Hakikat Atlet Deskripsi Teori 1. Hakikat Tenis Lapangan
                                                                                40
penelitian  tersebut  adalah  Tingkat  kondisi  fisik  atlet  atletik  PAB  D.I Yogyakarta  tahun  2009  sebagai  berikut:  1  kecepatan  atlet  yang  berusia
10-15  tahun  dalam  kategori  cukup  dan  atlet  yang  berusia  16-18  tahun masuk dalam kategori kurang, 2 power dan koordinasi atlet yang berusia
10-15  tahun  dalam  kategori  sangat  kurang  dan  atlet  yang  16-18  tahun masuk dalam kategori kurang, 3 power tungkai atlet yang berusia 10-15
tahun  dalam  kondisi  cukup  dan  power  tungkai  atlet  yang  berusia  16-18 tahun,  baik  tungkai  kiri  maupun  kanan  dalam  kondisi  sangat  kurang,  dan
4  daya  tahan  aerobik  atlet  yang  berusia  10-15  tahun  dalam  kategori
cukup dan atlet yang berusia 16-18 tahun dalam kategori kurang.
3.  Penelitian  Dodi  Saputra  2010  yang  berjudul  Tingkat  Kondisi  Fisik Pemain  Sepakbola 14-16 Tahun Sekolah Sepakbola Di Kabupaten Bantul.
Hasil  dari  penelitian  tersebut  adalah  1  kemapuan  daya  tahan  aerob pemain masuk kategori kurang sekali, 2 kemampuan daya tahan anaerob
pemain masuk kategori kurang sekali, 3 kemampuan power otot tungkai pemain  masuk  kategori  kurang  sekali,  4  kemampuan  kecepatan  pemain
masuk  kategori  kurang,  dan  5    kemampuan  kelincahan  pemain  masuk
kategori sedang. C.  Kerangka Berfikir
Komponen biomotor merupakan dasar penting dalam permainan tenis lapangan.  Sebagai  landasan  untuk  mengembangkan  kemempuannya.
Komponen biomotor yang diperlukan dalam tenis lapangan diantaranya; daya tahan  aerobik,  kekuatan  untuk  kelompok  otot  dada,  bahu,  dan  lengan,
41
kekuatan  untuk  kelompok  otot  perut,  kecepatan,  koordinasi,  fleksibilitas, power lower body, power upper body
Dalam  permainan  tenis  lapangan  seorang  atlet  tidak  hanya  memiliki keterampilan  yang  baik  tetapi  harus  memiliki  biomotor  yang  baik.  Sehingga
perlu  adanya  pengukuran  komponen  biomotor  sesuai  standar  dan  dilakukan berkala.  Olahraga  tenis  lapangan  merupakan  olahraga  yang  membutuhkan
kemampuan  biomotor  yang  baik.  Jika  atlet  memiliki  kemampuan  biomotor yang  baik  seperti:  daya  tahan,  kekuatan,  kecepatan,  koordinasi,  fleksibilitas,
power,  maka  atlet  tersebut  akan  lebih  mudah  untuk  menguasai  teknik  dan taktik  yang  ada.  Karena  biomotor  adalah  kualitas  awal  atau  sebagai  modal
awal  sebelum  berlatih  di  fase  berikutnya,  yaitu  teknik  dan  taktik.  Untuk mempersiapkan  prestasi  tertinggi  di  ajang  PORDA  DIY  tahun  2015
komponen biomotor untuk setiap atlet haruslah baik. Dari  permasalahan  yang  telah  disampaikan  penulis  tertarik  untuk
mengadakan  penelitian  tentang  “Tingkat  Biomotor  Atlet  Tenis  Lapangan PORDA XIII Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2015”. D.  Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka kaitannya dengan penelitian ini dapat dirumuskan pertanyaan yaitu:
1.  Bagaimana tingkat biomotor atlet tenis lapangan PORDA XIII Kabupaten Sleman?
2.  Bagaimana tingkat biomotor atlet tenis lapangan PORDA XIII Kabupaten Bantul?
                                            
                