4 Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Teknik
pembelajaran menurut Sudrajat 2008 dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Guru dalam penggunaaan teknik
harus menyesuaikan kondisi siswa yang diajar. Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung
banyak diselingi dengan humor, sementara yang satunya lagi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu.
Joy dan Wil dalam Rusman 2011, menjelaskan model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka
panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Trianto 2007 menambahi pengerian model pembelajaran yaitu suatu perencanaan
atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajran dalam tutorial. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang terstruktur secara sistematis, dan disajikan secara khas oleh guru. Jadi model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, strategi, metode, taktik dan teknik pembelajaran. Berikut dipaparkan contoh penggunaan model, pendekatan, strategi, metode, teknik dan
taktik mengajar agar mudah memahami masing-masing pengertian tersebut. Misalnya model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and
learning CTL, yaitu pembelajaran dengan melibatkan siswa secara langsung untuk mempraktikkan dan mengaitkan antara materi yang diajarakan dengan situasi yang ada di
lingkungan sekitar. Pendekatan yang cocok digunakan guru adalah pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach. Dengan pendekatan
lingkungan yaitu memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran, sumber dan sarana belajar. strategi yang digunakan adalah strategi belajar exposition-discovery learning yaitu, siswa dituntut dapat
mengolah pikirannya sendiri sehingga dapat menemukan konsep untuk mencapai tujuan belajarnya. Metode yang digunakan adalah metode inkuiri yaitu menekankan siswa untuk
mencari dan menemukan sendiri suatu konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya berdasarkan informasi-informasi yang diberikan guru. Teknik yang digunakan guru adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir dalam mencari informasi menemukan konsep yang dibutuhkan. Taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu dan sifatnya lebih individual. Taktik yang digunakan guru pada adalah dengan menggunakan alat bantu elektronik misalnya LCD. Dengan
menggunakan LCD guru dapat menampilkan langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan siswa untuk menemukan konsep sendiri.
3. Metode Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran tidak lepas dari penggunaan metode mengajar. Begitu juga pembelajaran yang berlangsung di bimbingan belajar bimbel. Para guru di bimbel berusaha
menggunakan metode yang cocok dan dapat menarik perhatian siswa. Menurut Sudjana 2005 metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Sedangkan metode pembelajaran menurut Sutikno 2009 adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
5 proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Dilain pihak, Djamarah
dan Zain 2002 juga berpendapat metode adalah cara, yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan
belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kehendaknya sendiri dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Banyak bahan pelajaran
yang akan terbuang percuma hanya karena penggunaan metode menurut kehendak guru tanpa memperhatikan kebutuhan siswa.
Metode mempunyai kedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik yaitu alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Metode sebagai strategi pengajaran yaitu
mengatasi beberapa kondisi yang ada di kelas. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu metode dapat menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga bisa dijadikan sebagai alat yang
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode baik akan gagal jika digunakan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaanya. Sebaliknya metode yang kurang baik tapi digunakan guru
yang menguasai teknik pelaksanaan bisa dikatakan berhasil. Jadi, pembelajaran dikatakan berhasil tidak tergantung dari metode yang digunakan saja tapi juga kemampuan guru menguasai dan
memodifikasi metode tersebut. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Menurut Surakhmad 1973, metode mengajar banyak sekali jenisnya karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya; anak didik yang
berbagai-bagai tingkat kematangannya; situasi yang berbagai-bagai keadaanya; fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya; pribadi guru serta kemampuan profesionilnya yang berbeda-
beda. Berikut ini dijelaskan metode-metode yang sering digunakan dalam proses pembelajaran yaitu, metode ceramah, metode ekspositori, , metode inquiri, metode driil, metode tanya jawab,
metode kerja, kelompok, metode diskusi, metode demonstrasi, metode resitasi, metode inkuiri, dan metode pemecahan masalah.
a. Metode ceramah
Metode ceramah menurut Yamin 2006 adalah metode penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru kepada siswa. Peranan siswa dalam metode ceramah adalah
mendengarkan dengan teliti serta mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Pembelajaran berpusat pada guru karena guru lebih aktif daripada siswa. Rumus-rumus
diberikan begitu saja, penurunan rumus atau pembuktian dalil biasanya dilakukan sendiri oleh guru. Contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan sendiri oleh guru. Siswa mengikuti
langkah-langkah yang dikerjakan guru, meniru cara kerja dancara penyelesaian yang dilakukan oleh guru. Ini membuat siswa tidak bisa mengembangkan kemampuan berfikirnya
karena terpaku pada apa yang diajarkan guru saja. Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah meliputi kegiatan persiapan, kegiatan pelaksanaan dan kegiatan mengakhiri
ceramah. b.
