102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  diperoleh  maka  dapat  ditarik kesimpulan bahwa tingkat  biomotor atlet  tenis lapangan PORDA DIY tahun
2015 adalah: 1.  Kabupaten  Sleman  adalah  1  kemampuan  daya  tahan  dalam  kategori
sedang 2 tingkat kemampuan kekuatan dalam kategori cukup, 3 tingkat kemampuan  kecepatan  dalam  kategori  kurang,  4  tingkat  kemampuan
koordinasi  pada  kategori  sedang,  5  tingkat  kemampuan  fleksibilitas dalam kategori baik, 6 tingkat kemampuan power dalam kategori sedang,
7 tingkat kemampuan kelincahan dalam kategori baik sekali. 2.  Kabupaten  Bantul  adalah  1  kemampuan  daya  tahan  dalam  kategori
sedang 2 kemampuan kekuatan dalam kategori kurang sekali, 3 tingkat kemampuan  kecepatan  dalam  kategori  kurang  sekali,  4  tingkat
kemampuan  koordinasi  pada  kategori  sedang,  5  tingkat  kemampuan fleksibilitas  dalam  kategori  baik,  6  tingkat  kemampuan  power  dalam
kategori  sedang,  8  tingkat  kemampuan  kelincahan  dalam  kategori  baik sekali.
3.  Kabupaten  Gunungkidul  1  kemampuan  daya  tahan  dalam  kategori sedang 2 kemampuan kekuatan dalam kategori kurang sekali, 3 tingkat
kemampuan  kecepatan  dalam  kategori  kurang  sekali,  4  tingkat kemampuan  koordinasi  pada  kategori  sedang,  5  tingkat  kemampuan
103
fleksibilitas  dalam  kategori  baik,  6  tingkat  kemampuan  power  dalam kategori  sedang,  8  tingkat  kemampuan  kelincahan  dalam  kategori  baik
sekali. 4.  Kabupaten Kulon Progo 1 kemampuan daya tahan dalam kategori kurang
sekali 2 kemampuan kekuatan dalam kategori  kurang sekali, 3 tingkat kemampuan  kecepatan  dalam  kategori  kurang,  4  tingkat  kemampuan
koordinasi  pada  kategori  sedang,  5  tingkat  kemampuan  fleksibilitas dalam kategori baik, 6 tingkat kemampuan power dalam kategori kurang
sekali, 8 tingkat kemampuan kelincahan dalam kategori baik sekali. 5.  Kota  Yogyakarta  1  kemampuan  daya  tahan  dalam  kategori  sedang  2
kemampuan  kekuatan  dalam  kategori  kurang  sekali,  3  tingkat kemampuan  kecepatan  dalam  kategori  sedang,  4  tingkat  kemampuan
koordinasi  pada  kategori  sedang,  5  tingkat  kemampuan  fleksibilitas dalam  kategori  sedang,  6  tingkat  kemampuan  power  dalam  kategori
sedang, 8 tingkat kemampuan kelincahan dalam kategori baik sekali. 6.  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  tahun  2015  adalah  1  kemampuan  daya
tahan  dalam  kategori  sedang  2  tingkat  kemampuan  push  up  dalam kategori baik, 3 tingkat kemampuan sit up dalam kategori kurang sekali,
4 tingkat kemampuan kecepatan dalam kategori kurang sekali, 5 tingkat kemampuan  koordinasi  pada  kategori  sedang,  6  tingkat  kemampuan
fleksibilitas  dalam  kategori  sedang,  7  tingkat  kemampuan  power  dalam kategori  sedang,  8  tingkat  kemampuan  kelincahan  dalam  kategori  baik
sekali
104
B.  Implikasi Hasil Penelitian
Biomotor  pada  atlet  tenis  lapangan  PORDA  XIII  Daerah  Istimewa Yogyakarta  tahun  2015,  hasil  penelitian  ini  mempunyai  implikasi  praktis
sebagai berikut: 1.  Bagi  pelatih,  sebagai  sarana  evaluasi  kualitas    kemampuan  fisik  dan
latihan yang telah dilakukan. 2.  Bagi  atlet,  hasil  penelitian  ini  dapat  menjadikan  acuan  untuk  atlet  agar
mau meningkatkan latihan fisiknya demi memiliki kemampuan biomotor yang baik.
C.  Saran-saran
Dengan mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan: 1.  Bagi  pelatih,  harus  mampu  menjadi  fasilitator  bagi  atlet  agar  atlet  dapat
meningkatkan kemampuan biomotornya. 2.  Bagi pengurus, untuk meraih prestasi yang maksimal maka pengurus harus
mampu memberikan dukungan secara menyeluruh bagi atlet. 3.  Bagi  peneliti  selanjutnya  agar  melakukan  kontrol  terhadap  faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kemampuan biomotor.
D.  Keterbatasan Penelitian
Peneliti berusaha
keras memenuhi
segala ketentuan
yang dipersyaratkan,  namun  bukan  berarti  penelitian  ini  tanpa  kelemahan  dan
kekurangan.  Beberapa  kelemahan  dan  kekurangan  yang  dapat  dikemukakan di sini antara lain:
105
1.  Pengambilan  data  tidak  dilakukan  dalam  waktu  dan  tempat  yang  sama, sehingga dapat mempengaruhi hasil tes.
2.  Peneliti  tidak  dapat  mengontrol  kesungguhan  tiap-tiap  atlet  dalam melakukan tes.
3.  Peneliti  mengakui  adanya  keterbatasan  dalam  hal  waktu,  biaya,  maupun kemampuan berpikir dan bekerja. Namun besar harapan semoga penelitian
ini bermanfaat bagi kita semua.