Tahap Eksperimen Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB IV

Tabel 5. Rata-rata Skor Kepercayaan Diri Siswa saat Pretest Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok Tingkat kepercayaan diri pretest Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1,76 - 2,50 8 29.6 29.6 29.6 2,51 - 3,25 19 70.4 70.4 100.0 Total 27 100.0 100.0 Keterangan: Skor rata-rata kepercayaan diri: 1,76 – 2,50 : tingkat kepercayaan diri rendah 2,51 – 3,25 : tingkat kepercayaan diri sedang 3,26 – 4,00 : tingkat kepercayaan diri tinggi Dari Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 8 orang siswa mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong rendah dengan rata-rata skor kepercayaan diri antara 1,76 – 2,50 selanjutnya 19 orang siswa mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong sedang dengan rata-rata skor kepercayaan diri antara 2,51 – 3,25.

4.3. Tahap Eksperimen

Berdasarkan hasil pretest dimana ada sebanyak 27 orang siswa yang mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong rendah dan cukup. Oleh karena itu kepada mereka tersebut perlu diberikan bimbingan kelompok Kepercayaan Diri agar dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa tersebut. Untuk itu penulis selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk menentukan tanggal dan waktu dilaksanakannya kegiatan bimbingan kelompok Kepercayaan Diri. Adapun kegiatan bimbingan kelompok ini sesuai kesepakatan dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2012 sd 10 Mei 2012. Sebelum ditetapkannya tanggal pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok, penulis menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini serta menjelaskan bentuk kegiatan dan lamanya kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan bimbingan kelompok kepercayaan diri terdiri dari delapan sesi pertemuan. Waktu yang ditentukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah 45 menit per sesi pertemuan. Adapun pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok kepercayaan diri dan hasil dari kegiatan tersebut diuraikan berikut ini: 1. Pertemuan ke-1, dilakukan tanggal 22 Maret 2012 Adapun materi pertama yang diberikan adalah tentang Cinta Diri. Disini penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu narsisisme sebagai bentuk dari cinta diri, ciri-ciri orang narsis dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan narsisisme. Kemudian siswa diminta untuk menjelaskan ulang tentang arti narsisisme dan ciri-ciri orang narsis. Selanjutnya siswa diminta untuk saling sharing pengalaman mereka tentang materi yang telah disampaikan, lalu kemudian mendiskusikannya. Hasil diskusi selanjutnya dilaporkan di muka kelas dan ditarik kesimpulan atas diskusi tersebut. Pertemuan diakhiri dengan penulis memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati seseorang yang berada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya sehubungan dengan materi cinta diri tersebut. 2. Pertemuan ke-2, dilakukan tanggal 29 Maret 2012 Pada pertemuan ini, penulis menindaklanjuti tugas yang diberikan pada pertemuan ke-1 dengan cara meminta siswa untuk menyampaikan hasil pengamatannya tersebut. Selanjutnya menyimpulkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh siswa. Materi cinta diri ini diakhiri dengan diskusi dimana penulis memberikan sejumlah pernyataan untuk ditanggapi siswa diantaranya: orang yang percaya diri dengan kondisi tubuhnya saat ini, tidak menganggap diri sama dengan orang yang diidolakan, merasa puas dengan keadaan fisiknya dan beberapa pernyataan lainnya. Dari tanggapan siswa selanjutnya penulis mengevaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa setelah menerima materi cinta diri tersebut. 3. Pertemuan ke-3, dilakukan tanggal 5 April 2012 Pada pertemuan ini diberikan materi kedua yaitu tentang konsep diri. Disini penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu konsep diri, ciri-ciri konsep diri positif, ciri-ciri konsep diri negatif. Kemudian siswa diminta untuk menjelaskan ulang tentang arti konsep diri dan ciri-ciri konsep diri baik yang positif maupun negatif. Selanjutnya siswa diberikan tugas mengenai konsep diri tersebut. Ada dua bentuk tugas yang harus dikerjakan siswa. Pada pertemuan ini siswa mengerjakan tugas pertama yaitu mereka diminta untuk menilai pribadi mereka sendiri tentang sifat positif dan negatifnya, karakteristik sifat yang menonjol, hobi dan hal yang dilakukan jika sedang marah. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas pertama maka dilakukan diskusi tentang hasil penilaian siswa tentang dirinya tersebut. 4. Pertemuan ke-4, dilakukan tanggal 12 April 2012 Penulis mengulangi penjelasan materi konsep diri dan selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang kedua yaitu siswa menilai pribadi teman sebelah sebangkunya tentang sifat positif dan negatifnya, karakteristik sifat temannya yang menonjol, yang siswa sukai dari teman sebelah sebangkunya dan yang tidak siswa sukai dari teman sebelah sebangkunya. