli akan melakukan retur bagian expedisi akan mengambil barang
beseta surat jalan dan mengecek kondisi barang , surat jalan tersebut akan
diteruskan kebagian gudang, bagian gudang akan memproses retur dan
memginputkan data barang retur kedalam basis data sebagia barang second grade.
13. Surat jalan yang asli akan diteruskan kebagian marketing untuk dibuatkan surat
jalan baru sebanyak 2 rangkap dan akan siserahkan kebagain expedisi beserta
barang.
62
14. Bagian expedisi akan mengirim barang dan menyerahkan surat jaln 1 ke pembeli,
surat jalan rangkap 2 akan diserhkan kebagian acounting untuk dibuatkan laporan
retur.
15. Diektur menerima laporan retur.
b. Prosedur Pembelian Yang Diusulkan
1. Bagian gudang akan membuat surat permintaan pembelian barang berdarkan
(SPPB)
stock barang yang ada dibasisdata, SPPB tersebut diteruskan
kebagian purcasing.
2. Bagian purcasing yang menerima SPPB kemudian akan membuat PO
sebanyak 2 rangkap dimana rangkap 1 diserahkan kepada suplier sebagai form
permintaan barang, rangkap 2 diserahkan kebagian acounting.
3. Suplier akan menyerahkan surat jalan rangkap 1 kebagian gudang beserta
barang dimana bagian gudang akan menginputkan stock barang kedalam
basisdata, bagian gudang akan membuatkan laporan utang yang akan
diserahka pada direktur
4. Surat jalan rangkap 2 akan diserahkan ke bagian acounting oleh suplier
beserta PO dan kwitansi dimana bagain acounting akan membuatkan contra
bon yang akan diserahkan ke suplier.
5. suplier akan melakukan penagihan berdasarkan contrabon ke bagian
acounting, bagian acounting akan melakukan pembayaran berdasarkan data
63
transaksi yang ada pada basisdata, dari data tersebut juga akan dibuatkan
laporan pembelian yang akan diserahkan ke direktur.
6. Suplier menerima pembayaaran.
4.2.3.1 Flowmap Sistem yang Diusulkan.
Adapun pada flowmap yang diusulkan, terbagi menjadi dua bagian yaitu
prnjualan dan pembelian yang dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini.
64
a. Flowmap Prosedur Penjualan Yang Diusulkan
Flowmap dari sistem penjualan yang diusulkan oleh penulis adalah :
Pembeli
Marketing
Ekspedisi
Gudang
Accounting
Direktur
5
PO
PO
Cek Persedian
Barang
Barang
Tersedia
Db Penjualan &
Pembelian
Surat
jalan
beserta
barang
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
2
PO
4
6
T
PO
PO
Proses PO/
Barang
Y
PO
beserta
barang
Input Data
PO
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
PO
PO
1
Kirim
Barang
Surat 1
JalanSurat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
Cetak Tagihan
3
3
1
Buat Lap. Barang
Surat 1
Jalan
Surat
jalan
beserta
barang
2
Tagihan
PO
Lap.
Barang
Lap.
Barang
Buat Surat Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 3
Jalan
Pembayar
an
Tagihan
Proses
Pembayaran
Pembayar
an
Kwitansi
1
Kwitansi 2
Kwitansi
1
Surat
jalan
beserta
barang
4
Surat
Jalan
Retur
Surat
Jalan
Surat
Jalan
Surat
Jalan
Cek
kondisi
Barang
Buat Lap.
Penjualan
Surat
Jalan
Lap. Penjualan
Lap. Penjualan
5
Proses Retur
Buat surat jalan
retur
Surat 1
Surat 2
Jalan(retur)
Jalan(retur)
Surat
Jalan
6
Barang
Second
Grade
Surat 1
Surat 2
Jalan(retur)
Jalan(retur)
Kirim
Barang
Surat 1
Jalan(retur)
Surat 1
Jalan(retur)
Surat 2
Jalan(retur)
Buat Lap. Retur
Surat 2
Jalan(retur)
Lap. retur
Gambar 4.8 Flowmap Sistem Penjualan Diusulkan.
Lap. retur
65
b. Flowmap Sistem Pembelian Diusulkan
Flowmap dari sistem pembelian yang diusulkan penulis, berdasarkan prosedur
yang diuraikan diatas yaitu :
Suplier
Gudang
Accounting
Purchasing
Direktur
1
PO
Buat SPPB
Lap. Utang
Db Penjualan &
Pembelian
SPPB
SPPB
2
Buat PO Suplier
PO
PO
PO
Surat
Jalan
beserta
barang
2
Surat Jalan
2
1
PO Suplier
2
Kwitansi
Surat Jalan
2
Surat Jalan
Surat Jalan
Buat Kontra Bon
Input Stok
Barang
PO Suplier
Kontra Bon
Kwitansi
Buat Lap. Utang
Kontra Bon
2
Lap. Utang
1
Pembayaran
Kontra Bon
Pembayaran
Kontra Bon
Pembayaran
Buat Lap.
Pembelian
Lap.
Pembelian
Gambar 4.9 Flowmap Sistem Pembelian Diusulkan.
Lap.
Pembelian
66
4.2.3.2 Diagram Konteks Sistem Diusulkan
Diagram Konteks dari sistem yang diusulkan menggambarkan proses secara
keseluruhan, baik dari input, outpu maupun proses yang terjadi.
PO
,Pembayaran,
Surat Jalan
Laporan Retur
SI Penjualan
& Pembelian
Berjalan
Pembeli
Laporan Penjualan,
Laporan Utang,
Laporan Pembelian
Direktur
Laporan Retur
Kwitansi, Surat Jalan ,
Tagihan, PO , Surat PO Suplier,
Jalan (retur )
kontra bon,
Surat Jalan,
Kwitansi
PO Suplier,
kontra bon,
Pembayaran
Suplier
Gambar 4.10 Diagram Konteks Sistem Diusulkan
4.2.3.3 Data Flow Diagram Sistem Diusulkan
Adapun untuk DFD yang penulis usulkan berdasarkan pada flowmap diatas
adalah sebagai berikut :
67
a. DFD Level 1 Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian
Berdasarkan flowmap yang didapat maka diperoleh DFD sebagai berikut :
Gambar 4.11 DFD Level 1 Sistem Diusulkan.
68
b. DFD Level 2 Proses 1 Penjualan Diusulkan
Proses-proses yang terjadi pada sistem penjualan dapat pada gambar 4.14
dibawah ini :
Transaksi
Penjualan
PO
Data
Penjualan
PO
Pembeli
2
1
Cek Stok
Barang
PO
Data
Pelanggan
Data
Pelanggan
Customer
Data Barang
Stok Barang
PO
Input Data PO
Data Barang
PO ( Beserta
Barang )
Data Barang
5
Kirim Barang
4
Buat Surat
Jalan
Surat
Jalan
Surat Jalan (Beserta
Barang)
Data
Penjualan
Surat Jalan
Data Pelanggan
Tagihan
6
Cetak
Tagihan
7
Proses
Pembayaran
Pembayaran
9
Buat Lap.
Barang
Data
Penjualan
Data Penjualan
8
Buat Lap.
Penjualan
Kwitansi
Kwitansi
Surat Jalan (Beserta
Barang untuk retur)
3
Persiapkan
Barang
Barang
Second Grade
Lap
Penjualan
Lap. Barang
Data Barang
10
Cek Barang
Surat Jalan (Beserta
Barang)
12
Surat Jalan (Beserta
Barang)
Buat Surat
Proses Retur
Jalan Retur
Data
Barang
Stok Barang
13
Lap Retur
11
Data Barang
Surat Jalan Retur
Direktur
14
Surat Jalan
Buat Lap.
Retur
Retur
Data
Penjualan
Transaksi
Penjualan
Surat Jalan Retur
Kirim Barang
Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses Penjualan Sistem Diusulkan.
69
Dari proses 1 DFD penjualan diatas, dapat dipecah lagi menjadi lebih detail
seperti pada gambar 4.13 dibawah ini :
Gambar 4.13 DFD Level 2 Proses 1 Penjualan Sistem Diusulkan.
70
b. DFD Level 2 Proses 2 Pembelian Diusulkan
Untuk pembelian, dapat dilihat secara lebih jelas proses yang terjadi beserta
keluarannya pada gambar 4.14 dibawah ini :
Supplier
Data
Supplier
2
Buat PO
Supplier
1
SPPB
Buat SPPB
Supplier
Surat Jalan ( Beserta
Barang )
Data
Barang
Data
Barang
Data
Pembelian
Stok Barang
Data
Barang
6
Buat Lap.
Utang
Data
Pembelian
Transaksi
Pembelian
Data
Pembelian
Data
Pembelian
Data
Pembelian
5
Lap. Stok
Utang
7
Buat Lap.
Pembelian
Direktur
PO
Data
Pembayaran
Pembayaran
3
Input Stok
Barang
Surat Jalan, PO,
Kwitansi
4
Buat Kontra
Bon
Kontra Bon
Kontra Bon
Pembayaran
Lap.
Pembelian
Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses 2 Pembelian Sistem Diusulkan.
71
4.2.3.4 Kamus Data
Adapun kamus data pada sistem yang diusulkan, berdasarkan pada DFD
diatas adalah sebagai berikut.
1. Nama arus data
: Purchase Order ( Pembeli ).
Alias
: PO
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: entitas Pembeli – Proses 1 ( Penjualan ).
Penjelasan
: Formulir Pembelian Barang untuk Pembeli
Struktur Data
: No_PO, Tipe_Barang, Nama_Barang, Jenis_Barang, Jumlah,
Harga,
Total,
Warna_Barang,
tanggal_PO,
spesifikasi,
No_Customer, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli, Telp, Kota.,
Jumlah_Penjualan.
2. Nama arus data
: Purchase Order ( Supplier ).
Alias
: PO
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 2 – entitas Supplier ( Pembelian )
Penjelasan
: Formulir Pembelian Barang untuk Pembelian
Struktur Data
:
No_PO_Supplier,
Jenis_Barang,
tanggal_PO_
Nama_Supplier,
Jumlah,
Supplier,
Tipe_Barang,
Harga,
Total,
Warna_Barang,
spesifikasi,
No_Supplier,
Alamat_Supplier,
Kota_Supplier, Jumlah_Pembelian.
