Pokok Pemikirannya Pandangannya Tentang Peradilan Yesus Di hadapan Pilatus dalam Lukas pasal 23:1-25.

Beliau pernah menjadi Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980. Dia menulis banyak buku di bidang teologi, khususnya di bidang praktika. 13

2.3.3. Pokok Pemikirannya

Pandangan teologis Abineno mengenai hubungan manusia dan Allah adalah manusia memiliki relasi yang sangat dekat dengan Allah. Akibatnya, manusia tidak dapat berkata-kata mengenai penyataan Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah. Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup. Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini. Menurut Abineno, salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan manusia dalam Alkitab adalah dengan perjanjian. Abineno melihat di dalam perjanjian tersebut ada inisiatif Allah. Contoh: dalam Kejadian 17:2 dikatakan Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau Dalam bahasa aslinya, kalimat tersebut berbunyi Aku akan memberikan perjanjianKu kepadamu. Lebih lanjut, Abineno berpendapat bahwa kata perjanjianKu tersebut menyatakan bahwa Allah adalah yang terpenting dari perjanjian tersebut.

2.3.4. Pandangannya Tentang Peradilan Yesus Di hadapan Pilatus dalam Lukas pasal 23:1-25.

J. L. Ch Abineno, Pemberitaan Firman pada hari-hari kudus Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984. Bagi Abineno ceritera para penulis Injil Matius, Markus, Lukas tentang hukuman yang dijatuhkan keatas-Nya tidak berbeda. Demikian juga tentang gelar yang mereka gunakan untuk dia. Ini merupakan bukti bahwa apa yang mereka ceritakan adalah benar. Hal itu digaris bawahi oleh caranya mereka mengutip nats-nats Perjanjian Lama. 14 Ketiga Injil Sinoptik ini sependapat, bahwa saat yang kritis bagi Yesus adalah waktu Imam Besar bertanya kepada-Nya apakah Ia adalah Mesias Markus 14:62, Matius 26:60 dan Lukas 22:67. Jawab Yesus dalam ketiga Injil itu dapat kita tafsirkan secara berbeda. Tetapi dalam pemeriksaan itu Yesus dipersalahkan karena “blasphemi” hujatan kepada Allah. Karena itu ia dijatuhi hukuman mati. Dan juga penyaliban bukanlah hukuman Yahudi, tetapi hukuman Romawi: hukuman yang sangat berat, yang orang-orang Romawi hanya jatuhkan atas pemberontak dan budak-budak yang melarikan diri. Banyak orang katakan, bahwa sebabnya Yesus dijatuhi hukuman mati ialah karena Ia dimusuhi oleh pemimpin-pemimpin agama Yahudi. 15 Yang pasti ialah Yesus dihukum mati sebagai seorang Pemberontak Politik. 16 Bagi Abineno, penulis-penulis Injil yang lain mengemukakan, bahwa Pilatus tidak mendapati kesalahan apapun pada Yesus. Lukas katakan lebih banyak daripada itu. Menurut dia, sekalipun Pilatus tidak mendapati kesalahan apapun pada Yesus, “imam-imam kepala dan seluruh orang banyak” yang hadir dalam pemeriksaan itu, “makin kuat mendesak”, karena demikian alasan mereka Yesus menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, mulai dari Galilea sampai J. L. Ch. Abineno, Yesus Sang Mesias, BPK Gunung Mulia: Jakarta, 139. Abineno, Yesus Sang Mesias, 133. Abineno, Yesus Sang Mesias, 136 137. di Yerusalem” 23:4-5. Semua tuduhan ini menurut Lukas tidak benar: semuanya ditolak oleh instansi peradilan Romawi yang resmi. Setelah diadili di hadapan Pilatus dan ternyata tidak ada kesalahan yang didapati pada Yesus, maka Yesus dikirim kepada Herodes untuk diadili, namun Herodes tidak melakukan hal apapun terhadap Yesus kecuali hanya mengolok-ngolok-Nya saja, setelah itu Yesus dikirim kembali kepada Pilatus untuk diadili. Bagi Lukas, pengiriman kembali ini bukan saja mempunyai arti missioner, tetapi juga arti politis. Sebagai orang Yahudi Herodes rupanya tidak dapat menerima kehadiran pejabat-pejabat Pemerintah Romawi di Pelestina. Karena itu pengiriman kembali Yesus ke hadapan Pilatus ia terima dengan gembira, sebab oleh perbuatan itu Pilatus mengakui kuasanya atas rakyatnya. Untuk tidak terlalu “melukai” hati imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat Herodes mengirim kembali Yesus kepada Pilatus. Pengiriman kembali ini diterima Pilatus juga dengan gembira, sebab oleh perbuatan itu Herodes mengakuinya sebagai pejabat Romawi yang memegang kuasa tertinggi di Yudea pada waktu itu. Itu yang Lukas maksudkan dengan catatannya: “Pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus”. Perkataan Pilatus yaitu bahwa Yesus tidak bersalah hanya kita temui dalam Injil Lukas. Maksud Lukas dengan tulisannya itu jelas, yaitu: mengatakan kepada pembaca-pembacanya, bahwa semua tuduhan yang dilontarkan terhadap Yesus itu tidak benar. 17 Perlu diketahui bersama bahwa dalam tulisannya Lukas memiliki 2 sifat yang khas yaitu sifat misionaris dan sifat apologetis. Sifat apologetis juga kita temukan dalam Lukas pasal 23:1-25, yang memuat ceritera tentang pemeriksaan Yesus oleh Pilatus. Baik Lukas, maupun Matius 27:1-2, 11-14, Markus 15:1-5 dan Yohanes 18:28-38 mengatakan, bahwa dalam pemeriksaan Abineno, Yesus Juruselamat Dunia, 67-70. itu Yesus ternyata tidak bersalah. Tetapi cara yang mereka pakai untuk hal itu tidak sama: Lukas yang mempunyai tujuan missioner jauh lebih tajam dari pada penulis-penulis Injil yang lain. Hal itu nyata dari catatannya dalam Lukas pasal 23:2 “Kami telah menemukan, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, karena ia melarang bangsa kami membayar pajak kepada kaisar, dan tentang diri-Nya ia katakan, bahwa ia adalah Kristus, yaitu Raja”. Menurut para penulis Injil Pilatus telah berusaha untuk melepaskan Yesus. Mungkin karena dalam pemeriksaan Yesus nyata, bahwa Ia bukanlah seorang pemberontak, seperti yang dituduhkan kepada-Nya. Atau mungkin juga karena sebab-sebab lain. Mungkin ia agak curiga terhadap orang-orang Yahudi yang dengan gigih menuntut kematian Yesus. Pilatus juga melihat bahwa imam-imam kepala menghasut rakyat atau orang-orang Yahudi, supaya rakyat juga menuntut kematian Yesus. 2.4. Stefan Leks 2.4.1. Riwayat Hidup Stefan Leks

