36 kegiatan tersebut dapat terselenggara secara efektif dan efisien. Sebelum
peserta didik diterjunkan dilapanganindustri, pihak sekolah dan institusi pasangan mengadakan pembekalan praktek industri bagi peserta didik,
sehingga peserta didik betul-betul memahami hal-hal apa saja yang nantinya dilakukan dilapanganindustri.
Kegiatan Prakerin mengacu pada peningkatan kemampuan professional para peserta didik. Maksud dari kemampuan professional disini meliputi
tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan di lapanganindustri. Di lapangan peserta didik berada pada lingkungan
belajar yang berbeda dan mengalami proses pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran disekolah. Peserta didik dihadapkan dengan kondisi
nyata dilapanganindustri dengan fasilitas peralatan dan sumber belajar yang ada. Peserta didik akan mendapatkan pengalaman serta ketrampilan yang
tidak didapatkan di sekolah. Dengan demikian meningkatkan kemampuan diri peserta didik sebagai lulusan yang siap pakai.
e. Peran Industri dalam Prakerin
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Prakerin adalah menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan mekanisme kerjasama yang baik antara pihak-pihak terkait, dalam hal ini pihak sekolah dan pihak industri.
SMK dan industri memiliki jalinan kerjasama yang saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama. Masing-masing pihak
mempunyai peran untuk menentukan kebijakan bersama terhadap pencapaian
37 tujuan sekolah. Dalam pelaksanaan Prakerin, diperlukan isi program
kerjasama antara kedua belah pihak, terutama mengenai ketrampilan terbaru yang dibutuhkan pada industri. ketrampilan tersebut berupa ketrampilan
teknis, ketrampilan personal dan pengembangan profesi. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam buku kurikulum SMK edisi
2004 bahwa hubungan sekolah dengan industridunia kerja diartikan sebagai jalinan kerjasama fungsional yang saling menguntungkan antara sakolah dan
dunia usahaindustri dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahap evaluasi dan
sertifikasi yang merupakan satu kesatuan dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti, day release, block release, dll.
Depdiknas, 2004: 11. Sebagian besar SMK memanfaankan dunia kerjaindustri sebagai
tempat praktik maupun sekedar difungsikan untuk menambah wawasan dunia kerja kepada peserta didiknya. Sebagaimana dijelaskan oleh Pardjono 2011:
3 berikut beberapa fungsi dunia kerjaindustri dalam pelaksanaan Prakerin : 1 Industri sebagai tempat praktik peserta didik
Sebagian besar SMK kurang memiliki sarana dan prasarana yang menunjang. Banyak SMK yang tidak memiliki peralatan dan mesin yang
mendukung dalam pelaksanaan praktek disekolah untuk memenuhi standar kompetensi maupun tujuan yang ditentukan. Dengan
dilaksanakan kegiatan Prakerin diharapkan peserta didik dapat melaksanakan praktek kerja secara langsung dan memperoleh alat
38 praktek sesuai yang diharapkan ketika berada dilapanganindustri.
kegiatan dilapanganindustri juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan teknologi baru
sebanyak-banyaknya. Dengan demikian kegiatan Prakerin dapat memberikan dampak positif, meningkatkan motivasi belajar dan
semangat belajar peserta didik. 2 Industri sebagai tempat magang kerja
Dalam sejarah pendidikan vokasi, sistem magang apprenticeship merupakan sistem pendidikan kejuruan yang paling tua. Sistem magang
merupakan sistem yang cukup efektif untuk mendidik dan mempersiapkan seseorang dalam hal ini peserta didik SMK untuk
memperdalam dan menguasai ketrampilan yang lebih di lapanganindustri. Peserta didik akan memperoleh ketrampilan yang
lebih rumit dan spesifik, dimana ketrampilan tersebut tidak didapatkan ketika disekolah. Kegiatan Prakerin dapat berfungsi sebagai kegiatan
magang kerja, dalam kegiatan tersebut seseorang yang belum ahli novices akan belajar secara langsung dengan seseorang yang sudah ahli
expert dalam bidang kejuruan tertentu. Dengan dilaksanankannya sistem magang, dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami
budaya kerja, sikap professional yang diperlukan dilapanganindustri, budaya mutu serta pelayanan terhadap konsumen.
3 Industri sebagai tempat belajar manajemen industri dan wawasan dunia kerja