Akar Batang Daun Analisis Vegetasi Tanaman Anggrek di Hutan Pendidikan USU Desa Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

seperti jangkar Gunadi, 1979.Contoh :Agrostophyllum, Appendicula, Bulbophyllum, Coelogyne, Dendrobium, Dendrochilum, Eria.

a.Akar

Pada umumnya akar anggrek epifit berbentuk silindris, berdaging, lunak, dan mudah patah. Bagian ujung akar meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering, akar tampak berwarna putih keperak-perakan dan hanya bagian ujung akar saja yang berwarna hijau. Akar anggrek mempunyai lapisan yang bersifat berongga Spongy. Dibawah lapisan tersebut terdapat lapisan lain yang mengandung klorofil. Pada saat akar tersebut menyentuh batang yang keras, maka akar tersebut mudah melekat. Akar-akar yang sudah tua akan menjadi coklat dan kering, kemudian fungsinya digantikan dengan akar-akar baru yang tumbuh Gunadi, 1977. Akar anggrek epifit mempunyai dua jenis akar lekat dan akar gantung akar udara. Akar lekat adalah akar yang menempel pada substrat yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan tanaman, sedangkan akar gantung adalah akar akar yang mengantung di udara yang berfungsi membantu pernavasan. Akar yang menempel pada batang umumnya berbentuk agak mendatar mengikuti bentuk permukaan batang, sedangkan rambut akarnya pendek-pendek. Akar ini mempunyai jaringan pilamen yang yang memudahkan akar menyerap air hujan yang jatuh pada kulit pohon inang. Pilamen juga berfungsi sebagai alat pernavasan Hendrayono, 1998. Pilamen terdiri dari jaringan bunga karang dengan selubung luar berupa selaput berwarna putih dan keadaan biasa sel-selnya hanya berisi udara Gunadi, 1977. Universitas Sumatera Utara

b.Batang

Bentuk batang anggrek beranekaragam, ada yang ramping, berdaging seluruhnya atau menebal dibagian tertentu saja, dengan tanpa umbi semu. Berdasarkan pola pertumbuhannya, batang anggrek dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu tipe simpodial dan tipe monopodial. Pada umumnya anggrek tipe simpodial dengan pertumbuhan ujung batang yang terbatas, pertumbuhan batang akan terhenti bila telah mencapai ukuran yang maksimal Latif, 1981. Gambar 1. Batang Anggrek Simpodial dan Monopodial Latif, 1981.

c.Daun

Bentuk daun anggrek epifit seperti tanaman monokotil lainnya, dimana tulang daunya sejajar, susunannya berseling dengan tepi daun rata dan berdaging. Daun melekat pada batang dengan kedudukan satu helai tiap daun dan berhadapan, warna daun nggrek hijau muda hingga hijau tua, kemungkinan dan ada pula yang bercak-bercak.Anggrek daun memiliki daun atau tulang daun yang berwarna dan keindahan spesies anggrek terletak pada daun tersebut.Bentuk daun anggrek bervariasi Latif, 1972 dalam Berliani 2008. Menurut Sumartono 1981, bentuk daun anggrek terdiri atas bermacam- macam bentuk berdaging dan kaku, dengan pertumbuhan tepi tidak bergerigi Universitas Sumatera Utara rata dengan ujung daun terbelah. Berdasarkan pertumbuhannya anggrek digolongkan menjadi dua kelompok yaitu: 1. Evergreen yaitu daun tetap segar hijau dan tidak gugur secara serentak. Misalnya genus Cattleya dan Phalaenopsis. 2. Decidous tipe gugur yaitu semua helaian daun gugur dan tanaman mengalami masa istirahat, misalnya genus Dendrobium.

d.Bunga