Metode Ekspositori Metode ekspositori adalah metode penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru
kepada siswa, dan siswa diharapkan dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. Langkah-langkah pelaksanaan metode ekspositori terdiri dari, membangkitkan
motivasi dan minat siswa untuk belajar. Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa. Mengemukakan tujuan kemudian menyampaian materi pelajaran. Kegiatan akhir
6 menyimpulkan, untuk memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu
paparan materi. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan mengulang kembali inti materi yang menjadi pokok persoalan dan memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan
materi yang telah disajikan. Mengaplikasikan, siswa mengerjakan tugas dan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
c. Metode Driil
Lisnawaty 1992 mengemukakan pendapatnya bahwa metode driil adalah pembelajaran untuk memperoleh suatu ketangkasan dan keterampilan latihan terhadap apa
yang telah dipelajari sehingga pengetahuan itu dapat disempurnakan. dan disiap-siagakan. Metode driil digunakan untuk memperoleh kecakapan motoris seperti, menulis dan
melafalkan; dan kecakapan mental seperti dalam perkalian, menjumlahkan dan mengenal simbol.
Langkah-langkah pembelajaran dalam metode Driil terdiri dari kegiatan pelakanaan, Guru juga menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran dan motivasi. Tahap pelaksanaan,
siswa diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan dari latihan tersebut. Guru memberikan materi kemudian dilanjutkan latihan soal. Kegitan akhir yaitu siswa harus
mengumpulkan hasil latihan-latihan soal yang telah dikerjakan siswa sehingga guru dapat mengecek pada bagian mana saja siswa mengalami kesulitan dan guru bisa membahasnya
kembali pada pertemuan selanjutnya. d.
Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab menurut Djamarah dan Zain 2002 adalah cara penyampaian
suatu pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau siswa.
Metode tanya jawab digunakan untuk menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan dan untuk mengetahui proses pemikiran siswa.
Langkah-langkah pelaksanaan metode tanya jawab pertama kegiatan persiapan, merumuskan tujuan, menyiapkan materi dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan
pada siswa. Kegiatan pelaksanaan, memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajara. Kegiatan inti, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan memberi penguatan
bagi siswa yang dapat menjawab. Jika siswa tidak dapat menjawab alihkan ke siswa lain sampai diperoleh jawaban yang benar. Jika tidak ada satupun siswa yang menjawab dengan
benar, maka guru harus menjawab dan memberi penjelasan. Kegiatan akhir, meminta siswa merangkum isi pelajaran dan guru melakukan evaluasi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. e.
Metode Kerja Kelompok Moedjiono 1991 mengemukakan bahwa metode kerja kelompok diartikan sebagai
format belajar mengajar yang menitikberatkan pada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara
bersama. Kata lain, metode kerja kelompok gotong royong yaitu metode dimana siswa dalam satu kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan pelajaran
dengan bekerjasama. Langkah-langkah pelaksanaan metode kerja kelompok sebagai berikut : Kegiatan
persiapan, guru menyiapkan bahan materi yang akan diberikan pada kelompok dan membentuk kelompok. Kegiatan pelaksanaan, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
memberikan motivasi dan apersepsi. Siswa kemudian dibagi ke dalam kelompok, guru
7 memberikan dan menjelaskan tugas. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat untuk
melaporkan hasil kerja kelompok. Peran guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator. Kegiatan akhir yaitu guru membantu menyimpulkan dan menerima hasil dari kerja
kelompok. f.
Metode Diskusi Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru
untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan permasalahan. Metode diskusi memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pikiran mengenai
suatu topik tertentu, mempertinggi partisipasi siswa secara individual. Peran guru disini sebagai pemimpin dan pembimbing diskusi agar diskusi tidak menyimpang dari topik.
Sebagai pemimpin guru berhak melempar pertanyaan kepada anggota kelompok tertentu, menjaga agar tidak semua anggota berbicara serempak, mencegah diskusi dikuasai oleh
siswa yang pandai berbicara saja, memberikan kesempatan kepada siswa yang pendiam dan pemalu untuk menyumbangkan ide, dan mengatur agar setiap pembicaraan dalam diskusi
ditangkap jelas oleh siswa. g.
