kendala bagi orang tua tunggal dalam beradaptasi, bahkan menjadi korban baru dari kemiskinan, mereplikasi diri, mereproduksi dan memperluas seluruh rantai masalah
sosial.
12
Jadi berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah- masalah yang dihadapi oleh perempuan yang berperan sebagai orang-tua tunggal
adalah masalah ekonomi atau keuangan, masalah keluarga, masalah tempat tinggal, masalah sosial, masalah praktis, dan masalah seksual. untuk itu
single parent
harus mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai orang tua dengan baik terhadap
anak, jika itu tidak dilakukan dengan baik, maka pada anak akan berdampak negatif.
2.3 Peran
Single Parent
Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Anak
Peran orang tua merupakan komponen penting yang membentuk pandangan anak tentang diri anak sendiri dan mempengaruhi dunia mereka . “Orang tua
merupakan model dari harga diri yang sehat , nilai diri , berpikir sehat dan perilaku yang baik bagi anak”.
13
Soetjiningsih merumuskan peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak meliputi:
a. Kebutuhan Fisik-biomedis Asuh menyangkut pangangizi merupakan kebutuhan
penting, perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pengobatan kalau sakit,papanpemukiman yang layak, sandang,nkesegaran jasmani, rekreasi
b. Kebutuhan emosikasih sayang Asih
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu dengan anak merupakan syarat yang mutlak untuk menjamin tumbuh
12
Legros in Alina Costin,
“Difficulties of exercising educative roles in Single-parent families”, Journal
Plus Education
, Vol X 2014, No. 1
13
Beenish Sartaj dan Naeem Aslam, “Role of Authoritative and Authoritarian Parenting in Home, Health and
Emotional Adjustment”, Journal of Behavioural Sciences, Vol. 20,2010
kembang baik secara fisik, mental maupun psikis anak. untuk itu kasih sayang orang tua sangat berperan penting untuk menciptakan ikatan erat antara orangtua
dan anak.
14
Berdasarkan hal tersebut, maka seorang perempuan yang berperan sebagai
single parent
mempunyai kewajiban berperan ganda dalam mengurus dan membina anak. Sebagai
single parent
, perempuan dituntut mampu mengkombinasikan dengan baik antara pekerjaan domestik dan publik. Dalam hal ini, kematangan fisik dan
psikologis merupakan faktor yang disadari penting atau vital terkait memanajemen keluarga.
Menurut Noor, peranan ibu dalam mendidik anak terbagi atas tiga tugas penting, antara lain; 1 ibu sebagai pemuas kebutuhan anak, meliputi kebutuhan fisik, psikis,
sosial, dan spiritual; 2 ibu sebagai teladan atau model peniruan anak; 3 ibu sebagai pemberi stimulasi bagi perkembangan anak.
15
Sejalan dengan pandangan Noor, Alvita dalam Akmalia mengemukakan bahwa,
single parent
mempunyai peran ganda dalam keluarga. Makna peran ganda yang dimaksud lebih mengarah pada pemenuhan.
Pemenuhan ini teraktualisasikan sebagai kebutuhan psikologis anak kasih sayang, perhatian dan rasa aman, dan kebutuhan fisik anak sandang, pangan, papan,
kesehatan, pendidikan dan kebutuhan sekunder lainnya berkaitan dengan materi. Dengan demikian, peran ibu
single parent
hendaknya mengerti sungguh fungsi
domestic
dan
public
agar dapat mengkreasikan sebuah hubungan ideal dalam hal peran
14
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta:EGC,1995,hlm 59
15
Sofia Retnowati Noor, Peran perempuan dalam keluarga: sebuah tinjauan psikologis, dalam www majalah.com, sebuah artikel diunduh pada hari selasa 2 september 2015 Pukul 10.51 WIB
dan fungsi
single parent
sebagai penggagas kesejahteraan keluarga. Beberapa
item
yang mencerminkan fungsi dan peran
single parent
dalam membesarkan anak yakni:
16
a. Memberikan dukungan kepada anak
b. Menunjukkan kasih sayang
c. Menghormati pendapat anak
d. Percaya kepada pujian dari pada hukuman.
Single parent
secara totalitas memiliki peran primer sebagai sosok pencari nafkah dan pengasuh terhadap anak. Hal ini sejatinya mendilematisir perasaan
single parent
karena terjebak pada persimpangan yang harus dipilih antara kebutuhan finansial sebagai tolak ukur kesejahteraan atau berjibaku dengan pekerjaan dan
melupakan hal vital sebagai “pengasuh anak”.
17
2.4 Peran Perempuan