3. Nama arus data
Nama_Barang,
: SPPB.
Alias
: Surat Permohonan Pembelian Barang
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: File Stok Barang – Proses 1 ( Pembelian )
Telp_Supplier,
72
Penjelasan
: Form Pembelian Barang
Struktur Data
: No_SPPB, Nama_Supplier, Alamat_Supplier, Stok_Barang
Nama_Barang, Jumlah_Barang.
4. Nama arus data
: Tagihan Pembeli
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 6 –entitas Pembeli
Penjelasan
: Tagihan untuk Pembeli
Struktur Data
:
No_Tagihan,
Alamat_Pembeli,
Tanggal_Tagihan,
Telp,
Nama_Pembeli,
Total_Pembayaran,
Tipe_Barang,
Jumlah, Harga.
5. Nama arus data
: Kwitansi
Alias
: Tagihan Supplier
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: entitas Supplier- Proses 6 pembelian
Penjelasan
: Tagihan Dari Supplier
Struktur Data
:
No_Tagihan,
Alamat_Supplier,
Total_Pembayaran,
Tanggal_Tagihan,
Nama_Supplier,
Telp_Supplier,
Tipe_Barang,
Kota_Supplier,
Jumlah,
Status_Transaksi_Penjualan, Total_Terbayar_Penjualan.
6. Nama arus data
: Surat Jalan (Customer)
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 4-Proses 5, Proses 5-Entitas Pembeli
Penjelasan
: Surat Jalan penjualan
Harga.
73
Struktur Data
: No_Transaksi_Penjualan, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli, Tipe_Barang, Jumlah_Barang, Warna.
7. Nama arus data
: Surat Jalan (Supplier)
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Entitas Supplier-Proses 3, Entitas Supplier-Proses 4
Penjelasan
: Surat Jalan Pembelian
Struktur Data
:
No_Transaksi_Pembelian,
Nama_Supplier,
Alamat_
Supplier, Telp_ Supplier, Tipe_Barang, Jumlah_Barang,
Warna.
8. Nama arus data
: Kontra Bon
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 4-Entitas Supplier
Penjelasan
: Kontra Bon Pembelian
Struktur Data
:
Nama_Supplier, Alamat_ Supplier, Telp_ Supplier,
No_Transaksi,
Total,
Status_Transaksi_Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian
9. Nama arus data
: Surat Jalan Retur
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 12 -Proses 13 , Proses 13-Entitas Pembeli
Penjelasan
: Surat Jalan Retur
Struktur Data
:
No_retur,
Alamat_Pembeli,
No_Transaksi_Penjualan,
Telp_Pembeli,
Jumlah_Barang, Warna, Total_retur.
Nama_Pembeli,
Tipe_Barang,
74
10. Nama arus data
: Laporan retur
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 14 -Entitas Direktur
Penjelasan
: Laporan Retur
Struktur Data
:
No_retur,
No_Transaksi_Penjualan,
Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli,
Nama_Pembeli,
Tipe_Barang,
Jumlah_Second_Grade.
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan Basis Data digunakan pada sistem yang akan dibangun untuk
memiliki basis data yang kompak. Adapun basis data yang penulis usulkan dapat
dilihat pada uraian dibawah ini.
4.2.4.1 Normalisasi
Yaitu proses untuk mengorganisir basis data, menghilangkan elemen-elemen
yang berulang sehingga dapat diperoleh bentuk normal yaitu nilai atribut sudah
berbentuk tunggal atau tidak ganda.
1. Bentuk UnNormal/ Tidak Normal
Penjualan_Pembelian : { No_PO_Customer, Tipe_Barang, Nama_Barang,
Jenis_Barang
,Jumlah,
tanggal_PO,
spesifikasi,
Harga,
Total,
Warna_Barang,
No_Customer,
Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli, Telp, Kota, No_PO_Supplier, Tipe_Barang,
Nama_Barang,
Jumlah,
Status_Transaksi_Penjualan,
Harga,
Total,
Nama_Barang
Total_Terbayar_Penjualan,
Warna_Barang,
Jenis_Barang
75
tanggal_PO_Supplier,
Nama_Supplier,
spesifikasi,
No_Supplier,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier, No_SPPB, Nama_Supplier, Alamat_Supplier,
Nama_Barang,
Jumlah_Barang,
Tanggal_Tagihan,
Stok_Barang
Alamat_Pembeli,
Telp,
No_Tagihan,
,
Nama_Pembeli,
Status_Transaksi_
Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian , Total_Penjualan, Tipe_Barang,
Jumlah,
Harga,
Nama_Supplier,
No_Tagihan,
Tanggal_Tagihan,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier, Total_Pembayaran, Tipe_Barang, Jumlah,
Harga,
No_Transaksi_Penjualan,
Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli,
Jumlah_Barang,
Warna,
Nama_Supplier,
Alamat_Supplier,
Tipe_Barang,
Nama_Pembeli,
Jumlah_Barang,
Tipe_Barang,
No_Transaksi_Pembelian,
Telp_Supplier,
Warna,
Nama_Supplier,
Alamat_ Supplier, Telp_ Supplier, No_Transaksi_Penjualan,
Total, No_retur, No_Transaksi_Penjualan, Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli,
Jumlah_Barang,
Telp_Pembeli,
Warna,
Total_retur,
Tipe_Barang,
Jumlah_Penjualan,
Jumlah_Pembelian }
2. Bentuk Normal Pertama
Pada bentuk ini semua atribut yang berulang sudah dihilangkan.
Penjualan_Pembelian
:
{
No_Customer,
Telp_Pembeli,
Nama_Supplier,
Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli,
Kota_Pembeli,
No_Supplier,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier, No_retur, Total_retur, Tipe_Barang,
Nama_Barang,
Jenis_Barang,
Warna_Barang,
76
Harga_Barang, Stok_Barang, No_Transaksi_Penjualan,
Tgl_Transaksi_Penjualan,
Total_Penjualan,
Status_Transaksi_Penjualan,
Total_Terbayar_Penjualan, No_Transaksi_ Pembelian ,
Tgl_Transaksi_Pembelian,
Total_Pembelian,
Status_Transaksi_Pembelian,
Pembelian,
Jumlah_Penjualan,
Total_Terbayar_
Jumlah_Pembelian,
Jumlah_Second_Grade.}
3. Bentuk Normal Kedua
Pada bentuk ini, memerlukan semua atribut bukan kunci telah bergantung
sepenuhnya pada kunci utama atau primary key .
Customer : { No_Customer*, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli, Telp_Pembeli,
Kota_Pembeli }.
Supplier : { No_Supplier*, Nama_Supplier, Alamat_Supplier, Telp_Supplier,
Kota_Supplier }.
Retur : { No_retur*, Total_retur}.
Stok_Barang : { Tipe_Barang*, Nama_Barang, Jenis_Barang, Warna_Barang,
Harga_Barang, Stok_Barang, Jumlah_Second_Grade }.
77
Transaksi_Penjualan : { No_Transaksi_Penjualan*, Tgl_Transaksi_Penjualan,
Total_Penjualan, Status_Transaksi_Penjualan,
Total_Terbayar_Penjualan, Jumlah_Penjualan }.
Transaksi Pembelian : {No_Transaksi_ Pembelian *, Tgl_Transaksi_ Pembelian,
Total_ Pembelian, Status_Transaksi_ Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian, Jumlah_Pembelian }.
4. Bentuk Normal Ketiga
Pada bentuk ketiga, harus memenuhi bentuk normal kedua serta memiliki relasi
pada tabel yang berhubungan.
Customer : { No_Customer*, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli, Telp_Pembeli,
Kota_Pembeli }.
Supplier : {
No_Supplier*, Nama_Supplier, Alamat_Supplier, Telp_Supplier,
Kota_Supplier }.
Retur : { No_retur*, No_Transaksi_Penjualan**, Total_retur}.
Stok_Barang : { Tipe_Barang*, Nama_Barang, Jenis_Barang, Warna_Barang,
Harga_Barang, Stok_Barang}.
78
Barang_Second_Grade : { Tipe_Barang*, jumlah_Second_Grade }.
Transaksi_Penjualan
:
{
No_Transaksi_Penjualan*,
Tgl_Transaksi_Penjualan,
No_Customer**,
Total_Penjualan,
Status_Transaksi_Penjualan, Total_Terbayar_Penjualan}.
Detail_Penjualan
:
{
No_Transaksi_Penjualan**,
Tipe_Barang**,
Jumlah_Penjualan}.
Transaksi Pembelian : {No_Transaksi_ Pembelian *, No_Supplier**, Tgl_Transaksi_
Pembelian, Total_ Pembelian, Status_Transaksi_ Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian }.
Detail_Pembelian : { No_Transaksi_ Pembelian**, Tipe_Barang**,
Jumlah_Pembelian}.
4.2.4.2 Relasi Tabel
Relasi tabel menggambarkan hubungan yang terjadi antara satu tabel dengan
lainnya yang berada pada basis data yang digunakan. Adapun relasi tabel yang
penulis usulkan sebagai perancangan basis data sistem informasi penjualan dan
pembelian pada PT Citra Bandung Laksana adalah sebagai berikut :
79
Retur_Penjualan
1
Customer
No_Customer*,
Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli,
Kota_Pembeli
No_retur*
No_Transaksi_Penjualan**
Total_retur
Detail_Penjualan
1
1
Transaksi_Penjualan
1
n
n
No_Customer**
Tgl_Transaksi_Penjualan
Total_Penjualan
1
Status_Transaksi_Penjualan
Total_Terbayar_Penjualan
Barang
Second_Grade
Tipe_Barang*,
Jumlah_Second_Grade
Supplier
No_Supplier*,
Nama_Supplier,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier
No_Transaksi_Penjualan**,
Tipe_Barang**
Jumlah Penjualan
No_Transaksi_Penjualan*
Stok Barang
n
1
1
Detail_Pembelian
Transaksi_Pembelian
1
n
No_Transaksi_ Pembelian *
No_Supplier**
Tgl_Transaksi_ Pembelian
Total_ Pembelian
Status_Transaksi_Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian
n
Tipe_Barang*,
Nama_Barang
Jenis_Barang
Warna_Barang,
Harga_Barang,
Stok_Barang,
1
n
No_Transaksi_Pembelian**
Tipe_Barang**
Jumlah_Pembelian
1
Gambar 4.15 Relasi Tabel Basis Data Sistem Diusulkan.
