Bimbingan Belajar Kajian Teori

2 terhadap karakteristik dari masing-masing metode pembelajaran. Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang percuma hanya karena penggunaan metode menurut kehendak guru dan mengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas serta situasi kelas. Efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran. Menurut Lester D. Crow Alice Crow dalam Santosa 1988 bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang secara pribadi bermutu tinggi dan terlatih dengan baik, kepada seseorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri dan memikul bebannya sendiri. Pelaksanaan bimbingan diperlukan adanya personal yang memiliki keahlian dan pengalaman yang khusus dalam bidang bimbingan. Aktivitas belajar matematika setiap siswa di sekolah tidak selamanya berlangsung secara wajar. Faktor cara guru menyajikan pelajaran di kelas, penguasaan bahan dan cara mengajar yang tidak baik membuat siswa malas memperhatikan pelajaran dan minat untuk belajar rendah. Menurut pendapat Purwanto 2004, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting. Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan cara guru mengajarkan pengetahuan kepada siswanya. Dengan situasi dan kondisi pembelajaran yang mereka tempuh di sekolah seperti itu, siswa tidak hanya cukup mengandalkan bekal pendidikan yang diberikan di sekolah saja untuk menjaga prestasi bahkan untuk meningkatkan prestasi belajar mereka. Pengamat pendidikan yang juga seorang pendidikan Santosa 1986 mengungkapkan dengan mengikuti bimbingan belajar berarti siswa maupun orangtua siswa yang mengirimkan anak mereka untuk mengikuti bimbingan belajar cenderung tidak percaya bahwa pembelajaran di sekolah mampu membawa anak mereka bisa lebih berprestasi. Oleh karena itu diperlukan usaha ekstra untuk menutup, melengkapi atau mengganti ketidakjelasannya akan suatu materi yang diberikan guru di sekolah yaitu dengan mengikuti bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Sudirman 2011, menyatakan ada peningkatan prestasi dan ketuntasan belajar dengan menggunakan metode demonstrasi pada pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Laila Mardhiyah 2009, adalah pembelajaran luas bangun datar menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika. Penelitian lain yang mendukung yaitu yang dilakukan oleh Silvia Afriani, menyatakan penggunaan metode discovery membuat siswa lebih memahami materi trigonometri dibandingkan dengan penggunaan metode ekspositori karena menjadikan siswa lebih mampu mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri dengan bimbingan guru. Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas dan melihat adanya penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran matematika di lembaga bimbingan belajar Salatiga.

B. Kajian Teori

1. Bimbingan Belajar

Pengertian belajar dalam kamus besar bahasa indonesia 2005 adalah suatu upaya dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Pengertian belajar menurut Edward L Walker dalam Santoso 1988, belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Menurut Thursan Hakim 2000, belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan 3 kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan. Pelaksanaan bimbingan diperlukan adanya personal yang memiliki keahlian dan pengalaman yang khusus dalam bidang bimbingan Santosa 1988. Bimbingan diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa menurut Sukmadinata 2005. Pendapat tersebut dipertegas Sukardi 2002, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Berikut ini dipaparkan fungsi bimbingan menurut Ahmadi dan Supriono 2004 ada 4 macam, yaitu preservatif, yakni memelihara dan membina suasana dan situasi yang baik dan tetap diusahakan terus bagi lancarnya belajar mengajar; preventif, yakni mencegah sebelum terjadi masalah; kuratif, yakni mengusahakan pembentukan dalam mengatasi masalah; rehabilitasi, yakni mengadakan tindak lanjut secara penempatan sesudah diadakan treatment yang memadai. Berdasarkan pendapat para ahli yang sudah dikemukakan di atas mengenai pengertian bimbingan dan belajar dapat disimpulkan pengertian bimbingan belajar adalah bantuan mengatasi kesulitan belajar yang diberikan pembimbing kepada peserta bimbing agar prestasi belajarnya meningkat.

2. Model, Pendekatan, Strategi, Teknik dan Taktik Pembelajaran