Alkitab; dan tahun 1969 mendapat tanda penghargaan dari Ratu Elisabeth, “Commander of British Empire”
. Ia meninggal dunia pada tanggal 24 Januari 1978 setelah lama menderita “emphysema”
pembengkakan pembuluh pada paru-paru. Selama hidupnya ia telah banyak menulis buku, tidak kurang dari 70 judul, dan karya-karya
tersebut mendapat sambutan dan pengaruh yang cukup luas. Salah satu karyanya yang paling populer dan berarti, tidak hanya dari jumlah jilidnya, adalah Daily Bible Study seri Pemahaman
Allkitab Setiap Hari, yang meliputi seluruh tulisan dalam Perjanjian Baru 17 jilid, dan telah terjual sebanyak 3.000.000. eksemplar. Dalam bahasa Inggris. Seri ini telah diterjemahkan ke
dalam banyak bahasa lain.
2.2.2. Apa dan Siapa yang Mempengaruhi Pemikirannya
Keinginan hati
dan tujuan
utamanya Barclay
dalam menulis
buku adalah
mengkomunikasikan Injil – Kabar Baik yang ada dalam Perjanjian Baru kepada masyarakat, dunia dengan cara yang sederhana, namun jelas dan efektif.
Di dalam karya-karyanya, ia tidak selalu mengikut garis pemikiran dan anggapan yang ortodoks, meskipun hal itu sering kali lebih mungkin diterima oleh kebanyakan orang. Agaknya
ia tidak lebih dari “menghangatkan suasana” dan biasanya ia menyindir. Inilah karakteristik yang membuat dirinya sering disebut oleh beberapa orang sesat, dengan tanpa memahami
pandangannya yang sesungguhnya. Ia juga tidak selalu menggunakan istilah-istilah ortodoks yang lazim dipakai. Jelas, hal ini kurang disukai oleh orang-orang yang beranggapan bahwa
hanya yang “ortodokslah” yang mendapat persetujuan dari Allah.
2.2.3. Pokok Pemikirannya
Satu hal yang paling pokok baginya adalah bahwa, Kristus adalah Tuhan dan Sahabat yang begitu baik, bahkan seandainyapun tidak ada kehidupan yang akan datang. Keyakinan
inilah yang selalu mendorongnya untuk terus berusaha mengabarkan kabar baik itu, dan harus diakui bahwa telah banyak orang sampai kepada Kristus, lebih dekat dan lebih percaya kepada-
Nya.
8
2.2.4. Pandangannya Tentang Peradilan Yesus Di hadapan Pilatus dalam Lukas pasal 23:1-25.
William Barclay dan Hugh Anderson dalam buku mereka yang berjudul The Bible and History menjelaskan tentang ketiga Injil Sinoptik yaitu Matius, Markus, Lukas ditulis antara
tahun 65 dan 100 ini sama-sama menuliskan tentang pelayanan Yesus. Bagi Barclay, kitab yang sangat penting dan dianjurkan untuk disimpan adalah Injil Lukas. Selain karena melukiskan
Pribadi Kristus dengan amat indahnya, Injil Lukas adalah Injil yang terpanjang. Ditambah dengan Kisah Para Rasul, Lukas menuliskan tak kurang dari seperempat Kitab Suci Perjanjian
Baru. Lebih banyak dari tulisan Paulus.
9
Menurut tradisi dan merupakan point penting adalah Lukas yang bukan orang Yahudi juga menuliskan kisah tentang kehidupan Yesus, Lukas juga
merupakan teman seperjalanan Paulus. Ketiga Injil Sinoptik ini mempunyai kesamaan dalam ceritanya.
10
Salah satu contoh kisah tentang Yesus di hadapan Pilatus yang juga ditulis dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. dalam cerita tentang Yesus di hadapan Pilatus maka ada
Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Lukas, 449-450. Barclay, Penulis dan Warta Perjanjian Baru, 19.
William Barclay, The Bible And History, London Lutter Worth Press, 255.
berbagai Ahli yang menafsir dalam berbagai versi. Berikut penulis akan memaparkan salah satu ahli yaitu William Barclay yang juga berusaha menafsir tentang Injil Lukas Pasal 23:1-25.
Barclay dalam menafsir tentang Lukas Pasal 23:1-25 dimana orang-orang Yahudi pada zaman Yesus tidak mempunyai kuasa untuk melaksanakan hukuman mati. Hukuman seperti itu
harus disetujui oleh gubernur Romawi dan dilaksanakan oleh penguasa-penguasa Romawi. Itulah alasannya mengapa orang-orang Yahudi membawa Yesus kehadapan Pilatus. Tidak ada yang
lebih baik yang diperlihatkan di sini selain dari kejahatan mereka yang berasal dari suara hati yang sudah mati; hal itu tampak dalam tuduhan-tuduhan mereka kepada-Nya. Di pengadilan
Sanhedrin tuduhan mereka adalah hujatan, yaitu bahwa Ia telah berani untuk menamakan diri- Nya sendiri Anak Allah.
11
Menurut Barclay tuduhan yang diajukan di hadapan Pilatus sesungguhnya berisi tiga. Mereka menuduh Yesus 1 dengan agitasi yang durhaka; 2 dengan memberi semangat kepada rakyat
agar tidak membayar pajak kepada Kaisar; 3 dengan menyombongkan diri bahwa Ia adalah seorang raja. Setiap tuduhan itu adalah kebohongan, dan mereka mengetahui hal itu. Mereka
berlindung di balik tuduhan-tuduhan mereka yang sungguh-sungguh bohong di dalam kegilaan mereka untuk membinasakan Yesus.
Menurut Barclay, Pilatus bukanlah seorang pejabat Romawi yang tidak berpengalaman untuk tidak memperoleh apa-apa ia melihat di dalam mereka sesuatu dan ia tidak mempunyai maksud
untuk menyukakan kehendak mereka. Tetapi ia juga tidak mau melawan mereka.
Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Lukas, 413 414.
Bagi Barclay, Injil Lukas 23:1-25 ini merupakan suatu bagian Alkitab yang menakjubkan. Yaitu Pilatus tidak mau menghukum Yesus. Ia sangat sadar bahwa dengan
melakukan hal itu ia akan mengkhianati keadilan yang merupakan kemuliaan dari Roma. Ia melakukan upaya tidak kurang dari empat kali untuk menghindari pelaksanaan hukum itu. Ia
mengatakan kepada orang-orang Yahudi untuk meletakan perkara itu sebagai perkara mereka sendiri Yohanes 19: 6, 7. Ia mencoba untuk mengarahkan seluruh kasus itu kepada Herodes. Ia
mencoba membujuk orang-orang Yahudi itu untuk menerima Yesus sebagai nara-pidana yang diberikan jaminan untuk dilepaskan pada saat Paskah Markus 15:6. Ia berupaya untuk
menghasilkan kompromi, mengatakan bahwa ia akan menyiksa Yesus dan kemudian melepaskan-Nya. Sangat jelas bahwa Pilatus dipaksa untuk menghukum Yesus dengan hukuman
mati.
12
2.3. J. L. Ch. Abineno 2.3.1. Riwayat Hidup Abineno