BAB II KONSELING FEMINIS
Bagian ini membahas mengenai teori-teori yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian. Namun, sebelum membahas mengenai peran
single parent
terhadap anak dari perspektif konseling feminis, penulis terlebih dahulu memaparkan beberapa
pemahaman para ahli tentang defenisi,
single parent
masalah-masalah yang dihadapi
single parent
, peran
single parent
dalam pemenuhan kebutuhan anak. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang peran seperti apa yang harus
dijalankan
single parent
terhadap anak.
2.1 Defenisi
Single Parent
Friedman dalam pandangannya mengatakan bahwa, “
single parent
merupakan bentuk keluarga yang di dalamnya hanya terdapat satu orang kepala rumah tangga
yaitu ayah atau ibu”.
1
Qaimi menjelaskan, perempuan “
single parent
adalah suatu keadaan seorang ibu menduduki dua jabatan sekaligus, sebagai ibu yang merupakan
jabatan alamiah, dan sebagai ayah. Selain itu dia akan memiliki dua bentuk sikap, sebagai ibu yang harus bersikap lembut terhadap anaknya, dan sebagai ayah yang
bersikap jantan dan bertugas memegang kendali aturan dan tata tertib keluarga, serta berperan sebagai penegak keadilan dalam kehidupan rumah tangga.
2
Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas, penulis memberi kesimpulan bahwa; pengertian
perempuan
single parent
adalah seorang perempuan yang suaminya sudah meninggal
1
Friedman, Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik, Jakarta : EGC,1998, 19
2
Qaimi, A. Single parent: Peran Ganda Ibu dalam Mendidik Anak. Bogor: Cahaya, 2003, 23
atau tinggal sendiri tanpa kehadiran pasangan, dan membesarkan anak-anaknya sendiri.
Dwiyani mendefinisikan perempuan
single parent
merupakan “ibu yang mengasuh anak-anaknya sendirian tanpa didampingi oleh suami atau pasangan hidup
yang disebabkan oleh perceraian, kematian pasangan hidup, terpisah tempat tinggal, hamil diluar pernikahan dan memutuskan untuk mengadopsi anak dan diasuh sendiri
tanpa proses pernikahan”.
3
Sedangkan Anderson, et al mengartikan perempuan
single parent
sebagai “ibu yang memilih untuk hidup sendiri tanpa pendamping dikarenakan perp
isahan atau perceraian”. Exter dalam Anderson, mengatakan bahwa; “menjadi
single parent
merupakan pilihan hidup yang dijalani oleh individu yang berkomitmen untuk tidak menikah atau menjalin hub
ungan intim dengan orang lain”.
Single parent
dapat pula diartikan sebagai sosok yang menjadi tulang punggung keluarga, baik karena bercerai, kematian atau karena tidak menikah”.
4
Penulis memberikan kesimpulan bahwa; Perempuan
single parent
merupakan sebuah keluarga yang hanya terwakili oleh satu orang tua, dan kemudian mengusung kompleksitas kehidupan
keluarga dan menjaga tatanan kehidupan keluarga dengan penuh rasa tanggung jawab
responsible
.
2.2 Masalah-masalah yang dihadapi keluarga