29
No Judul dan Penulis Variabel
Penelitian Alat Analisis
Hasil
berpengaruh terhadap investasi
asing langsung.
3 Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Penanaman Modal Asing di Indonesia
Tahun 1994:1- 2008:4 Tri
Rahayu 2010 Dependen:
Penanaman Modal Asing
Independen: Produk Domestik
Bruto, Tingkat Suku Bunga, Upah
Pekerja Dummy: Krisis
Ekonomi Regresi
berganda ordinary least
square PDB,
upah pekerja, dan krisis
ekonomi berpengaruh
negatif
terhadap penanaman modal
asing. Tingkat
suku bunga
berpengaruh positif terhadap
penanaman modal asing.
4 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Foreign Direct
Investment
di Indonesia, 2008-
2013 Neini Utami 2014
Dependen: Foreign Direct Investment
Independen: pendapatan per
kapita, tingkat inflasi,
infrastruktur jalan, upah minimum
provinsi, kredit masyarakat,
tabungan masyarakat, belanja
modal, ekspor, investasi swasta
domestik, dan opini BPK.
Regresi data
panel fixed
effect model .
Simpanan masyarakat, upah
minimum provinsi, investasi domestik,
PDRB per kapita, ekspor
dan pinjaman
masyarakat berpengaruh
terhadap FDI di Indonesia
tahun 2008-2013.
C. Kerangka Berpikir
Peningkatan arus masuk investasi asing langsung di Indonesia dapat dilakukan dengan menarik investor asing. Dalam menarik investor asing, ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya pada wilayah tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah besarnya
jumlah produk domestik regional bruto PDRB, upah minimum provinsi
30
UMP, dan ekspor. Produk domestik regional bruto PDRB digunakan untuk keperluan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, dan
export netto. Hubungan PDRB dengan investasi bersifat positif, artinya
investasi akan cenderung mengalami peningkatan jika PDRB meningkat, sebaliknya investasi juga akan cenderung mengalami penurunan bila PDRB
juga menurun. Nilai ekspor dapat mempengaruhi masuknya investor asing karena
adanya ekspor menunjukkan negara tersebut memiliki hubungan yang terbuka dengan negara lainnya. Perekonomian negara terbuka dapat menarik investor
asing karena pemerintah memiliki kebijakan yang dapat menerima perdagangan dan dampaknya yaitu kompetisi. Serta dapat menentramkan
investor, karena mereka dapat mengirimkan keuntungan yang mereka dapat dari usaha mereka ke negara asalnya.
Faktor yang juga dapat mempengaruhi masuknya investor asing adalah tingkat upah. Menurut Kerr dan Peter 2001 perbedaan tingkat upah
di negara penerima modal dan negara sumber dana dapat menarik investasi asing. Tingkat upah di Indonesia diatur dengan kebijakan upah minimum.
Menurut United Nations Conference on Trade and Development UNCTAD, 1998 terdapat tiga alasan untuk melakukan investasi antara lain
market-seeking, resource-seeking dan efficiency-seeking . Peningkatan ukuran
pasar melalui peningkatan PDRB dapat meningkatkan motivasi market- seeking
para investor asing. Market-seeking merupakan investasi dalam rangka membuka pasar baru atau menjaga pasar yang telah ada. Motivasi
31
market-seeking berusaha
mengeliminasi hambatan-hambatan
seperti hambatan perdagangan, biaya transportasi dan biaya lainnya. Berdasarkan
asumsi rasionalitas investor hanya mau mengadakan investasi selama proyek investasi yang bersangkutan diperkirakan akan mendapatkan keuntungan.
Faktor yang menyebabkan sebuah proyek investasi diperkirakan mendapatkan keuntungan ialah adanya permintaan akan barang atau jasa yang dihasilkan
oleh proyek investasi tersebut. Meningkatnya pendapatan nasional mengakibatkan meningkatnya permintaan akan barang dan jasa konsumsi,
sehingga pengusaha harus meningkatkan kapasitas produksinya. Kapasitas produksi dapat ditingkatkan dengan mengadakan investasi, sehingga investasi
akan mengalami peningkatan. Peningkatan akses ke pasar global melalui peningkatan ekspor juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi market-
seeking. Jika pasar lebih terbuka, investor dapat dengan mudah mendekati
pasar tuan rumah Sumit Parashar, 2013. Sebagian arus masuk investasi asing langsung di negara-negara
berkembang adalah untuk mencari sumber daya, karena ketersediaan tenaga kerja yang murah. Hal ini merupakan salah satu motivasi resource-seeking
dan efficiency-seeking. Resource-seeking merupakan investasi yang dilakukan untuk memperoleh faktor produksi yaitu sumber daya alam dan tenaga kerja
murah di luar negeri dibandingkan bila dilakukan di dalam negeri. Efficiency- seeking
merupakan investasi yang dilakukan setelah terjadinya investasi yang bermotif
market-seeking atau
resource-seeking, didorong
untuk meningkatkan keuntungan melalui peningkatan skala ekonomi.
32
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
33
D. Hipotesis Penelitian