Tata cara pemeriksaan penerimaan kayu bulat di TPK Antara Industri Pelabuhan

2 Tidak ada perbedaan jenis kayu namun perhitungan volume 5 , maka seluruh batang dalam partai kayu tersebut harus dilakukan pengukuran kembali 100 oleh pemilik kayu. 3 Setelah selesai dilakukan pengukuran ulang terhadap partai kayu sebagaimana dimaksud pada angka 2, selanjutnya dilakukan pemeriksaan ulang oleh P2SKSHH dengan prosedur sesuai ketentuan sampai hasil pemeriksaan dinyatakan benar. 4 Terhadap partai kayu yang telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya dinyatakan benar sebagaimana dimaksud pada angka 3, maka wajib dibuatkan DHH baru dan selanjutnya diterbitkan SKSHH oleh P2SKSHH. g. Tata cara pelaksanaan pengukuran dilakukan sesuai dengan ketentuan pengukuran yang berlaku.

C. Tata cara pemeriksaan penerimaan kayu bulat di TPK Antara Industri Pelabuhan

Petugas Pemeriksa Penerimaan Kayu Bulat P3KB setelah mendapat laporan dan menerima SKSHH dari perusahaan wajib segera mematikan dokumen SKSHH sesuai ketentuan dan selanjutnya melakukan pemeriksaan kayu bulat dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pemeriksaan administratif yang meliputi :

a. Kebenaran blanko SKSHH yang digunakan, b. Kebenaran nama dan specimen tanda tangan penerbit SKSHH, c. Kebenaran nomor register penerbit SKSHH, d. Kebenaran pengisian perusahaan pengiriman, tujuan pengangkutan, alat angkut yang digunakan, masa berlaku dokumen, penulisan angka dan huruf jumlah batang maupun volume dan lain- lain. 2. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghitung jumlah batang dari seluruh partai kayu 100 dan memeriksa kelengkapan penandaan kayu nomor, diameter, panjang dan jenis serta tanda peneraan palu tok DK. b. Mengambil sampel secara acak dari seluruh jumlah batang dengan ketentuan sebagai berikut : 1 Apabila jumlah batang dari satu partai kurang atau sama dengan 100 batang maka jumlah sampelnya adalah 100 , 2 Apabila jumlah batang dari satu partai antara 101 sampai dengan 1000, maka jumlah sampelnya minimal adalah 100 batang, 3 Apabila jumlah batang dari satu partai lebih dari 1000 batang, maka jumlah sampelnya minimal adalah 10 . I-144 c. Melakukan pemeriksaan jenis dan ukuran terhadap sampel tersebut dan hasilnya dimasukkannya dalam Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat DPKB dengan model blanko DK.A. 103.a Lampiran I.C.1. d. Menghitung dan membandingkan jenis dan ukuran kayu hasil pemeriksaan dengan jenis dan ukuran yang tertulis dalam DHH. e. Hasil perhitungan dipergunakan sebagai dasar pembuatan Berita Acara Pemeriksaan BAP Kayu Bulat dengan menggunakan model blanko DK.B.101a lampiran I.I.1. f. Apabila hasil pemeriksaan dalam BAP menunjukkan : 1 Tidak ada perbedaan jenis kayu dan perhitungan volume  5 , maka partai kayu tersebut dinyatakan benar dan sah pengangkutannya. 2 Tidak ada perbedaan jenis kayu namun perhitungan volume 5 , maka terhadap seluruh batang dalam partai kayu tersebut harus dilakukan pengukuran ulang 100 oleh pemilik kayu dengan didampingi P3KB. 3 Hasil pengukuran ulang 100 sebagaimana dimaksud pada angka 2, wajib dimasukkan ke dalam Daftar Pengukuran Ulang Penerimaan Kayu Bulat oleh pemilik kayu dengan menggunakan blanko model DK.A. 103.c lampiran I.C.3 dan segera dibuatkan Berita Acara Pengukuran Ulang Penerimaan Kayu Bulat oleh P3KB dengan menggunakan blanko model DK.B. 101.c lampiran I.I.3. 4 Atas kelebihan volume fisik terhadap volume yang tercantum dalam dokumen dikenakan sanksi denda sesuai ketentuan yang berlaku. g. Tata cara pengukuran dilakukan sesuai dengan ketentuan pengukuran yang berlaku.

D. Tata cara pemeriksaan KBKBakau di TPn