4.2.3.4 Entity Relational Diagram
Merupakan suatu model atau penggambaran yang menunjukkan hubungan
suatu entitas yang ada pada objek tersebut.
80
Gambar 4.16 ERD Basis Data Sistem Diusulkan.
4.2.4.4 Struktur File
Stuktur file memiliki fungsi untuk menjelaskan variabel pada tabel yang akan
digunakan dalam pembangunan program aplikasi, sehingga dapat diketahui secara
rinci nama field, jenis, serta lebar field yang akan digunakan.
Tabel tersebut yaitu :
1. File data Customer
a. Nama file
: T_Customer
b.Primary Key
: No_Customer
c. Jumlah Field
:5
d.
Tabel 4.2 Struktur file data Customer
81
No
1
2
3
4
5
Nama Field
No_Customer
Nama
Alamat
Telp
Kota
Type
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Lebar
Keterangan
10
Nomor identitas Customer
35
Nama Customer
50
Tempat tinggal Customer
13
No Telp Customer
15
Kota Customer
2. File data Supplier
a. Nama file
: T_ Supplier
b. Primary Key
: No_ Supplier
c. Jumlah Field
:5
Tabel 4.3 Struktur file data Supplier
No
1
2
3
4
5
Nama Field
No_ Supplier
Nama
Alamat
Telp
Kota
Type
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Lebar
10
35
50
13
15
Keterangan
Nomor identitas Supplier
Nama Supplier
Tempat tinggal Supplier
No Telp Supplier
Kota Supplier
3. File data PO_Penjualan
a. Nama file
: T_ PO_Penjualan
b. Primary Key
: No_Transaksi_Penjualan
c. Jumlah Field
:6
Tabel 4.4 Struktur file data PO Penjualan
No
1
2
3
4
5
6
Nama Field
No_Transaksi_Penjualan
No_Customer
Tgl_Penjualan
Total_Penjualan
Total_Terbayar_Penjualan
Status_Penjualan
Type
Varchar
Varchar
Date
Integer
Integer
Varchar
Lebar
10
10
4
4
10
Keterangan
Nomor Transaksi
Nomor Customer
Tanggal Transaksi
Total Transaksi
Total Terbayar
Status Penjualan
82
4. File data PO_Pembelian
a. Nama file
: T_ PO_Pembelian
b. Primary Key
: No_Transaksi_ Pembelian
c. Jumlah Field
:6
Tabel 4.5 Struktur file data PO Pembelian
No
Nama Field
1
No_Transaksi_
Pembelian
2
No_Supplier
3
Tgl_ Pembelian
4
Total_ Pembelian
5
Total_Terbayar_
Pembelian
6
Status_ Pembelian
Type
Varchar
Lebar
10
Keterangan
Nomor Transaksi
Varchar
Date
Integer
Integer
10
4
4
Nomor Supplier
Tanggal Transaksi
Total Transaksi
Total Terbayar
Varchar
10
Status Pembelian
5. File data Detail_PO_Penjualan
a. Nama file
: T_ Detail_PO_Penjualan
b. Primary Key
: No_Transaksi_Penjualan, Tipe_Barang
c. Jumlah Field
:3
Tabel 4.6 Struktur file data Detail PO Penjualan
No
Nama Field
Type
1
No_Transaksi_Penjualan Varchar
2
Tipe_Barang
Varchar
3
Jumlah_Penjualan
Integer
Lebar
Keterangan
10
Nomor Transaksi
25
Kode Barang
4
Jumlah Penjualan
6. File data Detail_PO_Pembelian
a. Nama file
: T_ Detail_PO_ Pembelian
b. Primary Key
: No_Transaksi_ Pembelian, Tipe_Barang
c. Jumlah Field
:3
83
Tabel 4.7 Struktur file data Detail PO Pembelian
No
Nama Field
1
No_Transaksi_
Pembelian
2
Tipe_Barang
3
Jumlah_ Pembelian
Type
Varchar
Lebar
Keterangan
10
Nomor Transaksi
Varchar
Integer
25
4
Kode Barang
Jumlah Pembelian
7. File data Retur_Penjualan
a. Nama file
: T_ Retur_Penjualan
b. Primary Key
: No_Retur
c. Jumlah Field
:3
Tabel 4.8 Struktur file data Retur_Penjualan
No
Nama Field
Type
1
No_Retur
Varchar
2
No_Transaksi_Penjualan Varchar
3
Total_Retur
Integer
Lebar
Keterangan
10
Nomor Retur
10
Nomor Transaksi
4
Total Retur
8. File data Stok_Barang
a. Nama file
: T_ Stok_Barang
b. Primary Key
: Tipe_Barang
c. Jumlah Field
:7
Tabel 4.9 Struktur file data Stok_Barang
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Field
Tipe_Barang
Warna_Barang
Harga_Barang
Stok_Barang
Keterangan
Nama_Barang
Jenis_Barang
Type
Varchar
Varchar
Integer
Integer
Varchar
Varchar
Varchar
Lebar
25
20
4
4
50
10
25
Keterangan
Kode Barang
Warna Barang
Harga Barang
Stok Barang
Keterangan Barang
Nama_Barang
Jenis_Barang
84
9. File data Barang_Second_Grade
e. Nama file
: T_Barang_Second_Grade
f. Primary Key
: Tipe_Barang
g.Jumlah Field
:2
Tabel 4.10 Struktur file data barang Second Grade
No
Nama Field
1
Tipe_Barang
2
Jumlah
Type
Varchar
Int
Lebar
Keterangan
25
Kode Barang
4
Jumlah Barang
4.2.4.5 Kodifikasi
Adapun pengkodean yang bersifat unik yang penulis gunakan dalam
membangun program aplikasi seperti :
1. Tipe Barang
XX XXXXX X XXX
No. Urut Barang
Warna Barang
Nama Barang
Jenis Barang
Misal : BB MEJANN HI 01
Keterangan :
BB
: BB untuk barang Bahan Baku, BJ untuk
barang jadi.
MEJANN
: Jenis barang yaitu meja.
HI
:
Warna barang yaitu hijau.
01
:
No urut barang yaitu 1.
85
2. No Customer
No Urut Customer
Customer
Misalkan : CUS 01
Keterangan :
CUS
:
Customer.
01
:
No Urut Customer, misalkan 01, 02.
SUP
:
Supplier
01
:
No Urut Supplier, misalkan 01, 02.
3. No Supplier
Misalkan : SUP 01
Keterangan :
4.2.5
Perancangan Antar Muka
Perancangan Antar Muka meliputi perancangan struktur menu, tampilan input
dan output.
86
4.2.5.1 Perancangan Struktur Menu
Struktur menu adalah pemetaan menu dari program sehingga pengguna dapat
dengan mudah menggunakan program dan memilihi form yang akan digunakan.
Gambar 4.17 Struktur Menu.
4.2.5.2 Perancangan Antar Muka Input
Perancangan input merupakan suatu bentuk tampilan untuk user berinteraksi
dengan program.
1. Desain Input Login
Desain ini digunakan sebagai autentifikasi pengguna sehingga pengguna yang
tidak memiliki kewenangan dalam menggunakan program tidak dapat mengakses
data-data yang ada dalam program tersebut.
Gambar 4.18. Login.
87
2. Desain Input Customer
Desain ini digunakan untuk memasukan data customer yang baru pertama kali
melakukan transaksi pada pihak PT. Citra Bandung Laksana.
Close
Customer
Data Customer
No Customer
Telp
NAMA
Kota
Alamat
Tambah
Edit
Simpan
Cancel
hapus
Tabel Customer
DBGRID Customer
CLOSE
Gambar 4.19. Input Data Customer.
3. Desain Input Supplier
Desain ini digunakan untuk memasukan data Supplier yang baru pertama kali
melakukan transaksi pada pihak PT. Citra Bandung Laksana.
88
Close
SUPPLIER
Data Supplier
No Supplier
Telp
NAMA
Kota
Alamat
Tambah
Edit
Simpan
Cancel
hapus
Tabel Supplier
DBGRID SUPPLIER
CLOSE
Gambar 4.20. Input Data Supplier.
4. Desain Input Stok Barang
Desain ini digunakan untuk memasukan data barang PT. Citra Bandung Laksana
yang masuk kedalam gudang dari hasil pembelian dengan supplier.
89
Gambar 4.21. Input Data Barang.
5. Desain Input Data PO
Desain ini digunakan untuk memasukan data po Penjualan PT. Citra Bandung
Laksana yang masuk.
90
Close
Input Data PO
Data PO
Tabel PO Penjualan
No Transaksi
No Customer
DBGRID PO
Tgl Penjualan
Total Penjualan
Data Barang
Tabel Barang
TIPE BARANG
NAMA
HARGA
DBGRID Barang
Jumlah Penjualan
Tambah barang
Tambah PO
Cancel
Edit
Cancel
CLOSE
Gambar 4.22. Input Data PO Penjualan.
6. Desain Input Data PO Pembelian
Desain ini digunakan untuk memasukan data po Pembelian PT. Citra Bandung
Laksana pada pihak supplier.
91
Close
Input Data PO
Data PO
Tabel PO Pembelian
No Transaksi
No Supplier
DBGRID PO
Tgl Pembelian
Total
Data Barang
Tabel Barang
TIPE BARANG
NAMA
HARGA
DBGRID Barang
Jumlah Penjualan
Tambah barang
Tambah PO
Cancel
Edit
Cancel
CLOSE
Gambar 4.23. Input Data PO Pembelian.
7. Desain Input Data Pembayaran
Desain ini digunakan untuk memasukan data pembayaran dan lalu meyimpan data
tersebut dalam tabel pembayaran.
92
Close
PEMBAYARAN
DATA PO
DBGRID PO
No Transaksi
No Supplier/Customer
Tgl Transaksi
Pembayaran
Total
Terbayar
Sisa Pembayaran
Status
Tambah
Cancel
Cetak Kwitansi
CLOSE
Gambar 4.24. Input Data Pembayaran.
