BAB IV GAMBARAN UMUM TENTANG
24 MOBILE SPA
4.1 Sejarah 24 Mobile Spa
24 Mobile Spa berdiri sejak Maret 2008 oleh Michelle Tobing dan suaminya Pebry Setyo Handoyo. Munculnya usaha ini dilatarbelakangi oleh
ketertarikan dari kedua orang tersebut untuk menggeluti dunia spa. Tren perawatan spa begitu populer waktu itu, tetapi ada banyak warga Jakarta yang
sibuk, lalu lintas yang macet dimana-dimana dan terkadang ada orang yang malas ke luar rumah, ditambah lagi mereka tidak memiliki modal yang
banyak untuk membuat spa center.
1
Dari hambatan-hambatan tersebut, mereka melihat adanya peluang untuk membuat layanan spa yang datang
melayani ke rumah-rumah pelanggan atau di sebut ‘home spa’. Sejak itu mereka mulai mendirikan 24 Mobile Spa, usaha jasa yang bergerak melayani
spa ke rumah-rumah pelanggan. Dengan model home spa ini, berarti 24 Mobile Spa menerapkan konsep
“jemput bola” yaitu dimana pelaku usaha tidak lagi menunggu kedatangan pelanggan di tempat, tetapi justru menghubungi atau mendatangi pelanggan
baik langsung maupun tidak langsung. Jika diterapkan dalam 24 Mobile Spa, maka mereka datang ke rumah pelanggan sesuai dengan permintaan
pelanggan untuk melayani spa di rumah pelanggan. Ini merupakan cara yang bisa dibilang unik, karena biasanya spa itu melayani di gerai. Di 24 Mobile
Spa, justru spa bisa dilayani di rumah pelanggan. Saat pertama kali berdiri, nama yang dipakai adalah Mobile Salon,
karena melayani jasa pijat lalu mulai dikembangkan menjadi perawatan salon. Sayangnya, terjadi kesulitan dalam mobilisasi peralatan karena tidak sedikit
peralatan yang harus dibawa. Mobile Salon pun mempersempit hanya melayani jasa spa saja karena itulah Mobile Salon lalu berganti nama menjadi
1
Berdasarkan wawancara dengan Michelle Tobing, pemilik 24 Mobile Spa pada hari Rabu, 16 Januari 2013
31
Mobile Spa, lalu menambahkan angka 24 didepan kata Mobile Spa untuk menjelaskan bahwa spa tersebut dapat melayani 24 jam
2
. Dengan visi yang dimiliki oleh 24 Mobile Spa, yaitu menjadi pilihan
pertama ‘home spa’ bagi pelanggan dalam melayani kebutuhan spa, 24 Mobile Spa perlu melancarkan strategi promosi yang tepat dan efektif.
Sebelum melancarkan proses tersebut, hal yang dilakukan pertama adalah mempelajari siapa pelanggan, baik secara geografis, demografis, perilaku,
dan psikografis. Dalam hal ini Michelle Tobing sebagai pemilik 24 Mobile Spa memiliki sasaran-sasaran tertentu siapa yang bisa menjadi pelanggan di
home spa yang dimilikinya. Secara garis besar, jika dilihat dari sisi geografis, segmen sasaran 24
Mobile Spa adalah calon pelanggan yang tinggal di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Denpasar Bali. Dengan wilayah yang luas ini,
pelanggan yang ingin menikmati 24 Mobile Spa dapat dilayani dengan lebih baik. Dari segi pemilik, dengan jangkauan yang luas ini tentunya bisa
mendapatkan omzet yang lebih besar. Jika dilihat dari sisi demografis, Michelle tidak pernah membatasi siapa yang menjadi pelanggannya.
