Dasar Pandangan Client Centered Therapy
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Rogers dikutip dari Lesmana, 2005 mengemukakan beberapa sifat konselor yang dijadikan sebagai teknik dalam Client Centered Therapy sebagai
berikut: 1. Emphaty adalah kemampuan untuk sama
– sama merasakan kondisi dan menyampaikan kembali perasaan tersebut
2. Positive regard acceptance adalah penerimaan keadaan klien apa adanya secara netral.
3. Congruence adalah konselor menjadi pribadi yang terintegrasi antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukannya.
33
Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan teknik Possitive Regard acceptance. Acceptance, dalam profesi konseling, mengacu pada sikap dasar
dan sekaligus teknik komunikasi interview konseling, pada tataran afeksi digunakan untuk menunjuk pada sifat dasar konselor sebagai menerima keadaan
klien tanpa syarat, tanpa penilaian, tanpa kritik, namun bukan berarti mnyetujui. Pada tataran perilaku perilaku, „penerimaan’ menunjuk pada teknik verbal dan
nonverbal misalnya, anggukan, senyuman, postur dan gesture yang mengekspresikan minat konselor pada klien dan dalam memahami apa pesan yang
dikomunikasikan oleh klien. Teknik verbal penerimaan konselor diwujudkan berupa respons
– respons verbal minimal konselor misalnya, “Saya siap mendengarkan cerita Anda”; sementara manggut – manggut dan suara “Ehem…”,
“Yaa…”, “Terus…” tergolong teknik penerimaan nonverbal konselor.
34
33
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar – Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. Hal 158 – 159
34
Andi Mappiare, Kamus Istilah Konseling Terapi. Hal 5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id