4.2.5.3 Perancangan Output
Perancangan output ini akan menampilkan data keluaran yang diinginkan dan
mensetak informasi yang dibutuhkan dalam suatu proses. Perancangan output
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Laporan Penjualan
Laporan penjualan memiliki periode satu bulan sekali untuk mengetahui
seluruh penjualan yang terjadi pada PT Citra Bandung Laksana, berisi data barang
yang dibeli oleh customer, data customer, dan data transaksi.
93
Gambar 4.25. Output Laporan Penjualan.
2. Laporan Pembelian
Laporan Pembelian memiliki periode satu bulan sekali untuk mengetahui
seluruh Pembelian yang terjadi pada PT Citra Bandung Laksana, berisi data barang
yang dibeli, data Supplier, dan data transaksi.
94
Gambar 4.26. Output Laporan Pembelian.
3. Laporan Stok Barang
Laporan Stok barang akan dicetak pada saat barang masuk maupun
berdasarkan periode yangtelah ditentukan oleh PT Citra Bandung Laksana. Berisi
data barang beserta dengan stok yang dimiliki saat ini.
95
LAPORAN DATA STOK BARANG
PT. CITRA BANDUNG LAKSANA
Laporan Data Barang
Tanggal
:
Periode :
No.
mm/dd/yy
dd/mm/yy - dd/mm/yy
Tipe Barang Nama Barang
Warna Barang
Harga
Stok
Keterangan
XX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
Mengetahui
(………………..)
Gambar 4.27. Output Laporan Stok Barang.
4.2.6
Perancangan Arsitektur Jaringan
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat dan tanpa adanya kesalahan melalui media komunikasi.
Adapun pada program aplikasi yang penulis bangun, penulis memutuskan
untuk menggunakan jaringan jenis BUS pada topologi ini semua simpul
dihubbungkan mellui kabel yang disebut BUS, dikarenakan sesuai dengan yang
dibutuhkan. Untuk menghubungkan antara bagian Marketing, Akunting, gudang,
ekspedisi dan direktur.
96
Gambar 4.28. Aritektur Jaringan.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Citra Bandung Laksana
merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya dimana sistem yang akan
dirancang berbasis client-server sehingga diharapkan akan memberikan kemudahan
pada pihak perusahaan dalam proses pembuatan laporan.
Pada bab ini, penulis akan meguraikan satu per satu mengenai analisis dan
perancangan sistem dimulai dengan pembahasan analisis sistem yang berjalan
meliputi analisis dokumen, flowmap, dfd serta flowmap hingga perancangan sistem
yang diusulkan.
4.1 Analisis Sistem Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan menjelaskan hasil pengamatan terhadap
system nyata yang berjalan yang meliputi analisis dokumen yang ada, prosedur yang
berjalan, flowmap dan dfd, serta masalah yang ada sehingga dapat dilakukan evaluasi
terhadap sistem tersebut .
4.1.1 Analisis Dokumen
Pada sistem yang sedang berjalan, dokumen yang mengalir dari satu proses ke
proses lainnya baik pada sistem penjualan maupun pembelian adalah sebagai berikut :
46
47
1. Purchase Order ( PO )/ Suplier.
Purchase Order Suplier merupakan surat permintaan persediaan barang yang
dikirim oleh perusahaan pada pihak suplier. Surat ini berisi data barang yang diminta
, jumlah, harga, serta tanggal pembayaran.
2. Purchase Order (PO)/ Pembeli
Berbeda dengan PO Suplier, PO Pembeli merupakan surat yang dibuat oleh
perusahaan dan diberikan pada konsumen sebagai daftar barang yang ingin dibeli dari
perusahaan, berisi tentang data barang yang akan dibeli, jumlah, harga, tanggal
pengiriman, dan total pembayaran.
3. Surat Jalan
Surat jalan merupakan dokumentasi yang dikeluarkan oleh bagian gudang
setelah barang keluar dari gudang dan dikirim pada pembeli. Surat ini berisi data
mengenai barang yang keluar, jumlah, alamat pembeli, dan tanggal keluar.
4. Laporan penjualan.
Laporan ini berisi barang yang telah berhasil dijual oleh perusahaan, jumlah,
pemasukan keuangan perusahaan. Laporan ini dicetak berdasarkan periode, baik
harian, bulanan, maupun tahunan.
5. Surat Permohonan Pembelian Barang ( SPPB )
Surat ini berisi data permohonan pembelian bahan baku yang dibutuhkan oleh
bagian gudang untuk mengisi kembali stok barang di gudang tersebut. Berisi data
bahan baku yang dibutuhkan, jumlah bahan baku, dan tanggal permintaan.
48
6. Tagihan/ Invoice
Dalam pembelian, jika pembeli setelah membeli barang memutuskan untuk
melakukan pembayaran menggunakan giro maka surat tagihan akan dikeluarkan oleh
bagian accounting untuk mengingatkan pembeli melakukan pembayaran. Berisi data
tentang barang yang telah dibeli, jumlah, harga, dan total pembayaran.
7. Laporan Utang
Laporan ini berisi data mengani utang yang dimiliki oleh perusahaan.
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan
Prosedur sistem informasi ini dibagi menjadi 2, yaitu prosedur pembelian dan
prosedur penjualan, dibawah ini akan diuraikan prosedur tersebut :
a. Prosedur Penjualan Barang
1. Untuk melakukan pembelian, pembeli setelah memilih barang yang akan
dibeli mengisi Purchase Order yang disediakan ke bagian marketing.
2. Bagian marketing melakukan pengecekan PO, lalu meneruskan pada bagian
gudang. Pengecekan Persediaan barang pada bagian gudang dengan
menyertakan PO pembeli ke bagian gudang, jika barang ada bagian gudang
akan mengirim barang ke bagian marketing , bagian marketing akan membuat
surat jalan sebanyak 3 rangkap dan meneruskan PO ke bagian accounting dan
untuk surat jalan ke bagian ekspedisi.
49
3. Bagian ekspedisi setelah menerima barang serta surat jalan, akan mengirim
barang ke pembeli beserta surat jalan sebanyak 2 rangkap, dimana rangkap ke
3 akan diberikan ke bagian accounting.
4. Bagian accounting akan mencetak tagihan sebanyak 2 rangkap berdasarkan
PO yang diterima dari marketing dan surat jalan dari ekspedisi untuk dikirim
ke pembeli, dan rangkap 2 untuk pembayaran.
5. Pembeli melakukan pembayaran pada bagian accounting. Kemudian
menerima kwitansi, kwitansi juga digunakan untuk membuat laporan
penjualan.
6. Bagian accounting akan membuat laporan berdasarkan penjualan yang telah
dilakukan dan diserahkan ke direktur, laporan ini juga diarsipkan.
7. Bagian Gudang akan mencetak laporan stok barang berdasarkan arsip stok
barang, laporan tersebut diserahkan pada direktur.
8. Jika Pembeli melakukan retur, maka surat jalan akan diambil kembali beserta
barang oleh ekspedisi untuk dicek kondisi barang.
9. Bagian ekspedisi akan meneruskan surat jalan yang di retur oleh pembeli ke
bagian gudang. Bagian gudang akan memproses retur, dan mengkopi surat
jalan untuk diarsipkan, surat jalan asli akan diteruskan bersama dengan barang
ke bagian marketing .
10. Bagian marketing akan membuat surat jalan baru, surat jalan lama diarsipkan
pada arsip retur dan meneruskan surat jalan baru bersama dengan barang ke
bagian ekspedisi.
50
11. bagian ekspedisi akan mengirim barang beserta surat jalan. Surat jalan juga
diteruskan ke bagian accounting untuk dibuatkan laporan retur.
12. Bagian accounting setelah membuat laporan retur menyerahkan laporan
tersebut ke direktur.
b. Prosedur Pembelian Barang
1. Bagian gudang akan mengeluarkan surat permohonan pembelian barang
(SPPB) yang dibuat berdasarkan arsip stok barang ke bagian purchasing.
Untuk mengisi stok barang yang mulai habis.
2. Bagian purchasing setelah menerima SPPB akan membuat surat PO Suplier
yang berisi data yang akan dibeli oleh perusahaan dan dikirim ke suplier.
3. Setelah suplier menerima PO, maka barang akan dikirim ke bagian gudang
beserta surat jalan rangkap kesatu untuk bagian gudang.
4. Bagian gudang akan membuat laporan utang pembelian untuk diserahkan ke
Direktur.
5. Setelah barang diterima, 2 hari kemudian, suplier akan mengirim PO
pembelian, kwitansi, surat jalan asli ( rangkap 2) ke bagian accounting ,
bagian accounting akan membuat kontra bon dan diserahkan pada suplier
sebagai bukti bahwa barang telah diterima dengan jumlah pembayaran yang
harus dibayar perusahaan.
6. Satu bulan kemudian, perusahaan akan melakukan pembayaran pada suplier,
dan menerima kembali kontra bon sebagai bukti pembayaran telah lunas.
51
7. Bagian accounting akan membuat laporan pembelian dan diserahkan pada
direktur.
8. Direktur menerima laporan utang dari bagian gudang dan menerima laporan
pembelian dari accounting.
4.1.2.1 Flowmap Sistem Yang Berjalan
a. Flowmap Penjualan Berjalan
Flowmap untuk sistem penjualan yang berjalan berdasarkan prosedur yang
telah diuraikan diatas dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :
52
Pembeli
Marketing
Ekspedisi
Gudang
PO
PO
PO
Cek PO
PO
Surat 3
Jalan
T
Y
PO
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
2
Barang
Tersedia?
PO
Surat
jalan
beserta
barang
Laporan Stok
Gudang
Surat
jalan
beserta
barang
Kirim
Barang
1
Direktur
3
Cek
Barang
PO
Accounting
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
PO
PO
beserta
barang
Buat Surat
Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 3
Jalan
Surat
jalan
beserta
barang
1
PO
PO
Cetak
Tagihan
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
PO
1
Tagihan
2
Tagihan
Data
Barang
2
Tagihan
SB
Pembayaran
Pembayaran
Kwitansi
Proses
Pembayaran
Lap.