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas kedua tersebut maka dilakukan diskusi tentang hasil penilaian siswa tentang pribadi teman sebelah sebangkunya. Selanjutnya berdasarkan tugas yang telah dikerjakan siswa tersebut, penulis mengevaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa setelah menerima materi konsep diri. 5. Pertemuan ke-5, dilakukan tanggal 19 April 2012 Pada pertemuan ini diberikan materi ketiga yaitu tentang tujuan hidup yang jelas. Disini penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai pentingnya tujuan hidup. Setelah itu siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil yang terbagi menjadi 5 kelompok. Kemudian setiap siswa diberikan kertas kosong dan diberi tugas untuk menggambarkan apa saja yang ada di pikiran mereka sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita impian mereka kelak. Selanjutnya gambar yang dibuat oleh masing-masing siswa dikumpulkan oleh ketua kelompoknya dan diserahkan ke penulis. 6. Pertemuan ke-6, dilakukan tanggal 26 April 2012 Pada pertemuan ini, siswa diminta untuk mengartikan gambar yang dibuat oleh temannya dari kelompok yang berbeda. Untuk itu penulis membagikan gambar yang dibuat siswa dalam sebuah kelompok kepada kelompok lainnya lalu perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk menceritakan kembali makna gambar yang mereka dapat dalam satu rangkaian jalan cerita sesuai dengan hasil diskusi kelompok. Sedangkan kelompok lainnya yang akan menanggapi bagaimana kelemahan atau kelebihan dari kelompok yang menceritakan makna gambar tersebut. Setelah semua kelompok mendapat giliran untuk menceritakan maupun menanggapi, penulis selanjutnya membuat evaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa setelah menerima materi tujuan hidup yang jelas. 7. Pertemuan ke-7, dilakukan tanggal 3 Mei 2012 Pada pertemuan ini diberikan materi terakhir dari kegiatan bimbingan kelompok kepercayaan diri yaitu tentang berpikir positif. Disini penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai karakteristik atau ciri-ciri individu yang percaya diri dan yang kurang percaya diri. Kemudian penulis memberikan layanan melalui permainan dimana tiap siswa diberi kertas kosong untuk dapat menggambarkan apapun yang mereka pikirkan. Setelah itu penulis membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. Hasil gambar para siswa dikumpulkan sesuai kelompok mereka dan ditukar dengan kelompok lain. Setelah itu tiap kelompok menceritakan hasil diskusi dari gambar yang mereka dapat dari kelompok lainnya sesuai dengan cara mereka dalam menyikapi sebuah permasalahan. 8. Pertemuan ke-8, dilakukan tanggal 10 Mei 2012 Pada pertemuan ini masih terkait dengan materi berpikir positif, disini penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai karakteristik atau ciri-ciri individu yang memiliki pola pikir positif dan pola pikir negatif. Kemudian penulis memberikan layanan dengan cara membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan situasi permasalahan atau keadaan-keadaan tertentu untuk dapat dipecahkan dalam suatu kelompok. Melalui kegiatan ini dapat dilihat bagaimana individu memandang suatu masalah dan bagaimana pendapat mereka dalam menyikapi masalah tersebut. Dengan begitu dapat diketahui apakah mereka mempunyai pola pikir positif ataukah negatif. Selanjutnya penulis membuat evaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa setelah menerima materi berpikir positif. Saat penulis memulai penelitiannya untuk pertama kalinya masuk ke kelas itu, dengan didampingi guru pembimbing memang sangat terlihat keramaian dan kegaduhan mereka saat mulai perkenalan, hingga akhir layanan yang diberikan penulis. Namun hal tersebut tidak menghambat jalannya layanan yang akan penulis berikan, karena dari setiap layanan yang diberikan penulis, hampir seluruh siswa dapat mengikuti dengan baik, bahkan respon merekapun cukup antusias dalam mengikuti layanan. Terlihat saat penulis melakukan layanan, tidak ada siswa yang keluar kelas, meskipun mereka ribut dan gaduh, namun mereka juga ikut berpartisipasi saat penulis memberikan tugas disetiap layanan. Setelah diberikannya eksperimen berupa layanan bimbingan kelompok kepercayaan diri, dilakukan posttest dimana siswa mengisi kuesioner kepercayaan diri. Tabel 6 berikut ini menunjukkan skor tingkat kepercayaan diri siswa saat posttest. Tabel 6. Rata-rata Skor Kepercayaan Diri Siswa saat Posttest Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok Tingkat kepercayaan diri posttest Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2,51 - 3,25 22 81.5 81.5 81.5 3,26 - 4,00 5 18.5 18.5 100.0 Total 27 100.0 100.0 Keterangan: Skor rata-rata kepercayaan diri: 1,76 – 2,50 : tingkat kepercayaan diri rendah 2,51 – 3,25 : tingkat kepercayaan diri sedang 3,26 – 4,00 : tingkat kepercayaan diri tinggi Dari Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 22 orang siswa mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong sedang dengan rata-rata skor kepercayaan diri antara 2,51 – 3,25 selanjutnya 5 orang siswa mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong tinggi dengan rata-rata skor kepercayaan diri antara 3,26 – 4,00.

4.4. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Belajar Siswa Kelas XI Program IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 162012021 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 45