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keputusan Pilatus dalam Narasi Peradilan Yesus Menurut Injil Lukas

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keputusan Pilatus dalam Narasi Peradilan Yesus Menurut Injil Lukas T1 712007068 BAB I

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keputusan Pilatus dalam Narasi Peradilan Yesus Menurut Injil Lukas T1 712007068 BAB IV

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keputusan Pilatus dalam Narasi Peradilan Yesus Menurut Injil Lukas T1 712007068 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Etika Global Menurut Hans Küng Ditinjau dari Perspektif Kaidah Kencana Yesus T1 712007026 BAB II

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan Yesus Tentang Anak (Studi Hermeneutik Injil Markus 10:13-16)

0 0 14

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Deklarasi Yesus di Dalam Lukas 4:1819: Studi Hermeneutik SosioPolitik terhadap Lukas 4:1819 dan Relevansinya bagi Transformasi Masyarakat Indonesia

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Deklarasi Yesus di Dalam Lukas 4:1819: Studi Hermeneutik SosioPolitik terhadap Lukas 4:1819 dan Relevansinya bagi Transformasi Masyarakat Indonesia T1 Full text

0 2 43

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembaruan Hukum Pemilu Melalui Pembentukan Peradilan Pemilu T1 BAB II

0 0 45

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Kesusilaan dalam PerundangUndangan Indonesia T1 BAB II

0 0 22