Stok
Barang
Retur Barang
Surat
jalan
beserta
barang
1
Kwitansi
2
Kwitansi
Laporan Stok
Gudang
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Buat Laporan
Penjualan
3
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Buat Surat
Jalan Retur
Proses
Retur
Surat 1
Jalan
AR
Surat
Jalan(retur)
Surat 2
Jalan
Kwitansi
Cek
kondisi
Barang
SB
Surat
Jalan
Surat
Jalan(retur)
Surat
Jalan
Surat 1
Jalan
Surat 2
Surat 3
Jalan
Jalan
AR
Surat
jalan
beserta
barang
Surat
Jalan(retur)
Laporan
Penjualan
AP
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Data
Barang
Laporan
Penjualan
Buat Laporan
Retur
Kirim
Barang
Surat
Jalan(retur)
Lap.
Retur
Surat
Jalan
Gambar 4.1 Flowmap Penjualan Berjalan
Lap.
Retur
53
Keterangan :
1. AP : Arsip Penjualan.
2. SB : Stok Barang.
3. AR : Arsip Retur.
b. Flowmap Prosedur Pembelian
Berdasarkan prosedur pembelian yang telah dijabarkan diatas, maka didapat
flowmap sistem pembelian seperti dibawah ini :
Gambar 4.2 Flowmap Prosedur Pembelian Berjalan.
54
Keterangan :
1. SB : Stok Barang.
4.1.2.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan
Dari flowmap diatas, maka dapat dibuat sebuah diagram konteks, dimana
diagram konteks berfungsi sebagai diagram yang menggambarkan sistem secara
keseluruhan beserta dengan input dan outputnya.
PO
,Pembayaran,
Surat Jalan 1,2
Laporan Retur
SI Penjualan
& Pembelian
Berjalan
Pembeli
Laporan Penjualan,
Laporan Utang,
Laporan Pembelian
Direktur
Laporan Retur
Kwitansi, Surat Jalan
1,2 , Tagihan, PO ,
Surat Jalan (retur )
PO Suplier,
kontra bon,
Surat Jalan,
Kwitansi
PO Suplier,
kontra bon,
Pembayaran
Suplier
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Berjalan.
4.1.2.3 Data Flow Diagram Sistem Yang Berjalan
DFD (Data Flow Diagram ) menjelaskan fungsi-fungsi yang ada dalam
sistem secara logika akan berkerja kepada pengguna sistem ( user ). DFD untuk
55
Sistem Penjualan dan Pembelian pada PT. Citra Bandung Laksana adalah sebagai
berikut :
1. DFD Level 1 Sistem Informasi Yang Berjalan.
Pembeli
Kwitansi, Surat Jalan
1,2 , Tagihan, PO ,
Surat Jalan (retur )
Laporan Penjualan,
Lap. Retur, Laporan
Stok Barang
Kwitansi
1
PO ,Pembayaran,
Surat Jalan 1,2
Direktur
Arsip
Penjualan
Penjualan
Data Penjualan
Arsip Retur
Surat Jalan 1
Data Barang
Stok Barang
PO Suplier,
kontra bon,
Surat Jalan,
Kwitansi
Suplier
2
Data Barang
Pembelian
Lap. Utang, Lap.
Pembelian
PO Suplier,
kontra bon,
Pembayaran
Gambar 4.4 DFD Level 1 Sistem Berjalan.
Dari DFD level 1 diatas, dapat dipecah masing-masing menjadi penjualan,
pembelian, dan pembayaran seperti pada gambar dibawah ini :
56
2. DFD Level 2 Sistem Penjualan Yang Berjalan.
Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 1 (Penjualan).
57
2. DFD Level 2 Sistem Penjualan Yang Berjalan.
Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 1.2 (Penjualan) Sistem Berjalan.
Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 2 (Pembelian) Sistem Berjalan.
58
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Dari uraian flowmap, diagram konteks serta dfd diatas, maka penulis dapat
menarik beberapa permasalahan yang terjadi, diantaranya adalah :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No
1
Permasalahan
Proses
yang
bersifat
manual,
Bagian
dilakukan
hal
ini
Rencana Pemecahan
masih Gudang,
Dibuatkan Sistem
dapat Accounting,
Informasi Penjualan
menyebabkan lamanya waktu yang Purchasing.
dan Pembelian
dibutuhkan oleh perusahaan dalam
tugasnya
baik
dalam
penjualan
maupun pembelian.
2
Sulitnya melakukan pencarian data Gudang,
Dibuatkan Basis data
pembelian maupun penjualan yang Accounting,
sebagai penyimpanan
Purchasing.
sudah dilakukan.
3
Sering
terjadi
laporan
ditiap
dikarenakan
ketidakcocokan Gudang,
bagian,
laporan
hal
ini Accounting,
yang Purchasing.
datanya.
Dibuatkan Sistem
Informasi yang
berbasis data dan
dikerjakan secara manual sehingga
client server sehingga
dapat terjadi keluputan dari pihak
meminimalkan
59
pengguna. Dan juga pelaporan yang
keluputan dari pihak
menggunakan
pengguna
media
kertas
membuat biaya operasional yang
perlu dibayar perusahaan menjadi
lebih besar.
4.2 Perancangan Sistem
Pada tahapan ini, penulis akan mencoba menjelaskan tentang sistem yang
diusulkan oleh penulis dimana perbedaan yang dapat dilihat adalah pada seluruh
proses yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dapat dilakukan secara
terkomputerisasi dan menggunakan basis data dan menjadi terintegrasi antara bagian
satu dengan lainnya.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem yang baru adalah untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan yang telah dijelaskan
diatas. Dengan merancang sistem informasi penjualan dan pembelian berbasis client
server beserta program aplikasinya.
60
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Diusulkan
Pada sistem yang diusulkan, terjadi perubahan pada bagian marketing dan
gudang, dimana dengan adanya basis data, maka pengecekan barang dapat dilakukan
oleh bagian marketing. Perubahan lainnya adalah telah digunakannya basis data
sehingga meminimalkan kesalahan atau keluputan dari pihak pengguna.
4.2.3 Prosedur Sistem yang Diusulkan
a. Prosedur Penjualan Yang Diusulkan
1. Pembeli yang ingin melakakukan pembelian mengisi PO yang telah disediakan,
PO tersebut kemudian diserahkan ke bagian marketing.
2. Bagian marketing kemudian akan melakukan pengecekan persediaan barang
berdasarkan stock barang yang ada pada basisdata.
3. Jika barang tidak tersedia maka PO akan dikembalikan ke pembeli, jika ada maka
bagian marketing akan memginput PO kedalam basisdata dan meneruskan PO
tersebut kebagian gudang.
4. Bagian gudang kemudian akan memproses PO yang diterima dan mempersiapkan
berdasarkan basisdata, kemudian barang beserta PO akan diserahkan kebagian
marketing.
5. Bagian marketing akan membuat surat jalan sebanyak 3 rangkap yang akan
diserahkan kebagian ekspedisi beserta barang.
61
6. bagian ekspedisi akan mengirim barang berdarkan surat jalan yang diterima, surat
jalan 1 akan diseahkan ke pembeli beserta barangnya, surat jalan rangkap 2 dan 3
diserahkan kebagian acounting untuk dibuatkan tagihan.
7. bagian acounting akan mambuat tagihan berdasarkan surat jalan dan basisdata
data barang.
8. Pembeli akan menerima tagihan untuk melakukan pembayaran pada bagian
acounting.
9. bagian acounting akan memproses pembayaran, data tersebut kemudian disimpan
dalam basisdata dan mencetak kwitansi sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 akan
diserahkan kepada pembeli sebagai bukti transaksi , rangkap 2 akan dibuat
laporan berdasarkan basisdata data tansaksi .
10. Laporan tersebut akan diserahkan kepada direktur.
11. berdasarkan basisdata baagian gudang akan membuat laporan stock barang yang
diseahkan ke direktur.
12. Jika pembeli akan melakukan retur bagian expedisi akan mengambil barang
beseta surat jalan dan mengecek kondisi barang , surat jalan tersebut akan
diteruskan kebagian gudang, bagian gudang akan memproses retur dan
memginputkan data barang retur kedalam basis data sebagia barang second grade.
13. Surat jalan yang asli akan diteruskan kebagian marketing untuk dibuatkan surat
jalan baru sebanyak 2 rangkap dan akan siserahkan kebagain expedisi beserta
barang.
62
14. Bagian expedisi akan mengirim barang dan menyerahkan surat jaln 1 ke pembeli,
surat jalan rangkap 2 akan diserhkan kebagian acounting untuk dibuatkan laporan
retur.
15. Diektur menerima laporan retur.
b. Prosedur Pembelian Yang Diusulkan
1. Bagian gudang akan membuat surat permintaan pembelian barang berdarkan
(SPPB)
stock barang yang ada dibasisdata, SPPB tersebut diteruskan
kebagian purcasing.
2. Bagian purcasing yang menerima SPPB kemudian akan membuat PO
sebanyak 2 rangkap dimana rangkap 1 diserahkan kepada suplier sebagai form
permintaan barang, rangkap 2 diserahkan kebagian acounting.
3. Suplier akan menyerahkan surat jalan rangkap 1 kebagian gudang beserta
barang dimana bagian gudang akan menginputkan stock barang kedalam
basisdata, bagian gudang akan membuatkan laporan utang yang akan
diserahka pada direktur
4. Surat jalan rangkap 2 akan diserahkan ke bagian acounting oleh suplier
beserta PO dan kwitansi dimana bagain acounting akan membuatkan contra
bon yang akan diserahkan ke suplier.
5. suplier akan melakukan penagihan berdasarkan contrabon ke bagian
acounting, bagian acounting akan melakukan pembayaran berdasarkan data
63
transaksi yang ada pada basisdata, dari data tersebut juga akan dibuatkan
laporan pembelian yang akan diserahkan ke direktur.
6. Suplier menerima pembayaaran.
4.2.3.1 Flowmap Sistem yang Diusulkan.
Adapun pada flowmap yang diusulkan, terbagi menjadi dua bagian yaitu
prnjualan dan pembelian yang dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini.
