39
Menurut salah satu pelatih tenis bahwa PORDA diharapkan juga sebagai arena yang kompetitif diama setiap atlet berusaha menunjukkan
kemampuan terbaiknya dari segi teknik, taktik, fisik, dan mental dalam usaha menjadi yang terbaik. Dari sisi prestasi ajang PORDA dapat
melahirkan atltet terbaik sebagai wakil daerah yang akan bertanding di tingkat nasional hingga internasional. PORDA DIY tahun 2015 akan di
selenggaran di Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 10-17 September 2015.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan sangat dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritik yang dikemukakan, sehingga dapat di gunakan sebagai landasan
untuk menyelesaikan penelitian ini, antara lain: 1.
Penelitian Mega Mustika Ratri 2013 yang berjudul “Tingkat Biomotor Atlet POPDA Bola Voli Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013”. Hasil dari
penelitian tersebut diketahui bahwa Tingkat biomotor atlet POPDA bola voli kabupaten banjar negara pada kategori baik sekali dengan presentase
sebesar 33,33 4 atlet, kategori baik presentase sebesar 8,33 1 atlet, pada kategori sedang presentase sebesar 8,33 1 atlet, pada kategori
kurang sebesar 25 3 atlet, pada kategori kurang sekali sebesar 25 3 atlet. Sedangkan berdasar nilai rata-rata yaitu sebesar 450.002, Tingkat
biomotor atlet POPDA Banjarnegara masuk dalam kategori sedang.
2. Penelitian Anak Agung Octa Perdana 2009 yang berjudul Profil Kondisi Fisik Atlet Atletik PAB D.I. YOGYAKARTA Tahun 2009. Hasil dari
40
penelitian tersebut adalah Tingkat kondisi fisik atlet atletik PAB D.I Yogyakarta tahun 2009 sebagai berikut: 1 kecepatan atlet yang berusia
10-15 tahun dalam kategori cukup dan atlet yang berusia 16-18 tahun masuk dalam kategori kurang, 2 power dan koordinasi atlet yang berusia
10-15 tahun dalam kategori sangat kurang dan atlet yang 16-18 tahun masuk dalam kategori kurang, 3 power tungkai atlet yang berusia 10-15
tahun dalam kondisi cukup dan power tungkai atlet yang berusia 16-18 tahun, baik tungkai kiri maupun kanan dalam kondisi sangat kurang, dan
4 daya tahan aerobik atlet yang berusia 10-15 tahun dalam kategori
cukup dan atlet yang berusia 16-18 tahun dalam kategori kurang.
3. Penelitian Dodi Saputra 2010 yang berjudul Tingkat Kondisi Fisik Pemain Sepakbola 14-16 Tahun Sekolah Sepakbola Di Kabupaten Bantul.
Hasil dari penelitian tersebut adalah 1 kemapuan daya tahan aerob pemain masuk kategori kurang sekali, 2 kemampuan daya tahan anaerob
pemain masuk kategori kurang sekali, 3 kemampuan power otot tungkai pemain masuk kategori kurang sekali, 4 kemampuan kecepatan pemain
masuk kategori kurang, dan 5 kemampuan kelincahan pemain masuk
kategori sedang. C. Kerangka Berfikir
Komponen biomotor merupakan dasar penting dalam permainan tenis lapangan. Sebagai landasan untuk mengembangkan kemempuannya.
Komponen biomotor yang diperlukan dalam tenis lapangan diantaranya; daya tahan aerobik, kekuatan untuk kelompok otot dada, bahu, dan lengan,