Menurutnya, semua orang dari bayi sampai dewasa memerlukan dan sangat menyukai pemijatan. Sehingga, dari pernyataan tersebut bisa disimpulkan
bahwa sasaran demografis adalah semua umur, baik itu anak – anak, remaja, pemuda, dewasa, tua dari jenis kelamin pria maupun wanita. Jika dilihat dari
pekerjaan, Michelle mengungkapkan bahwa pekerjaan dan penghasilan bukan secara khusus ditetapkan karena seperti diungkapkan tadi, bahwa yang
penting bagi pemilik adalah dia dapat membayar layanan sesuai dengan yang ditetapkan. Namun, jika ditanya lebih lanjut, baik Pebry maupun Michelle
mengungkapkan bahwa kebanyakan yang menggunakan jasa ini adalah dari kalangan menengah ke atas dan pekerja karena mereka yang sudah sadar
2
Berdasarkan wawancara dengan Pebry Setyo Handoyo, pemilik 24 Mobile Spa pada hari Kamis, 8 Agustus 2013
32
untuk melakukan perawatan pada tubuh. Lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 4.1 di bawah ini.
Dari hal tersebut mereka menyimpulkan bahwa yang menjadi pelanggan saat ini atau calon pelanggan, biasanya dari kalangan menengah ke atas
karena mereka yang mampu membayar untuk merawat tubuh dan juga pekerja. Tentunya mereka punya penghasilan untuk membayar sesuai tarif.
Lebih lanjut diungkapkan bahwa dasar dari spa adalah pemijatan untuk mendapatkan kesehatan, kecantikan, dan kebugaran tubuh sehingga tidak
perlu mengetahui bagaimana psikografis dan perilaku calon pelanggan secara mendalam. Menurut Michelle Tobing, pemilik 24 Mobile Spa, perilaku dan
gaya hidup itu tidak dipandang dengan serius karena sebenarnya kesehatan adalah kebutuhan setiap orang.
3
Dari hasil wawancara tersebut, jika dibuat tabel segmentasi sasaran calon pelanggan dari 24 Mobile Spa adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel Segmentasi Sasaran Segmentasi
Geografis Segmentasi Demografis
Segmentasi Psikografis
Segmentasi Perilaku
• Wilayah :
Jakarta Pusat, Barat,
Selatan dan Denpasar-
Bali •
Usia : Semua usia •
Jenis Kelamin : Pria dan wanita
• PekerjaanPenghasilan :
Menengah ke atas, pekerja tidak
dipikirkan secara
mendalam tidak
dipikirkan secara
mendalam
Sumber : Olahan Peneliti
Sebagai usaha yang bergerak dengan konsep jemput bola, itu artinya 24 Mobile Spa adalah pihak yang mendatangi calon pelanggan untuk
memberikan layanan jasa spa. Hal ini berarti pelanggan harus tahu terlebih dahulu apa itu 24 Mobile Spa dan layanan apa saja yang ditawarkan. 24
3
Wawancara dengan Michelle Tobing pada pada hari Kamis, 8 Agustus 2013 33
Mobile Spa harus mempromosikan dirinya karena tidak ada gerai yang bisa dilihat oleh calon pelanggan. Untuk dapat meningkatkan ‘brand awarness’
calon pelanggan, 24 Mobile Spa melakukan jemput bola atau menemui pelanggan lewat iklan. Pada awalnya 24 Mobile Spa mempromosikan diri
lewat media konvensional saja karena adanya keterbatasan dana. Berdasarkan wawancara dengan Michelle Tobing pada 16 Januari 2013, promosi 24
Mobile Spa dilakukan dengan menyebarkan brosur ke kompleks perumahan dan apartemen dan mengirim pesan melalui handphone. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan pelanggan, sehingga usaha tersebut bisa berkembang. Pada waktu itu yang terpenting adalah calon pelanggan tahu dulu tentang apa
itu 24 Mobile Spa dan menjadi tertarik menggunakan jasa spa dari 24 Mobile Spa dan setelah mencoba layanaan bisa menjadi pelanggan.
Pada awal berdirinya, yaitu 2008, 24 Mobile Spa hanya memiliki 3 terapis. Tetapi karena keberhasilan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan, 24 Mobile Spa semakin berkembang, saat ini 24 Mobile Spa sudah memiliki 22 terapis, 5 rider, dan 2 operator telepon, dan staff lain. Layanan
spa yang disediakan mulai dari manicure, pedicure, facial, face acupressure, body massage
4
, hingga pijat untuk ibu hamil dan pijat bayi. Bahkan sampai saat ini, 24 Mobile Spa berencana untuk memperluas daerah layanan spa.