64
a. Flowmap Prosedur Penjualan Yang Diusulkan
Flowmap dari sistem penjualan yang diusulkan oleh penulis adalah :
Pembeli
Marketing
Ekspedisi
Gudang
Accounting
Direktur
5
PO
PO
Cek Persedian
Barang
Barang
Tersedia
Db Penjualan &
Pembelian
Surat
jalan
beserta
barang
Surat 1
Jalan
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
2
PO
4
6
T
PO
PO
Proses PO/
Barang
Y
PO
beserta
barang
Input Data
PO
Surat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
PO
PO
1
Kirim
Barang
Surat 1
JalanSurat 2
Jalan
Surat 3
Jalan
Cetak Tagihan
3
3
1
Buat Lap. Barang
Surat 1
Jalan
Surat
jalan
beserta
barang
2
Tagihan
PO
Lap.
Barang
Lap.
Barang
Buat Surat Jalan
Surat 1
Surat 2
Jalan
Jalan
Surat 3
Jalan
Pembayar
an
Tagihan
Proses
Pembayaran
Pembayar
an
Kwitansi
1
Kwitansi 2
Kwitansi
1
Surat
jalan
beserta
barang
4
Surat
Jalan
Retur
Surat
Jalan
Surat
Jalan
Surat
Jalan
Cek
kondisi
Barang
Buat Lap.
Penjualan
Surat
Jalan
Lap. Penjualan
Lap. Penjualan
5
Proses Retur
Buat surat jalan
retur
Surat 1
Surat 2
Jalan(retur)
Jalan(retur)
Surat
Jalan
6
Barang
Second
Grade
Surat 1
Surat 2
Jalan(retur)
Jalan(retur)
Kirim
Barang
Surat 1
Jalan(retur)
Surat 1
Jalan(retur)
Surat 2
Jalan(retur)
Buat Lap. Retur
Surat 2
Jalan(retur)
Lap. retur
Gambar 4.8 Flowmap Sistem Penjualan Diusulkan.
Lap. retur
65
b. Flowmap Sistem Pembelian Diusulkan
Flowmap dari sistem pembelian yang diusulkan penulis, berdasarkan prosedur
yang diuraikan diatas yaitu :
Suplier
Gudang
Accounting
Purchasing
Direktur
1
PO
Buat SPPB
Lap. Utang
Db Penjualan &
Pembelian
SPPB
SPPB
2
Buat PO Suplier
PO
PO
PO
Surat
Jalan
beserta
barang
2
Surat Jalan
2
1
PO Suplier
2
Kwitansi
Surat Jalan
2
Surat Jalan
Surat Jalan
Buat Kontra Bon
Input Stok
Barang
PO Suplier
Kontra Bon
Kwitansi
Buat Lap. Utang
Kontra Bon
2
Lap. Utang
1
Pembayaran
Kontra Bon
Pembayaran
Kontra Bon
Pembayaran
Buat Lap.
Pembelian
Lap.
Pembelian
Gambar 4.9 Flowmap Sistem Pembelian Diusulkan.
Lap.
Pembelian
66
4.2.3.2 Diagram Konteks Sistem Diusulkan
Diagram Konteks dari sistem yang diusulkan menggambarkan proses secara
keseluruhan, baik dari input, outpu maupun proses yang terjadi.
PO
,Pembayaran,
Surat Jalan
Laporan Retur
SI Penjualan
& Pembelian
Berjalan
Pembeli
Laporan Penjualan,
Laporan Utang,
Laporan Pembelian
Direktur
Laporan Retur
Kwitansi, Surat Jalan ,
Tagihan, PO , Surat PO Suplier,
Jalan (retur )
kontra bon,
Surat Jalan,
Kwitansi
PO Suplier,
kontra bon,
Pembayaran
Suplier
Gambar 4.10 Diagram Konteks Sistem Diusulkan
4.2.3.3 Data Flow Diagram Sistem Diusulkan
Adapun untuk DFD yang penulis usulkan berdasarkan pada flowmap diatas
adalah sebagai berikut :
67
a. DFD Level 1 Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian
Berdasarkan flowmap yang didapat maka diperoleh DFD sebagai berikut :
Gambar 4.11 DFD Level 1 Sistem Diusulkan.
68
b. DFD Level 2 Proses 1 Penjualan Diusulkan
Proses-proses yang terjadi pada sistem penjualan dapat pada gambar 4.14
dibawah ini :
Transaksi
Penjualan
PO
Data
Penjualan
PO
Pembeli
2
1
Cek Stok
Barang
PO
Data
Pelanggan
Data
Pelanggan
Customer
Data Barang
Stok Barang
PO
Input Data PO
Data Barang
PO ( Beserta
Barang )
Data Barang
5
Kirim Barang
4
Buat Surat
Jalan
Surat
Jalan
Surat Jalan (Beserta
Barang)
Data
Penjualan
Surat Jalan
Data Pelanggan
Tagihan
6
Cetak
Tagihan
7
Proses
Pembayaran
Pembayaran
9
Buat Lap.
Barang
Data
Penjualan
Data Penjualan
8
Buat Lap.
Penjualan
Kwitansi
Kwitansi
Surat Jalan (Beserta
Barang untuk retur)
3
Persiapkan
Barang
Barang
Second Grade
Lap
Penjualan
Lap. Barang
Data Barang
10
Cek Barang
Surat Jalan (Beserta
Barang)
12
Surat Jalan (Beserta
Barang)
Buat Surat
Proses Retur
Jalan Retur
Data
Barang
Stok Barang
13
Lap Retur
11
Data Barang
Surat Jalan Retur
Direktur
14
Surat Jalan
Buat Lap.
Retur
Retur
Data
Penjualan
Transaksi
Penjualan
Surat Jalan Retur
Kirim Barang
Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses Penjualan Sistem Diusulkan.
69
Dari proses 1 DFD penjualan diatas, dapat dipecah lagi menjadi lebih detail
seperti pada gambar 4.13 dibawah ini :
Gambar 4.13 DFD Level 2 Proses 1 Penjualan Sistem Diusulkan.
70
b. DFD Level 2 Proses 2 Pembelian Diusulkan
Untuk pembelian, dapat dilihat secara lebih jelas proses yang terjadi beserta
keluarannya pada gambar 4.14 dibawah ini :
Supplier
Data
Supplier
2
Buat PO
Supplier
1
SPPB
Buat SPPB
Supplier
Surat Jalan ( Beserta
Barang )
Data
Barang
Data
Barang
Data
Pembelian
Stok Barang
Data
Barang
6
Buat Lap.
Utang
Data
Pembelian
Transaksi
Pembelian
Data
Pembelian
Data
Pembelian
Data
Pembelian
5
Lap. Stok
Utang
7
Buat Lap.
Pembelian
Direktur
PO
Data
Pembayaran
Pembayaran
3
Input Stok
Barang
Surat Jalan, PO,
Kwitansi
4
Buat Kontra
Bon
Kontra Bon
Kontra Bon
Pembayaran
Lap.
Pembelian
Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses 2 Pembelian Sistem Diusulkan.
71
4.2.3.4 Kamus Data
Adapun kamus data pada sistem yang diusulkan, berdasarkan pada DFD
diatas adalah sebagai berikut.
1. Nama arus data
: Purchase Order ( Pembeli ).
Alias
: PO
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: entitas Pembeli – Proses 1 ( Penjualan ).
Penjelasan
: Formulir Pembelian Barang untuk Pembeli
Struktur Data
: No_PO, Tipe_Barang, Nama_Barang, Jenis_Barang, Jumlah,
Harga,
Total,
Warna_Barang,
tanggal_PO,
spesifikasi,
No_Customer, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli, Telp, Kota.,
Jumlah_Penjualan.
2. Nama arus data
: Purchase Order ( Supplier ).
Alias
: PO
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 2 – entitas Supplier ( Pembelian )
Penjelasan
: Formulir Pembelian Barang untuk Pembelian
Struktur Data
:
No_PO_Supplier,
Jenis_Barang,
tanggal_PO_
Nama_Supplier,
Jumlah,
Supplier,
Tipe_Barang,
Harga,
Total,
Warna_Barang,
spesifikasi,
No_Supplier,
Alamat_Supplier,
Kota_Supplier, Jumlah_Pembelian.
3. Nama arus data
Nama_Barang,
: SPPB.
Alias
: Surat Permohonan Pembelian Barang
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: File Stok Barang – Proses 1 ( Pembelian )
Telp_Supplier,
72
Penjelasan
: Form Pembelian Barang
Struktur Data
: No_SPPB, Nama_Supplier, Alamat_Supplier, Stok_Barang
Nama_Barang, Jumlah_Barang.
4. Nama arus data
: Tagihan Pembeli
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 6 –entitas Pembeli
Penjelasan
: Tagihan untuk Pembeli
Struktur Data
:
No_Tagihan,
Alamat_Pembeli,
Tanggal_Tagihan,
Telp,
Nama_Pembeli,
Total_Pembayaran,
Tipe_Barang,
Jumlah, Harga.
5. Nama arus data
: Kwitansi
Alias
: Tagihan Supplier
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: entitas Supplier- Proses 6 pembelian
Penjelasan
: Tagihan Dari Supplier
Struktur Data
:
No_Tagihan,
Alamat_Supplier,
Total_Pembayaran,
Tanggal_Tagihan,
Nama_Supplier,
Telp_Supplier,
Tipe_Barang,
Kota_Supplier,
Jumlah,
Status_Transaksi_Penjualan, Total_Terbayar_Penjualan.
6. Nama arus data
: Surat Jalan (Customer)
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 4-Proses 5, Proses 5-Entitas Pembeli
Penjelasan
: Surat Jalan penjualan
Harga.
73
Struktur Data
: No_Transaksi_Penjualan, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli, Tipe_Barang, Jumlah_Barang, Warna.
7. Nama arus data
: Surat Jalan (Supplier)
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Entitas Supplier-Proses 3, Entitas Supplier-Proses 4
Penjelasan
: Surat Jalan Pembelian
Struktur Data
:
No_Transaksi_Pembelian,
Nama_Supplier,
Alamat_
Supplier, Telp_ Supplier, Tipe_Barang, Jumlah_Barang,
Warna.