Metode Demonstrasi Metode demonstrasi menurut Sanjaya 2006 merupakan metode mengajar dimana
guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada siswa disertai penjelasan secara lisan. Pada metode ini, guru atau siswa mencoba mengerjakan
sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu. Langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi yaitu, kegiatan persiapan meliputi
merumuskan tujuan, menyusun materi, menyusun langkah-langkah demonstrasi dan melakukan latihan pendemonstrasian termasuk cara penggunaan peralatan yang diperlukan.
Kegiatan awal, mengatur tempat duduk agar siswa dapat memperhatikan apa yang didemonstrasikan guru. Mengemukakan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam demonstrasi. Kegiatan inti, melakukan demonstrasi dan memusatkan perhatian siswa. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan kritis mengikuti proses. Kegiatan
akhir pembelajaran, meminta siswa menyimpulkan pokok-pokok kegiatan demonstrasi. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami
dan melakukan evaluasi. h.
Metode ResitasiPemberian Tugas Metode resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan cara memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, dan kemudian hasil pelaksanaan tugas itu dilaporkan kepada guru.
Langkah-langkah metode pemberian diawali kegiatan persiapan, merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menyiapkan pokok-pokok materi pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Menyiapkan tugas-tugas kegiatan yang akan diberikan pada siswa. Kegiatan Pelaksanaan terdiri dari, kegiatan pembukaan meliputi, mengajukan
pertanyaan apersepsi, memotivasi siswa danmengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan inti pelajaran, guru menerangkan garis besar materi pelajaran dan
menjelaskan rincian tugas serta cara mengerjakannya. Guru meminta siswa melaporkan hasil penyelesaian tugasnya kemudian memeriksanya. Kegiatan akhir pembelajaran, guru
menyuruh siswa merangkum materi yang diajarkan kemudian melakukan evaluasi. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang belum dikuasai siswa dan memberi tugas
tambahan untuk memperdalam penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.
8 i.
Metode Eksperimen Metode eksperimen menurut Lisnawaty 1992 adalah suatu bentuk pembelajaran
yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan, dan peralatan laboratorium, baik secara perorangan maupun kelompok. Eksperimen merupakan situasi
pemecahan masalah yang di dalamnya berlangsung pengujian suatu hipotesis, dan terdapat variabel-variabel yang dikontrol secara ketat.
Langkah awal memulai eksperimen biasanya guru memberikan penjelasan tentang tahapan-tahapan yang harus dilakukan siswa. Pembelajaran diawali dengan melakukan
pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan atau saat siswa itu sendiri melakukan percobaan. Siswa mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. Siswa
kemudian merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. Langkah selanjutnya verifikasi yaitu membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah
dirumuskan dan dilakukan. Siswa merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, kemudian dilaporkan hasilnya. Aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan
konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. j.
Metode Inkuiri Metode Inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi
untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi. Langkah- langkah pelaksanaan metode inkuiri diawali dengan kegiatan persiapan yaitu
mempersiapkan permasalahan yang jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa. Kegiatan Pelaksanaan, guru menentukan permasalahan yang ingin
didalami atau dipecahkan. Identifikasi permasalahan perlu diidentifikasi dengan jelas dari tujuan sampai seluruh proses pembelajaran atau penyelidikan. Siswa diminta untuk
mengajukan jawaban sementara tentang persoalan itu. Langkah selanjutnya siswa mencari dan mengumpulkan data untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak.
Menganalisis data yang sudah dikumpulkan untuk membuktikan hipotesis. Kegiatan akhir, pengambilan kesimpulan, kesimpilan tersebut kemudian dicocokkan dengan hipotesis awal,
apakah hipotesa dapat diterima atau tidak. Kegiatan akhir, guru memberikan catatan untuk menyatukan seluruh penelitian ini.
k. Metode Pemecahan Masalah Problem Solving
Metode pemecahan masalah adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam
usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Kegiatan pembelajaran meliputi, guru memberikan permasalahan dan mengajukan pertanyaan yang sifatnya mengarahkan
siswa untuk mencari, merumuskan dan memperjelas permasalahan. Siswa mencari data untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa merumuskan jawaban sementara berdasarkan
data yang diperoleh. Guru mengadakan pengujian, dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Kegiatan
akhir, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari hasil temuan siswa sebagai rangkuman bersama yang merupakan penyelesaian dari permasalahan yang dibahas.
9
C. Metode Penelitian