Hingga saat ini, 24 Mobile Spa sudah melayani hampir di semua wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat, dan Denpasar
Bali.
5
Mulai tahun depan akan mencoba untuk memperluas daerah layanan sampai ke Jakarta Utara.
6
Untuk melayani pelanggan lebih maksimal lagi, 24 Mobile Spa yang berpusat di Slipi Jakarta Barat sudah membuka cabang di
4
Manicure : Perawatan kuku dan tangan, yaitu merapikan dan membersihkan kuku dengan tujuan untuk mendapatkan kuku dan tangan yang lembab, halus, dan indah
Padicure : Perawatan kuku dan kaki, yaitu merapikan dan membersihkan kuku dengan tujuan untuk mendapatkan kuku dan kaki yang lembab, halus, dan indah
Facial : Perawatan atau melakukan pemijatan pada daerah wajah sehingga wajah bersih, cerah, sehat, dan indah
Face Acupressure: totok wajah Body Massage : Pijatan yang dilakukan di seluruh tubuh
5
Data terlampir
6
Berdasarkan wawancara dengan Michelle Tobing, pemilik 24 Mobile Spa pada 8 Agustus 2013 34
Pondok Labu Jakarta Selatan serta baru membuka 2 franchise di Meruya Jakarta Barat dan Denpasar Bali.
Pada saat usaha ini berdiri dan memulai promosi kepada calon pelanggan, 24 Mobile Spa menghadapi tantangan untuk membangun citra
positif di depan calon pelanggan karena pada waktu itu tidak sedikit pelanggan pria yang meminta layanan spa ‘plus-plus’ kepada terapis.
“Saat awal 24 Mobile Spa beroperasi, banyak orang mengira bahwa ini layanan pijat panggilan dalam tanda kutip alias pijat plus-plus. Tetapi
saya menetapkan untuk tidak melayani pesanan seperti itu. Jika ada pelanggan yang minta layanan seperti itu semua terapisnya harus
menolak. Karena itu bukan bagian dari prosedur pelayanan yang diberikan”
7
Berdasar dari latar belakang tersebut 24 Mobile Spa mulai mempromosikan dirinya sekaligus menegaskan posisinya di depan calon
pelanggan yaitu home spa yang profesional. Pesan-pesan promosi pun dibuat selalu mencantumkan bahwa 24 Mobile Spa tidak melayani pijat plus-plus.
Tujuan promosi dari 24 Mobile Spa tidak hanya untuk mendapatkan calon pelanggan yang baru dan kepuasan yang tinggi dari pelanggan, tetapi juga
cerita dari mulut ke mulut yang baik, entah itu mengenai layanan home spa, juga tentang profesionalitas dari 24 Mobile Spa yang menolak layanan plus-
plus.
8
Dengan cara konvensional lewat brosur dan mengirim pesan lewat handphone, dampak yang dialami tidak begitu besar, apalagi 24 Mobile Spa
masih merupakan usaha yang baru. Lewat promosi tersebut, 24 Mobile Spa baru mendapatkan order sekitar 2-8 orang per harinya.
7
Berdasarkan wawancara dengan Michelle Tobing, pemilik 24 Mobile Spa pada hari Rabu, 16 Januari 2013
8
Berdasarkan wawancara dengan Pebry Setyo Handoyo, pemilik 24 Mobile Spa pada hari Kamis, 8 Agustus 2013
35
24 Mobile Spa adalah spa yang pertama kali menerapkan tehnik jemput bola, yaitu dengan melayani spa ke rumah pelanggan, lalu pada tahun 2009
muncullah home spa home spa yang lain, persaingan dari home spa lain mulai muncul, maka 24 Mobile Spa memulai untuk kembali menjemput bola
mempromosikanmemasarkan jasanya dengan mendatangi calon pelanggan secara tidak langsung lewat media-media lain selain media konvensional.
Mulailah 24 Mobile Spa menjemput bola menemui pelanggan dengan berpromosi lewat internet.
4.2 Lokasi 24 Mobile Spa