Tes Angket Teknik Pengumpulan Data

F. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen berguna untuk mengetahui tingkat kesahihan dan kendala instrumen, uji coba dapat dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, karena validitas dan reliabilitas merupakan ketentuan pokok untuk menilai suatu alat ukur. Uji coba ini dilakukan sebelum angket digunakan pada penelitian sesungguhnya. Untuk memperoleh data pada penelitian ini digunakan instrument penelitian yang disusun atas dasar kisi-kisi dari tiap variabel penelitian. Uji coba instrumen dilakukan pada siswa yang tidak menjadi populasi penelitian untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Baik buruknya instrumen akan berpengauh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh. Hal tersebut sangat menentukan kualitas penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel. Adapun tahapan dalam analisis instrument, antara lain:

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat dan kevalitan atau kesahihan suatu instrument. Selain itu validitas berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mempunyai validitas tinggi, begitu juga sebaliknya apabila validitas rendah berarti instrumen kurang valid. Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas konstrak dan pengujian validitas isi.

a. Validitas Konstrak

Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts. Dalam hal ini berarti instrumen dikonsultasikan kepada para ahli.

b. Validitas Isi

Validitas isi digunakan untuk instrumen berbentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Menurut Sugiyono 2009:182 validitas isi dapat dibantu dengan mengunakan kisi-kisi instrumen. Cara ini untuk menganalisa dan mengevaluasi secara sistematis apakah butir instrumen telah memenuhi apa yang hendak diukur. Butir-butir kuesioner tersebut disusun dan diuji validitasnya apakah butir-butir tersebut valid reliabel atau tidak valid tidak reliabel. Apabila terdapat butir kuesioner yang tidak valid, maka butir kuesioner tersebut gugur dan tidak digunakan. Setelah butir-butir soal yang valid, penulis menyusun kembali kisi-kisi dari variabel tersebut yang selanjutnya butir-butir soal tersebut digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya. Sedangkan untuk mengetahui validitas instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu : = ∑ − ∑ ∑ ∑ 2 − ∑ 2 { ∑ 2 − ∑ 2 } Keterangan persamaan 1 : r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah subyekresponden X = Jumlah skor butir X 2 = Jumlah kuadrat skor butir Y = Jumlah skor total Y 2 = Jumlah kuadrat skor total XY = Jumlah perkalian skor butir dan skor soal Kriteria pengujian suatu butir pada angket dikatakan sahih apabila koefisien korelasi xy berharga positif dan lebih besar dari harga r tabel pada taraf signifikan 5. Nilai r tabel yang digunakan yaitu sebesar 0.334 karena diambil sampel n sebanyak 30 siswa kelas X Program Studi Keahlian Tata Boga SMK N 3 Klaten. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan program statistik SPSS 17.0. Adapun butir yang tidak valid gugur sebagai berikut : Tabel 4.Validitas Instrumen Angket Sub Variabel Butir Gugur Kebiasaan Makan Pagi 4,10,11,12,18,22,24,29,31,35 Kebiasaan Makan Jajan 36,41,43,46,51,58,60 Jumlah 17 Hasil perhitungan dengan program statistik SPSS 17.0 dari 60 item didapati 17 item kuesioner nilainya dibawah 0.361, maka dapat disimpulkan 17 item tersebut tidak valid gugur, sedangkan 43 item nilainya sama atau