8. Nama arus data
: Kontra Bon
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 4-Entitas Supplier
Penjelasan
: Kontra Bon Pembelian
Struktur Data
:
Nama_Supplier, Alamat_ Supplier, Telp_ Supplier,
No_Transaksi,
Total,
Status_Transaksi_Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian
9. Nama arus data
: Surat Jalan Retur
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 12 -Proses 13 , Proses 13-Entitas Pembeli
Penjelasan
: Surat Jalan Retur
Struktur Data
:
No_retur,
Alamat_Pembeli,
No_Transaksi_Penjualan,
Telp_Pembeli,
Jumlah_Barang, Warna, Total_retur.
Nama_Pembeli,
Tipe_Barang,
74
10. Nama arus data
: Laporan retur
Alias
:-
Bentuk Data
: Dokumen
Arus Data
: Proses 14 -Entitas Direktur
Penjelasan
: Laporan Retur
Struktur Data
:
No_retur,
No_Transaksi_Penjualan,
Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli,
Nama_Pembeli,
Tipe_Barang,
Jumlah_Second_Grade.
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan Basis Data digunakan pada sistem yang akan dibangun untuk
memiliki basis data yang kompak. Adapun basis data yang penulis usulkan dapat
dilihat pada uraian dibawah ini.
4.2.4.1 Normalisasi
Yaitu proses untuk mengorganisir basis data, menghilangkan elemen-elemen
yang berulang sehingga dapat diperoleh bentuk normal yaitu nilai atribut sudah
berbentuk tunggal atau tidak ganda.
1. Bentuk UnNormal/ Tidak Normal
Penjualan_Pembelian : { No_PO_Customer, Tipe_Barang, Nama_Barang,
Jenis_Barang
,Jumlah,
tanggal_PO,
spesifikasi,
Harga,
Total,
Warna_Barang,
No_Customer,
Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli, Telp, Kota, No_PO_Supplier, Tipe_Barang,
Nama_Barang,
Jumlah,
Status_Transaksi_Penjualan,
Harga,
Total,
Nama_Barang
Total_Terbayar_Penjualan,
Warna_Barang,
Jenis_Barang
75
tanggal_PO_Supplier,
Nama_Supplier,
spesifikasi,
No_Supplier,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier, No_SPPB, Nama_Supplier, Alamat_Supplier,
Nama_Barang,
Jumlah_Barang,
Tanggal_Tagihan,
Stok_Barang
Alamat_Pembeli,
Telp,
No_Tagihan,
,
Nama_Pembeli,
Status_Transaksi_
Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian , Total_Penjualan, Tipe_Barang,
Jumlah,
Harga,
Nama_Supplier,
No_Tagihan,
Tanggal_Tagihan,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier, Total_Pembayaran, Tipe_Barang, Jumlah,
Harga,
No_Transaksi_Penjualan,
Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli,
Jumlah_Barang,
Warna,
Nama_Supplier,
Alamat_Supplier,
Tipe_Barang,
Nama_Pembeli,
Jumlah_Barang,
Tipe_Barang,
No_Transaksi_Pembelian,
Telp_Supplier,
Warna,
Nama_Supplier,
Alamat_ Supplier, Telp_ Supplier, No_Transaksi_Penjualan,
Total, No_retur, No_Transaksi_Penjualan, Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli,
Jumlah_Barang,
Telp_Pembeli,
Warna,
Total_retur,
Tipe_Barang,
Jumlah_Penjualan,
Jumlah_Pembelian }
2. Bentuk Normal Pertama
Pada bentuk ini semua atribut yang berulang sudah dihilangkan.
Penjualan_Pembelian
:
{
No_Customer,
Telp_Pembeli,
Nama_Supplier,
Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli,
Kota_Pembeli,
No_Supplier,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier, No_retur, Total_retur, Tipe_Barang,
Nama_Barang,
Jenis_Barang,
Warna_Barang,
76
Harga_Barang, Stok_Barang, No_Transaksi_Penjualan,
Tgl_Transaksi_Penjualan,
Total_Penjualan,
Status_Transaksi_Penjualan,
Total_Terbayar_Penjualan, No_Transaksi_ Pembelian ,
Tgl_Transaksi_Pembelian,
Total_Pembelian,
Status_Transaksi_Pembelian,
Pembelian,
Jumlah_Penjualan,
Total_Terbayar_
Jumlah_Pembelian,
Jumlah_Second_Grade.}
3. Bentuk Normal Kedua
Pada bentuk ini, memerlukan semua atribut bukan kunci telah bergantung
sepenuhnya pada kunci utama atau primary key .
Customer : { No_Customer*, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli, Telp_Pembeli,
Kota_Pembeli }.
Supplier : { No_Supplier*, Nama_Supplier, Alamat_Supplier, Telp_Supplier,
Kota_Supplier }.
Retur : { No_retur*, Total_retur}.
Stok_Barang : { Tipe_Barang*, Nama_Barang, Jenis_Barang, Warna_Barang,
Harga_Barang, Stok_Barang, Jumlah_Second_Grade }.
77
Transaksi_Penjualan : { No_Transaksi_Penjualan*, Tgl_Transaksi_Penjualan,
Total_Penjualan, Status_Transaksi_Penjualan,
Total_Terbayar_Penjualan, Jumlah_Penjualan }.
Transaksi Pembelian : {No_Transaksi_ Pembelian *, Tgl_Transaksi_ Pembelian,
Total_ Pembelian, Status_Transaksi_ Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian, Jumlah_Pembelian }.
4. Bentuk Normal Ketiga
Pada bentuk ketiga, harus memenuhi bentuk normal kedua serta memiliki relasi
pada tabel yang berhubungan.
Customer : { No_Customer*, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli, Telp_Pembeli,
Kota_Pembeli }.
Supplier : {
No_Supplier*, Nama_Supplier, Alamat_Supplier, Telp_Supplier,
Kota_Supplier }.
Retur : { No_retur*, No_Transaksi_Penjualan**, Total_retur}.
Stok_Barang : { Tipe_Barang*, Nama_Barang, Jenis_Barang, Warna_Barang,
Harga_Barang, Stok_Barang}.
78
Barang_Second_Grade : { Tipe_Barang*, jumlah_Second_Grade }.
Transaksi_Penjualan
:
{
No_Transaksi_Penjualan*,
Tgl_Transaksi_Penjualan,
No_Customer**,
Total_Penjualan,
Status_Transaksi_Penjualan, Total_Terbayar_Penjualan}.
Detail_Penjualan
:
{
No_Transaksi_Penjualan**,
Tipe_Barang**,
Jumlah_Penjualan}.
Transaksi Pembelian : {No_Transaksi_ Pembelian *, No_Supplier**, Tgl_Transaksi_
Pembelian, Total_ Pembelian, Status_Transaksi_ Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian }.
Detail_Pembelian : { No_Transaksi_ Pembelian**, Tipe_Barang**,
Jumlah_Pembelian}.
4.2.4.2 Relasi Tabel
Relasi tabel menggambarkan hubungan yang terjadi antara satu tabel dengan
lainnya yang berada pada basis data yang digunakan. Adapun relasi tabel yang
penulis usulkan sebagai perancangan basis data sistem informasi penjualan dan
pembelian pada PT Citra Bandung Laksana adalah sebagai berikut :
79
Retur_Penjualan
1
Customer
No_Customer*,
Nama_Pembeli,
Alamat_Pembeli,
Telp_Pembeli,
Kota_Pembeli
No_retur*
No_Transaksi_Penjualan**
Total_retur
Detail_Penjualan
1
1
Transaksi_Penjualan
1
n
n
No_Customer**
Tgl_Transaksi_Penjualan
Total_Penjualan
1
Status_Transaksi_Penjualan
Total_Terbayar_Penjualan
Barang
Second_Grade
Tipe_Barang*,
Jumlah_Second_Grade
Supplier
No_Supplier*,
Nama_Supplier,
Alamat_Supplier,
Telp_Supplier,
Kota_Supplier
No_Transaksi_Penjualan**,
Tipe_Barang**
Jumlah Penjualan
No_Transaksi_Penjualan*
Stok Barang
n
1
1
Detail_Pembelian
Transaksi_Pembelian
1
n
No_Transaksi_ Pembelian *
No_Supplier**
Tgl_Transaksi_ Pembelian
Total_ Pembelian
Status_Transaksi_Pembelian,
Total_Terbayar_ Pembelian
n
Tipe_Barang*,
Nama_Barang
Jenis_Barang
Warna_Barang,
Harga_Barang,
Stok_Barang,
1
n
No_Transaksi_Pembelian**
Tipe_Barang**
Jumlah_Pembelian
1
Gambar 4.15 Relasi Tabel Basis Data Sistem Diusulkan.
4.2.3.4 Entity Relational Diagram
Merupakan suatu model atau penggambaran yang menunjukkan hubungan
suatu entitas yang ada pada objek tersebut.
80
Gambar 4.16 ERD Basis Data Sistem Diusulkan.
4.2.4.4 Struktur File
Stuktur file memiliki fungsi untuk menjelaskan variabel pada tabel yang akan
digunakan dalam pembangunan program aplikasi, sehingga dapat diketahui secara
rinci nama field, jenis, serta lebar field yang akan digunakan.
Tabel tersebut yaitu :
1. File data Customer
a. Nama file
: T_Customer
b.Primary Key
: No_Customer
c. Jumlah Field
:5
d.
Tabel 4.2 Struktur file data Customer
81
No
1
2
3
4
5
Nama Field
No_Customer
Nama
Alamat
Telp
Kota
Type
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Lebar
Keterangan
10
Nomor identitas Customer
35
Nama Customer
50
Tempat tinggal Customer
13
No Telp Customer
15
Kota Customer
2. File data Supplier
a. Nama file
: T_ Supplier
b. Primary Key
: No_ Supplier
c. Jumlah Field
:5
Tabel 4.3 Struktur file data Supplier
No
1
2
3
4
5
Nama Field
No_ Supplier
Nama
Alamat
Telp
Kota
Type
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Lebar
10
35
50
13
15
Keterangan
Nomor identitas Supplier
Nama Supplier
Tempat tinggal Supplier
No Telp Supplier
Kota Supplier
3. File data PO_Penjualan
a. Nama file
: T_ PO_Penjualan
b. Primary Key
: No_Transaksi_Penjualan
c. Jumlah Field
:6
Tabel 4.4 Struktur file data PO Penjualan
No
1
2
3
4
5
6
Nama Field
No_Transaksi_Penjualan
No_Customer
Tgl_Penjualan
Total_Penjualan
Total_Terbayar_Penjualan
Status_Penjualan
Type
Varchar
Varchar
Date
Integer
Integer
Varchar
Lebar
10
10
4
4
10
Keterangan
Nomor Transaksi
Nomor Customer
Tanggal Transaksi
Total Transaksi
Total Terbayar
Status Penjualan
82
4. File data PO_Pembelian
a. Nama file
: T_ PO_Pembelian
b. Primary Key
: No_Transaksi_ Pembelian
c. Jumlah Field
:6
Tabel 4.5 Struktur file data PO Pembelian
No
Nama Field
1
No_Transaksi_
Pembelian
2
No_Supplier
3
Tgl_ Pembelian
4
Total_ Pembelian
5
Total_Terbayar_
Pembelian
6
Status_ Pembelian
Type
Varchar
Lebar
10
Keterangan
Nomor Transaksi
Varchar
Date
Integer
Integer
10
4
4
Nomor Supplier
Tanggal Transaksi
Total Transaksi
Total Terbayar
Varchar
10
Status Pembelian
5. File data Detail_PO_Penjualan
a. Nama file
: T_ Detail_PO_Penjualan
b. Primary Key
: No_Transaksi_Penjualan, Tipe_Barang
c. Jumlah Field
:3
Tabel 4.6 Struktur file data Detail PO Penjualan
No
Nama Field
Type
1
No_Transaksi_Penjualan Varchar
2
Tipe_Barang
Varchar
3
Jumlah_Penjualan
Integer
Lebar
Keterangan
10
Nomor Transaksi
25
Kode Barang
4
Jumlah Penjualan
6. File data Detail_PO_Pembelian
a. Nama file
: T_ Detail_PO_ Pembelian
b. Primary Key
: No_Transaksi_ Pembelian, Tipe_Barang
c. Jumlah Field
:3
83
Tabel 4.7 Struktur file data Detail PO Pembelian
No
Nama Field
1
No_Transaksi_
Pembelian
2
Tipe_Barang
3
Jumlah_ Pembelian
Type
Varchar
Lebar
Keterangan
10
Nomor Transaksi
Varchar
Integer
25
4
Kode Barang
Jumlah Pembelian
7. File data Retur_Penjualan
a. Nama file
: T_ Retur_Penjualan
b. Primary Key
: No_Retur
c. Jumlah Field
:3
Tabel 4.8 Struktur file data Retur_Penjualan
No
Nama Field
Type
1
No_Retur
Varchar
2
No_Transaksi_Penjualan Varchar
3
Total_Retur
Integer
Lebar
Keterangan
10
Nomor Retur
10
Nomor Transaksi
4
Total Retur
8. File data Stok_Barang
a. Nama file
: T_ Stok_Barang
b. Primary Key
: Tipe_Barang
c. Jumlah Field
:7
Tabel 4.9 Struktur file data Stok_Barang
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Field
Tipe_Barang
Warna_Barang
Harga_Barang
Stok_Barang
Keterangan
Nama_Barang
Jenis_Barang
Type
Varchar
Varchar
Integer
Integer
Varchar
Varchar
Varchar
Lebar
25
20
4
4
50
10
25
Keterangan
Kode Barang
Warna Barang
Harga Barang
Stok Barang
Keterangan Barang
Nama_Barang
Jenis_Barang
84
9. File data Barang_Second_Grade
e. Nama file
: T_Barang_Second_Grade
f. Primary Key
: Tipe_Barang
g.Jumlah Field
:2
Tabel 4.10 Struktur file data barang Second Grade
No
Nama Field
1
Tipe_Barang
2
Jumlah
Type
Varchar
Int
Lebar
Keterangan
25
Kode Barang
4
Jumlah Barang
4.2.4.5 Kodifikasi
Adapun pengkodean yang bersifat unik yang penulis gunakan dalam
membangun program aplikasi seperti :
1. Tipe Barang
XX XXXXX X XXX
No. Urut Barang
Warna Barang
Nama Barang
Jenis Barang
Misal : BB MEJANN HI 01
Keterangan :
BB
: BB untuk barang Bahan Baku, BJ untuk
barang jadi.
MEJANN
: Jenis barang yaitu meja.
HI
:
Warna barang yaitu hijau.
01
:
No urut barang yaitu 1.
85
2. No Customer
No Urut Customer
Customer
Misalkan : CUS 01
Keterangan :
CUS
:
Customer.
01
:
No Urut Customer, misalkan 01, 02.
SUP
:
Supplier
01
:
No Urut Supplier, misalkan 01, 02.
3. No Supplier
Misalkan : SUP 01
Keterangan :
4.2.5
Perancangan Antar Muka
Perancangan Antar Muka meliputi perancangan struktur menu, tampilan input
dan output.
86
4.2.5.1 Perancangan Struktur Menu
Struktur menu adalah pemetaan menu dari program sehingga pengguna dapat
dengan mudah menggunakan program dan memilihi form yang akan digunakan.
Gambar 4.17 Struktur Menu.
4.2.5.2 Perancangan Antar Muka Input
Perancangan input merupakan suatu bentuk tampilan untuk user berinteraksi
dengan program.
1. Desain Input Login
Desain ini digunakan sebagai autentifikasi pengguna sehingga pengguna yang
tidak memiliki kewenangan dalam menggunakan program tidak dapat mengakses
data-data yang ada dalam program tersebut.
Gambar 4.18. Login.
87
2. Desain Input Customer
Desain ini digunakan untuk memasukan data customer yang baru pertama kali
melakukan transaksi pada pihak PT. Citra Bandung Laksana.
Close
Customer
Data Customer
No Customer
Telp
NAMA
Kota
Alamat
Tambah
Edit
Simpan
Cancel
hapus
Tabel Customer
DBGRID Customer
CLOSE
Gambar 4.19. Input Data Customer.
3. Desain Input Supplier
Desain ini digunakan untuk memasukan data Supplier yang baru pertama kali
melakukan transaksi pada pihak PT. Citra Bandung Laksana.
88
Close
SUPPLIER
Data Supplier
No Supplier
Telp
NAMA
Kota
Alamat
Tambah
Edit
Simpan
Cancel
hapus
Tabel Supplier
DBGRID SUPPLIER
CLOSE
Gambar 4.20. Input Data Supplier.
4. Desain Input Stok Barang
Desain ini digunakan untuk memasukan data barang PT. Citra Bandung Laksana
yang masuk kedalam gudang dari hasil pembelian dengan supplier.
89
Gambar 4.21. Input Data Barang.
5. Desain Input Data PO
Desain ini digunakan untuk memasukan data po Penjualan PT. Citra Bandung
Laksana yang masuk.
90
Close
Input Data PO
Data PO
Tabel PO Penjualan
No Transaksi
No Customer
DBGRID PO
Tgl Penjualan
Total Penjualan
Data Barang
Tabel Barang
TIPE BARANG
NAMA
HARGA
DBGRID Barang
Jumlah Penjualan
Tambah barang
Tambah PO
Cancel
Edit
Cancel
CLOSE
Gambar 4.22. Input Data PO Penjualan.
6. Desain Input Data PO Pembelian
Desain ini digunakan untuk memasukan data po Pembelian PT. Citra Bandung
Laksana pada pihak supplier.
91
Close
Input Data PO
Data PO
Tabel PO Pembelian
No Transaksi
No Supplier
DBGRID PO
Tgl Pembelian
Total
Data Barang
Tabel Barang
TIPE BARANG
NAMA
HARGA
DBGRID Barang
Jumlah Penjualan
Tambah barang
Tambah PO
Cancel
Edit
Cancel
CLOSE
Gambar 4.23. Input Data PO Pembelian.
7. Desain Input Data Pembayaran
Desain ini digunakan untuk memasukan data pembayaran dan lalu meyimpan data
tersebut dalam tabel pembayaran.
92
Close
PEMBAYARAN
DATA PO
DBGRID PO
No Transaksi
No Supplier/Customer
Tgl Transaksi
Pembayaran
Total
Terbayar
Sisa Pembayaran
Status
Tambah
Cancel
Cetak Kwitansi
CLOSE
Gambar 4.24. Input Data Pembayaran.
4.2.5.3 Perancangan Output
Perancangan output ini akan menampilkan data keluaran yang diinginkan dan
mensetak informasi yang dibutuhkan dalam suatu proses. Perancangan output
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Laporan Penjualan
Laporan penjualan memiliki periode satu bulan sekali untuk mengetahui
seluruh penjualan yang terjadi pada PT Citra Bandung Laksana, berisi data barang
yang dibeli oleh customer, data customer, dan data transaksi.
93
Gambar 4.25. Output Laporan Penjualan.
2. Laporan Pembelian
Laporan Pembelian memiliki periode satu bulan sekali untuk mengetahui
seluruh Pembelian yang terjadi pada PT Citra Bandung Laksana, berisi data barang
yang dibeli, data Supplier, dan data transaksi.
94
Gambar 4.26. Output Laporan Pembelian.
3. Laporan Stok Barang
Laporan Stok barang akan dicetak pada saat barang masuk maupun
berdasarkan periode yangtelah ditentukan oleh PT Citra Bandung Laksana. Berisi
data barang beserta dengan stok yang dimiliki saat ini.
95
LAPORAN DATA STOK BARANG
PT. CITRA BANDUNG LAKSANA
Laporan Data Barang
Tanggal
:
Periode :
No.
mm/dd/yy
dd/mm/yy - dd/mm/yy
Tipe Barang Nama Barang
Warna Barang
Harga
Stok
Keterangan
XX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
Mengetahui
(………………..)
Gambar 4.27. Output Laporan Stok Barang.
4.2.6
Perancangan Arsitektur Jaringan
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat dan tanpa adanya kesalahan melalui media komunikasi.
Adapun pada program aplikasi yang penulis bangun, penulis memutuskan
untuk menggunakan jaringan jenis BUS pada topologi ini semua simpul
dihubbungkan mellui kabel yang disebut BUS, dikarenakan sesuai dengan yang
dibutuhkan. Untuk menghubungkan antara bagian Marketing, Akunting, gudang,
ekspedisi dan direktur.
96
Gambar 4.28. Aritektur Jaringan.